Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

DI SUSUN OLEH :

NAMA : DEWI JAYANTI


NIM : 2193351007
KELAS : SENI RUPA D
DOSEN PENGAMPU : Drs. Sugito, M.Pd.

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun tugas Critical Journal
Review ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya.
Critical Journal Review ini telah dibuat dengan dari beberapa sumber dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas Ciritical
Journal Review ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Ciritical
Journal Review  ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat saya harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.
Akhir kata semoga tugas yang saya buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua dan dapat memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar.

Medan , 13 Desember 2020

Dewi Jayanti

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................1

C. Tujuan.................................................................................................................................1

D. Identitas Jurnal.................................................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................3

2.1.Jurnal Utama.........................................................................................................................3

2.2 Jurnal Pembanding...............................................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................................10

3.1 Kelebihan Jurnal...................................................................................................................10

3.2 Kelemahan............................................................................................................................10

BAB IV PENUTUP......................................................................................................................11

A. Kesimpulan..........................................................................................................................11

B. SARAN..................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strategi pembelajaran aktif diimplementasikan sejak kini. Selama Proses


belajar lebih sering didefinisikan sebagai guru yang menjelaskan materi dan
mendengarkan siswa yang dianggap sebagai interaksi pasif. Bagian dari
makalah ini adalah untuk membahas pembelajaran aktif, terutama di sekolah
dasar dengan tujuan untuk memberikan gambaran dan contoh pembelajaran terapandi
sekolah sejauh mungkin Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif.untuk
menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif di Indonesia sekolah akan berubah
bahkan peserta didik enggan menjadi pelajar yang terlibat dan apresiasi penuh.
Dengan belajar aktif dan hati-hati Perencanaan, pengajaran yang bijaksana,
kualitas pembelajaran akan meningkatkan perhatian peserta didik untuk mengikuti
proses belajar yang ingin didapat kesempatan peserta untuk mengajukan pertanyaan,
berdiskusi, dan secara aktif menggunakan pengetahuan baru yang didapat dan
mudah dipahami. Adanya strategi  pembelajaran ini akan mempengaruhi hasi
belajar peserta didik itu sendiri.

B. Rumusan Masalah :
a. Dapat Mengetahui apa itu Pembelajaran Aktif ?
b. Dapat Mengetahui apa itu Strategi Pembelajaran ?
c. Dapat Mengetahui Model - Model Pembelajaran ?

C. Tujuan
a. Mengetahui apa itu Pembelajaran Aktif.
b. Mengetahui apa itu Strategi Pembelajaran.
c. Mengetahui Model Model Pembelajaran.

1
D. Identitas Jurnal

A. Jurnal Utama
Judul : STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
Jurnal : JURNAL PENDIDIKAN FISIKA
Penulis : P.S HERLIANTI, S. LINUWH , P. DWIJAYANTI
Kota Terbit : SEMARANG
Tahun Terbit : JULI 2015
ISSN : 2355-3812

B. Jurnal Pembanding
Judul : STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
Jurnal : JURNAL PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
Penulis : LENNY MARZULINA
Kota Terbit : PALEMBANG
Tahun Terbit : JULI 2018
ISSN : 2503 – 2518
Vol :5

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1.Jurnal Utama

Pengertian Strategi Pembelajaran


Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008: 99). Dikatakan pola umum, sebab suatu
strategi pada hakekatnya belum mengarah kepada hal-hal yang bersifat praktis,
masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh. Sedangkan untuk mencapai
tujuan, strategi disusun untuk tujuan tertentu.
Secara khusus pembelajaran menurut teori Behavioristik adalah usaha guru
membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan
(stimulus). Agar terjadihubungan stimulus dan respons (tingkah laku yang
diinginkan) perlu latihan dan setiap latihan yang berhasil harus diberi hadiah dan
atau reinforcement (penguatan).
Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
a. Model pembelajaran konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan salah satu perkembangan model pembelajaran mutakhir
yang mengedepankan aktivitas peserta didik dalam setiap interaksi edukatif untuk
dapat melakukan eksplorasi dan menemukan pengetahuannya sendiri.
Konstruktivisme menganggap bahwa semua peserta didik memiliki gagasan atau
pengetahuan tentang lingkungan dan peristiwa (gejala) yang terjadi di lingkungan
sekitarnya, meskipun gagasan atau pengetahuan ini seringkali naif atau juga
miskonsepsi.
 b. Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
(PAIKEM)
Model PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan. Istilah Aktif, maksudnya pembelajaran adalah sebuah

3
proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan
maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Inovatif, dimaksudkan dalam
pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memunculkan ide-ide baru atau
inovasi-inovasi positif yang dapat mendukung
 pemahaman peserta didik terhadap suatu pelajaran tertentu. Kreatif, memiliki
makna bahwa

 pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreatifitas peserta didik,


karena pada dasarnya individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak
pernah berhenti.
Sedangkan istilah Menyenangkan dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus
berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan.
c. Model Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata
pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik
(Shaleh, 2005: 12). Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek
proses atau waktu, aspek kurikulum dan aspek pembelajaran.
Strategi pembelajaran tematik lebih mengutamakan pengalaman belajar peserta
didik, yakni melalui belajar yang menyenangkan tanpa tekanan dan ketakutan, tetapi
tetap bermakna bagi
 peserta didik. Dalam menanamkan konsep atau pengetahuan dan keterampilan,
peserta didik tidak harus diberi latihan hafalan berulang-ulang (drill), tetapi iabelajar
melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang
sudah dipahami.

Konsep Dasar Strategi Pembelajaran


a. Menetapkan spesifikasi dan kulifikasi perubahan tingkah laku.
Spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku bagaimana yang
diinginkan sebagai hasil pembelajaran yang dilakukan itu. Di sini terlihat apa yang
dijadikan sebagai sasaran dari kegiatan pembelajaran. Sasaran yang dituju harus jelas
dan terarah. Oleh karena itu,
tujuan pembelajaran harus jelas dan konkret, sehingga mudah dipahami oleh peserta
didik.

4
 b. Memilih sistem pendekatan pembelajaran berdasarkan aspirasi dan pandangan
hidup masyarakat.
Memilih cara pendekatan pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif
untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara guru memandang suatu persoalan, konsep,
pengertian dan teori apa yang guru gunakan dalam memecahkan suatu kasus akan
mempengaruhi
hasilnya. Satu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan pendekatan yang
berbeda, akan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak sama.

c. Memilih prosedur, metode dan tehnik pembelajaran


Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik pembelajaran yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam
menunaikan kegiatan mengajarnya. Metode atau tehnik penyajian untuk memotivasi
anak didik agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk
memecahkan masalah, berbeda dengan cara atau metode supaya anak didik
terdorong dan mampu berpikir bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan
pendapatnya sendiri.

d. Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan pembelajaran.


Menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru
mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh
mana keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya. Suatu program baru bisa
diketahui keberhasilannya, setelah dilakukan evaluasi. Sistem penilaian dalam
kegiatan pembelajaran merupakan salah satu strategi yang tidak bisa dipisahkan
dengan strategi dasar yang lain.

2.2 Jurnal Pembanding

- Pengertian Strategi Pembelajaran


Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, lingkungan perlu diatur sedemikian rupa sehingga timbul reaksi
siswa ke arah perubahan perilaku yang diinginkan. Pengaturan lingkungan tersebut,
meliputi analisis kebutuhan siswa, karakteristik siswa, perumusan tujuan, penentuan

5
materi pelajaran, pemilihan strategi yang sesuai, serta media pembelajaran yang
diperlukan. Jadi, strategi pembelajaran merupakan salah satu unsur yang penting
dipahami oleh guru. Strategi pembelajaran disusun berdasarkan suatu pendekatan
tertentu. Oleh karena itu, sebelum diuraikan tentang strategi pembelajaran,
terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian pendekatan. Secara berturut-
turut berikut ini akan dikemukakan pengertian-pengertian tentang pendekatan,
strategi, metode, dan teknik dalam pembelajaran.
- Pendekatan
Pendekatan merupakan seperangkat wawasan yang secara sistematis digunakan
sebagai landasan berpikir dalam menentukan strategi, metode, dan teknik (prosedur)
dalam mencapai target atau hasil tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Pendekatan juga dapat diartikan sebagai suatu perspektif atau cara pandang
seseorang dalam menyikapi sesuatu.
- Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Latin strategia, yang diartikan sebagai seni
penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Strategi pembelajaran menurut Frelberg
& Driscoll (1992) dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pemberian
materi pelajaran pada berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda, dalam konteks
yang berbeda pula. Gerlach & Ely (1980) mengatakan bahwa strategi pembelajaran
merupakan cara-cara yang dipilihuntuk menyampaikan materi pelajaran dalam
lingkungan pembelajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan
yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa.

TEORI YANG MELANDASI STRATEGI PEMBELAJARAN


Crowl, Kaminsky & Podell (1997) mengemukakan tiga pendekatan yang mendasari
 pengembangan strategi pembelajaran. Pertama, Advance Organizers dari Ausubel,
yang merupakan pernyataan pengantar yang membantu siswa mempersiapkan
kegiatan belajar baru dan menunjukkan hubungan antara apa yang akan dipelajari
dengan konsep atau ide yang lebih luas. Kedua, Discovery learning dari Bruner, yang
menyarankan pembelajaran dimulai dari  penyajian masalah dari guru untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelidiki dan menentukan
pemecahannya. Ketiga, peristiwa- peristiwa belajar dari Gagne.
Belajar Bermakna dari AusubelAusubel (1977) menyarankan penggunaan
interaksi aktif antara guru dengan siswa yang disebut belajar verbal yang bermakna

6
(meaningful verbal learning) atau disingkat belajar bermakna pembelajaran ini
menekankan pada ekspositori dengan cara, guru menyajikan materi secara eksplisit
dan terorganisasi. Dalam pembelajaran ini, siswa menerima serangkaian ide yang
disajikan guru dengan cara yang efisien.Model Ausubel ini mengedepankan
penalaran deduktif, yang mengharuskan siswa pertama-tama mempelajari prinsip-
prinsip, kemudian belajar mengenal hal-hal khusus dari prinsip-prinsip tersebut.
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa seseorang belajar dengan baik apabila
memahami konsep-konsep umum, maju secara deduktif dari aturan-aturan atau
prinsip- prinsip sampai pada contoh-contoh.Pembelajaran bermakna dari Ausubel
menitikberatkan interaksi verbal yang dinamis antara guru dengan siswa. Guru
memulai dengan suatu advance organizer (pemandu awal), kemudian ke bagian-
bagian pembelajaran, selanjutnya mengembangkan serangkaian langkah yang
digunakan guru untuk mengajar dengan ekspositori.

Advance Organizer
Guru menggunakan advance organizer untuk mengaktifkan skemata siswa
(eksistensi  pemahaman siswa), untuk mengetahui apa yang telah dikenal siswa, dan
untuk membantunya mengenal relevansi pengetahuan yang telah dimiliki.
Advance organizer memperkenalkan pengetahuan baru secara umum yang dapat
digunakan siswa sebagai kerangka untuk memahami isi informasi baru secara rinci
Anda dapat menggunakan advance organizer untuk mengajar bidang studi apa pun.

Discovery Learning dari Bruner


Teori belajar penemuan (discovery) dari Bruner mengasumsikan bahwa belajar
paling baik apabila siswa menemukan sendiri informasi dan konsep-konsep. Dalam
belajar penemuan, siswa menggunakan penalaran induktifuntuk mendapatkan
prinsip-prinsip.
Peristiwa-peristiwa Belajar menurut Gagne.
Gagne (dalam Gagne & Driscoll, 1988) mengembangkan suatu model berdasarkan
teori 9pemrosesan informasi yang memandang pembelajaran dari segi 9 urutan
peristiwa sebagai
 berikut.

7
a. Menarik perhatian siswa.
 b. Mengemukakan tujuan pembelajaran. c. Memunculkan pengetahuan awal.
d. Menyajikan bahan stimulasi. e. Membimbing belajar.
f. Menerima respons siswa. g. Memberikan balikan.
h. Menilai unjuk kerja.
i. Meningkatkan retensi dan transfer.

BERBAGAI JENIS PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN


Ada beberapa dasar yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi strategi
pembelajaran. Berikut ini akan dikemukakan beberapa di antaranya untuk dipahami
dan pada saatnya dapat dipilih dan digunakan secara efektif.Berdasarkan bentuk
pendekatannya, dibedakan:
a. Expository dan Discovery/Inquiry
Dari hasil penelitian Edwin Fenton diketahui bahwa strategi pembelajaran
yang banyak digunakan oleh para guru, bergerak pada suatu garis
kotinum yang digambarkan sebagai berikut. Gerlach & Ely (1980)
mengatakan bahwa kontinum tersebut di atas berguna bagi guru dalam
memilih metode pembelajaran. Titik-titik yang bergerak dari ujung kiri
sampai ke ujung kanan mengandung unsur-unsur ekspositori dengan berbagai
metode yang bergerak sedikit demi sedikit sampai pada unsur discovery
(penemuan). Dalam kenyataan hampir tidak ada discovery murni, pada
umumnya guru menggunakan dua kutub strategi serta metode
pembelajaran yang lebih dari dua macam, bahkan menggunakan metode
campuran. 2. Discovery dan Inquiry
b. Discovery (penemuan) sering dipertukarkan pemakaiannya dengan inquiry
( penyelidikan)
penemuan adalah proses mental yang mengharapkan siswa mengasimilasikan
suatu konsep atau suatu prinsip. Proses mental, misalnya mengamati,
menjelaskan, mengelompokkan, dan membuat kesimpulan. Konsep, misalnya
bundar, segitiga, demokrasi, dan energi. Prinsip, misalnya “setiap logam
apabila dipanaskan memuai”.Inquiry, merupakan perluasan dari discovery
(discovery yang digunakan lebih mendalam). Artinya, inquiry mengandung

8
proses mental yang lebih tinggi tingkatannya. Misalnya, merumuskan
masalah, merancang eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan
data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.Penggunaan discovery
dalam batas-batas tertentu baik, untuk kelas-kelas rendah, sedangkan inquiry
baik untuk siswa-siswa di kelas yang lebih tinggi. Salah satu bentuk discovery
yang disebut Guided Discovery (discoveryterbimbing), guru memberi
beberapa petunjuk kepada siswa untuk membantu siswa menghindari jalan
buntu.

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Jurnal


1. Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar Belakang
dari permasalahan
2. Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah Pembuatan Jurnal
3. Kata yang digunakan juga dalam jurnal ini besifat baku dan sesuai dengan kamus
EYD bahasa Indonesia
4. Menyertakan Daftar Pustaka

3.2 Kelemahan

1. Space penulisan tidak teratur

2. Tiap paragraf ada yang menjorok kedalam dan ada pula yang Tidak menjorok ke
dalam

3. Informasi yang disampaikan kurang jelas

10
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

  Strategi pembelajaran aktif diimplementasikan sejak kini.Selama Proses


belajar lebih sering didefinisikan sebagai guru yang menjelaskan materi dan
mendengarkan siswa yang dianggap sebagai interaksi pasif. Bagian dari makalah ini
adalah untuk membahas pembelajaran aktif, terutama di sekolah dasar dengan tujuan
untuk memberikan gambaran dan contoh pembelajaran terapandi sekolah sejauh
mungkin
2. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif.untuk menyimpulkan
bahwa strategi pembelajaran aktif di Indonesia sekolah akan berubah bahkan peserta
didik enggan menjadi pelajar yang terlibat dan apresiasi penuh.
Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008: 99). Dikatakan pola umum, sebab suatu
strategi pada hakekatnya belum mengarah kepada hal-hal yang bersifat praktis,
masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh. Sedangkan untuk mencapai
tujuan, strategi disusun untuk tujuan tertentu. Secara khusus pembelajaran menurut
teori Behavioristik adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan
dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadihubungan stimulus dan
respons (tingkah laku yang diinginkan) perlu latihan dan setiap latihan yang berhasil
harus diberi hadiah dan atau reinforcement (penguatan).
a. Model pembelajaran konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan salah satu perkembangan model pembelajaran
mutakhir yang mengedepankan aktivitas peserta didik dalam setiap interaksi edukatif
untuk dapat melakukan eksplorasi dan menemukan pengetahuannya miskonsepsi.

B. SARAN
Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun kekurangan

11
setiap jurnal ini perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan ataupun digunakan
pembaca sebagai refrensi dalam penelitian-penelitian ataupun untuk kegunaan lainnya

DAFTAR PUSTAKA

Habibi, A., Sofwan, M., & Mukminin, A. (2016). English teaching implementation in
Indonesian pesantrens: teachers’demotivation factors. Indonesian Journal of
English Teaching, 5(2), 199-213
Habibi, A., Sofwan, M., & Mukminin, A. (2016). English teaching implementation

in Indonesian pesantrens: teachers’demotivation factors. Indonesian Journal of

English Teaching, 5(2), 199-213

12
13

Anda mungkin juga menyukai