TENTANG
Mengingat :
1. Undang - Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit
2. Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 3 Tahun 2006 tentang
pembentukan Rumah Sakit dan struktur Rumah sakit Umum Daerah
Dompu kabupaten Dompu (Lembaran Daerah Kabupaten Dompu
Nomor 3);
3. Peraturan Bupati Dompu Nomor 35 Tahun 2008 tentang Rincian
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja RSUD Kabupaten Dompu
(Berita Daerah Tahun 2008 Nomor 35);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Ditetapkan di : Dompu
Pada Tanggal :
DIREKTUR`
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN DOMPU
1. Kekerasan adalah perbuatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik, dilakukan
secara aktif maupun dengan cara pasif (tidak berbuat), dikehendaki oleh pelaku, dan
ada akibat yang merugikan pada korban (fisik atau psikis) yang tidak dikehendaki
oleh korban.
3. Kekerasan fisik (WHO) adalah tindakan fisik yang dilakukan terhadap orang lain atau
kelompok yang mengakibatkan luka fisik, seksual dan psikologi. Tindakan itu antara
lain berupa memukul, menendang, menampar, menikam, menembak, mendorong
(paksa), menjepit.
5. Upaya pencegahan kekerasan fisik adalah seluruh upaya mencegah kekerasan yang
dilakukan oleh pihak rumah sakit melalui prosedur identifikasi seluruh pengunjung /
penghuni rumah sakit, investigasi pada setiap orang yang tidak memiliki identifikasi,
monitoring lokasi yang terpencil atau terisolasi di rumah sakit dan secara cepat
bereaksi terhadap mereka yang berada bahaya kekerasan.
BAB II
RUANG LINGKUP
RSUD DOMPU
KABUPATEN
DOMPU
Tanggal Terbit Diterbitkan
Direktur RSUD DOMPU
STANDAR Kabupaten Dompu
PROSEDUR
OPERASIONAL
HAK PASIEN DAN
KELUARGA Dr. H. Dias Indarko, MPPM
Nip : 19650809 199603 1 003
Pengertian Perlindungan pasien dan kekerasan fisik adalah tanggung jawab
rumah sakit dalam melindungi pasien dari penganiayaan fisik
terutama bagi bayi, anak anak, orang tua, dan pasien lain yang
tidak mampu melindungi dirinya sendiri atau memberi sinyal
butuh bantuan
Tujuan 1. Melindungi pasien bayi, anak anak, orang tua, dan pasien
lain yang tidak mampu melindungi dirinya sendiri.
2. Sebagai pedoman tindakan responsive terkait perlindungan
pasien dari kekerasan fisik.
Kebijakan SK Direktur No : / / RSUD/ /2016 tentang Pemberlakuan
Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga di RSUD Dompu
Kabupaten Dompu.
Prosedur 1. Pasien beresiko terhadap kekerasan fisik diidentifikasi dan ini
dilakukan atas permintaan keluarga atau lembaga/instansi
tertentu.
2. Permintaan perlindungan pasien dari kekerasan fisik bias
dilakukan atas permintaan keluarga atau lembaga/instansi
tertentu.
3. Ruang ruang perawatan segera merespon sinyal butuh
bantuan dan pasien bila hal tersebut terjadi saat pasien telah
berada di ruang perawatan, dan berkoordinasi dengan unit
terkait.
4. Satpam RSUD Dompu Kabupaten Dompu melaksanakan
penjagaan khusus terkait perlindungan dari ancaman
kekerasan fisik terhadap pasien.
5. Penunggu pasien diberikan kartu penunggu dan pembesuk
harus menunjukkan identitas serta mendapat izin dari
penunggu pasien.
6. Pengawasan terhadap lokasi terpencil dan terisolasi dilakukan
dengan penjagaan oleh anggota satpam dan kamera CCTV.
7. Lokasi terpencil harus dibunyikan di panduan dan SPO.
8. Penanganan kejadian kekerasan fisik terhadap pasien sesuai
alur dan instruksi kerja Black Code
Unit Terkait RM IGD, IRJ, IRNA, ICU, IIDB, RADIOLOGI, LABORATORIUM,
IBS,SATPAM
1.1.3.49 BLACK CODE
BLACK CODE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1.1.3.49 00 1/3
RSUD DOMPU
KABUPATEN
DOMPU
Tanggal Terbit Diterbitkan
Direktur RSUD DOMPU
STANDAR Kabupaten Dompu
PROSEDUR
OPERASIONAL HAK
PASIEN DAN
KELUARGA Dr. H. Dias Indarko, MPPM
Nip : 19650809 199603 1 003
Pengertian Black Code merupakan suatu pernyataan kondisi darurat
internal dirumah sakit terkait tindakan agresif atau perilaku
kekerasan yang dilakukan oleh orang luar atau anggota
masyarakat terhadap pasien, staff maupun fasilitas rumah sakit.
Tujuan 1. Sebagai kewajiban hokum dan moral rumah sakit untuk
menyediakan kebijakan dan prosedur untuk menciptakan
rumah sakit yang aman bagi pasien dan karyawan dari
agresif atau perilaku kekerasan.
2. Sebagai pedoman tindakan responsive terhadap tindakan
agresif atau perilaku kekerasan yang terjadi di RSUD Dompu
Kabupaten Dompu.
Kebijakan SK Direktur No : / /RSUD/ /2016 tentang Pemberlakuan
Kebijakan Hak pasien dan Keluarga di RSUD Dompu
Kabupaten Dompu.
Prosedur 1 Orang 1. Petugas segera menghubungi line 231 informasikan Black
pertama yang Code sebutkan nama, lokasi kejadian, dan hal hal lainnya
menemukan kasus. yang terkait.
2. Ingat Keselamatan anda adalah hal yang utama, bersikaplah
setenang mungkin.
3. Jangan melakukan gerakan yang gegabah dan tiba tiba.
4. Ajak bicara dan menjawab percakapan, lakukan apa yang
mereka inginkan dan jangan lebih.
5. Bila memungkinkan cari tau penyebab / alasan
tindakannya.
6. Ingat apa yang menjadi ciri pelaku (pakaian, penampilan,
umur, dll).
7. Jika penyerang melarikan diri, catat rute yang diambil,
nomor dan jenis kendaraan dan informasikan lainnya.
8. Berikan informasi saat anggota satpam tiba. Tunggu
instruksi lebih lanjut.
Prosedur 2 Pusat 1. Satpam mengkonfirmasi informasi yang masuk terkait Black
Informasi Pos Code baik nama, tempat dan detail kejadian.
2. Setelah mendapat kepastian, informasikan lewat pengeras
Satpam
suara sebagai berikut, contoh : Perhatian untuk seluruh staf,
Respon Black Code di Ruang. ulangi sebanyak 3 (tiga)
kali.
3. Satpam menghubungi komandan regu jaga satpam.
4. Komandan regu jaga satpam yang berada dilokasi kejadian
menghubungi pihak kepolisian.
5. Bila kondisi telah terkendali kembali diinformasikan lewat
pengeras suara, sebagai berikut, contoh : Perhatian untuk
seluruh staf, Black Code di ruang. Telah terkendali ,
Ulangi sebanyak 3 (tiga) kali.
Prosedur 3 1.Pastikan telah menghubungi line 231 untuk menyatakan
Penanggung Jawab kondisi Black Code .
2.Bantu persiapkan jalur masuk ke lokasi kejadian agar
Ruangan
memudahkan bantuan dating.
3.Jika berada dilokasi yang berdekatan dengan tempat
kejadian berlangsung, amankan area anda dan keluar dari
area berbahaya.
Prosedur 4 1. Segera merespon informasi Black Code dengan menuju
Komandan Regu kelokasi kejadian.
2. Pastikan pos induk telah menghubungi Komandan Regu
Jaga Satpam
Jaga.
3. Berkoordinasi dengan penanggung jawab di ruangan untuk
memahami situasi dan rencana penanganan.
4. Informasikan ke pos induk untuk prosedur evakuasi bila
diperlukan.
5. Tetap tenang dan tidak gegabah dalam mengambil tindakan
agar tidak membahayakan diri sendiri atau orang orang di
sekitar lokasi kejadian.
6. Amankan area kejadian dari orang orang yang tidak
berkepentingan.
7. Berikan informasi lengkap apabila komandan regu jaga atau
pihak kepolisian tiba di lokasi kejadian.