Anda di halaman 1dari 6

1.

Konsep
Kata ” ukir” berasal dari bahasa Inggris yang berarti “carving”  artinya ukiran. Dalam bahasa
Inggris mengukir/pahatan kayu bahasa Inggrisnya adalah ” woodcarving”.
Seni ukir adalah kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatra (tiga dimensi) dengan
perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut. Sehingga  sebuah produk yang dihasilkan karya
seni memiliki bentuk permukaan tidak rata. Secara umum, Kriya ukir adalah jenis kerajinan
tangan yang dibuat dengan atau mengukir suatu bahan (kayu, logam, batu) sehingga
menghasilkan bentuk yang dinginkan. Hasil dari karya seni ukir dikenal sebagai ukiran.
Ukiran adalah gambar atau pola yang diwujudkan pada suatu media seperti batu, kayu dan
media lainnya selama bisa diukir.
Beberapa tokoh juga berpendapat mengenai definisi seni ukir, berikut pengertian seni ukir
menurut para ahli:
 Tiara (2017)
Menurut Tiara, arti seni ukir adalah benuk karya seni yang terbuat dari kayu yang biasanya
digunakan aneka hiasan rumah, tokoh dan lain sebagainya.
  Fun-Fun (2017)
Pengertian seni ukir adalah seni yang terbuat diatas media kayu.
 Sudarmono dan Sukijo (1979)
Menurut Sudarmono dan Sukijo. Mengukir atau pengertian seni ukir adalah menggoreskan atau
memahat huruf dan gambar pada kayu, logam, batu sehingga menghasilkan bentuk timbul,
cekung atau datar seseuai rencana.

Jenis ukiran susun adalah ukiran yang bentuknya bersusun-susun. Contoh ukiran daun besar
dibawah ukiran daun sedang dan kecil yang bentuknya indah.
 Jenis Ukiran Garis 
Jenis ukiran garis adalah bentuk ukiran yang diukir pada garis-garis gambarnya. Jenis ukiran garis
banyak digunakan pada logam sebagai ukiran guratan.
 Jenis Ukiran Takokan 
Jenis ukiran takokan adalah bentuk ukiran yang tidak menggunakan bingkai, yang diperlihatkan
hanya tepi-tepi batas ukiran saja.
Ukiran takokan erat kaitannya dengan motif ukiran Krawang.
 Jenis Ukiran Tembus atau Jenis Ukiran Krawangan
Jenis ukiran tembus atau ukiran krawangan adalah bentuk ukiran yang tidak menerapkan dasar-
dasar ukiran, jadi jenis ukiran ini tembus. Sehingga sering digunakan untuk penyekat ruang,
kursi, ukir tempel dan lainnya.
Kayu adalah salah satu media bahan utama ukiran, berperan penting dalam pengerjaan suatu
karya seni ukiran.
Untuk mendapatkan jenis kayu tertentu dalam pembuatan sebuah hasil karya akan
menghasilkan hasil karya seni ukir yang menakjubkan.
Dijelaskan lebih detail lagi oleh Bastomi (1982) bahwa jenis ukiran yang dihasilkan para seniman
atau perajin ada enam macam, diantaranya :
 Ukiran Rendah (Bas Relief)
Macam ukiran rendah adalah gambar yang timbul pad ukira separuhnya terpisah dari bentuk
utuhnya.
 Ukiran Sedang (Mezzo Relief)
Dinamakan ukiran sedang karena termasuk macam macam ukiran yang memiliki gambar timbul
tepat separuh bentuk utuhnya.
 Ukiran Tinggi (Bantuan Haut)
Jenis ukiran tinggi memiliki gambar yang timbul lebih dari separuh bentuk utuhnya.
 Ukiran Cekung atau Ukiran Tenggelam (Encreux Relief)
Jenis ukiran cekung atau ukiran tenggelam memiliki gambar tenggelam lebih rendah dari bidang
berbasis.
 Ukiran Tembus atau Ukiran Krawangan (Bantuan Ayour)
Macam macam ukiran ini dasarannya menembus bidang, sehingga dasarannya berbentuk
lubang-lubang atau tembus.
 Ukiran Tumpang 
Jenis ukiran tumpang gambarnya tumpang tindih diatas bidang dasar. Karya seni ukir ini
tumpang tindih dengan relief patung, karena gambarnya utuh seperti patung. Contoh relief
patung kamadhatu di kaki candi Borobudur.

Fungsi Seni Ukir


Dalam karya seni ukir ada beberapa fungsi yang dimiliki, diantaranya :

- Fungsi Hias

Karya seni ukir yang dibuat oleh para seniman hanya untuk hiasan, artinya motif ukir tersebut
tidak mengandung makna tertentu. Contohnya ukiran hiasan dinding.

- Fungsi Magis 

Ukiran ini dibuat dengan mengandung simbol-simbol tertentu dan digunakan sebagai benda
magis yang berhubungan dengan kepercayaan dan spiritual. Contohnya ukiran pada patung
suku asmat yang bernilai magis.
-Fungsi Simbolik 
Fungsi ukiran simbolik biasanya terdapat pada ukiran tradisional yang unik yaitu untuk
menyimbolkan hal-hal tertentu yang berkaitan dengan spiritual.
Contohnya seperti beberapa ornamen rumah adat di Indonesia, seperti simbol ornament rumah
adat Jawa Tengah.
Pada beberapa bangunan di Jawa biasanya dapat kita jumpai kayu yang terukir. Pada ornament
tersebut mengandung makna simbolis. Seperti ayam jago, gunungan ular naga, banyu tretes,
banaspati dan sebagainya.

Teknik Seni Ukir


Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemui beberapa teknik ukir, diantaranya :
Teknik Carving 
Teknik carving atau memahat adalah teknik dalam seni pahat dikerjakan dengan memotong
pada bagian tunggul pohon, kayu besar atau batu.
Biasanya untuk melakukan teknik carving menggunakan kapak dan pahat untuk membuat ukiran
agar tampak dan bentuk ukiran menjadi tiga dimensi.
Teknik carving biasanya dilakukan menggunakan alat bantu seperti mesing potong, gergaji,
palut, alat pahat, serta pisau ukir yang digunakan untuk memperjelas detail ukiran.
Dalam ukiran relief, pengrajin pahat kayu membuat gambar ukiran terlebih dahulu kemudian
mengukir kayu hingga tampak bagian yang timbul seperti relief.
Teknik Chip Carving 
Pada umumnya teknik chip carving digunakan pada potongan-potongan yang lebih besar dari
pekerjaan seperti tunggul pohon atau kayu dengan menggunakan kapak dan alat pahat yang
lebih besar.
Teknik ukir ini, menciptakan karya yang besar seperti patung dan melibatkan proses yang cukup
rumit.
Teknik Pembakaran Kayu 
Pembakaran kayu adalah teknik ukir utama yang dipakai untuk menambah desain
atau  finishing kayu.
Namun beberapa seniman memakai teknik ukir pembakaran untuk mengukir kayu kecil.
Kayu yang sudah dibakar akan menghitam di sekitar ukiran akhir dan memperjelas kesan
sehingga tampak lebih hidup.
Teknik Mengerik 
Teknik mengerik adalah cara lama dan paling sederhana dalam teknik mengukir bagi pemula.
Bahan yang dibutuhkan dalam melakukan teknik mengerik ini hanya sepotong kayu dan pisau
ukir sebagai alat pengeriknya.
Teknik ukir memang cukup rumit dan sulit walaupun tampaknya mudah. Bagi kalian yang masih
pemula tapi mau belajar “mengerik” tentunya proses ini bisa menghabiskan waktu yang cukup
lama.

Prinsip-prinsip Desain ukiran terdiri dari : (1) Proporsi, (2) Keseimbangan, (3) Irama, (4)
Kesatuan., Harmoni.

1. Proporsi sangat penting dalam menggambarkan bentuk untuk menampilkan benda sesuai
dengan aslinya. Secara umum, prinsip proporsi diterapkan dengan membandingkan bagian satu
dengan lainnya agar selaras dan enak dipandang.

2. Keseimbangan dalam seni rupa dapat dilihat dari empat poin, yakni simetris, asimetris,
radial/sentral, dan kesan yang diberikan. Keseimbangan ini didapat dari pengelompokkan objek
kecil di antara benda besar, penggunaan banyak warna terang dengan sebuah objek berwarna
gelap, dan sebagainya.

3. Dalam sebuah karya seni rupa, irama atau ritme dapat berupa pengulangan bentuk, warna,
atau motif. Pengulangan ini bebas dilakukan sesuai selera sang seniman.

Irama perubahan dari besar ke kecil disebut irama progresif, sedangkan dari kecil ke besar
disebut irama mengalun. Irama dengan pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama
disebut irama repetitif.

4. Kesatuan dalam seni rupa diartikan sebagai unsur-unsur yang saling berkaitan dengan baik.
Keberhasilan sebuah seni rupa dimulai dari rancangannya. Oleh karena itu, seorang seniman
dapat melihat terlebih dulu kesatuan dalam rancangannya.
Nilai estetis seni ukir meliputi bahan yang berupa kayu, serat kayu, dan warna kayu. Sedangkan
nilai artistik seni ukir dalam ukiran, meliputi kerumitan ukirukiran, tinggi rendah ukiran dan
motif-motifnya.

Bahan
- Kayu
- Batu
- Onyx atau marmer

Alat
- Bor
- Tatah
- Pisau ukir
- Bustir

1. Garis

Garis adalah unsur seni rupa yang pertama dan paling sederhana. Garis ini mempunyai dua tipe yang
disebut dengan garis alamiah dan garis yang diciptakan. Garis alamiah adalah garis alami misalnya garis
cakrawala. Sedangkan garis yang diciptakan misalnya garis yang sengaja atau tidak sengaja dibuat oleh
seniman.

2. Bidang

Bidang adalah unsur seni rupa yang berasal dari perpaduan garis-garis yang ada. Sama halnya seperti
garis, bidang terbagi menjadi dua kategori yaitu bidang alamiah dan bidang yang diciptakan. Contoh
bidang alamiah yaitu taman, kebun, dan lainnya. Untuk bidang yang diciptakan, ada segitiga, kotak, dan
bentuk lain.

3. Ruang

Unsur ruang dalam seni rupa tidaklah bisa dilihat karena ruang hanya bisa dihayati. Ruang ini timbul
karena penempatan warna dan jarak gelap dan terang pada karya seni rupa. Dengan adanya ruang,
sebuah seni rupa akan terkesan tri matra atau 3D.

4. Warna

Warna adalah unsur seni rupa yang akan mempengaruhi keindahan, kejiwaan dan perlambangan suatu
karya seni rupa. Ada beberapa istilah yang ada pada unsur warna seperti hue, value, intensitas,
komplementer, analogus, warna hangat atau sejuk, tone atau warna kromatik, dan warna heraldik yaitu
warna yang dipakai menurut kebiasaan.

5. Tekstur
Tekstur adalah unsur seni rupa yang bisa dilihat maupun diraba. Unsur yang satu ini akan memberikan
watak atau karakter pada seni rupa. Misalnya gambar tekstur kayu akan memberi karakter kayu pada
karya tersebut.

6. Bentuk

Unsur bentuk atau bisa juga disebut dengan wujud adalah unsur yang ada dalam alam dan terlihat
nyata. Banyak bentuk yang bisa dibuat oleh seorang seniman misalnya gambar hewan, pohon, dan
lainnya. Unsur ini mempunyai beberapa jenis seperti bentuk organik, 2D, 3D, diam dan bergerak,
berirama, serta agung dan abadi.

7. Gelap Terang Cahaya

Gelap terang cahaya pada sebuah karya seni rupa akan memberikan pengaruh nilai keindahan. Ada dua
jenis gelap terang cahaya yaitu yang alamiah dan yang diciptakan. Untuk tekniknya, gelap terang cahaya
bisa dibuat chiaroscuro (gradien) dan silhouette (bayangan).

Anda mungkin juga menyukai