Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

MENERAPKAN RAGAM HIAS PADA BAHAN KAYU

A. Ragam Hias Ukiran Pada Kayu


Kayu umumnya diolah terlebih dahulu menjadi benda-benda seni eksklusif
lalu diberikan sentuhan ragam hias. Ragam hias yang digunakan tidak selaras
dengan bahan-bahan lain. Ragam hias yg dipergunakan biasanya diambil dari
unsur tanaman, fauna, geometris, dan bentuk-bentuk figuratif.
Beberapa teknik yg dapat digunakan dalam menerapkan ragam hias di bahan
kayu mirip mengukir serta menggambar. Mengukir berarti ragam hias dibuat
menggunakan cara permukaan kayu dipahat serta dibuat seperti relief. Teknik
menggambar dirancang setelah benda atau barang seni terbentuk. Ragam hias di
kayu seringkali dijumpai di pintu, ventilasi, bagian rumah eksklusif, serta bagian
tiang tempat tinggal.

Gambar ragam hias atau ornamen pada bahan kayu


Beberapa wilayah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali,
Sulawesi, dan Papua memiliki karakteristik dan ciri khas sendiri dalam membuat
ragam hias pada bahan kayu. Penempatan ragam hias pada bahan kayu bisa
dilakukan pada bidang 2 serta tiga dimensi. Pada bidang 2 dimensi, ragam hias
dapat dilakukan dengan menggambar atau melukis bagian atas bidangnya.
Penerapan ragam hias pada bidang 2 dimensi mirip ragam hias di ukiran kayu,
ditinjau pada sisi-sisi bangunan tempat tinggal adat istiadat.

Gambar Motif hias Majapahit


Gambar di atas merupakan ragam hias dengan motif Majapahit berupa lung
uket dengan daun angkup yang menelungkup pada lung pokok. Bagian kanan kiri
serta bagian atas tumbuh daun terubusan atau semen.

Modul Seni Budaya Aspek Rupa Kelas VIII Semester 1 SMP Kabupaten Cilacap 38
Penyusunannya secara berulang berderet mengikal ke kanan atau ke kiri dan
sering simetris dalam mengisi bidang hiasnya. Penerapan ragam hias pada bahan
kayu dibuat dengan cara mengukir. Penerapan ragam hias pada bahan kayu bisa
dikembangkan di benda atau barang-barang kerajinan daerah mirip tameng dan
topeng. Ragam hias dikerjakan dengan cara digambar diberi warna.
B. Teknik Berkarya Dengan Bahan Kayu
Berkarya menggunakan bahan kayu bisa dilakukan dengan cara mengukir
serta menggambar atau melukis. Mengukir berarti membuat sayatan pada bagian
atas kayu menggunakan alat pahat. Aktivitas melukis berarti menghasilkan
gambar ragam hias dan kemudian diberi warna. Ke 2 teknik ini memiliki
mekanisme kerja yang tidak sama.
1. Menggambar Ragam Hias ukiran kayu
Bentuk kayu ada yang berupa batangan dan ada juga juga yang berbentuk
papan. Kayu banyak jenisnya. Ada kayu yang mempunyai serat halus dan ada
yang kasar. Mengukir kayu harus memperhatkan alur seratnya. Sebelum kayu
diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya.
Bahan kayu menjadi media pada melukis ragam hias mempunyai sifat
yang banyak menyerap cat. Penggunaan cat usahakan diulang-ulang supaya
warna yang diinginkan terlihat lebih tepat. Pengulangan pengecatan bisa
dilakukan sesudah cat sebelumnya telah kering. Beberapa prosedur dalam
melukis bahan kayu sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat lukis (kuas, palet, cat)
2. Menyiapkan bahan kayu (papan atau btg kayu)
3. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu
4. Menggambar dengan pola ragam hias
5. Memberi warna pada ragam hias
6. Memberi cat pelapis (vernis)
Pemanfaatan hasil pembuatan motif hias pada bahan kayu dapat untuk
menghias pada dinding rumah kita, sehingga akan memberikan nuansa etnis
yang kuat. Ragam hias dari ukuran yang sama, kemudian kita susun menjadi
bentuk ragam hias yang bervariatif memberikan kesan yang estetis dan
menambah nilai keindahan pada setiap ruangan di rumah. Sehingga siswa
diharapkan dapat berlatih untuk membuat beragam motif hias untuk menghias
ruangan.

Contoh menggambar ragam hias pada kayu, kemudian diberi warna.


Modul Seni Budaya Aspek Rupa Kelas VIII Semester 1 SMP Kabupaten Cilacap 39
2. Mengukir kayu membentuk ragam hias
Membentuk torehan pada kayu dengan gambar ragam hias tertentu
adalah kegiatan pada saat mengukir. Sebelum mengukir, usahakan siswa
wajib mengenal terlebih dahulu alat dan bahan serta mekanisme kerjanya.
Aktivitas mengukir di bahan kayu memiliki prosedur sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menentukan bentuk ragam hias sebagai objek
c. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu
d. Proses penyayatan/membentuk relief pada kayu menggunakan alat pahat
e. Memberi warna pada kayu

Motif ragam hias siap diukir pada bahan kayu

C. Alat Utama Untuk Mengukir Kayu


Alat primer untuk mengukir ada dua jenis mata pahat. Pertama yaitu, mata
pahat mendatar dan mata pahat melengkung. Penggunaan pahat wajib
disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir. Sedangkan alat pemukul
yang dipergunakan pada kegiatan mengukir umumnya terbuat dari kayu.

Contoh peralatan pahat kayu satu set

1. Jenis Pahat Ukir


a. Penguku (pahat kuku) Istilah penguku muncul karena matanya yang
melengkung meyerupai kuku manusia. Jenis pahat ini digunakan untuk
bagian yang lengkung, melingkar, membentuk cekung, dan cembung.
Modul Seni Budaya Aspek Rupa Kelas VIII Semester 1 SMP Kabupaten Cilacap 40
b. Penyilat (pahat lurus) Penyilat adalah pahat mata lurus. Jenis pahat ini digunakan
untuk memahat bagian-bagian yang lurus, rata, datar, membuat dasaran, membuat
siku-siku pada tepi ukiran dengan ukuran mata 2 mm hingga 3 cm.
c. Pahat kol (1/2 bulatan) Pahat kol adalah jenis pahat yang mempunyai
bentuk melengkung belahan V2 bulatan, digunakan untuk mengerjakan
bagian-bagian cekung, yang tidak dapat dikerjakan dengan memakai pahat
kuku. Pahat kol terbagi menjadi dua macam, antara lain pahat kol datar
yang permukaannya datar dan punggungnya cembung dan pahat kol suru
yang permukaannya cekung seperti suru dan punggungnya cembung
dengan ukuran bervariasi dari 0,5 cm - 1,5 cm.
d. Pangot (pahat miring) Jenis pahat ini berbentuk miring meruncing dan tajam
sebelah. Pahat ini cocok digunakan untuk membersihkan sudut dan sela-
sela ukiran untuk menyempurnakan bentuk-bentuk ukiran sehingga
kelihatan rapi dan bagus dengan lebar antara 0,8 cm sampai 1,5 cm.
e. Alat Bantu /Penunjang yaitu Paludari Kayu
f. Peralatan yang dapat digunakan untuk membuat benda pakai maupun
benda hias banyak ragamnya, seperti peralatan dasar pertukangan, serut
(planner), gergaji, pahat, meteran, pensil, penggaris siku. Sementara alat
untuk mengukir di antaranya, aneka jenis pahat ukir, serta palu kayu.

D. Teknik Berkarya
1. Tahapan Mengukir Kayu
Sebelum mulai mengukir kayu, dibutuhkan pola atau rancangan yang ingin kita
pindahkan ke atas kayu. Pola merupakan merupakan gambaran awal atau
rencana benda yang akan kita kerjakan dalam bentuk gambar kerja. Gambar
kerja yang baik harus menampilkan gambar tampak atas, tampak depan,
tampak samping, dan tampak perspektif. Setelah kita dapatkan pola, langkah
selanjutnya yang harus kita kerjakan, yaitu sebagai berikut.
a. Ngethaki (memahat garis-garis ukiran) yaitu memahat garis bertujuan
untuk memindahkan gambar pola ke benda kerja dan menyamakan
gambar di atas kertas dengan gambar yang ada di permukaan kayu.
Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena keterikatan
ukurannya.
b. Ndasari yaitu membentuk pola ukiran dengan menyesuaikan ciri-ciri dari
masing-masing motif atau bentuk yang cekung dibuat cekung dan yang
cembung dibuat cembung. Pada tahap ini, pemahat harus tahu dengan
pasti bentuk dan karakter dari motif yang diinginkan pada gambar.
c. Membuka permukaan kayu (mbukaki)
Proses ini adalah membentuk pahatan pada motif batang, daun, dan
bunganya. Memahat dengan tujuan menurunkan bagian-bagian gambar
ukiran yang dikehendaki menurut besar-kecilnya gambar dan tebal-tipisnya
kayu.
d. Nggrabahi yaitu melanjutkan pekerjaan membuka permukaan kayu
(mbukaki) dengan membentuk ukiran yang belum sempurna, sekaligus
menentukan dangkal serta timbul dan cekungan daun ukiran.

Modul Seni Budaya Aspek Rupa Kelas VIII Semester 1 SMP Kabupaten Cilacap 41
e. Menghaluskan dan menyempurnakan
Setelah pekerjaan selesai, pada dasarnya untuk menjadikan barang
tersebut menjadi barang yang menarik pengukir harus mengecek masing-
masing motif, apakah terjadi kejanggalan atau tidak. Jika terjadi
kejanggalan, maka perlu diperbaiki sehingga hasil pahatan atau ukiran
akan kelihatan bersih dari kotoran dan bersih dari sisa pahatan.
f. Matuti yaitu untuk memperoleh hasil ukiran yang baik,.tidak bisa terlepas
dari rancangan desain atau gambar awal. Kesamaan bentuk dan ketepatan
dari masing-masing motif harus dibuat luwes dengan memperhatikan
karakter serta gambar pada ukirannya.
g. Mbenangi adalah proses membentuk benangan atau garis pada motif
batang, daun, dan bunga, serta membentuk garis pada sekukan daun dan
bunga. Disebut mbenangi karena besar pahatannya sebesar benang
sehingga tinggal menyesuaikan besar-kecilnya ukiran yang kita buat.
Memberi hiasan atau memberi aksen pada daun ukiran, mencoret dengan
menggunakan pahat "V" agar hasil pahatan lebih indah.
h. Mecahi dilakukan jika pola gambar menuntut detail dengan tujuan agar
daun ukiran lebih hidup atau lebih indah.
i. Finishing (penyelesaian akhir)
Penyelesaian akhir merupakan pekerjaan akhir dari tahapan pengerjaan
ukir kayu. Finishing bertujuan untuk meningkatkan nilai produk suatu
barang, baik nilai keawetan, nilai keindahan, maupun nilai ekonomis.
Secara umum, manfaat dari finishing adalah untuk meningkatkan nilai
keindahan, meningkatkan keawetan, meningkatkan nilai kekuatan terhadap
gesekan dan pukulan, meningkatkan nilai guna bahan baku kayu, dan
meningkatkan nilai ekonomis suatu produk. Teknik finishing yang biasa
diterapkan pada ukir kayu yaitu politur.
Politur merupakan penyelesaian akhir dengan menggunakan bahan yang
terdiri atas seriak spiritus dan bahan pewarna. Bahan pewarna yang
digunakan adalah bahan yang larut dalam air, misalnya oker, warna
emasan dalam bentuk serbuk halus, naptol, jelaga, dan lain-lain. Akan
tetapi, sekarang sudah banyak bahan finishing yang siap digunakan seperti
aqua politur.

E. Mari Berkarya
1. Siapkan satu buah papan talenan (Bentuk bisa segiempat,Segitiga atau
lingkaran)
2. Buatlah gambar ragam hias menggunakan pinsil di papan talenan
3. Berilah warna gambar ragam hias di papan talenan
Selamat mencoba..!

Modul Seni Budaya Aspek Rupa Kelas VIII Semester 1 SMP Kabupaten Cilacap 42
Uji Kompetensi Bab IV

I. Pilihlah jawaban pada soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda (X)
pada huruf a,b,c atau d sebagai jawaban yang dianggap paling benar!
1. Ragam hias kayu seringkali kita dijumpai di rumah tempat tinggal pada...kecuali....
a. pintu b. ventilasi c. tiang/saka d. genting
2. Membuat ragam hias pada kayu ada dua cara yaitu digambar dan....
a. dilukis b. diukir/pahat c. dicelup d.dipotong
3. Gambar di samping merupakan contoh ragam hias motif....
a. Batak c. Majapahit
b. Bali d. Jepara

4. Mata pahat yang melengkung meyerupai kuku manusia. Jenis pahat ini digunakan untuk
bagian yang lengkung, melingkar, membentuk cekung, dan cembung. Pahat ini disebut
pahat....
a. Pengot b. Penyilat c. Penguku d. Kol
5. Memahat garis bertujuan untuk memindahkan gambar pola ke benda kerja dan
menyamakan gambar di atas kertas dengan gambar yang ada di permukaan kayu
dinamakan....
a. Ngethaki b. Ndasari c. Matuti d. Mecahi
6. Membentuk pola ukiran dengan menyesuaikan ciri-ciri dari masing-masing motif
dalam memahat kayu dinamakan proses....
a. Mbukaki c. Mecahi
b. Ndasari d. Nggrabahi
7. Gambar di bawah ini merupakan contoh ragam hias pada kayu bermotif....

a. Fauna c. Flora
b. Geometris d. Figuratif

8. Setelah proses mbukaki pada tahapan memahat adalah....


a. matuti b. nggrabahi c. ndasari d. mecahi
9. Di bawah ini yang bukan merupakan jenis pahat adalah....
a. Pengot b. Penguku c. Kol d. Datar

Modul Seni Budaya Aspek Rupa Kelas VIII Semester 1 SMP Kabupaten Cilacap 43
10. Pada tahapan mengukir setelah mbenangi adalah....
a. ndasari b. matuti c. mecahi d. nggrabahi
11. Motif khas ragam hias bentuk figuratif dengan pewarnaan yang sederhana
merupakan ciri dari daerah ....
a. Sulawesi b. Papua c. Jawa d. Sumatera
12. Motif ragam hias flora sering kita jumpai pada bangunan tempat ibadah sebagai
peninggalan zaman dahulu terutama pada bangunan ....
a. Gereja b. Vihara c. Pura d. Masjid
13. Motif ragam hias fauna banyak ditemukan di daerah Nusa tenggara berbentuk
gambar ....
a. Gajah b. Burung c.Komodo d. Buaya
14. Alat perang atau senjata yang sering dihias dengan motif ragam hias pada daerah
Kalimantan yaitu pada....
a. Pedang b.Tameng c.Keris d. Belati
15. Wilayah nusantara merupakan daerah agraris sehingga banyak penerapan motif
hias dalam bentuk motif ragam hias ....
a. Flora b. Fauna c. Figuratif d. Geometris

II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!


1. Jelaskan tahapan dalam menggambar ragam hias pada kayu!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
2. Sebutkan 4 jenis pahat ukir kayu!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

3. Sebutkan peralatan yang digunakan menggambar ragam hias pada kayu!


________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
4. Jelaskan yang dimaksud dengan nggrabahi pada proses mengukir kayu!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

Modul Seni Budaya Aspek Rupa Kelas VIII Semester 1 SMP Kabupaten Cilacap 44
5. Jelaskan bagaimana langkah-langkah menerapkan ragam hias pada kayu dengan
teknik ukir/pahat!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
6. Jelaskan prosedur dalam aktivitas mengukir pada bahan kayu!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
7. Apa yang kamu ketahui tentang pahat Pengot!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
8. Pada proses finishing, bahan apa yang digunakan agar kayu menjadi awet!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
9. Jelaskan yang dimaksud dengan mbenangi !
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
10. Sebutkan beberapa gambar bentuk motif ragam hias fauna!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

Modul Seni Budaya Aspek Rupa Kelas VIII Semester 1 SMP Kabupaten Cilacap 45

Anda mungkin juga menyukai