Kata ”ukir” berasal dari bahasa Inggris yang berarti “carving” artinya ukiran. Dalam
bahasa Inggris mengukir atau pahatan kayu bahasa Inggrisnya adalah ” woodcarving”.
Seni Ukir merupakan sebuah kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatra (tiga
dimensi) dengan membuat perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut. Sehingga nantinya
menghasilkan sebuah produk karya seni yang mempunyai bentuk permukaan yang tidak rata.
Biasanya ukiran tersebut dijadikan hiasan yang mengandung makna simbolis dan makna
yang religius. Yang akan menghasilkan bentuk atau gambar hiasan yang berulang atau
berkesinambungan antara gambar ukiran satu dengan yang lainnya. Banyak macam bahan yang
dapat digunakan seni ukir, diantaranya kayu, batu, logam atau bahkan buah dapat menghasilkan
karya seni ukir.
o Tiara (2017)
Menurut Tiara, seni ukir merupakan bentuk karya seni yang terbuat dari kayu dan
biasanya digunakan untuk aneka hiasan rumah, tokoh, dll.
o Fun-Fun (2017)
Menurut Fun-Fun, seni ukir merupakan sebuah karya seni yang terbuat diatas media
kayu.
Dalam ukiran juga dibuat menggunakan bahan yang sederhana. Bahan yang
digunakan diantaranya berupa kayu, tanah liat, batu, bambu, dan tanduk hewan. Beralih
pada masa 500-300 SM dengan sebutan sebagai zaman perunggu, ukiran yang dibuat
oleh manusia yang hidup pada zaman tersebut mulai berkembang. Tidak hanya dari segi
model ukiran namun juga terletak pada bahan yang digunakan untuk membuat ukiran.
Adapun bahan yang digunakan yaitu perak, emas, perunggu, dan lain sebagainya.
Sedangkan motif yang berkembang pada zaman perunggu antara lain, motif pilin ganda,
tumpal, topeng, beander, dan berbagai jenis makhluk hidup yang lainnya.
Motif-motif ini diketahui melalui berbagai daerah yang mempunyai jejak ukiran
di beberapa tempat. Hal ini tentunya menjadi peninggalan sejarah yang berharga bagi
Indonesia khususnya pada perkembangan seni ukir. Setelah itu, adanya agama yang
masuk ke Indonesia juga berpengaruh terhadap perkembangan seni ukir. Agama Islam,
Hindu, Budha, memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan ukiran yang ada di
Indonesia. Perkembangan tersebut bisa dilihat dari desain, bahan, & motif dari ukiran itu
sendiri. Ukiran sendiri banyak ditemukan dari berbagai tempat dan benda bersejarah.
Tempat bersejarah yang mengandung ukiran adalah masjid, pure, klenteng, dan lain
sebagainya. Sedangkan benda bersejarah yang terdiri dari senjata, wayang, alat musik,
batu nisan, dll. Adapun motif yang berkembang berisi kisah kayangan, kerajaan,
kepahlawanan, dan lain sebagainya.
III. Jenis Jenis Seni Ukir
o Ukiran Susun
Ukiran Susun merupakan sebuah ukiran yang memiliki bentuk yang bersusun-susun
seperti namanya. Contoh ukiran susun ini bisa kita lihat daun yang besar dan dibawah
ukiran daun yang sedang dan kecil sehingga menghasilkan bentuk yang indah.
o Ukiran Cekung
Ukiran Cekung merupakan sebuah ukiran yang memiliki bentuk yang cekung.
o Ukiran Cembung
Ukiran Cembung merupakan sebuah ukiran yang memiliki bentuk cembung. Ukiran jenis
ini biasanya sering digunakan pada pembuatan relief.
o Ukiran Takokan
o Ukiran Takokan merupakan sebuah ukiran yang dibuat menggunakan media bingkai. Dan
biasanya pada ukiran jenis ini akan memperlihatkan tepi-tepi batas ukirannya.
IV. Fungsi Seni Ukir
o Fungsi Simbolik
Ukiran memiliki fungsi simbolik yang bisa menjadi karakteristik dari suatu wilayah,
budaya, dll. Dalam hal ini, ukiran bisa disematkan pada suatu rumah yang memberikan
perbedaan diantara rumah yang lainnya.
o Fungsi Ekonomis
Saat ukiran sedang dikerjakan, maka pengrajin atau seniman bisa memberikan peluang
kerja untuk masyarakat. Sehingga setiap masyarakat yang membuat ukiran mampu
mendapatkan penghasilan dari penjualan ukiran tersebut. Dan kesenian ini bisa
memberikan nilai ekonomis kepada pelakunya.
o Fungsi Konstruksi
Ukiran juga berfungsi sebagai konstruksi, yang mana karya dari ukiran ini bisa dijadikan
sebagai berbagai benda maupun sekat untuk sebuah bangunan. Tentunya berbagai jenis,
motif, dan bahan dari konstruksi ini bisa memberikan fungsi konstruksi pada sebuah
bangunan.
o Fungsi Hias
Ukiran juga dapat berfungsi sebagai hiasan yang memiliki nilai keindahan. Dalam hal ini,
tentunya ruangan Anda memiliki suasana yang nyaman sekaligus enak dipandang.
o Fungsi Magis
Fungsi magis dalam seni ukir biasa digunakan sebagai kepercayaan pada zaman dahulu.
Yang mana pada sebuah benda yang mengandung ukiran terdapat kekuatan spiritual yang
dipercaya dan dijaga oleh masyarakat setempat.
V. Teknik Seni Ukir
o Teknik Carving
Teknik carving merupakan salah satu teknik yang umumnya memotong pada bagian datar
dari kayu untuk membentuk ukiran agar terlihat menjadi tiga dimensi. Teknik ini
biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti pahat dan palu, serta pisau
ukir yang digunakan untuk memperjelas lebih detail.
o Teknik Mengerik
Teknik mengerik merupakan salah satu cara lama dan teknik paling sederhana dalam seni
mengukir pemula. Teknik ini biasanya membutuhkan tidak lebih dari sepotong kayu dan
pisau ukir. Menggunakan teknik seni ukir ini cukup rumit dan sulit walaupun terlihat
lebih mudah, bagi pemula bila ingin membuat ukiran dari teknik ini bisa menghabiskan
waktu yang cukup lama.
VI. Motif Seni Ukir
Motif ini memiliki bentuk seperti daun pokok yang merelung-relung lemah
gemulai dengan ukiran daun cekung & cembung
Didalamnya memiliki unsur-unsur hiasan yang mirip dengan bentuk daun
mahkota yang terjadi secara alami. Motif ini juga merupakan gubahan dari
tumbuh-tumbuhan pada mahkota yang terhubung dengan sulur-suluran
sehingga menyerupai bentuk bunga.
Pada motif ini memiliki ukiran yang sangat lembut & harmonis
Penggunaan motif biasanya menggunakan pakis atau tanaman pakis yang
sulurnya dibiarkan mengalir secara alami
Pada ukiran Surakarta paling banyak menggunakan pengaruh atau gambaran
alam