NIM : 2193351007
a. Pengertian
Kerajinan ukiran merupakan seni yang membentuk gambar hias pada kayu, batu,
atau bahan-bahan lain. Bentukan ukiran dengan bagian-bagian cekung (kruwikan), dan
bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu gambaran yang indah.
Simbolisasi flora dalam bentuk variasi-variasi gemulai didalam seni ukir Melayu
merupakan mencerminkan kelembutan dan ungkapan perasaan indah masyarakatnya.
Selain itu, juga merupakan ungkapan kebebasan, kelembutan dan jauh dari sikap kasar.
1
Secara umum, seniukir Melayu termasuk didalamnya Melayu Lingga secara
umum terbagi dalam lima macam yakni Haut Relief (relief tinggi), Demi Relief (relief
setengah tinggi), Bos Relief (relief rendah), Relief Encreuse (relief tenggelam) dan A
jour (ukiran kerawang).
a. Haut Relief. Haut relief adalah ukiran yang kadang menyerupai patung. Hal ini
karena cara membuatnya benar-benar mengedepankan tampilan yang 3 dimensi.
Umumnya, haut relief diterapkan pada istana, masjid, pilar rumah, nisan, dan
berbagai bangunan penting dan sakral lainnya. Dahulu, haut relief banyak
memanfaatkan pola gambar dewa, manusia, serta hewan-hewan. Namun
semenjak kedatangan islam, pola haut relief didominasi dengan gambar
tetumbuhan dan bunga.
b. Demi Relief. Jenis ukiran melayu demi sering ditemukan di istiana dan masjid.
Pola yang dipakai pada demi relief juga mengalami evolusi seperti haut relief,
yakni penggunaan motif flora sejak kedatangan islam.
c. Relief Encreuse. Relief encreuse sangatlah unik. Relief ini tipe ukiran yang
tenggelam. Biasanya, encreuse diterapkan pada senjata milik orang melayu
mulai dari keris melayu, tombak, pedang, dan juga perisai. Relief ini sangat
jarang diterapkan pada perabot rumah tangga.
2
ventilasi, mimbar masjid, kisi-kisi jendela, dan ukiran pada nisan makam. Sedangkan
ukiran data hanya mengukir pada bagian luar saja dari motif yang hendak dibuat relief.
Bentuk ukiran ini biasanya terdapat pada daun, pintu, jendela, dan sebagian dinding
dan rumah-rumah Melayu, tiang rumah Melayu bagian luar, tanngga, peralatan rumah
tangga, dan senjata(keris, parang, dan sebagainya).
1) Tepak Sirih
ungsi tepak sirih secara simbolik mengandung makna keterbukaan, ramah, dan
mau menerima siapa saja tanpa memandang suku bangsa dan agama.
Berdasarkan fungsi produk sebagai pewadahan untuk keperluan upacara adat di
masyarakat Melayu Riau,
2) Tabak
Tabak adalah produk wadah yang digunakan untuk tempat nasi kuning yang di
atasnya diberi hiasan telur dan bunga kertas dengan berbagai warna. Tabak
dalam masyarakat Melayu Riau berfungsi sebagai elemen dekorasi pada
perangkat pelaminan.
3) Tempat Perhiasan
4) Hiasan dinding
5) Selambayung
6) Tatakan Al-Qur’an