Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas paper
seni kriya kayu ini.

Saya mengucapkan terima kasih guru kepada pembimbing yang


telah membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Untuk kesempurnaan isi makalah seni kriya kayu ini, saya sangat
mengharapkan saran dan kritik dari bapak/ibu guru. Semoga tugas
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

penyusun

Pengertian Seni Kriya


Istilah seni kriya berasal dari bahasa Sansekerta krya yang
berarti mengerjakan. Dari kata dasar tersebut kemudian
berkembang menjadi kata yang beragam, mulai dari karya, kriya
serta kerja. Dalam arti khusus kriya adalah mengerjakan suatu hal
untuk menghasilkan sebuah benda atau obyek. Namun, seiring
dengan perkembangannya semua hasil suatu pekerjaan termasuk
juga berbagai ragam teknik pembuatannya yang kemudian
menghasilkan sebuah benda seni yang memiliki fungsi tertentu
disebut juga dengan seni kriya. (Timbul Haryono,2002)

Kata kriya sendiri jika dalam kamus besar bahasa Indonesia


memiliki arti pekerjaan (kerajinan tangan). Jika dalam bahasa Inggris
disebut dengan craft yang berarti energi atau kekuatan, arti lainnya
adalah suatu ketrampilan dalam mengerjakan atau membuat
sesuatu. Istilah tersebut diartikan juga sebagai ketrampilan yang
sering dikaitkan dengan suatu profesi seperti craftsworker
(pengrajin).

Pada kenyataannya seni kriya sering diartikan sebagai karya


yang dihasilkan dengan skill atau ketrampilan seseorang yang mana
diketahui bahwasanya semua ekspresi dan kerja seni membutuhkan
sebuah ketrampilan (skill). Jika merujuk pada persepsi kesenian yang
berawal dari tradisi Jawa, dikenal dengan sebutan kagunan yang
berarti kapinteran/Yeyasan ingkang adipeni/Wudharing pambudi
nganakake kaendahan-gegambaran, kidung ngukir-ukir. (Kamus
Bausastra Jawa)

Penjelasan tersebut menunjukan akan pentingnya suatu


ketrampilan dalam membuat (mengubah) benda yang digunakan
sehari-hari, selain itu juga dibutuhkan pengetahuan dan kepekaan
(akan keindahan).
A. Seni Kriya Kayu

Kriya kayu merupakan suatu jenis seni kriya yang dalam


pekerjaannya membuat benda selalu menggabungkan antara nilai
fungsi sekaligus hias dengan menggunakan bahan kayu. Dalam seni
kriya kayu, terdapat pekerjaan dengan tingkat dasar atau tingkat
permulaan. Kayu sangat banyak dimanfaatkan dalam pembuatan
berbagai benda kerajinan seperti patung, wayang golek, topeng,
furnitur dan juga hiasan ukir-ukiran.

B. Bahan

Pemahaman tentang kayu adalah penting, karena hal ini akan


memberikaan wawasan kepada mahasiswa jenis kayu yang baik
dalam pembuatan karya seni kriya. Di dalam pengenalan bahan
kayu ini menyangkut masalah struktur kayu, ini penting diketahui
adalah untuk menentukan bagian kayu yang mana yang baik untuk
pembuatan karya dan bagian-bagian kayu yang mana saja yang
tidak baik dalam pengerjaan karya ukir maupun karya kriya.
Pembahasan mengenai materi tentang kayu itu telah dibahas secara
mendalam pada MK. Pengetahuan Bahan kriya.

(a) Kayu Sebagai Bahan Pokok : Jenis kayu yang baik diukir antara
lain; kayu jati, cempaka, aghatis, mahoni, suar, nangka, sonokeling,
sonokembang, kepelan dan sejenisnya. Untuk mengetahui kualitas
suatu jenis kayu perlu dipelajari pengetahuan tentang kayu yang
menyangkut sifat-sifat kayu, bagian-bagian kayu, faktor perusak
kayu, keawetan kayu dan lain-lain. Hal ini tidak mungkin saya
jelaskan secara detail dalam pelatihan ini karena keterbatasan waktu
dan padatnya materi.

(b) Bahan Penunjang yaitu; bahan-bahan untuk finishing : cat,


politur, tinner, amplas, clear, dan lain-lain.

1. JENIS KAYU ALAMI UNTUK KRIYA KAYU

a. Kayu Jati

Kayu jati atau latinnya disebut tectona grandis, adalah jenis


kayu yang termasuk dalam kelas awet I-II, dan kelas kuat II. Kayu jati
memiliki corak warna khususnya pada kayu terasnya coklat agak
muda sampai tua kehijau-hijauan. Corak warna kayu jati ini
mempunyai nilai dekoratif yang sangat indah dan menarik,
menyebabkannya banyak diminati oleh para pengusaha mebel
maupun industri pengolahan kayu. Selain keindahan corak, kayu jati
mempunyai sifat pengerjaan yang mudah sampai dengan sedang,
daya retak rendah, serat lurus atau berpadu walaupun memiliki
tekstur yang agak kasar. Kayu jati dalam kegunaannya adalah
termasuk kayu yang istimewa karena dapat digunakan untuk semua
tujuan (serbaguna).

b. Kayu Mahoni

Kayu mahoni adalah klasifikasi yang termasuk dalam famili


meliaceae. Ada dua jenis spesies yang cukup dikenal yaitu swietenia
macrophylla (mahoni daun lebar) dan swietenia mahagoni (mahoni
daun kecil). Mahoni daun kecil tidak dianjurkan untuk dikembangkan
karena sangat peka terhadap serangan hama penggerek pucuk.
Tanaman ini tumbuh pada tipe iklim A sampai D, yaitu daerah
bermusim kering atau basah. Ketinggian tempat yang sesuai untuk
tanaman ini berkisar antara 0-1000m dari permukaan laut. Tinggi
tanaman ini dapat mencapai 40m dengan diameter batang dapat
mencapai lebih dari 100 cm.

c. Kayu Sonokeling

Kayu sonokling (dalbergia latifolia) merupakan jenis kayu yang


memiliki keunggulan dilihat dari segi warnanya, khususnya warna
pada kayu terasnya yang berwarna merah tua/ungu dengan garis-
garis hitam yang gelap.

d. Kayu Suren/surian

Kayu suren (toona sureni merr) merupakan jenis kayu yang


memiliki warna merah daging. Kayu suren ini memiliki sifat kembang
susut besar dan tingkat keretakan tinggi.

e. Kayu Sungkai

Kayu sungkai atau jati sabrang latinnya disebut pronema


canescens Jac, adalah jenis kayu yang termasuk dalam kelas awet III,
dan kelas kuat II-III.

f. Kayu Bayur

Kayu bayur atau cayur, wadang, balang, nama latinnya


pterospermum, adalah jenis kayu yang termasuk dalam kelas awet
IV, dan kelas kuat II-III. Kayu bayur memiliki corak warna kayu teras
kering udara coklat merah.

Dan adapun jenis Kayu lainya.

C. ALAT
1 . Macam-macam Pahat sebagai peralatan pokok terdiri beberapa
jenis yaitu:

(a) Pahat Kuku, pahat ini berjumlah sekitar 20 batang dengan


berbagai ukuran, pahat ini digunakan untuk memahat bagian-bagian
yang melengkung.

(b) Pahat lurus (Pengancap) berjumlah sekitar 10 batang dengan


berbagai ukuran, pahat ini digunakan untuk memahat bagian yang
lurus.

(c) pahat Col/penatar berjumlah 4 batang, digunakan untuk


meratakan bagian dasar ukiran yang mencorok kedalam yang tidak
dapat dijangkau oleh pahat lurus.

(d) Pahat setengah lingkaran berjumlah 3 batang berbagai ukuran,


digunakan untuk memahat bagian motif lengkung dan mencorok
kedalam yang tidak dapat dijangkau oleh pahat kuku.

(e) Pahat miring 2 batang, digunakan untuk meraut dan memahat


pada bagian-bagian sudut.

2. Alat Penunjang

(a) Palu kayu : kayu yang baik untuk bahan palu adalah kayu-kayu
yang berat seperti kayu asam, kayu jambu, dan kayu cemara,
diusahakan dari serat kayu terpilin agar tidak mudah pecah.batu
asah.

(b) Sikat ijuk : digunakan untuk membersihkan ukiran dari kotoran


bekas pahatan dan menghilangkan debu yang melekat pada ukiran.
(c) Alat-alat gambar : digunakan untuk membuat desain baik desain
pokok maupun desain motif, jenis peralatan tersebut adalah pensil,
spidol, penggaris, karet penghapus, jangka, routring, dan lain-lain.

(d) Alat-alat pertukangan seperti gergaji, schaap, meteran, kapak,


siku-siku, dan lain-lain.

(e) Batu asah : untuk menajamkan peralatan baik pahat atau


paralatan lainnya. Batu asah ada dua jenis yaitu batu asah kasar
untuk memperbaiki mata pahat yang rusak mempercepat
pengasahan, dan batu asah halus, untuk menyempurnakan
ketajaman pahat.

D. TEKNIK PEMBUATAN SENI KRIYA KAYU

Teknik dan Proses Pembuatan Seni kriya pahat atau seni kriya
ukir Kriya Pahat atau kriya ukir, yaitu kerajinan yang dibuat dengan
menggunakan tatah ukir. Mengukir adalah kegiatan menggores,
memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Di
Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu muda. Pada
masa itu banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas
rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-
benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti garis, lingkaran,
swastika, zig zag, dan segitiga.

1. Teknik sambung

Dilakukan dengan merakit bahan. Bahan baku yang digunakan kayu.

2. Teknik pahat atau sungging

Dilakukan dengan mengurangi bagian objek. Bahan baku yang


digunakan kayu.

a. Teknik Ukir

Alam Nusantara dengan hutan tropisnya yang kaya menjadi


penghasil kayu yang bisa dipakai sebagai bahan dasar seni ukir
kayu. Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh
pola pada permukaan benda yang diukir.

Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu muda.


Pada masa itu banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti
perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu.
Benda- benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal,
lingkaran, garis, swastika, zig zag, dan segitiga. Umumnya ukiran
tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis
dan religius.

Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain


ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, Ukiran tinggi (timbul),
dan ukiran utuh. Karya seni ukir memiliki macam-macam fungsi
antara lain:

a. Fungsi hias, yaitu ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan


dan tidak memiliki makna tertentu.

b. Fungsi magis, yaitu ukiran yang mengandung simbol-simbol


tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan
kepercayaan dan spiritual.

c. Fungsi simbolik, yaitu ukiran tradisional yang selain sebagai


hiasan juga berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan
dengan spiritual.

d. Fungsi konstruksi, yaitu ukiran yang selain sebagai hiasan juga


berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.

e. Fungsi ekonomis, yaitu ukiran yang berfungsi untuk menambah


nilai jual suatu benda. Fungsi ekonomis, yaitu ukiran yang bertungsi
untuk menambah nilai jual suatu benda.

Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1.Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam,
merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan
barang sesuai kemajuan teknologi.
2. Kayu memiliki kelebihan serta kekurangan. Kelebihannya yaitu bahan
alami yang dapat diperbaharui, kuat tarik yang tinggi, dapat dibuat
dengan berbaga imacam desain dan warna, memberi efek hangat,
bahan penyekat yang baik pada perubahan suhu di luar rumah,
dapat meredam suara. Kekurangannyayaitu, mudah menyerap
air, mudah mengalami kembang-susut, kurang tahan terhadap
pengaruh cuaca, rentan terhadap rayap. Pe n y e b a b ke r u s a ka n
d a n c a c a t p a d a ka y u y a n g t e r j a d i y a i t u , c a c a t m a t a kayu,
pecah dan belah, pecah busur dan pecah gelang, hati rapuh, arah
serat,serangan jamur kayu,serangan serangga perusak kayu serta
lubang gerek dan lubang cacing laut
Saran
Saran yang dapat diberikan pada penulisan
m a k a l a h i n i y a i t u a g a r s e l a l u memperhatikan kalimat yang
ditulis agar tidak terjadi kesalahan dalam kalimat yang akan ditulis

TUGAS SENI BUDAYA

MAKALAH KRIYA KAYU


D

OLEH

NAMA : - ARWINI PUSPITA

- ANISA SUSIA HASRI

- AINUN NISA SUARDI

- ANISA NUR AULIA

- ARBAIN

- AHMAD SURYA LESMANA

KELAS : VIII.1(DELAPAN SATU)

MADRASAH TSANAWIYAH

NEGERI 02 KENDARI

TAHUN AJARAN

2017-2018

Anda mungkin juga menyukai