Anda di halaman 1dari 23

A.

Konsep Karya Seni Rupa Terapan


Bentuk kebudayaan yang paling sederhana muncul pada zaman batu. Hal tersebut berkaitan dengan tingkat
kecerdasan, perasaan dan pengetahuan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi pada zaman
itu. Untuk menunjang kelangsungan hidup, mereka membuat alat-alat dari bahan-bahan yang diperoleh di alam
sekitar mereka. Sebagai contoh, kapak genggam dan alat-alat perburuan dibuat dari tulang dan tanduk binatang.
B. Pengertian Seni Kriya
Seni kriya sering disebut dengan istilah Handycraft yang berarti kerajinan tangan. Seni kriya termasuk seni rupa
terapan (applied art) yang selain mempunyai aspek-aspek keindahan juga menekankan aspek kegunaan atau
fungsi praktis. Artinya seni kriya adalah seni kerajinan tangan manusia yang diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan peralatan kehidupan sehari-hari dengan tidak melupakan pertimbangan artistik dan keindahan.
C. Unsur Karya Seni Kriya
Seni kriya mengutamakan terapan atau fungsi maka sebaiknya terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Utility atau aspek kegunaan
Security yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan barang-barang itu.
Comfortable, yaitu enaknya digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Barangbarang terapan adalah barang yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
Flexibility, yaitu keluwesan penggunaan. Barang-barang seni kriya adalah barang terap yaitu barang
yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Barang terap dipersyaratkan memberi
kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam
penggunaannya.
2. Estetika atau syarat keindahan
Sebuah barang terapan betapapun enaknya dipakai jika tidak enak dipandang maka pemakai barang itu
tidak merasa puas. Keindahan dapat menambah rasa senang, nyaman dan puas bagi pemakainya. Dorongan
orang memakai, memiliki, dan menyenangi menjadi lebih tinggi jika barang itu diperindah dan berwujud
estetik.
D. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Seni Kriya
1. Sebagai benda pakai, adalah seni kriya yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun unsur
keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
2. Sebagai benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih
menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.
3. Sebagai benda mainan, adalah seni kriya yang dibuat untuk digunakan sebagai alat permainan.
E. Jenis-jenis Seni Kriya di Nusantara
1. Seni kerajinan kulit, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak, kulit
mentah atau kulit sintetis. Contohnya: tas, sepatu, wayang dan lain-lain.

2. Seni kerajinan logam, ialah kerajinan yang menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak.
Sedangkan teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan
bentuk yang diinginkan. Contohnya pisau, barang aksesoris, dan lain-lain.
3. Seni ukir kayu, yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk
menggunakan tatah ukir. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan
lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain.
4. Seni kerajinan anyaman, kerajinan ini biasanya menggunakan bahan rotan, bambu, daun lontar, daun pandan,
serat pohon, pohon pisang, enceng gondok, dll. Contohnya: topi, tas, keranjang dan lain-lain.
5. Seni kerajinan batik, yaitu seni membuat pola hias di atas kain dengan proses teknik tulis (casting) atau
teknik cetak (printing). Contohnya: baju, gaun dan lain-lain.
6. Seni kerajinan keramik, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses
sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda
pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, piring dan lain-lain.
F. Teknik dan Bahan Karya Seni Kriya
Ada beberapa teknik pembuatan benda-benda kriya yang disesuaikan dengan bahan. Alat dan cara yang
digunakan antara lain cor atau tuang, mengukir, membatik, menganyam, menenun, dan membentuk.
1. Teknik cor (cetak tuang)
Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, maka mulai dikenal teknik pengolahan perunggu.
Terdapat beberapa benda kriya dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan
perhiasan.
Teknik cetak pada waktu itu ada dua macam:
Teknik Tuang Berulang (Bivalve)
Teknik bivalve disebut juga teknik menuang berulang kali karena menggunakan dua keeping cetakan
terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan (bi berarti dua dan valve
berarti kepingan). Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana baik bentuk
maupun hiasannya.
Teknik Tuang Sekali Pakai (A Cire Perdue)
Teknik a cire perdue dibuat untuk membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit,
seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat,
selanjutnya dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat, kemudian dibakar untuk mengeluarkan
lilin sehingga terjadilah rongga, sehingga perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin cetakan
tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan.
Disamping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannya berasal dari perunggu, tembaga,
kuningan, perak, dan emas. Bahan tersebut dapat dibuat menjadi benda-benda seni kerajinan, seperti keris,
piring, teko, dan tempat lilin. Saat ini banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti kerajinan
perak. Tempat-tempat terkenal itu antara lain kerajinan perak di Kota Gede Yogyakarta dan kerajinan
kuningan yang terdapat di Juwana dan Mojokerto.
2. Teknik Ukir

Alam Nusantara dengan hutan tropisnya yang kaya menjadi penghasil kayu yang bisa dipakai sebagai
bahan dasar seni ukir kayu. Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada
permukaan benda yang diukir.
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu muda. Pada masa itu banyak peralatan yang dibuat
dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda- benda itu diberi
ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig zag, dan segitiga. Umumnya
ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius.
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah,
Ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh. Karya seni ukir memiliki macam-macam fungsi antara lain:
a. Fungsi hias, yaitu ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu.
b. Fungsi magis, yaitu ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis
berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual.
c. Fungsi simbolik, yaitu ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan juga berfungsi menyimbolkan hal
tertentu yang berhubungan dengan spiritual.
d. Fungsi konstruksi, yaitu ukiran yang selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah
bangunan.
e. Fungsi ekonomis, yaitu ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda.
3. Teknik membatik
Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi kemunculannya belum diketahui secara pasti.
Batik merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain. Proses pembuatannya adalah
dengan cara menambahkan lapisan malam dan kemudian diproses dengan cara tertentu atau melalui
beberapa tahapan pewarnaan dan tahap nglorod yaitu penghilangan malam.
Alat dan bahan yang dipakai untuk membatik pada umumnya sebagai berikut:
a. Kain polos, sebagai bahan yang akan diberi motif (gambar). Bahan kain tersebut umumnya berupa kain
mori, primissima, prima, blaco, dan baju kaos.
b. Malam, sebagai bahan untuk membuat motif sekaligus sebagai perintang masuknya warna ke serat kain
(benang).
c. Bahan pewarna, untuk mewarnai kain yaitu naptol dan garam diasol.
d. Canting dan kuas untuk menorehkan lilin pada kain.
e. Kuas untuk nemboki yaitu menutup malam pada permukaan kain yang lebar.
Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini dikenal beberapa teknik membatik antara lain sebagai
berikut:
a. Batik celup ikat, adalah pembuatan batik tanpa menggunakan malam sebagaia bahan penghalang, akan
tetapi menggunakan tali untuk menghalangi masuknya warna ke dalam serat kain. Membatik dengan
proses ini disebut batik jumputan.

b. Batik tulis adalah batik yang dibuat melalui cara memberikan malam dengan menggunakan canting pada
motif yang telah digambar pada kain.
c. Batik cap, adalah batik yang dibuat menggunakan alat cap (stempel yang umumnya terbuat dari tembaga)
sebagai alat untuk membuat motif sehingga kain tidak perlu digambar terlebih dahulu.
d. Batik lukis, adalah batik yang dibuat dengan cara melukis. Pada teknik ini seniman bebas menggunakan
alat untuk mendapatkan efek-efek tertentu. Seniman batik lukis yang terkenal di Indonesia antara lain
Amri Yahya.
e. Batik modern, adalah batik yang cara pembuatannya bebas, tidak terikat oleh aturan teknik yang ada. Hal
tersebut termasuk pemilihan motif dan warna, oleh karena itu pada hasil akhirnya tidak ada motif,
bentuk, komposisi, dan pewarnaan yang sama di setiap produknya.
f. Batik printing, adalah kain yang motifnya seperti batik. Proses pembuatan batik ini tidak menggunakan
teknik batik, tetapi dengan teknik sablon (screen printing). Jenis kain ini banyak dipakai untuk kain
seragam sekolah.
Daerah penghasil batik di Jawa yang terkenal diantaranya Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Rembang dan
Cirebon.
4. Teknik Anyam
Benda-benda kebutuhan hidup sehari-hari, seperti keranjang, tikar, topi dan lain-lain dibuat dengan teknik
anyam. Bahan baku yang digunakan untuk membuat benda-benda anyaman ini berasal dari berbagai
tumbuhan yang diambil seratnya, seperti bamboo, palem, rotan, mendong, pandan dan lain-lain.
5. Teknik Tenun
Teknik menenun pada dasarnya hamper sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat
yang digunakan. Untuk anyaman kita cukup melakukannya dengan tangan (manual) dan hampir tanpa
menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsi
dan pakan. Daerah penghasil tenun ikat antara lain
6. Teknik membentuk
Penegertian teknik membentuk di sini yaitu membuat karya seni rupa dengan media tanah liat yang lazim
disebut gerabah, tembikar atau keramik. Keramik merupakan karya dari tanah liat yang prosesnya melalui
pembakaran sehingga menghasilkan barang yang baru dan jauh berbeda dari bahan mentahnya.
Teknik yang umumnya digunakan pada proses pembuatan keramik diantaranya:
a. Teknik coil (lilit pilin)
b. Teknik tatap batu/pijat jari
c. Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan
teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang
diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau para
penggemar keramik.
d.

Teknik

putar

Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris

(bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh
para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin
bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong, guci dll
e. Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak
dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang
biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan
jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik
dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll
Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk
keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding
maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
Sumber:
Bastomi, Suwadji. 2000. Seni Kriya Seni. Semarang: UNNES Press.

G. Macam Seni Kriya Mancanegara Beserta Asal Teknik Pembuatan

Tanya : Sebutkan macam seni kriya mancanegara beserta asal dan teknik pembuatannya?
Jawab : Sebagaimana kesenian di Indonesia seni kriya mancanegara juga sangat beragam, adapun contoh macam
seni kriya mancanegara berserta asal dan teknik pembuatannya dapat kita jelaskan sebagai berikut:
Relief Mesir Kuno
Seni relief yang dimaksud adalah seni lukis dari negara Mesir Kuno. Kebanyakan relief tersebut di buat dengan cara
melukis dan memahat pada bidang perunggu dan ditempatkan pada berbagai bangunan seperti bangunan piramida,
kuil, dan berbagai bangunan lainnya.
Patung Pada Istana Raja Korsabad
Patung ini merupakan salah satu hasil tangan bangsa Assiria. Teknik pembuatannya dilakukan dengan cara memahat
benda baik berupa batu maupun lainnya.
Seni Patung Romawi
Salah satu seni kriya mancanegara ini dibuat dari bahan bahan batu pualam dengan teknik pahat yang sangat
detail. Seni pahat yang berasal dari negara Romawi ini sangat menonjolkan bentuk potret.
Patung Budha dari Gandara
Patung budha ini merupakan seni kriya yang berasal dari negara India. Pada masa tersebut bahan yang dipergunakan
dalam membuat patung dapat berupa perunggu, tembaga, batu alam dan lain sebagainya. Patung Budha Gandara ini
ditempatkan pada Tugu Asoka yang menjadi salah satu kekayaan warisan leluhur bangsa India.
Seni Keramik dari China
Seni keramik china memang telah ada ratusan tahun yang lalu. Teknik glasir merupakan salah satu cara dalam
tahapan teknik pembuatan merupakan keramik di China. Keramik pada masa tersebut kerap kali berbentuk Guci,
Mangkok,
Pot
Bunga,
dan
lain
sebagainya
yang
memiliki
berbagai
macam
fungsi.
Kelima contoh seni kriya di atas beberapa macam seni kriya mancanegara berserta asal dan teknik
pembuatannya.

Seni Kriya Mancanegara


Pengertian seni kriya
Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada ketrampilan tangan yang tinggi dalam proses
pengerjaannya. Seni kriya berasal dari kata Kr (bhs Sanskerta) yang berarti mengerjakan, dari akar kata tersebut
kemudian menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda
atau obyek yang bernilai seni (Prof. Dr. Timbul Haryono: 2002).
H. Contoh seni kriya mancanegara
A. TIMUR TENGAH
1. Mesir
Periodesasi peradaban Mesir kuno dibagi menjadi tiga zaman yaitu Mesir Tua (3400-2160 SM), Mesir
Tengah (2160-1788 SM) dan Mesir Muda (1500-1100 SM). Bangsa Mesir merupakan bangsa yang mempunyai
peninggalan kebudayaan tertua di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan Mesir Kuno sudah berkembang
dan Maju. Bangsa Mesir merupakan keturunan bangsa Semit yang taat menjalankan kehidupan spiritual.
Kepercayaan yang kuat terhadap agama dan kehidupan spiriual sangat mempengaruhi bentuk kesenian yang

dihasilkan bangsa Mesir. Kepercayaan terhadap banyak Dewa dan pengagungan terhadap raja atau tokoh yang
didewakan tampak pada hampir semua karya seni rupa Mesir. Seni bangunan Mesir yang terkemuka adalah
Piramid, yaitu bangunan yang berfungsi untuk menyimpan mummi (mayat yang diawetkan). Piramid terbesar yang
ditemukan di Mesir adalah Piramida Cheops di Giza. Tinggi piramid lebih kurang 150 meer dengan panjang 230
meter, terdiri dari 2,5 juta potong batu. Penginggalan seni bangunan mesir lainnya adalah mastaba, candi, kuil saji
dan makam bukit karang.
Seni Mesir saling berhubungan erat satu dengan yang lainnya. Seperti seni
patung misalnya, berkaitan erat dengan seni bangunan. Seni patung Mesir kuno selalau berhubungan dengan
pembuatan tempat-tempat sakral. Patung-patung tersebut biasanya stereotip (pengulangan) dari bentuk-bentuk yang
pernah ada. Patung-patung ini biasanya mempunyai sikap yang kaku dengan model pra raja atau dewa.
Seperti halnya seni patung, seni relief Mesir juga benyak menceritakan atau menggambarkan kehidupan
raja dan dewa. Penggambaran rekyat jelata dibedakan dengan jelas dari raja atau dewa. Jenis relief Mesir termasuk
relief rendah. Sikap manusia yang digambarkan dalam relief menunjukkan muka tampak samping (en face) tetapi
badan tampak depan (en profile), kaki tampak samping dengan kaki kiri melangkah ke depan.
Seni lukis Mesir mempunyai penggambaran tokoh manusia seperti pada relief. Warna-warna yang
dipergunakan sangat sederhana, beberapa diantaranya ditemukan pada berkas papirus, peti mati dan kebanyakan
menghiasi dinding bangunan bersama-sama dengan relief. Seni lukis Mesir ditemukan juga menyatu dengan seni
patung. Secara keseluruhan seni lukis Mesir tampak seperti pelengkap saja, tidak seperti seni bangunan atau seni
patung yang mendapat perhatian penuh.
Dalam kebudayaan Mesir juga ditemukan berbagai benda kerajinan yang digunakan sebagai alat atau
perkakas kebutuhan sehari-hari maupun sebagai benda pengiring jenazah. Benda-benda kerajinan ini terbuat dari
emas, perak, kayu, tulang dan tembikar.

Karya seni bangunan Mesir (Patung Raksasa Spinx)

Karya seni patung Mesir Purba yang menggambarkan tokoh pendeta (kiri) dan raja (kanan)

Karya seni gambar/lukis Mesir Purba pada lembaran papyrus


2.

Mesopotamia
Mesopotamia merupakan daerah subur yang terletak antara alur dua sungai yaitu sungai Eufrat dan Tigris.
Keduanya membentuk delta dan bermuara di teluk Persi. Oleh karena itu Mosopotamia merupakan daerah yang
subur dan banyak diperebutkan.
Beberapa bangsa yang cukup terkemuka di kebudayaan Mesopotamia diantaranya bangsa Sumeria,
Babilonia, Asiria dan Persia.
Bangsa Sumeria mendirikan kerajaan di dekat muara sungai Eufrat sekitar 3000 SM dengan ibukotanya di Ur.
Penginggalan seni rupa dari bangsa ini yang cukup terkenal adalah huruf paku yang berjumlah sekitar 350 buah.
Masing-masing huruf melambangkan atau mewakili satu suara. Bangsa Babilonia berkuasa sejak 200 SM dengan
rajanya Hammurabi (1750 SM). Pada masa ini mulai diberlakukan undang-undang yang dipahatkan pada batu. Pada
beberapa pahatan batu ditunjukkan Hammurabi sedang menerima undang-undang dari Marduk, dewa tertinggi
bangsa Babilonia. Seni bangunan peninggalan bangsa Babilonia diketahui berasal dari kerajaan Babilonia II (612
SM) yang dipimpin oleh Nabopalasar dan mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Nebukadnezar.
Beberapa dari seni bangunan tersebut diantaranya: Taman gantung dan Menara Babilonia. Setelah mengalahkan
bangsa Hethit di Babilonia dan Sumeria, Bangsa Asiria menguasai Mesopotamia. Latar belakang kehidupan bangsa
ini sebagai pengembara dan gemar berperang menyebabkan banyak peninggalan karya seni rupanya yang
menggambarkan kereta perang dan orang berburu. Pada masa ini juga detemukan peninggalan sebuah perpustakaan
yang berisi sekitar 2000 buah lempengan tanah liat bergambar huruf paku. Bangsa Persia menguasai Mesopotamia
dibawah pemerintahan Cyrus dengan ibu kota kerajaan di Persepolis. Kerajaan Parsi mencapai masa kejayaannya
pada masa pemerintahan Darius Agung (521-485 SM). Kebudayaan Persia berkembang pesat dan menyebar hingga
ke India.

Karya-karya seni rupa bangsa Mesopotamia

Patung pada istana raja Korsabad karya bangsa Assiria


B. EROPA
1. Yunani

Seni Yunani Kuno, seperti halnya seni zaman Mesir Kuno, juga merupakan hasil kebudayaan manusia yang
sangat tua usianya. Keberadaaanya diperkirakan telah ada pada abad 7-5 sebelum Masehi. Kebudayaan Yunani dan
Romawi Kuno merupakan asal muasal kebudayaan Eropa yang ada saat ini. Kesenian Yunani Kuno dikenal melalui
peninggalan arsitekturnya yang indah dan megah serta patungpatung realis dengan bentuk anatomi sangat sempurna.
Dalam seni rupa maupun arsitektur hal penting yang menjadi peninggalan zaman Yunani Kuno adalah tentang
proporsi bentuk dan pembagian ruang yang disebut Proporsi Emas atau Golden Section: bahwa perbandingan
bagian yang pendek dengan bagian yang panjang adalah 1 : 1,618. Proporsi ini juga dijumpai di alam, yakni pada
pertumbuhan pepohonan dan pada pertumbuhan kulit kerang dan juga pada manusia. Proporsi ini hampir diterapkan
dalam setiap karya seni rupa dan arsitektur (gb. 78, 79).
Seni Yunani Kuno dapat dibedakan menjadi beberapa periode, yakni Geometric, Archaic, Classical dan
Hellenistic. Periode Geometric dimulai sekitar 1000 tahun sebelum Masehi. Pada masa ini pot dihiasi dengan motif
abstrak geometris dan diakhiri dengan motif-motif ketimuran seperti teratai, bentuk singa, sphinx dan ornamen
berkembang semakin halus. Periode Archaic ditandai dengan produksi patung dan bentuk berwarna hitam pada pot.
Kekuatan niaga didominasi oleh dua kelompok etnis yakni Corinth dan Athen. Produksi pot keramik mereka dijual
diseluruh daerah di Yunani dan menyebar hingga Spanyol, Ukraina dan Italia dan mengalahkan produksi daerah
lainnya. Warna-warna keramik pada masa ini dibatasi oleh teknik pembakarannya yang hanya mendapatkan warna
hitam, merah, putih, dan kuning.
Pada seni patungnya sangat dipengaruhi oleh patung Romawi dan menjadi model patung klasik di kawasan
Eropa. Dalam hal bahan dipengaruhi oleh Mesir dan Mesopotamia yang menggunakan batu tetapi bentuknya lebih
dinamis dibanding patung Mesir. Ada tiga gaya dalam pengambaran manusia dalam patung yaitu: patung telanjang
berdiri, patung berdiri dengan draperi pada pakaiannya, dan patung duduk. Semua menggambarkan tentang
pemahaman kesempurnaan dengan ketepatan anatomi bentuk tubuh manusia. Hal ini menjadi subyek yang sangat
pokok dalam kesenian Yunani, melihat bentuk tubuh dewa sama dengan bentuk tubuh manusia, tidak ada perbedaan
antara seni sakral dan seni sekuler. Oleh karenanya, tubuh manusia dipandang dari keduanya yaitu suci dan duniawi.
Hingga akhirnya masyarakat melarang penggambaran tubuh wanita telanjang pada abad IV sebelum Masehi yang
menyebabkannya menjadi kurang penting dalam perkembangan seni patung Yunani.
Patung-patung yang dibuat bukan semata untuk keperluan artistik, tetapi pembuatannya banyak didasari
dari pesanan para bangsawan dan negara yang digunakan sebagai monumen publik, sebagai persembahan di tempat
suci keagamaan atau sebagai tanda pada kuburan. Patungpatung tersebut tidak semuanya menggambarkan tokoh
individual tetapi lebih kepada nilai-nilai keindahan, keibaan, penghormatan, dan pengorbanan. Nilai-nilai tersebut
selalu digambarkan dalam bentuk tubuh pemuda telanjang (kouros/kouroi) walaupun ditempatkan pada kuburan
orang tua. Patung telanjang pemuda (kouros/kouroi) gayanya hamper sama. Gradasi dalam status sosial digambarkan
dengan ukuran besar kecilnya dibanding nilai artistiknya.
Pada zaman klasik (500 tahun sebelum Masehi) terjadi perubahan besar dalam seni patung Yunani karena
diperkenalkannya konsep demokrasi yang mengakhiri kekuasaan bangsawan yang diasosiasikan oleh
patung kouroi. Pada masa ini terjadi perubahan gaya dan fungsi patung, teknik menggambarkan posenya
berkembang menjadi lebih naturalistik dengan wujud patung manusia realistik (gb. 80 ). Seni patung pada masa ini
penggunaannya diperluas yaitu digunakan sebagai relief pada tempat-tempat suci dan pemakaman.
Selain itu para filusuf dan karyanya juga mewarnai pemikiran orang di seluruh dunia hingga saat ini, antara
lain karya Plato, dan Aristoteles. Plato misalnya, menganggap bahwa lukisan merupakan tiruan dari tiruan, karena
apabila pelukis melukis meja, meja tersebut sebenarnya merupakan tiruan dari dunia ide pembuatnya. Jadi menurut
pandangan ini pelukis yang melukiskan benda buatan manusia adalah meniru tiruan dari pembuat awalnya
2.

Romawi
Kerajaan Romawi mempunyai penduduk asli Indo-Jerman yaitu bangsa Etruska yang masuk semenanjung
Apeninan dari arah Utara pada tahun 1000 Sm. Pada awalnya seni Romawi sangat banyak dipengaruhi seni Yunani.
Ciri-ciri seni bangunan Romawi dapat dilihat dari bentuk konstruksinya yang melanjutkan seni
bangunan Yunani, berukuran besar dan megah, menggunakan berbagai bahan (terakota, batu pualam dan logam),
mempunyai langit-langit melengkung.
Seni bangunan Romawi berupa bangunan sakral dan profan. Bangunan sakral berupa kuil yang dipengaruhi
seni bangunan kebudayaan Hellenisme Yunani. Adapun bangunan profannya yang terkenal diantaranya: Istana,
Theater, Amphiteater (colosseum), Circus, Triumphal Arch, Bassilika, Aquaduct dan Thermae.
Seni patung Romawi pada dasarnya merupakan penjiplakan atau kelanjutan seni patung Yunani, hanya saja
bahan yang digunakan dirubah dari penggunaan perunggu dengan penggunaan bahan batu pualam. Seni patung
Romawi sangat menonjol dalam bentuk potret namun unsur realisnya masih mengikuti gaya Yunani.
Setelah zaman Romawi, Eropa memasuki abad pertengahan hingga tahun 1500 M, kemudian memasuki era
seni Rennaisance hingga Barok - Rococco pada abad 17-18 Masehi, dan sejak awal abad 19 Masehi seni rupa Eropa
dianggap memasuki era seni rupa Modern Dalam perkembangan selanjutnya, para seniman di Eropa telah dapat
mengembangkan kebebasan dalam berkarya seni dan terlepas dari kungkungan pengaruh agama. Aliran-aliran dalam
berekspresi menjadi bermacam-macam di antaranya aliran
Realisme yang mengutamakan kenyataan di alam dan kehidupan sehari-hari.
Naturalisme yang mengikuti hukum-hukum alam dalam menggambarkan objek,

Romantisme yang melebih-lebihkan kenyataan;


Ekspresionisme yang mengedepankan ekspresi;
Kubisme yang mengubah bentuk objek mendekati bentuk kubistis;

Simbolisme yang mengutamakan simbol;


Surealisme yang mengandalkan alam bawah sadar atau alam mimpi;
Abstrak yang tidak rnengingatkan kepada bentuk alam dan sebagainya.
C. ASIA
1. China
Peradaban Cina purba banyak yang bersumber dari ajaran Lao Tze
(Taoisme), yaitu aliran yang diajarkan seorang filsuf yang hidup pada zaman 4 Masehi. Ajaran ini kemudian menjadi
sumber dari segala pemikiran Cina kuno, termasuk alam pikiran para senimannya. Dua orang seniman Cina yang
terkenal diantaranya Tsu Ding (375-443 M), seorang pelukis pemandangan alam yang berpendapat bahwa seni tidak
dapat dipisahkan dari kemurnian jiwa, kemudian Konfusius seorang filsuf yang hidup pada abad 4 Masehi,
berpendapat bahwa seseorang yang akan melukis harus mempunyai dasar hati yang putih bersih.
Secara garis besar, sejarah peradaban Cina terbagi dalam beberapa periodesasi, dimulai sejak Dinasti Hsia
(19950-1550SM) yang merupakan tonggak pertama sistem pemerintahan dan kehidupan kesenian. Selanjutnya pada
masa kedua yaitu zaman Dinasti Shang (2550-1050 SM) berkembang jenis seni rupa yang ditandai munculnya huruf
Cina tertua berbentuk piktograf serta ditemukannya berbagai ragam hias seperti Ular Naga, Bururng Phoenix, benda
benda gangsa dan rumah-rumah dari Batu. Perkembangan kesenian pada masing-masing periode Dinasti berturutturut menunjukkan kekhasan pada berbagai bentuk kesenian. Pada masa Dinasti Han (206-2220 SM) misalnya,
akibat hubungan dengan bangsa-bangasa lain seperti Romawi, Mesopotamia, Persia dan India, muncul corak
kesenian yang baru di China. Khususnya dengan India, kebudayaan China menerima pengaruh yang besar dari
agama Budha. Pengaruh akulturasi kedua kebudayaan ini menghasilkan leukisan-lukisan pada kain sutra, cetak kayu
berukir dan keratan kayu untuk menulis. Pada mas ini berkembang seni lukis binatang yang sangat indah dan hidup.
Kebudayaan agama budha yang berkembang di China ini kemudian menyebar ke Korea dan Jepang.
Selanjutnya pada masa Dinasti Tang (618-907 M) Cina menjadi pusat kebudayaan Timur dengan
pengaruh yang berkembang hingga Annam, Kamboja, Korea, Persia dan Laut Kaspia. Peninggalan dari Dinasti ini
antara lain Madam, sebuah tempat air dari batu pualam dengan teknik pahat khusus, seni mencetak, terutama untuk
gambar-gambar penguasa yang hidup pada masa Dinasti Tang, Naskah tua dan Lukisan yang banyak dijumpai pada
dinding-dinding kuil. Pada masa Dinasti Sung (960-1127 M), seni lukis mencapai peuncak keemasannya di Cina
Selatan, terutama yang bertema pemandangan dan menekankan penggunaan warna monokromatik. Pada masa
dinasti ini juga banyak ditemukan peninggalan keramik seperti keramik Luncuan, Ting Yao, Chingtechen dan Dien
Yao. Setelah uang kertas berkembang pada masa dinasti Mongol (115-1368 M), kesenian Cina mengalami kemajuan
pesat pada masa Dinasti Ming (1368-1644 M).
Pada masa dinasti Ming dibuat bangunan- bangunan yang megah, lukisan-lukisan yang besar barangbarang porselen dan sebagainya. Dengan ditemukannya teknik Glasir, pada masa ini seni keramik semakin menonjol
yang berpusat di Chingtrohen. Keramik-keramiknya yang terkenal diantaranya Keramik san tsai yang menggunakan
tiga warna, keramik wu tsai yang menggunakan lima warna dan keramik nanking yang menggunakan warna biru
putih. Pada masa Dinasti Manchu (1644-1911 M) seni keramik Cina yang merupakan kelanjutan seni Dinasti Ming
mencapai masa keemasannya
Karya-karya seni patung perunggu Cina
2.

Nekara perunggu dari China

India
India, sebagai salah satu suku bangsa tertua di dunia memiliki bentuk- bentuk seni rupa dua dimensi dan
tiga dimensi yang khas seperti Stambha, Stupa, wihara, seni patung dan seni lukis. Seni bangunan di India
ditunjukkan oleh kebudayaan Mohenjo-Daro dan Harappa berupa benteng, bangunan-bangunan pemerintah dan
rakyat serta tatakota yang indah dan teratur. Pada zaman-raja-raja Maurya (322-184 SM), akibat pengaruh
kebudayaan Achaemenid, Persia, tampak pula pengaruh Hellenisme. Seniman-pada saat itu beralih dari bahan
teracotta untuk membuat bangunan dengan menggunakan bahan baru. Karya seni Rupa yang dihasilkan pada zaman
ini berupa stambha, yaitu tanda peringatan yang terbuat dari batu (monolit). Stambha yang terkenal pada masa ini
adalah stambha kepala singa yang ditemukan di Sarnath, menunjukkan adanya pengaruh Persia.
Bangunan lainnya adalah stupa, merupakan tanda peringatan yang sangat penting dalam kesenian Budhha.
Pada mulanya stupa berfungsi untuk menyimpan abu jenazah dan benda-benda suci. Ada dua macam stupa yang
terkenal di India yaitu Stupa Barhut dan Stupa Sanchi. Disamping tempat pemujaan, seni bangunan India juga
mengenal Wihara sebagai tempat para bhiksu dan tamu dari luar negeri atau sebagai tempat pendidikan, dan Chaitya

Graha, yaitu tempat pemujaan yang berisi stupa. Chatya Graha ini seluruhnya dipahat pada bukit karang dengan
teknik pahatan seperti teknik pahatan kayu.

Gerbang stupa Sanchi di India

Bagian bangunan Pagoda Hitam di India

Seni patung dan seni lukis India berkembang lagi pada zaman Raja-raja Kushana (500SM 300M).
Peninggalan pada zaman ini banyak ditemukan didaerah Ghandara berupa lukisan-lukisan fresco. Seni patung pada
zaman ini mendapat pengaruh Yunani, karena daerah Ghandara merupakan daerah yang banyak dilalui bangsabangsa asing. Patung Budha yang dihasilkan pada zaman ini sudah berupa patung manusia dan bukan merupakan
lambang-lambang seperti pada masa sebelumnya di India Tengah. Seni rupa pada masa Kushana ini berkembang
pula di daerah Mathura (50-200 M), Amarawati (150-300 M) dan mencapai puncaknya pada masa-raja-raja Gupta
(300-600 SM).

Seni Patung India (Patung Budha dari Gandara)

Bagian dari tugu Asoka di India

Pada abad ke 10 lahir kerajaan Chola di India Selatan, yang kemudian lenyap setelah mengalami beberapa
kali perbutan kekuasaan. Pada masa kerajaan ini banyak dibangun kuil seperti kuil Karlasa dan Ellora. Pada masa ini
juga lahir kesenian yang berupa patung tembaga. Secara garis besar rumah-rumah pemujaan di India dapat
dibedakan dalam beberapa corak, antara lain: Corak Aryavatra dari India Utara yang berdiri sendiri dan mempunyai
menara, Corak Dravida dari India Selatan, merupakan rumah pemujaan yang terdiri dari beberapa kelompok
bangunan dan corak Chalyuka
yang merupakan gabungan corak India Utara dengan India Selatan. Melalui penyebaran agama Hindu dan
Budha serta hubungan perdagangan, kebudayaan India menyebar keberbagai daerah lainnya di dunia seperti Birma,
Kamboja, Thailand, Srilanka dan Indonesia.
Rangkuman
Perkembangan seni rupa di mancanegara mengalami dan telah dimulai
sejak zaman prasejarah. Berbagai benda seni rupa tersebut berkembang dari
berbagai bentuk benda kebutuhan hidup. Karya seni rupa yang dihasilkan dari berbagai bentuk benda kebutuhan
hidup. Karya seni rupa yang dihasilkan dari peradaban tertua mencanegara ditemukan di India, kemudian Mesir,
Tiongkok, Persia, Yunani dan Romawi. Karya-karya seni rupa yang dihasilkan oleh bangsa- bangsa tersebut berupa
seni bangunan, seni patung, seni lukis atau seni hias, dan seni kriya. Seni rupa pada awalnya diciptakan bukan
sebagai ekspresi individu
seperti yang kita kenal pada karya-karya seni murni saat ini, tetapi berkembang dari berbagai kebutuhan dan fungsi
yang bersifat sosial maupun religi.
Perkembangan bentuk-bentuk karya seni rupa di India dan Tiongkok selanjutnya sangat mempengaruhi
perkembangan bentuk-bentuk karya seni rupa di wilayah Asia termasuk Indonesia. Sedangkan karya-karya seni rupa
bangsa Romawi Kuno, Mesir Kuno dan Yunani Kuno, selanjutnya mempengaruhi gagasan dan bentuk-bentuk karya
seni rupa di Barat (Eropa dan Amerika). Seni rupa di tiga tempat itu memiliki kualitas yang sangat hebat sejak
dahulu. Mereka telah membuat bangunan-bangunan yang megah dan kokoh, pembuatan patung yang besar dan
rumit serta lukisan- lukisan yang berkualitas tinggi. Tema utama kesenian pada ketiga bangsa kuno tersebut adalah
kehidupan saat itu yang dipengaruhi oleh sistem keyakinan dan kepercayaan. Pada Bangsa Mesir kuno yang
mengenal banyak dewa tampak bangunan piramida, patung Sphinx, dewa- dewi dan patung raja (firaun) yang besar
dengan gaya deformatif (penggubahan bentuk). Pada Bangsa Romawi Kuno tampak bangunan-bangunan mewah
dan megah yang ditujukan untuk kehidupan yang bersifat keduniawian maupun
kepercayaan. Tema patung bervariasi, kebanyakan diambil dari legenda atau kepercayaan akan dewa-dewa dengan
bentuk tubuh manusia ideal.
Sistem kepercayaan, dan agama yang dominan pada kebudayaan masing- masing bangsa tersebut sangat
mempengaruhi bentuk-bentuk karya seni yang dihasilkannya. Setelah akhir zaman Romawi, Eropa memasuki abad
pertengahan hingga tahun 1500 Masehi. Setelah memasuki zaman Renaisan hingga Barok dan Rococo pada abad 17
-18, sejak awal abad 19 Eropa memasuki Era Seni Rupa Modern sekaligus menandai awal era seni rupa Modern
dunia.

Seni Kriya Nusantara dan Mancanegara


Seni Kriya Nusantara dan Mancanegara - Seni Kriya atau kriya seni adalah salah satu dari cabang seni rupa
yang berkembang di Indonesia, disini saya akan membahas sedikit tentang seni kriya Nusantara & contoh seni
kriya mancanegara.
Kriya adalah sebuah kegiatan seni yang menitik beratkan atau mengutamakan kepada keterampilan tangan dan
fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya
bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis atau seni.
Menurut Wikipedia, Kriya bisa meminjam banyak pengetahuan dalam seni rupa murni seperti cara mematung atau
mengukir untuk menghasilkan produk, namun tetap dengan tidak terlalu berkonsentrasi kepada kepuasan emosi
seperti lazim terjadi misalnya pada karya lukis dan patung. Kriya juga lebih sering mengikuti tradisi daripada
penemuan yang sering ditemukan secara individu oleh seorang perupa.
berikut adalah beberapa contoh karya seni kriya Nusantara:

Sementara seni kriya mancanegara merupakan karya seni yang berkembang di luar negeri, contoh seni kriya
mancanegara adalah:

10 Seni Rupa Murni Di Mancanegara


Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan
dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis,bidang, bentuk, volume, warna, tekstur,
dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa
murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain
lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni
modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian
menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.

10.Lukisan Mona Lisa.

Mona Lisa, atau La Gioconda (La Joconde), adalah lukisan minyak di atas kayu poplar yang dibuat oleh Leonardo
da Vinci pada abad ke-16. Lukisan ini sering dianggap sebagai salah satu lukisan paling terkenal di dunia dan hanya
sedikit karya seni lain yang menjadi pusat perhatian, studi, mitologi, dan parodi. Lukisan ini dimiliki oleh
pemerintah Perancis dan dipamerkan di Muse du Louvre di Paris.
Lukisan setengah badan ini menggambarkan lukisan wanita yang tatapannya menuju pengunjung dengan ekspresi
yang sering dideskripsikan sebagai enigmatik atau misterius.
Nama atau judul lukisan Mona Lisa berasal dari biografi Giorgio Vasari tentang Leonardo da Vinci, yang terbit 31
tahun setelah ia meninggal dunia. Di dalam buku ini disebutkan bahwa wanita dalam lukisan ini adalah Lisa
Gherardini, istri seorang pengusaha Firenze yang kaya bernama Francesco del Giocondo.
Mona dalam bahasa Italia adalah singkatan untuk madonna yang artinya adalah "nyonyaku". Sehingga judul lukisan
artinya adalah Nyonya Lisa. Dalam bahasa Italia biasanya judul lukisan ditulis sebagai Monna Lisa (dengan n
ganda).
Lalu La Gioconda adalah bentuk feminin dari Giocondo. Kata giocondo dalam bahasa Italia artinya adalah "riang"
dan la gioconda artinya adalah "wanita riang". Berkat senyum Mona Lisa yang misterius ini, frasa ini memiliki
makna ganda. Begitu pula terjemahannya dalam bahasa Perancis; La Joconde.

Nama Mona Lisa dan La Gioconda atau La Joconde menjadi judul lukisan ini yang diterima secara luas
semenjak abad ke-19. Sebelumnya lukisan ini disebut dengan berbagai nama seperti "Wanita dari Firenze" atau
"Seorang wanita bangsawan dengan kerudung tipis".

9.Patung Liberty.

Patung Liberty, kebanggaan dan simbol Kota New York, ternyata bukan dibuat di New York. Patung tersebut, yang
ternyata di desain oleh pemahat Prancis, Frederic-Auguste Bartholdi pertama kali dibangun dan disusun di Prancis
pada tahun 1874. Patung Dewi Kemerdekaan tersebut dipersembahkan oleh rakyat Prancis kepada rakyat Amerika,
sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan Amerika yang ke-100.
Setelah selesai dibuat di Prancis, patung tersebut dibongkar, dan dikemas dalam 200 muatan besar untuk dikirim ke
Amerika. Patung Liberty selanjutnya disusun kembali di Bedloes Island di mulut pelabuhan Kota New York.
Sedemikian lama proses pengepakan ini, hingga patung Liberty baru bisa diresmikan pada tanggal 28 Oktober 1886,
sepuluh tahun setelah HUT kemerdekaan Amerika yang ke-100. Dengan tinggi 46 meter dan berat 204 ton, Patung
Liberty berdiri diatas landasansetinggi 46 meter. Bagian dalamnya diisi oleh rangka baja, sementara bagianluarnya
dibuat dari plat tembaga.r Rangka baja patung Liberty, dibuat dan dirancang oleh Gustave Eiffel, orang yang juga
merancang dan membangun Menara Eiffel.
8.Patung Buddha Bamiyan.

Patung Buddha dari Bamiyan dahulu merupakan monumen yang terdiri dari dua patung Buddha yang berdiri dan
diukir di sisi sebuah jurang di lembah Bamiyan, di tengah Afganistan. Lokasi patung berada kurang lebih 230 km
arah barat laut Kabul pada ketinggian 2500 meter. Kemungkinan besar patung-patung ini dibuat pada abad ke5 atau ke-6 dan merupakan perpaduan klasik antara seni gaya Yunani dan seni Buddha.
Tubuh-tubuh utama ditatah secara langsung dari batu tebing, namun detailnya dibuat dengan lumpur yang dicampur
dengan jerami dan dilapisi dengan semacam semen. Lapisan ini yang sebagian besar praktis sudah hilang semenjak
dahulu kala, kemudian dicat untuk mewujudkan ekspresi wajah, tangan dan lipatan-lipatan jubah secara lebih
mendetail. Bagian bawah tangan-tangan patung juga dibuat dari campuran lumpur dan jerami yang sama, sementara
didukung dengan kayu-kayu penopang. Diduga keras bagian atas wajah patung-patung dibuat dari topeng-topeng

kayu raksasa. Deretan lubang yang bisa dilihat di foto merupakan tempat untuk menopang steger kayu yang
mendukung lapisan semen luar.

7.Patung Pieta.

Patung Piet (1498-1499) adalah sebuah patung marmer karya Michelangelo yang terletak di basilika Santo
Petrus di Roma, Italia yang merupakan karya pertama dari sekian banyak karya dengan tema yang sama oleh
Michelangelo. Patung tersebut dibuat sebagai monumen di makam kardinalPerancis Jean de Billheres, tetapi
kemudian dipindahkan ke lokasinya yang sekarang, kapel pertama di kanan basilika pada abad ke-18. Karya ini
menggambarkan tubuh Yesus di pelukan ibunya Maria setelah penyaliban Yesus.
Teknis Karya: Patung ini memiliki komposisi piramida, suatu hal yang jarang untuk masa renaisans. Untuk
mengimbangi tubuh Yesus yang besar, tubuh Maria ditunjang lebih oleh volume pakaiannya, bukan tubuhnya
sendiri.
Lipatan kain diperlihatkan sangat detail dan halus.
Interpretasi: Michaelangelo sebagaimana dituturkan kepada penulis biografinya, Ascanio Condivi, berkata
bahwa :Tidakkah kamu tahu perempuan yang suci dari sentuhan lelaki akan jauh lebih muda daripada mereka yang
tidak? Bagian mana lagi dari Perawan Suci, yang sama sekali tidak pernah mengalami gairah, yang bisa membuat
umurnya menjadi tua?

6.Patung Bodhisatwa.

Dalam ajaran agama Buddha, seorang Bodhisatwa; Bodhisattva (bahasa Sanskerta) atau Bodhisatta (bahasa Pali)
atau Photishat (bahasa Thai: ) adalah makhluk yang mendedikasikan dirinya demi kebahagiaan makhluk
selain dirinya di alam semesta. Dapat juga diartikan "calon Buddha".

Dalam bahasa Sanskerta, istilah Bodhisattva terdiri dari dua kata, yaitu bodhi yang berarti pencerahan atau
penerangan, dan sattva yang berarti makhluk. Bodhisatwa juga merujuk kepada Buddha di kehidupan sebelum-Nya.
Dalam ajaran Mahayana, Bodhisattva mengambil janji untuk tidak memasuki nirwana sebelum semua makhluk
mencapai ke-Buddha-an. Artinya ia menunda memasuki nirwana dan memilih turun ke bumi mengorbankan dirinya
untuk membantu makhluk lain mencapai pencerahan. Karena itulah Bodhisatwa dikenal memiliki sifat welas asih
dan sifat tidak mementingkan diri sendiri dan rela berkorban. Ini tidak sama dengan di tradisi Theravada pada
umumnya, makhluk yang mencapai pencerahan adalah Arahat, bukan Buddha.
Arti Bodhisatta pada Pali Canon (kumpulan koleksi kitab pada ajaran Theravada) dan tradisi Theravada tidak
mengatakan bahwa seorang Bodhisattva membuat janji tidak akan mencapai penerangan sebelum semua orang lain
mencapai penerangan. Ini merupakan inovasi dari Mahayana. Jadi seorang Bodhisatta dan seorang Bodhisattva
merupakan hal yang berbeda.
Para Bodhisattva sangat dikagumi di dalam seni terkenal, termasuk salah satu patung tertinggi dari Bodhisattva
diVihara Puning di Cina, dibangun pada tahun 1755.

5.Patung Ganesya.

Ganesa (Sanskerta ; ganesa adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja olehumat
Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak
bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan. Lukisan dan patungnya banyak ditemukan di berbagai penjuru India;
termasuk Nepal, Tibet dan Asia Tenggara. Dalam relief, patung dan lukisan, ia sering digambarkan berkepala gajah,
berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati,Winayaka dan Pilleyar. Dalam
tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putera Bhatara Guru (Siwa).
Berbagai sekte dalam agama Hindu memujanya tanpa memedulikan golongan. Pemujaan terhadap Ganesa amat luas
hingga menjalar ke umatJaina, Buddha, dan di luar India.[1]
Meskipun ia dikenal memiliki banyak atribut, kepalanya yang berbentuk gajah membuatnya mudah untuk dikenali.
Ganesa mahsyur sebagai "Pengusir segala rintangan" dan lebih umum dikenal sebagai "Dewa saat memulai
pekerjaan" dan "Dewa segala rintangan" (Wignesa,Wigneswara), "Pelindung seni dan ilmu pengetahuan", dan
"Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan". Ia dihormati saat memulai suatu upacaradan dipanggil sebagai
pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara.
[2]
Beberapa kitab mengandung anekdot mistis yang dihubungkan dengan kelahirannya dan menjelaskan ciri-cirinya
yang tertentu.
Ganesa muncul sebagai dewa tertentu dengan wujud yang khas pada abad ke-4 sampai abad ke-5 Masehi,
selama periode Gupta, meskipun ia mewarisi sifat-sifat pelopornya pada zaman Weda dan pra-Weda.[3] Ketenarannya
naik dengan cepat, dan ia dimasukkan di antara lima dewa utama dalam ajaran Smarta (sebuah denominasi Hindu)
pada abad ke-9. Sekte para pemujanya yang disebut Ganapatya, (Sanskerta: ; gn apatya), yang
menganggap Ganesa sebagai dewa yang utama, muncul selama periode itu.[4] Kitab utama yang didedikasikan untuk
Ganesa adalah Ganesapurana, Mudgalapurana, dan Ganapati Atharwashirsa.

4.Lukisan Starry Night.

Pelukis pasca-impresionis asal Belanda, Vincent van Gogh, sangat mengagumkan. Satu lukisannya berjudul 'The
Starry Night' atau 'Malam Berbintang', yang dibuat pada 1889, mirip dengan gambar visualisasi permukaan laut
bumi yang diambil oleh NASA dari angkasa.
Sapuan kuas Van Gogh di atas kanvas dalam lukisan itu menunjukkan seperti adanya putaran arah angin yang
menyelimuti angkasa di waktu malam, diantara cahaya bintang dan bulan. Gambaran penderita epilepsi itu hampir
sama dengan visualisasi NASA, dengan putaran arus yang ada di permukaan laut berwarna biru.
Visualisasi itu dihasilkan menggunakan model komputerisasi yang disebut NASA sebagai 'perkiraan sirkulasi dan
iklim di samudera, Tahap II', atau ECCO2. Model visualisasi ini didasarkan pada arus laut yang terjadi dari Juli 2005
hingga Desember 2007.
"ECCO2 adalah model dengan resolusi tinggi pada laut di seluruh bumi dan laut es. Melalui ECCO2 ini, kami
mengupayakan suatu model untuk lautan dan laut es dengan resolusi yang semakin akurat, untuk menyelesaikan
pusaran laut dan sistem dari celah sempit, yang mengangkut panas dan karbon di lautan," ujar p
Model ECCO2 juga digunakan untuk mensimulasi arus di semua laut dalam. Namun, aliran arus yang digunakan
dalam visualisasi ini hanya untuk di bagian permukaannya saja. Menurut NASA, visualisasi itu merupakan artistik
terbaik dari tampilan alami yang ada di bumi. (art) ernyataan resmi NASA, seperti yang dilansir dari Dailymail.

3.Lukisan The Dream.

Pablo Picasso memelopori gerakan seni modern disebut Kubisme dan secara luas diakui sebagai artis yang paling
penting dari abad ke-20. Pablo Picasso merupakan pelukis yang pertama kali mengenalkan Cubism, sebuah aliran
seni modern. Ia juga dianggap sebagai sosok seniman paling berpengaruh sepanjangabas20. Salah satu lukisan Pablo
yang terkenalyaituLe Reve (The Dream dalam bahasa Perancis) yang ia buat pada tahun 1932. Sosok wanita dalam
lukisan minyak dengan media kanvas berukuran 130 cm x 97 cm ini tak lain adalah kekasih Pablo.

2.Lukisan Girl with a Pearl Earring.

Lukisan karya Jan Vermeer ini menggambarkan foto diri seorang gadis, uang diasumsikan hendak melangsungkan
pernikahan. Titik pandangan lukisan ini terletak pada permainan warna di latar lukisan dan di bagian anting telinga.
Saking populernya Girl with a Pearl Earring sering disandingkan dengan Mona Lisa karya Leonardo Da vinci.
Lukisan ini bahkan mendapat julukan Mona Lisa of the north atau The Dutch Mona Lisa. Saat ini, lukisan ini
tersimpan di The Maurtshuis in The Hague.
1.Lukisan From the Lake.

Georgia O'Keefe menghabiskan hari-harinya di Danau George, New York pada awal 1900-an, yang telah
mengilhami banyak karyanya. Lukisan ini menampilkan gelombang lembut dan riak Danau George.
Jawaban
Terbaik:
Seni
dan
budaya
adalah
dua
kata
yang
berbeda.
seni
:
sesuatu
yang
diciptakan
manusia
yang
mengandung
unsur
keindahan.
budaya : asal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan
sebagai
hal-hal
yang
berkaitan
dengan
budi
dan
akal
manusia.
dari pengertian dia atas jelas bahwa seni adalah segala hal yang diciptakan manusia dengan panca indra yang
mengandung
unsur
keindahan
dengan
berbagai
macam
bentuk
kesenian,
dan budaya adalah segala sesuatu yang tertanam dalam diri manusia yang dipengaruhi oleh akal sehingga budaya
adala representasi dari pemikiran manusia yang diaplikasikan dalam kehidupan keseharian.

Pengertian, Macam-Macam dan Contoh Karya Seni Rupa Terapan yang Populer Di Nusantara
Pengertian Seni Rupa Terapan

Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang tidak hanya digunakan untuk hiasan atau pajangan di rumah, tetapi
bisa memberikan manfaat lain bagi kehidupan sehari-hari. Jadi seni rupa terapan lebih cenderung mengutamakan
faktor kegunaan dibandingkan faktor keindahan dan artistiknya. Seni rupa terapan disebut juga sebagai seni pakai
(applied art).
Membuat karya seni rupa terapan terlihat lebih sulit jika dibandingkan dengan karya seni rupa murni. Hal tersebut
mungkin karena membuat karya seni rupa murni terasa lebih bebas dan tidak memperhitungkan kegunaan dari pada
karya seni rupa terapan. Namun demikian, sering terjadi sebaliknya juga. Membuat karya seni rupa murni lebih sulit
dibandingkan karya seni rupa terapan. Contohnya orang biasanya lebih sulit melukis dibandingkan membuat rumah.
Sejarah Seni Rupa Terapan
Di Indonesia, seni rupa terapan nusantara sudah ada dan berkembang sejak jaman prasejarah. Dari mulai nenek
moyang kita dulu memakai kapak yang terbuat dari batu dan tulang untuk berburu.
Karya seni rupa terapan perkembangannya sangat cepat di Indonesia, apalagi setelah nenek moyang kita dulu sudah
bisa melebur logam menjadi benda seperti senjata dan perhiasan. Selain itu, logam yang dileburkan tersebut juga
dibuat menjadi peralatan rumah tangga seperti bejana, nekara, moko dan peralatan dapur lainnya.
Macam-Macam Seni Rupa Terapan
Karya seni rupa terapan dibagi menjadi beberapa macam dan semuanya mempunyai manfaat bagi kehidupan
manusia. Langsung saja kita lihat macam-macam seni rupa terapan nusantara yang ada di sekitar kita berikut ini:
1. Seni Rupa Arsitektur
Seni rupa bangunan atau arsitektur adalah salah satu macam seni rupa terapan yang berbentuk bangunan. Contohnya
seperti tempat tinggal, kantor, tempat ibadah dan bangunan lainnya.
2. Seni Rupa Ilustrasi
Seni rupa ilustrasi adalah karya seni berbentuk gambar atau foto. Manfaatnya untuk menjelaskan suatu naskah. Seni
rupa ilustrasi ini sering dipakai dalam buku pelajaran di sekolah dasar. Dengan adanya foto atau gambar ilustrasi,
akan memudahkan pembaca memahami isi dari sebuah cerita atau artikel.
3. Seni Rupa Kriya
Seni rupa kriya yang sering disebut juga ketrampilan tangan, mempunyai kegunaan untuk mengolah bahan baku
yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Biasanya bahan baku tersebut diolah menjadi benda yang
mempunyai nilai estetis dan bernilai pakai.
4. Seni Rupa Grafis
Seni rupa grafis termasuk kedalam seni rupa yang proses pembuatannya menggunakan teknik cetak, biasanya
memakai kertas. seni ruap terapan ini mempunyai kegunaan sebagai alat komunikasi.
5. Seni Rupa Dekorasi
Dan macam seni rupa terapan yang terakhir adalah dekorasi. Seni rupa dekorasi memiliki fungsi untuk menghias
sebuah ruangan menjadi lebih indah. Karya seni dekorasi ini biasanya kita temui ketika sedang ada acara
pernikahan, pertunjukan, pameran dan acara lainnya.

Jenis Seni Rupa Terapan


Untuk lebih memudahkan dalam memahami karya seni rupa terapan, kita dapat membagi menjadi beberapa kategori
seperti kategori karya seni rupa terapan berdasarkan fungsi, wujud dan bentuknya.
1. Seni Rupa Terapan Berdasarkan Fungsi
Karya seni rupa terapan mempunyai kegunaannya masing-masing. Bila dikategorikan menurut fungsinya, seni rupa
terapan mempunyai dua fungsi sebagai berikut:

Seni Rupa Terapan Fungsi Praktis (Kegunaan)


Karya seni rupa terapan yang memiliki fungsi seperti benda yang kita pakai untuk
menunjang kehidupan kita sehari-hari. Contohnya seperti meja, kursi, lemari,
perabotan rumah tangga dan benda yang kita pakai lainnya.

Seni Rupa Terapan Fungsi Estetis (Keindahan)


Karya seni rupa terapan juga memiliki fungsi untuk hiasan karena memiliki nilai
estetis. Contohnya seperti benda kerajinan, hiasan dinding, batik dan karya yang
dipakai sebagai hiasan lainnya.

2. Seni Rupa Terapan Berdasarkan Wujud


Karya seni rupa terapan bisa digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan wujud fisiknya.

Karya Seni Rupa Terapan 2 Dimensi (Dwimatra)


Karya seni rupa terapan 2 dimensi merupakan sebuah seni rupa terapan yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar. Karya seni 2 dimensi hanya bisa dilihat dari
satu arah saja. Contoh karya seni terapan 2 dimensi yaitu wayang kulit, tenun, batik
dan karya seni dua dimensi lainnya.

Baca juga: Pengertian, Teknik dan Jenis-Jenis Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi Beserta Keterangan Lengkapnya

Karya Seni Rupa Terapan 3 Dimensi (Trimatra)


Karya seni rupa terapan 3 dimensi merupakan sebuah seni rupa terapan yang
mempunyai ruang. Karya seni 3 dimensi bisa dilihat dari berbagai arah. Contoh karya
seni terapan 3 dimensi yaitu rumah adat, senjata tradisional dan karya 3 dimensi
lainnya.

Baca juga: Pengertian, Teknik dan Jenis-Jenis Contoh Karya Seni Rupa 3 Dimensi Beserta Penjelasan Lengkapnya
3. Seni Rupa Terapan Berdasarkan Bentuk
Karya seni rupa terapan yang dibagi berdasarkan bentuknya, di Indonesia sendiri mempunyai banyak ragam. Bila
dibagi berdasarkan bentuknya, karya seni rupa terapan bisa didibedakan menjadi empat kategori, yaitu rumah adat,
senjata tradisional, seni kriya dan transportasi tradisional.

Contoh Karya Seni Rupa Terapan


Berikut ini kita lihat contoh-contoh karya seni rupa terapan nusantara yang ada di Indonesia.
1. Seni Rupa Terapan Anyaman

pixabay.com
Contoh karya seni rupa terapan yang pertama adalah anyaman. Anyaman merupakan rangkaian serat yang
membentuk benda. Bahan anyaman biasanya memakai serat tumbuhan. Namun saat ini sudah banyak anyaman yang

berbahan serat plastik. Contoh anyaman yang termasuk karya seni rupa terapan adalah keranjang, kursi dan lain
sebagaimana.
2. Seni Rupa Terapan Kerajinan Kulit

pixabay.com
Karya seni rupa terapan berupa kerajinan kulit sangat melimpah. Banyak sekali produk yang berbahan kulit. Mulai
dari sabuk, jaket, sepatu dan lainnya. Pengrajin kulit tersebar di beberapa kota terutama di Jawa Barat dan
Yogyakarta.
3. Seni Rupa Terapan Ukiran Kayu

pixabay.com

Ukiran kayu juga merupakan salah satu karya seni terapan yang telah melekat di kalangan masyarakat melayu.
Daerah penghasil kayu ukir yang sangat terkenal di Indonesia yaitu Jepara.
4. Seni Rupa Terapan Pakaian

gelarculturaltrip.com
Pakaian atau baju yang kita gunakan sehari-hari juga termasuk ke dalam seni rupa terapan. Indonesia mempunyai
sangat banyak pakaian khas yang bagus dan unik. Karya seni tersebut berupa pakaian adat, batik dan masih banyak
lagi yang belum terekspos media. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Indonesia sangat kreatif dan mempunyai
jiwa seni yang tinggi.
5. Seni Rupa Terapan Arsitektur

pixabay.com
Karya seni rupa terapan selanjutnya yaitu berupa arsitektur. Karya seni arsitektur yang sangat terkenal di Indonesia
yaitu Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan salah satu karya seni rupa terapan yang sangat mengagumkan,
bahkan Borobudur sudah ada sejak zaman dahulu kala.

6. Seni Rupa Terapan Poster

pixabay.com
Poster adalah seni rupa terapan yang berupa desain grafis yang memuat huruf dan gambar di atas kertas. Poster bisa
dipakai sebagai hiasan dinding. Selain itu, sering juga untuk media iklan, pendidikan dan bahkan propaganda.
7. Seni Rupa Terapan Keramik

pixabay.com
Keramik berasal dari bahasa Yunani yaitu keramikos yang mempunyai arti suatu benda yang terbuat dari tanah liat
yang melalui proses pembakaran.
Sedangkan dalam kamus ensiklopedia tahun 1950, keramik mempunyai arti suatu seni dan teknologi yang
menghasilkan barang berbahan baku tanah liat dengan cara dibakar. Contohnya yatitu genteng, porselin dan benda
berbahan baku tanah liat lainnya.
Namun pengertian tersebut untuk saat ini sudah tidak relevan lagi. Saat ini keramik tidak hanya berbahan baku tanah
liat saja. Pengertian keramik untuk sekarang lebih luas lagi, yaitu semua karya seni yang mencakup semua bahan
bukan logam dan anorganik berbentuk padat.

Anda mungkin juga menyukai