Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BESARAN DAN SATUAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


KONSEP DASAR IPA SD
Dosen Pengampu:
MUHAMMAD ILHAM S, S.Pd., M.Pd.

Oleh:
Kelompok
AISYA RAMADANI H0522501
MUHAMMAD RAFLI H0522502
ALI AKBAR H0522503
SUCIRAMADANI MANSYUR H0522504
SARAH SALZABILAH WAHAB H0522505
SISKA DEVIYANTI H0522507
SUARNI H0522509
MUHAMMAD IRFAN H0522575

KELAS A
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2022 – 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Muhammad Ilham S,
S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA SD yang
telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Majene, 7 September 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR…………………………………………………... ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………. 2
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Besaran……………………………………………….. 3
2.2 Syarat-Syarat Besaran…………………………………………….. 3
2.3 Pengertian Satuan………………………………………………… 3
2.4 Syarat-Syarat Satuan……………………………………………… 3
2.5 Macam-Macam Jenis Besaran……………………………………. 4
a. Besaran Pokok……………………………………………. 4
1. Panjang…………………………………………… 5
2. Waktu……………………………………………... 5
3. Massa……………………………………………... 5
4. Arus Listrik……………………………………….. 6
5. Suhu Atau Temperature…………………………... 6
6. Jumlah Zat………………………………………… 6
7. Intensitas Cahaya…………………………………. 6
b. Besaran Turunan.................................................................. 7
1. Besaran Vektor…………………………………… 7
2. Besaran Sekalar…………………………………… 7
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………….. 8
3.2 Saran……………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur, misalnya panjang
benda, massa benda, lamanya waktu lari mengelilingi sebuah lapangan disebut
besaran, besaran apa saja yang bisa kita ukur dari sebuah buku ?. Pada sebuah buku,
kita bisa mengukur massa, panjang, lebar, dan tebal buku. Bagaimanakah kita
menyatakan hasil pengukuran panjang buku?

Misalnya panjang buku sama dengan 25 sentimeter. Sentimeter disebut satuan


dari besaran panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut
satuan dari besaran massa. Jadi satuan selalu mengikuti besaran, tidak pernah
mendahuluinya.

Dimasyarakat kita kadang-kadang terdapat satuan-satuan yang tidak standar


atau tidak baku, misalnya satuan panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut
tidak baku karena tidak mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda.
Satu jengkal orang dewasa lain dengan satu jengkal anak-anak. Itulah sebabnya
jengkal dan depan tidak dijadikan satuan yang standar dalam pengukuran fisika.

Oleh karena alasan-alasan itulah para ilmuan mengadakan penelitian besar-


besaran yaitu General Conference on Weights and Measures of the International
Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh
besaran yang disebut sebagai besaran pokok.

1
1.2 Rumusan masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:
a. Apa itu pengertian besaran?
b. Apakah syarat-syarat yang harus dimiliki agar dapat dikatakan sebagai
besaran?
c. Apa itu pengertian satuan?
d. Apakah syarat-syarat yang harus dimiliki suatu satuan agar bisa menjadi
satuan standar?
e. Ada berapa macam jenis besaran itu?

1.3 Tujuan penulisan


Maksud dan Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :
a. Dapat mengidentifikasi perbedaan besaran pokok dan besaran turunan.
b. Dapat mengetahui macam-macam besaran dan satuan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Besaran


Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka, misalnya panjang, luas, volume, dan kecepatan. Sementara itu, warna, rasa,
bukan termasuk besaran karena tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
2.2 Syarat-Syarat Besaran
Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan
sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu :
a. diukur atau dihitung.
b. Dapat Dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai.
c. Mempunyai satuan.

2.3 Pengertian Satuan


Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran.
Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran
yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda
kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama.
Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai
satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini
sama yaitu besaran turunan gaya.

2.4 Syarat-Syarat Satuan


Apakah syarat yang harus dimiliki suatu satuan agar bisa menjadi
satuan standar? Beberapa syarat utama adalah sebagi berikut :
a. Nilai satuan harus tetap, baik dalam cuaca panas atau dingin, bagi
orang dewasa maupun bagi anak-anak, dan terhadap perubahan-
perubahan lingkungan lainnya. Sebagai contoh, jengkal tidak bisa
dijadikan satuan baku karena berbeda-beda untuk masing-masing orang,

3
sementara meter berlaku sama baik untuk orang dewasa mapun anak-anak.
Oleh karena itu, meter bisa digunakan sebagai satuan standar.
b. Mudah diperoleh kembali, sehingga orang lain yang ingin menggunakan
satuan tersebut dalam pengukurannya bisa memperolehnya tanpa banyak
kesulitan. Satuan massa yaitu kilogram, mudah diperoleh kembali dengan
membandingkannya. Dengan demikian, kilogram dapat digunakan sebagai
satuan standar. Dapat kita bayangkan, betapa repotnya jika suatu satuan
sulit dibuat tiruannya sehingga di dunia hanya ada satu-satunya satuan
standar tersebut. Orang lain yang ingin mengukur besaran yang
bersangkutan harus menggunakan satu-satunya satuan standar tersebut
untuk memperoleh hasil yang akurat.
c. Satuan harus diterima secara Internasional. Satuan harus diterima secara
internasional. Dengan diterimanya suatu satuan sebagai satuan
Internasional, maka ilmuan dari satu negara dapat dengan mudah
memahami hasil pengukuran dari ilmuan negara lain.

Sistem satuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang


berlaku secara interasional adalah sistem satuan SI, kependekan dari bahasa Prancis
Systeme International d’Unites. Sistem ini diusulkan pada General Conference on
Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960.
Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran
pokok. Panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya dan jumlah zat.

2.5 Macam-Macam Jenis Besaran


Besaran dikelompokkan menjadi dua macam yaitu Besaran Pokok dan
Besaran turunan.
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem Internasional
(SI) ada 7 besaran pokok yang mempunyai satuan dan 2 besaran pokok
yang tidak mempunyai satuan yaitu :
4
1. Panjang
Satuan Panjang = Meter (m)
Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi jarak
dari kutub utara sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang
sama. Hasilnya diproduksi menjadi 3 batang platina dan beberapa
batang besi. Karena selanjutnya diketahui bahwa pengukuran jarak
dari kutub ke katulistiwa tidak akurat, maka pada 1960 standar ini
ditinggalkan. Saat ini 1 meter didefinisikan sebagai jarak yang
ditempuh cahaya pada ruang hampa selama 1/299792458 detik.
2. Waktu
Satuan Waktu = Detik/sekon (s)
Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari waktu
satu hari, namun karena rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini
diganti menjadi 1/31556925.9747 dari tahun 1900. Pada tahun 1967,
definisi ini kembali diganti. Detik adalah selang waktu dari
9.192.631.770 periode radiasi yang disebabkan karena transisi 2
atom cesium – 133 pada ground state.
3. Massa
Satuan Massa =Kilogram (kg)
Pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa air pada 4 derajat
celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian
ditemukan bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028
desimeter kubik, sehingga standar ini ditinggalkan pada 1889.
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari
lempeng platina dan 10% indium pada ruang hampa di dekat paris
Kilogram merupakan satu-satunya satuan standar yang tidak bisa
dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian mencapai
1/108part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga
ketidakmurnian pada logam menyebabkan kesalahan sekitar 0.5 part
per billion setiap tahunnya.

5
4. Arus Listrik
Satuan Arus Listrik = Ampere (a)
Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet
akan berada di sekeliling kabel. Ampere didefinisikan pada 1948
dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik.
1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel
dengan panjang tak terhingga dengan circular cross section?? yang
dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1 meter pada ruang
hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.
5. Suhu atau Temperature
Satuan Suhu atau Temperature Termodinamis = Kelvin (k)
Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase air, yaitu
posisi titik tripel air (suhu dimana 3 fase air berada bersamaan) yang
didefinisikan sebagai 273,16 kelvin, kemudian nol mutlak
didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin didefiniskan sebagai
1/273.16 dari temperature titik tripel air.
6. Jumlah Zat
Satuan Jumlah Zat = Mol (Mol)
Mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan
kependekan dari “gram-molecule”.1 Mol adalah jumlah zat yang
mengandung zat elementer sebanyak atom yang terdapat pada 0.012
kg karbon – 12. saat istilah mol digunakan, zat elementernya harus
dispesifikasikan, mungkin atom, molekul, electron, atau partikel
lain. Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam
12 gram karbon 12. bilangan ini disebut bilangan Avogadro, yaitu
6.0221367 x 1023 .
7. Intensitas Cahaya
Satuan Intensitas Cahaya = Candela (c)
Satuan intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan brightness
(keterangan) dari suatu cahaya. Sebelumnya, lilin dan bola lampu
pijar digunakan sebagai standar. Standar yang digunakan saat ini
6
adalah sumber cahaya monokromatik(satu warna), biasanya
dihasilkan oleh laser, dan suatu alat bernama radiometer digunakan
untuk mengukur panas yang ditimbulkan saat cahaya tersebut
diserap.
1 candela adalah intensitas cahaya pada arah yang ditentukan, dari
suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan
frekuensi 540 x 1012 per detik, dan memiliki intensitas radian pada
arah tersebut sebesar (1/683) watt per steradian.

b. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari
besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan
dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri
khusus antara lain: diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung,
mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
Suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran
turunan itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga
berlaku didalam satuan besaran turunan yang merupakan pembagian
besaran pokok. Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan
panjang dengan satuan meter persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat
dari mengalikan panjang dengan panjang.
Berikut ini adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem
internasional / SI yang diturunkan dari system MKS (meter – kilogram-
sekon/second). Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu:
1. Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai
contoh besaran kecepatan, percepatan dan lain-lain.
2. Besaran sekalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja sebagai
contoh kelajuan, perlajuan dan lain-lain.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dahulu sebelum ditemukannya satuan-satuan yang standar, orang-orang
sangat kesulitan dalam menentukan ukuran.begitu banyak standar yang ditetapkan.
Contohnya banyak orang yang menentukan ukuran panjang dengan depa atau
jengkal sedangkan setiap orang mempunyai ukuran jengkal yang berbeda-beda.
Lalu dengan setiap Negara yang mempunyai standarnya masing-masing, segala
sesuatunya akan sangat membingungkan. Begitu banyak mengukur adalah
membandingkan suatu hal akan sangat membingungkan apabila tidak mempunyai
satuan yang standar didunia.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Pengukuran adalah membandingkan suatu dengan satuan yang dijadikan sebagai
patokan. Pengukuran besaran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu
pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran.
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran
besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2
besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran
berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya
adalah sama.
Jika membahas tentang besaran dan satuan maka ada kaitannya dengan cara
pengukuran, alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu berbeda-beda tergantung
dengan apa yang diukur, ketelitian sangat dibutuhkan dalam pengukuran tersebut.
Dari makalah yang telah dibuat ini telah diketahui begitu banyak besaran
dan satuannya serta cara pengukurannya yang lazim. Dan dengan standar yang telah
ditetapkan manusia tidak menjadi kebingungan untuk menetapkan satuan dalam
suatu pengukuran.

8
3.2 Saran
a. Besaran dan satuan sangatlah penting untuk dipelajari karena sangat erat
kaitannya dengan kehidupan manusia.
b. Saat melakukan pengukuran sangatlah membutuhkan ketelitian yang tinggi
agar dapat menekan kesalahan dalam pengukuran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Dirjen Dikti


Depdiknas.
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-besaran-satuan-pengukuran/
Tim Seqip. (2003). Buku IPA Guru Kelas VI. Dirjen Dikdasmen Depdiknas, Jakarta
https://www.zonareferensi.com/besaran-pokok-dan-besaran-turunan/
Septian. 2009. Definisi Fisika, Besaran dan Satuan, Dimensi Besaran. Artikel. Hal.
1. Tersedia: www.sephtian.wordpress.com. [11 Desember 2010]
https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/besaran-turunan/
https://bobo.grid.id/read/082347607/besaran-dan-satuan-pengertian-dan-contoh-
materi-belajar-dari-rumah-fisika-smp?page=all

10

Anda mungkin juga menyukai