Anda di halaman 1dari 9

 Pengertian Seni Rupa Terapan

Seni rupa terapan adalah karya seni yang tidak hanya bisa di pandang keindahannya,
namun juga dapat di pergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni rupa terapan
adalah karya seni rupa yang dirancang untuk tujuan fungsional, yaitu untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan). Bentuknya berupa benda-benda pakai atau benda
guna untuk kebutuhan manusia.
Pengertian seni rupa terapan berbeda dengan pengertian seni rupa murni. Perbedaan
seni rupa terapan dengan seni rupa murni adalah dari fungsinya. Seni rupa terapan dapat
difungsikan sebagai alat kebutuhan sehari-hari sedangkan seni rupa murni hanya digunakan
sebagai hiasan atau pajangan saja.

 Sejarah Seni Rupa Terapan


Seni rupa terapan khususnya di Indonesia telah berkembang sejak jaman prasejarah.
Dimana saat nenek moyang bangsa Indonesia mulai menggunakan kapak batu dan tulang
untuk berburu. Kemudian perkembangan seni rupa terapan semakin pesat seiring dengan
ditemukannya teknik peleburan logam untuk membuat berbagai senjata dan perhiasan.
Mereka juga telah memulai menghias senjatanya supaya terlihat lebih indah. Selain senjata
dan perhiasan, peralatan yang juga dibuat dengan teknik peleburan logam adalah nekara,
moko, bejana, dll.

 Makna Karya Seni Rupa Terapan


Karya seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu karya seni rupa
yang telah diterapkan atau diaplikasikan pada bentuk-bentuk fungsional. Meliputi apa saja
bentuk-bentuk fungsional itu? Segala bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia disebut bentuk fungsional. Wujudnya dapat berupa perhiasan,
pakaian, perabot rumah tangga, perlengkapan makan, perlengkapan pertunjukan, atau
perlengkapan ibadah.

 Jenis-Jenis Seni Rupa Terapan


Jenis seni rupa terapan banyak ragamnya, diantaranya sebagai berikut :
1. Seni bangunan atau arsitektur berupa bangunan tanah, tempat tinggal, kantor,
tempat ibadah, dan lain-lain.
2. Seni dekorasi, yaitu seni rupa yang sering digunakan dala menghias sebuah ruangan.

3. Seni ilustrasi, yaitu gambar atau foto yang digunakan untuk menjelaskan suatu
naskah/teks, sebagai contohnya gambar pada buku bacaan untuk mata pelajaran siswa
SD. Fungsi dari gambar tersebut sebagai penjelas dari bacaan sehingga isi bacaan
mudah dipahami oleh pembaca. Ilustrasi bisa terdapat di mana-mana, seperti pada
buku pelajaran, cerpen dan iklan.
4. Seni kriya terapan, yaitu karya seni kerajinan yang berfungsi untuk kepentingan
praktis.

5. Seni grafis terapan (desain komunikasi visual), yaitu karya seni rupa yang berfungsi
sebagai media komunikasi.

 Pembagian Karya Seni Rupa Terapan


Seni rupa terapan dibagi dalam beberapa kategori seperti kategori menurut fungsinya,
wujudnya serta jenis- jenis bentuknya.

1. Pembagian Senirupa Terapan Berdasarkan Fungsi


Karya seni rupa terapan memiliki dua fungsi sebagai berikut.
1. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan), yaitu karya yang fungsi
pokoknya sebagai benda pakai, selain juga memiliki nilai hias. Misalnya, perabotan
rumah tangga, seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil.
2. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan), yaitu fungsi yang semata-
mata sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk
hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng,
patung, dan vas bunga.

2. Pembagian Senirupa Terapan Berdasarkan Wujudnya


Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
1. Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa terapan dua dimensi,
yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa
dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
2. Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra) Karya seni rupa terapan tiga dimensi,
yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang).
Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung.

3. Pembagian Senirupa Terapan berdasarkan Bentuknya


Karya seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia sangat beragam dengan aneka jenis,
bentuk, fungsi, dan teknik pembuatannya. Bentuk karya seni rupa terapan tersebut disini kami
membaginya dalam empat kategori:
1. Rumah adat
2. Senjata Tradisional
3. Transportasi Tradisional
4. Seni Kriya
 Contoh Seni Rupa Terapan
Di bawah ini beberapa contoh karya seni rupa terapan daerah Indonesia.

1. Arsitektur
Candi borobudur merupakan salah satu karya seni rupa terapan Jawa Tengah yang
luar biasa, masih banyak karya seni arsitektur yang lain yang ada di Indonesia seperti rumah
adat dan pada tempat ibadah. Karya seni rupa Arsitektur di Indonesia begitu beragam dan
banyak jenisnya, mulai dari masa lampau sampai modern, mungkin kita dapat membedakan
arsitektur masa lampau, modern, maupun tradisional.

2. Poster
Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi
gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di
dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin.
Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat. Poster bisa menjadi
sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya
seni terkenal.

3. Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia
tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk
menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan
sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian
keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat.
4. Baju / Pakaian
Busana adat Jawa biasa disebut sebagai busana kejawen yang mempunyai perlambang
atau perumpamaan terutama bagi orang Jawa yang biasa mengenakannya. Busana kejawen
penuh dengan piwulang sinandhi, kaya akan ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa.
Sementara busana adat Bali menggunakan kamen, kebaya, udeng, sarung, dll. Busana adat
Bali digunakan ketika ada upacara adat, ada proses persembahyangan, Purnama, Tilem, dan
di beberapa acara resmi di Bali. Ciri khas pakaian adat Nusantara adalah menggunakan batik.
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian dengan pewarnaan yang menggunakan
malam. Batik juga merupakan salah satu warisan UNESCO.

 Daerah Pengrajin Seni Rupa Terapan


Adapun daerah-daerah di wilayah Nusantara yang menghasilkan karya seni rupa terapan,
antara lain :
1. Batik terdapat di daerah perajin Solo, Yogya, Pekalongan, Madura.
2. Keramik terdapatdi daerah perajin Kasongan, Yogyakarta.
3. Anyaman terdapat di daerah perajin hampir di seluruh Nusantara.
4. Tenun ikat terdapat di daerah perajin Sumba, Sumbawa, Flores, Jepara
5. Ukir kayu terdapat di daerah perajin Jepara, Bali, Asmat (Papua)
6. Perak terdapat di daerah perajin Kota Gede, Yogyakarta.
7. Kuningan terdapat di daerah perajin Juwana, Jawa Tengah.
8. Ukir batu terdapat di daerah perajin Muntilan, Magelang, dan Bali.
9. Kulit terdapat di daerah perajin Cibaduyut, Tunggulangin, Surabaya.

 Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan


Berbagai teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan

1. Teknik Cor
Teknik cor atau teknik tuang ada di Indonesia sejak jaman logam (perunggu) yaitu
ketika kebudayaan perunggu masuk ke Indonesia yang kemudian dikenal teknologi
pengolahan perunggu.

2. Teknik Ukir
Teknik ukir adalah kegiatan dengan melakukan suatu goresan, memahat dan menoreh
pada benda yang diukir. Bahan yang diukir pada umumnya adalah kayu. Di Indonesia bahan
ini sangat banyak tersedia, mulai dari jenis kayu yang empuk hingga yang paling padat
seratnya, karena kekayaan alam Indonesia sangat berlimpah.
3. Teknik Membatik
Karya batik merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pola kain yang
pembuatannya dengan cara menerakan malam (lilin untuk membatik), kemudian
pengolahannya diproses dengan cara tertentu melalui beberapa tahap. Tahapan tersebut antara
lain tahap pewarnaan dan tahap “nglorod” atau penghilangan malam.

Alat dan bahan yang digunakan adalah :


1. Kain yang akan diberi motif (gambar)
2. Malam (lilin) sebagai bahan untuk membuat motif
3. Bahan pewarna
4. Canting dan kuas untuk menoreh-kan lilin pada kain
5. Kuas untuk menutup malam pada bidang yang lebar.

Jenis batik sangat banyak sesuai dengan teknik, diantaranya:

1. Batik celup ikat,


yaitu batik yang tidak menggunakan malam untuk menghalangi masuknya warna
keserat kain, tetapi jangan menggunakan tali untuk mengikat. Batik jenis ini sering disebut
dengan nama batik jumputan.

2. Batik cap,
yaitu batik yang dibuat dengan menggunakan cap (stempel yang umumnya dibuat dari
tembaga) sebagai alat untuk membuat motif, sehingga kain tidak perlu dibuat gambar terlebih
dahulu.

4. Batik lukis,
yaitu batik yang dibuat dengan cara dilukis. Dalam teknik ini seniman boleh
menggunakan alat apa saja untuk mendapatkan efek-efek tertentu.

5. Batik modern,
yaitu batik yang proses pembuatannya bebas, tidak terikat teknik batik yang ada,
termasuk pembuatan motif dan warna, sehingga hasilnya tidak dijumpai bentuk yang sama
pada setiap sisinya.

6. Batik printing,
yaitu jenis kain yang motifnya seperti bati. Pembuatan batik ini tidak menggunakan
teknik batik, tetapi dengan teknik sablon (screen printing). Jenis batik ini banyak dijumpai
pada baju-baju seragam sekolah.
4. Teknik Anyam
Anyaman banyak dijumpai pada benda-benda sehari-hari, seperti, keranjang, tikar,
topi, bakul nasi. Bahan anyam diambil dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti
bambu, palem atau rotan. Kerajinan anyaman banyak dijumpai di Indonesia. Tetapi yang
paling banyak adalah dari bahan bambu, karena hampir disetiap daerah banyak terdapat
pohon bambu. Daerah yang dikenal anyamannya adalah: Tasikmalaya dengan anyaman
bambu dan Kalimantan dengan anyaman rotan.

5. Teknik Tenun
Pada dasarnya teknik tenun hampir sama dengan teknik anyam. Perbedaannya terletak
pada alat yang digunakan. Jika pada tejknik anyam hampir tidak menggunakan alat bantu,
tetap pada teknik tenun menggunakan alat yang disebut lungsi atau pakan. Daerah penghasil
tenun ikat yang terkenal adalah: Bali, Lombok, Sumba, dan Flores. Kerajinan tenun lain
adalah tenun songket dari Sumatera yang disebut kain tapis serta songket dari Kalimantan.

6. Teknik Membentuk
Dalam teknik membentuk, bahan yang sering digunakan adalah tanah liat, sehingga
sering didapati bentuk gerabah, tembikar atau keramik. Keramik merupakan kerajinan yang
sudah sangat tua umur-nya, sejak jaman batu muda (neolitikum).

 Media Berkarya Seni Rupa Terapan

NO ALAT BAHAN
1 Pensil / spidol Cat minyak
2 Konte Cat air
3 Drawing pen / milipen Pastel / crayon
4 Kuas Cat poster
5 Palet Kain / kanvas
6 Computer Tinta
7 Canting Semen
 Aspek-Aspek Pembuatan Karya Seni Terapan
 Aspek Fungsi

Sebuah karya seni harus mengandung unsure keindahan atau kenunikan juga perlu
memiliki fungsi atau kegunaan. Fungsi atau kegunaan benda merupakan aspek penting yang
perlu dipertimbangkan.

 Aspek Bahan
Jika telah dirumuskan fungsi atau kegunaan benda yang akan dibuat, selanjutnya memilih
bahan yang akan digunakan untuk membuat sebuah karya seni. Mungkin bahan haru dibeli,
tetapi juga bias menggunakan bahan yang tersedia banyak di sekitar kita, seperti tanah liat,
kayu, batu atau bambu dan lain-lain.

 Aspek Bentuk

Jika bahan telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah merancang bentuk karya
seni yang akan kita buat, apakah bentuknya geometris seperti kotak dan silindris atau bentuk
nongeometris seperti flora dan fauna. Penerapan bentuk perlu mempertimbangkan aspek
fungsi karya seni atau benda yang akan kita dibuat.

 Aspek Keindahan Atau Estetika

Sebuah karya seni kriya umumnya merupakan karya yang unik karena pembuatannya
hanya mengandalkan kerajinan tangan dan tidak memakai mesin. Pembuatannya yang satu
demi satu melahirkan kreativitas idea tau gagasan yang sangat beragam. Keindahan sebuah
karya seni kriya perlu menjadi pertimbangan sehingga karya yang akan kita buat terlihat
indah dan menarik. Oleh karena bentuk yang indah dan menarik inilah yang diharapkan dapat
membuat banyak orang menyenangi dan ingin memakai karya atau benda yang kita buat.
Sebagai daya tarik, kita dapat member hiasan atau ornamen secukupnya pada bagian-bagian
tertentu. Pemilihan warna disesuaikan dengan bentuk dan fungsi benda. Demikian pula,
komposisi warna perlu diolah sehingga tercapai komposisi warna yang harmonis.

 Aspek Keamanan

Benda atau karya yang akan kita buat perlu dipikirkan juga dari aspek keamanannya.
Artinya benda yang kita buat aman untuk dipakai dan tidak mengancam jiwa atau
keselamatan orang yang memakainya.

 Aspek Kenyamanan

Selain aman, juga nyaman dipakai, artinya pemakai merasa nyaman ketika menggunakan
benda atau karya yang kita buat. Sebagai contoh, membuat topi disesuaikan dengan ukuran
kepala dan ketika diapakai pemakai merasa nyaman dan tidak merasa lelah karena ringan
ketika dipakai. Aspek kenyamanan terkait erat dengan perancangan bentuk.
MAKALAH SENI BUDAYA
“SENI RUPA TERAPAN”

KELAS : X IPS 2

NAMA KELOMPOK :

 AHDA OKTAFIAN BAKHTIAR (04)


 ARYA NUR ALIFIAN SYABANI (08)
 DWI PRASETYO AJI ()
 ZAHRANDY BINTANG B (37)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PONOROGO


TAHUN PELAJARAN 2017-2018

Anda mungkin juga menyukai