Anda di halaman 1dari 6

KARYA SENI TERAPAN DAERAH SETEMPAT

Manusia tidak bisa lepas dari seni, karena seni adalah salah satu kebudayaan yang mengandung
nilai keindahan. Sedangkan setiap manusia menyukai keindahan. Melalui seni orang dapat
memperoleh kenikmatan secara batiniah. Plato, filsuf yang terkenal dengan sebutan dewa
estetika, mengatakan bahwa seni dan masyarakat merupakan hubungan yang tak terpisahkan.
Seni integral dengan masyarakatnya, satu konsep yang tidak terpisahkan, yaitu terwujud di
antaranya pada hubungan manusia dengan lingkungannya.
Menurut Ensiklopedia Indonesia, pengertian seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang
karena keindahan bentuknya orang senang melihat atau mendengarnya. Namun tidak semua
keindahan (estetika) itu selalu bernilai seni (artistik), karena kenyataannya tidak semua yang
indah itu bernilai seni. Banyak keindahankeindahan yang tidak termasuk dalam karya seni.
Keindahan seni adalah keindahan yang diciptakan manusia. Keindahan di luar ciptaan manusia
tidak termasuk keindahan yang bernilai seni, misalnya keindahan pantai di Bali, keindahan
Gunung Bromo, dan keindahan seekor burung merak. Jadi, seni merupakan ciptaan manusia
yang memiliki keindahan
Bermacam jenis seni, antara lain seni tari, seni musik, seni teater, dan seni rupa. Seni rupa adalah
hasil karya ciptaan manusia, baik berbentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang
mengandung atau memiliki nilai keindahan yang diwujudkan dalam bentuk rupa.
A. Fungsi dan Bentuk Seni Rupa
Seni rupa ditinjau dari segi fungsinya dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut.

Seni rupa murni (fine art), yaitu karya seni yang hanya untuk dinikmati nilai
keindahannya saja. Karya seni ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan batiniah. Seni
rupa murni banyak ditemukan pada cabang seni grafika, seni lukis, dan seni patung.

Seni rupa terapan (applied art), yaitu seni rupa yang memiliki nilai kegunaan
(fungsional) sekaligus memiliki nilai seni. Karya seni ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan praktis atau memenuhi kebutuhan seharihari secara materi, misalnya furnitur,
tekstil, dan keramik.

Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.

Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa terapan dua dimensi,
yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebardan hanya bisa dilihat
dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.

Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra) Karya seni rupa terapan tiga dimensi,
yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang).
Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung.

B. Jenis karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat


1. Pengertian Karya Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dirancang untuk tujuan fungsional, yaitu untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan) manusia. Seni rupa terapan memiliki
fungsi guna atau pakai. Artinya selain sebagai benda yang bernilai seni (artistik) juga sebagai
benda yang indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Contoh benda seni
terapan antara lain benda-benda gerabah dari tanah liat, benda-benda anyaman, kerajinan
keramik, peralatan rumah tangga, kerajinan furniture.
Karya seni rupa terapan daerah setempat diciptakan untuk tujuan melestarikan nilai-nilai tradisi
dan adat dalam proses serta teknik berkarya seni rupa daerah setempat. Bentuk, model, teknik,
dan media memiliki keunikan/karakteristik tersendiri, sebagai kekayaan seni budaya.
Karya seni rupa terapan daerah setempat yaitu karya seni rupa yang memiliki fungsi pakai/guna,
dibuat dengan teknik (cara) dan media yang ada di daerah setempat, sebagai aset atau kekayaan
budaya nasional.
2. Hasil Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
Benda-benda seni rupa terapan yang dihasilkan di bagian daerah di wilayah Indonesia
diantaranya yang terkenal adalah:
a.

Kerajinan Batik
Seni batik adalah sebagai budaya nasional yang sudah banyak dikenal di mancanegara.
Sebagian besar daerah di Indonesia memiliki karya seni batik yang berbeda jenis dan
coraknya. Batik termasuk karya seni terapan dua dimensi yang umumnya digunakan
sebagai nama motif atau corak batik. Antara lain :

Batik Solo

Batik Yogyakarta

Batik Bayumasan (Purwokerto)

Batik Laseman (Lasem-Rembang)

Batik Bakaran (Pati)

Batik Cirebon

Batik Pekalongan (corak Pekalongan)

Batik Madura

Batik Palembang

Batik Garut (Jawa barat)

Batik Bali

Batik Tuban (Jawa Timur)

b.

Kerajinan keramik dari Kasongan Yogyakarta, Purwakarta, Sompok, Mayong (Jepara),


Bojonegoro (Jawa Timur), Bandung, dan Kedu.

c.

Kerajinan kain tenun dari daerah Troso (Jepara), Bali, Garut, Yogyakarta, Tuban, Lombok,
dan Timor.

d.

Kerajinan kuningan dari Juwana Pati (Jawa Tengah).

e.

Kerajinan ukir perak bakar dari Kota Gede Yogyakarta.

f.

Kerajinan anyaman dari bahan alami untuk benda tas, keranjang, tikar, dan topi. Daerah
asal Tangerang, Kudus, Kedu, Tasikmalaya dan Bali.

g.

Kerajinan tangan untuk cinderamata (souvenir) dari daerah Surakarta, Jepara, Yogyakarta,
Jakarta, Bali, Bandung, Palembang, Makassar, dan Samarinda.

h.

Kerajinan wayang kulit (Wayang / boneka yang terbuat dari kulit berbentuk dua dimensi)
digunakan untuk seni perdalangan atau sebagai hiasan. Dihasilkan dari daerah Yogyakarta,
Surakarta, Kedu, Bali, dan Jawa Timur.

i.

Wayang Golek (boneka berbentuk tiga dimensi) dihasilkan dari daerah, Bandung, dan
Yogyakarta (Jawa tengah)

j.

Kerajinan ukir kayu, yang menghasilkan benda-benda ukir berupa perabotan rumah tangga
ukir (meja, kursi, tempat tidur, almari, dan hiasan dinding) dan gambar relief. Daerah
penghasik ukiran kayu antara lain Jepara, Bali, Kalimantan, Madura, dan Papua (suku
Asmat), Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, dan Palembang.

k.

Kerajinan topeng kayu dari daerah Yogyakarta, Surakarta, Betawi, Cirebon, Bali, dan
Bandung.

l.

Kerajinan merangkai janur. Jawa Tengah, Bali dan Yogyakarta.

m. Kerajinan bordir berasal dari daerah Kudus dan Tasikmalaya.

CONTOH KARYA SENI RUPA TERAPAN

Sofa Ukir

Krajinan Tas Kulit

Keramik

Kerajinan Tektil Batik

Media dan Teknik Seni Rupa Terapan Daerah Setempat

Media (bahan/alat) yang digunakan umumnya bahan alami dn yang mudah didapat dari
daerah setempat. Contoh media seni terapan tradisional (daerah setempat) umumnya
menggunakan yang harganya murah, mudah terjangkau masyarakat umum/luas, bambu,
kayu, tanah liat, jenis rumput-rumputan (untuk anyaman), eceng gondok, tempurung
(batok) kelapa, kulit kerang, kulit hewan, batu marmer, batu andesit, dan daun-daunan.

Teknik (cara) yang digunakan dalam pembuatan karya seni terapan daerah setempat atau
tradisional pada umumnya sangat sederhana yaitu dengan menggunakan tangan atau
dengan alat bukan mekanis (mesin). Misalnya dalam pembuatan anyaman bambu daun,
ukirankayu, kain tenun, kain songket keramik tradisi, wayang kulit dan golek, bordir,
sulaman, kain batik. Dikerjakan secara perorangan atau kelompok. Dengan cara (teknik)
ukir, pahat, anyam, aplikasi, jahit, butsir, membentuk

SUMBER :
https://mbyarts.wordpress.com/2010/12/01/jenis-karya-seni-rupa-terapan-daerah-setempat/

KLIPING SENI RUPA


SENIRUPA TERAPAN DAERAH SETEMPAT

OLEH:
ANISA
REVI MARISCA

KELAS : 7.G

SMP NEGERI 1
BANDAR

Anda mungkin juga menyukai