Anda di halaman 1dari 2

Perjuangan Bangsa Indonesia untuk Bersatu di Zaman Sekarang

Selamat pagi!Salam sejahtera bagi kita semua! Seluruh hadirin yang saya banggakan dan
hormati
Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kita ke hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa
atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya yang membuat kita bisa bertemu dalam acara hari ini
dalam kondisi yang sehat dan baik.
Perkenankan saya untuk menyampaikan pidato yang sudah saya siapkan yang bertema
agama Kristen dalam memperkuat persatuan Bangsa Indonesia kita.
Persatuan bangsa bergantung pada masyarakat memandang sudut pandang terhadap
berbagai macam agama yang ada di Indonesia. Jika suatu bangsa dipimpin oleh seorang
yang sangat menghidupi spiritualitas agama, termasuk agama Kristiani pastilah sebuah
negara yang sangat tangguh dan bersatu. Pemimpin yang taat kepada Tuhan tentunya akan
disayangi oleh Tuhan.
Spiritualitas umat Kristiani adalah ajaran yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus
kepada kita semua di Alkitab. Spiritualitas umat Kristiani adalah hal yang mudah dan dapat
dipahami dan dengan lakukan semua perintah yang telah Tuhan kasih tau dengan
mengucapkan puji syukur dan berterima kasih atas segala hal yang telah kita lalui.
Dalam kesempatan kali ini saya akan menyampaikan nilai yang sudah ada di kehidupan kita
dan bahwa adanya sila ketiga yang menyebutkan persatuan Indonesia yang betapa
pentingnya persatuan dalam suatu kehidupan berbangsa dan agama suatu negara. Kita
harus memiliki sikap tolong menolong dan juga saling menghormati semua agama dan
berbagai macam suku dan etnis yang ada dan berbeda agar Indonesia tetap bersatu dan
tetap tentram tanpa adanya kerusuhan dan permusuhan karena perselisihan pemahaman
agama.
Sekarang ayat alkitab yang saya akan ambil, pertama adalah tentang kebersamaan. Pada
ayat 1 Tesalonika 5:11, “Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling
membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.” Dari ayat tersebut dijelaskan
bahwa kita harus saling membantu satu dengan yang lain karena manusia memiliki sifat
kemanusiaan dan saling membangun dengan yang lain.
Kedua adalah tentang keberanian, Ibrani 10:25, “Janganlah kita menjauhkan diri dari
pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah
kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
mendekat.” Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita harus tunduk kepada Tuhan kita dan
saling menghormati agama satu sama lain.
Ketiga adalah mempertahankan kesatuan. Ayat Pengkotbah 9:10 yaitu, “Segala sesuatu
yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada
pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana
engkau akan pergi.” Di jaman era globalisasi ini bangsa Indonesia tidak boleh diguncang oleh
efek dari luar. Kita harus tetap saling bersatu dengan memiliki pemikiran dan motivasi yang
dapat membagun Indonesia dengan perkembangan jaman ini.
Keempat, ketulusan. Dengan ayat Matius 10:16, "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba
ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti
merpati.” Satu bangsa harus tetap kokoh walaupun terdapat banyak aksi yang dapat
memecah belah. Bangsa yang kokoh harus cerdik dan tetap bisa mempertahankan
persatuan bangsa.
Nilai-nilai tersebut dimiliki oleh tokoh nasional yang sangat berpengaruh di Indonesia, ialah
Franciscus Xaverius Seda atau yang terkenal dengan Frans Seda.Beliau adalah seorang
pahlawan yang mengangkat ekonomi Indonesia yang saat itu sangat krisis ke arah stabil
setelah kena inflasi sampai 650%, itu mengembalikan Indonesia kembali ke perkumpulan
internasional. Ia pernah ikut bergerilya pada masa revolusi lawan Belanda dan setelah
revolusi beliau juga pernah menjadi pengurus Ikatan Mahasiswa Katolik Indonesia di
Belanda, lalu beliau pun juga pernah menjadi Menteri-tokoh gereja-politikus-dan
pengusaha, Pada akhirnya beliau wafat pada 31 Desember 2009, pada umur 83 tahun di
Jakarta, lalu beliau diangkat menjadi pahlawan nasional.
Orang yang punya jabatan dan kekuatan harus juga punya karakter nasionalisme dan sikap
yang dapat menyatukan dan memajukan bangsa seperti usaha yang telah dilakukan oleh
Frans Seda. Maka dari itu, mari kita menjadi masyarakat yang mempertahankan dan
memajukan Bangsa Indonesia sebagai generasi muda!
Demikian, saya akan akhiri pidato saya. Terima kasih atas waktu hadirin. Semoga apa yang
saya sampaikan bisa bermanfaat untuk kita semua. Saya mohon maaf jika ada kata-kata
yang tidak berkenan terhadap Bapak dan Ibu.

Anda mungkin juga menyukai