Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SENI TERAPAN DAN SENI

KRIYA

NAMA KELOMPOK
1. Arista Kurniasari

2. Ayunita Yuswinda

3 Eka Anggi Prasiska Sari

4 Indah Lestari

SMK MUHAMMADIYAH 1 GENTENG


BANYUWANGI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dirancang untuk tujuan
fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan) manusia. Seni
rupa terapan memiliki fungsi guna atau pakai. Artinya selain sebagai benda yang bernilai seni
(artistik) juga sebagai benda yang indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentingan
manusia. Contoh benda seni terapan antara lain benda-benda gerabah dari tanah liat, benda-
benda anyaman, kerajinan keramik, peralatan rumah tangga, kerajinan
furniture.
Karya seni rupa terapan daerah setempat diciptakan untuk tujuan melestarikan nilai-
nilai tradisi dan adat dalam proses serta teknik berkarya seni rupa daerah setempat. Bentuk,
model, teknik, dan media memiliki keunikan/karakteristik tersendiri, sebagai kekayaan seni
budaya.
Seni kriya adalah seni pakai. Seni Kriya sendiri di Indonesia sudah sangat tua sekali
ada dari zaman dulu, yang mana seni Kriya ini adalah yang akan menjadi cikal bakal lairnya
seni rupa di Indonesia. Contoh sederhana dari seni kriya adalah, batik, relief atau ukir,
keramik grafis, sulam, anyaman, cinderamata, hiasan dinding, patung, furniture, tenun,
wadah, dll. Lalu apa sebenarnya definisi dari Seni Kriya itu sendiri?. Dibawah ini adalah
beberapa pengertian dan asal muasal pengertian seni Kriya, silahkan disimak:
Beberapa definisi dan Pengertian Seni Kriy

- Kata Kriya sendiri berasal dari bahasa sansakerta yakni "Kr" yang artinya
"mengerjakan" yang mana dari kata tersebut kemudian menjadi kata karya, Kriya, kerja.
Dalam arti khusus pengertian seni Kriya adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan
benda atau objek (Timbul Haryono, 2012).
- Dalam kamus bahasa Indonesia kata "kriya" berarti pekerjaan "kerajinan tangan".
- Sementara dalam bahasa Inggris Kriya berarti "Craft" yang artinya kekuatan atau
energi, yang mengandung arrti lain yakni membuat sesuatu atau mengerjakan yang
dikaitkan dengan keterampilah atau profesi
tertentu
B. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu dalam pemenuhan tugas yang telah
diberikan oleh guru pengajar.

C. Ruang Lingkup

Dalam pembuatan makalah ini kami hanya membahas tentang seni rupa terapan &
Kriya .
BAB II

PEMBAHASAN

SENI RUPA

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep
garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

A. Seni Rupa Terapan


Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dirancang untuk tujuan fungsional,
yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan) manusia. Seni rupa terapan
memiliki fungsi guna atau pakai. Artinya selain sebagai benda yang bernilai seni (artistik)
juga sebagai benda yang indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentingan manusia.
Contoh benda seni terapan antara lain benda-benda gerabah dari tanah liat, benda-benda
anyaman, kerajinan keramik, peralatan rumah tangga, kerajinan furniture.
Karya seni rupa terapan daerah setempat diciptakan untuk tujuan melestarikan nilai-
nilai tradisi dan adat dalam proses serta teknik berkarya seni rupa daerah setempat. Bentuk,
model, teknik, dan media memiliki keunikan/karakteristik tersendiri, sebagai kekayaan seni
budaya.
Karya seni rupa terapan daerah setempat yaitu karya seni rupa yang memiliki fungsi
pakai/guna, dibuat dengan teknik (cara) dan media yang ada di daerah setempat, sebagai aset
atau kekayaan budaya nasional.
B. Jenis seni rupa terapan

Jenis seni rupa terapan banyak ragamnya, diantaranya sebagai berikut :

1. Seni bangunan/ arsitektur berupa banguna tanah, tempat tinggal, kantor, masjid dan
lain-lain.
2. Gambar ilustrasi yaitu gambar atau foto yang digunakan untuk menjelaskan suatu
naskah/teks, sebagai contohnya gambar pada buku bacaan untuk mata pelajaran siswa
SD. Fungsi dari gambar tersebut sebagai penjelas dari bacaan sehingga isi bacaan
mudah dipahami oleh pembaca. Ilustrasi bisa terdapat di mana-mana, seperti pada
buku pelajaran, cerpen dan iklan.
3. Seni grafis terapan/desain komunikasi visual yaitu karya seni rupa yang berfungsi
sebagai media komunikasi.
4. Seni kriya terapan, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa karya seni rupa terapan
adalah semua karya desain dan kriya terapan. Karya desain yaitu sebuah rancangan
yang bertujuan untuk membuat suatu benda yang memiliki fungsi praktis, contohnya :
desain rumah, desain kursi, atau desain komunikasi visual. Karya seni kriya terapan
yaitu karya seni rupa dua dan tiga dimensi yang pembuatannya mengutamakan
ketrampilan tangan dengan tingkat ketelitian dan kerajinan yang tinggi. Karya seni
kriya disebut juga seni kerajinan (crafts). Ada bermacam-macam seni kriya antara lain
: kriya kayu, kriya kulit (tatah sungging), kriya logam, batik dan anyaman. Karya
kriya terapan berupa benda-benda pakai yang dibuat dengan mengandalkan
keterampilan tangan, seperti kipas yang terbuat dari anyaman bambu, kursi rotan,
benda-benda gerabah yang terbuat dari tanah liat, dan lain sebagainya.

a. Desain rumah b. Desain kursi

1. Hasil Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat

Benda-benda seni rupa terapan yang dihasilkan di bagian daerah di wilayah Indonesia
diantaranya yang terkenal adalah:

A. Kerajinan Batik
Seni batik adalah sebagai budaya nasional yang sudah banyak dikenal di mancanegara.
Sebagian besar daerah di Indonesia memiliki karya seni batik yang berbeda jenis dan
coraknya. Batik termasuk karya seni terapan dua dimensi yang umumnya digunakan sebagai
nama motif atau corak batik. Antara lain : Batik Solo, Batik Yogyakarta, Batik Bayumasan
(Purwokerto), Batik Laseman (Lasem-Rembang), Batik Bakaran (Pati), Batik Cirebon, Batik
Pekalongan (corak Pekalongan), Batik Madura, Batik Palembang, Batik Garut (Jawa barat),
Batik Bali, Batik Tuban (Jawa Timur).
B. Kerajinan keramik dari Kasongan Yogyakarta, Purwakarta, Sompok, Mayong (Jepara),
Bojonegoro (Jawa Timur), Bandung, dan Kedu.
C. Kerajinan kain tenun dari daerah Troso (Jepara), Bali, Garut, Yogyakarta, Tuban, Lombok,
dan Timor.
D. Kerajinan kuningan dari Juwana Pati (Jawa Tengah).
E. Kerajinan ukir perak bakar dari Kota Gede Yogyakarta.
F. Kerajinan anyaman dari bahan alami untuk benda tas, keranjang, tikar, dan topi. Daerah
asal Tangerang, Kudus, Kedu, Tasikmalaya dan Bali.
G. Kerajinan tangan untuk cinderamata (souvenir) dari daerah Surakarta, Jepara,Yogyakarta,
Jakarta, Bali, Bandung, Palembang, Makassar, dan Samarinda.
H. Kerajinan wayang kulit (Wayang / boneka yang terbuat dari kulit berbentuk dua dimensi)
digunakan untuk seni perdalangan atau sebagai hiasan. Dihasilkan dari daerah Yogyakarta,
Surakarta, Kedu, Bali, dan Jawa Timur.
I. Wayang Golek (boneka berbentuk tiga dimensi) dihasilkan dari daerah, Bandung, dan
Yogyakarta (Jawa tengah)
J. Kerajinan ukir kayu, yang menghasilkan benda-benda ukir berupa perabotan rumah tangga
ukir (meja, kursi, tempat tidur, almari, dan hiasan dinding) dan gambar relief. Daerah
penghasik ukiran kayu antara lain Jepara, Bali, Kalimantan, Madura, dan Papua (suku
Asmat), Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, dan Palembang.
K. Kerajinan topeng kayu dari daerah Yogyakarta, Surakarta, Betawi, Cirebon, Bali, dan
Bandung.
L. Kerajinan merangkai janur. Jawa Tengah, Bali dan Yogyakarta.
M. Kerajinan bordir berasal dari daerah Kudus dan Tasikmalaya.
2. Media dan Teknik Seni Rupa Terapan Daerah Setempat

a. Media (bahan/alat) yang digunakan umumnya bahan alami dn yang mudah didapat
dari daerah setempat. Contoh media seni terapan tradisional (daerah setempat) umumnya
menggunakan yang harganya murah, mudah terjangkau masyarakat umum/luas, bambu,
kayu, tanah liat, jenis rumput-rumputan (untuk anyaman), eceng gondok, tempurung (batok)
kelapa, kulit kerang, kulit hewan, batu marmer, batu andesit, dan daun-daunan.
b. Teknik (cara) yang digunakan dalam pembuatan karya seni terapan daerah setempat
atau tradisional pada umumnya sangat sederhana yaitu dengan menggunakan tangan atau
dengan alat bukan mekanis (mesin). Misalnya dalam pembuatan anyaman bambu daun,
ukirankayu, kain tenun, kain songket keramik tradisi, wayang kulit dan golek, bordir,
sulaman, kain batik. Dikerjakan secara perorangan atau kelompok. Dengan cara (teknik) ukir,
pahat, anyam, aplikasi, jahit, butsir, membentuk.
JENIS SENI RUPA TERAPAN BATIK
.
1. MOTIF BATIK KAWUNG ( YOGYAKARTA )

Motif Batik Kawung ini dikenal dengan motif batik tertua, dulunya disediakan untuk
keluarga kerajaan. Motif kawung ini merupakan penampang buah aren kelapadan beberapa
mengatakan salib di antara empat oval mengacu pada sumber energi universal. Nah langsung
saja berikut ini adalah gambar motif batik Kawung khas yogyakarta :

2. MOTIF BATIK BALI

Kota bali merupakan pulau yang terletak di bagian timur indonesia yang memiliki
pesona yang indah dimata Indonesia dan bahkan dunia. Tidak hanya sekedar candi-candi, dan
pantainya yang banyak menjadi perhatian oleh warga, namun Pulau bali ini juga memiliki
kesenian membatik. Bali bisa dipastikan memiliki perpaduan corak yang ada didalam negeri
maupun luar negeri. Banyaknya wisatawan yang membawa barang-barang yang bermotif ikut
mempengaruhi perubahan desain batik di Bali. Adapun batik bali juga dipengaruhi oleh batik
dari jawa, seperti batik pekalongan. Bisa dikatakan motif - motif yang ada di bali cukup
berani bermain dengan warna yang terang dan berfariatif.

3. MOTIF BATIK PERANG BARONG ( YOGYAKARTA )


Parang Barong. Pada jaman dahulu hanya dipakai oleh raja dan dianggap sebagai pola
yang suci. Arti motif sendiri suapa sang raja menjadi hati-hati dalam menjaga dirinya sendiri
sehingga dia akan menjadi seorang penguasa yang jujur, adil dan juga bertanggung jawab
terhadap rakyatnya. berikut ini adalah motif batik parang khas yogyakarta :

4. MOTIF JONASAN ( BANYUMAS )

Motif yang terdapat di daerah Banyumas kebanyakan memiliki bentuk menyerupai


tanaman, baik itu bunga, daun dan sejenisnya. Walaupun ada beberapa pembuat batik di
banyumas yang membuat batik dengan motif yang berbeda. Batik Banyumas hampir
memiliki kesamaan dengan motif Jonasan. Motif Jonasan merupakan kumpulan motif-motif
yang tidak tersusun secara geometris dengan penggnaan warna dasar hitam dan coklat. Jika
anda mengamati memang akan nampak sedikit berbeda dari biasanya, namun hal ini tentunya
sama saja karena motif sangat berfariasi, dan hasilnyapun beragam. Pembahasan batik
banyumas dapat dibaca pada artikel lengkapnya yang membahas khusus mengenai motif
Banyumas.

5. MOTIF MADURA
Secara singkat jika kita perhatikan pada pola batik madura memiliki keunikan tersendiri,
motif madura cenderung banyak bermain pada pola - pola yang sederhana namun pola ini
dibentuk serapi mungkin hingga menghasilkan motif yang menarik. Motif madura cenderung
meyukai warna yang cerah selain itu hal ini dipadukan dengan karya seni mereka seperti
membentuk motif binatang dan tumbuhan yang banyak disukai. Proses pembuatannya pun
sama seperti batik batik yang lainnya yaitu secara tradisional, penggunaan pewarnaan yang
alami ikut menjadi nilai tersendiri yang dapat meningkatkan nilai jual batik madura di kancah
internasional

6. MOTIF MEGA MENDUNG ( CIREBON )


Memiliki cirikhas sendiri dalam membuat motif , salah sa

motif yang menjadi ciri khas kota Cirebon adalah batik Mega Mendung. Dengan
membuat pola sepertu awan yang dibuat secara menyambung menjadi bentuk awan. Motif ini
menjadi ciri khas batik di cirebon. Namun kota Cirebon juga menyinpan banyak motif
andalan mereka seperti batik kompeni transportasi, batik kupu kupu, batik ikan laut dan
banyak yang lainnya.

SENI RUPA KRIYA

CIRI-CIRI KARYA SENI KRIYA


1. karya seni kriya digunakan sebagai hiasan (dekorasi), jenis karya seni kriya lebih
menonjolkan rupa daripada segi fungsi, contoh seni ukir, hiasan dinding atau cinderamata.
2. karya seni benda terapan, jenis kriya seperti ini lebih mengutamakan fungsi dan siap pakai
dan bersifat nyaman, misal senjata,keramik dan furniture.
3. karya sebagai benda mainan jenis kriya seperti ini memiliki bentuk yang relatif sederhana
dan mudah dikerjakan, contoh boneka,kipas kertas dan kapal-kapalan.
D. JENIS-JENIS SENI KRIYA
1. Kriya Kayu

Kriya kayu adalah suatu bidang seni kriya yang pekerjaannya membuat benda atau memiliki
nilai fungsional maupun hiasan yang menggunakan bahan-bahan dasar kayu. Dalam kriya
kayu ada istilah dasar yang biasa menjadi pekerjaan untuk tingkat pemula, sebuah
permualaan yang harus di kuasai. Karena banyak sekali kerajinan yang terbuat dari
kayu,diantaranya seperti wayang golek, furniture, topeng, patung, dan hiasan ukiran-ukiran
kayu lainnya.

2. Kriya Tekstil

Istilah kriya tekstil memiliki cakupan yang cukup luas, karena mencakup berbagai
jenis kain yang dibuat, entah itu dengan cara ditenun, diikat dan berbagai cara lain yang
dikenal saat proses pembuatan kain. Pada umumnya kain dibuat dari serat dipintal atau di
pilin, sehingga dapat menghasilkan benang panjang yang bisa dirajut atau ditenun dan
menghasilkan kain yang membentuk barang jadi. Semua terukur, baik itu dari tekstur
ketebalan kainnya, jumlah serat, kadar pilihan, rajutan dan variasi dalam tenunan. Di situlah
faktor yang mempengaruhi terciptanya kain yang tak terhitung jenis macamnya.
Keragaman karya seni tekstil bisa dilihat dari teknik, jenis, ragam hias, dan bahan
yang digunakan. Jenis kriya tekstil di nusantara bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu
karya tenun dan karya batik.

3. Kriya Keramik

Bahan-bahan dasar pembuatan keramik adalah tanah liat. Benda yang di bentuk pun
beragam namun, tetap menyesuaikan pada setiap bentuk yang akan di olah, antara lain
melalui teknik lempeng, pilin, pijit dan biasa yang kita tahu itu adalah teknik cetak. Bila
keramik telah terbentuk, mulai dari proses pengeringan dan dibakar dengan suhu tertentu,
biasanya langsung diberi hiasan. Karena keramik, diproduksi sebagai penghias dalam setiap
benda yang ada atau benda siap pakai dengan ragam macam bentuk misalnya, pot bunga, vas
bunga, guci dan lain sebagainya. Ada beberapa daerah penghasil keramik yang tersebar luas
di Nusantara, yaitu kota Malang, Yogyakarta, Purwokerto dan Cirebon.

4. Kriya Logam

Kriya logam adalah seni kriya yang khusus mengolah logam menjadi macam benda
kerajinan. Cara mengolanyapun tidak begitu sulit (rumit), hanya mengecor logam hingga
menjadi panas lalu di cetak melalui cetakan. Contoh umum yang biasa kita ketahui tentang
karya logam adalah perak, besi, perunggu, emas, almunium, tembaga, dan kuningan.
Begitupun pada produk yang dihasilkan, misalnya perhiasan perak, emas senta tajam, patung
dari perunggu, peralatan rumah tangga dan biasanya untuk alat musik gamelan. Bahkan sudah
banyak kriya logam yang dibuat dengan berbagai macam veriasi.
Yang perlu kita ketahui, ada dua teknik cara membuat karya dari seni kriya logam,
Yaitu teknik bivalve dan teknik a cire perdue. Teknik bivalve atau setangkap, yaitu sebuah
cara dengan menggunakan cetakan yang di tangkupkan pada cetakan logam, sehingga setelah
dingin, cetakan tersebut bisa di buka dan menghasilkan cetakan sesuai yang kita inginkan.

Sedangkan teknik a cire perdue atau cetakan lilin, adalah dengan cara
membuat bentuk benda dari lilin sesuai dengan yang kita kehendaki. Jika sudah membuat
modelnya, cetakan model lilin tersebut langsung ditutup dengan menggunakan tanah,
kemudian dibuatkan lubang dari atas dan di bawahnya. Setelah itu cetakan dibakar, sehingga
lilin yang terbungkus dengan tanah hingga mencair, dan akan keluar melalui lubang bagian
bawah. Selanjutnya melalui lubang bagian atas dimasukkan pada cairan perunggu. Jika sudah
dingin, cetakan tersebut bisa langsung dipecah sehingga keluarlah benda yang diinginkan.

5. Kriya Kulit

Kriya kulit adalah jenis karya seni yang bahan bakunya dari kulit. Kulit yang
digunakan pun bervariasi, mulai dari kulit sapi, kerbau, kambing, ular dan buaya. Namun
sebelum dipakai, terlebih dahulu kulit harus mengalami proses pengolahan yang panjang.
Mulai dari pemisahan dari daging beserta kulitnya, pembersihannya, pencucian pada cairan
tertentu, pewarnaan dengan warna yang diinginkan, perendaman dengan zat kimia tertentu
(penyamakan), pengeringan, penghalusan dan perentangan supaya tidak mengkerut. Setelah
melalui beberapa tahapan itu, kulisa bisa di langsung dipotong-potong sesuai dengan ukuran
yang ditentukan. Hasil kriya kulit nantinya bisa berupa sepatu, tas, pakaian (jaket), wayang
kulit, dompet, tempat HP, ikat pinggang, alat musik rebana dan beberapa jenis olahan benda
lainnya. Daerah penghasil kriya kulit santreo yang paling di kenal antara lain Garut,
Yogyakarta, dan Bali.
6. Kriya Batu

Ternyata batu pun memiliki karya seni yang memiliki nila tinggi. Dari teksturnya
yang keras dan cenderung kaku untuk dibentuk, ternyata dapat diolah menjadi sebuah seni
karya yang indah. Salah satu kerajinannya berasal dari daerah Sukaraja, Sukabumi. Di daerah
ini dapat di jumpai berbagai material batu yang sudah di olah menjadi hiasan dekorasi rumah.
Ada banyak macam bentuk kerajinan dari batu-batu tersebut, diantaranya batu fosil, jesper,
akik dan batu-batu permata lainnya yang dibentuk menjadi hiasan dengan motif flora dan
fauna.

D. FUNGSI DAN TUJUAN SENI KRIYA


1. Sebagai benda pakai, adalah seni kriya yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun
unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
2. Sebagai benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis
ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.
3. Sebagai benda mainan, adalah seni kriya yang dibuat untuk digunakan sebagai alat
permainan.

E. CONTOH TOKOH DALAM SENI KRIYA

a) Patung
1. Dolorosa Sinaga (lahir di Sibolga, Sumatera Utara; 31 Oktober 1953) seorang pematung
Indonesia. Karyanya banyak menampilkan keimanan, krisis, solidaritas, multikulturalisme,
dan perjuangan wanita. Karyanya cenderung memperlihatkan emosi tinggi yang khas,
kebanyakan berwarna hijau dan memiliki bentuk sederhana. Kebanyakan figur berbentuk
wan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.Kesan ini diciptakan dengan mengolah
konsep titik, garis,bidang, bentuk,volume,warna,tekstur,dan pencahayaan dengan
acuan estetika.
- Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi
praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas
bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.
- Jenis-jenis seni rupa terapan nusantara antara lain:
1. Seni Kulit
2. Seni Ukir
3. Seni Anyaman
4. Seni Batik
5. Seni Keramik
6. Seni Tenun
7. Seni Logam
Seni Kriya memiliki berbagai macam yaitu kriya batik, logam, ukir, anyaman, keramik,
dan metal. Seni kriya dapat dibuat dari berbagai unsur- unsur baik itu alam dan hewan.

B. Saran
Adapun saran yang ingin saya sampaikan adalah agar makalah ini dapat dimanfaatkan
dan bisa dijadikan sebagai bahan belajar. Selain itu, saya juga berharap setelah pembaca
membaca makalah ini, pembaca dapat menerapkan hal-hal yang baik dari makalah ini dan
bisa menangkap hasil setelah pembaca membaca makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai