Anda di halaman 1dari 7

Permasalahan Ras di Indonesia

PERMASALAHAN
DISKRIMINASI
RAS
By: Jimmy&Dylan
MASALAH
◦ Beberapa kasus diskriminasi ras dan etnis pernah terjadi di Indonesia, salah
satunya terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya tiga tahun silam.
◦ Siput Lokasari, salah satu penduduk berketurunan Tionghoa, ia memiliki
tanah seluas 1.000 m2 yang dibeli istrinya di daerah Kulon Progo sekitar
beberapa tahun yang lalu. Saat hendak mengubah hak kepemilikan tanah
ini menjadi namanya, Siput mendapatkan penolakan.
◦ Penolakan ini disebabkan karena istrinya merupakan keturunan Tionghoa
(China) atau warga non pribumi. Siput tidak lantas diam, ia dibantu oleh
Gerakan Anak Negeri Anti Diskriminasi (Granad) melalui Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia berupaya menuntut dan mempertanyakan haknya.
◦ Komnas HAM sendiri memberikan rekomendasi kepada Gubernur
Yogyakarta untuk mencabut kebijakan yang disebut 'diskriminatif' itu.
Upaya yang dilakukannya tak berhenti disitu, ia lalu menghubungi Sultan
Hamengkubuwono X untuk menanyakan tentang hak kepemilikan tanah di
kota kelahirannya, yang ia anggap diskriminatif.
ANALISA
◦ Ia menuntut terhadap pembatalan Surat Instruksi Kepala Daerah Istimewa
Yogyakarta yang dikeluarkan pada 1975 lalu, berisi larangan warga non
pribumi memiliki tanah. Siput berharap, agar pihak yang berwenang untuk
mengatur kebijakan ini, mampu menunjukkan sikap yang tepat sebagai
pemangku kebijakan, agar tidak lagi terjadi masalah diskriminatif seperti ini
di daerah Indonesia lainnya.
◦ Peristiwa ini tentunya bukan kali pertama terjadi pada etnis Tionghoa di
Indonesia. Tragedi kerusuhan Mei 1998, juga merupakan aksi diskriminatif
meliputi penjarahan, penghancuran toko dan rumah, penganiayaan,
pemerkosaan, pembunuhan, pelecehan dan lainnya terhadap masyarakat
etnis Tionghoa.
◦ Tragedi ini dilatarbelakangi oleh adanya kritik terhadap krisis finansial Asia
1997, yang berlangsung pada pemerintahan orde baru. Dan etnis Tionghoa
kala itu, dianggap sebagai bagian dari triple minority 1 yang memiliki posisi
stabil dan strategis dalam ekonomi, sehingga keberadaan mereka tidak
disukai dan disisihkan dikalangan masyarakat. Praktik penindasan ini terjadi
di sejumlah daerah di Indonesia, diantaranya yang terbesar di Jakarta,
Medan, Surabaya.
SOLUSI
◦ Negara sebagai pemegang konstitusi tertinggi telah memiliki
payung hukum yang diatur dalam UUD 1945 untuk menjaga
setiap hak warga negaranya tanpa memandang ras, warna
kulit, dan jenis kelamin.
◦ Walau Indonesia belum terlalu bisa untuk mampu menjamin
dan melindungi hak hidup setiap warganya secara adil dan
bijaksana, tetapi waktu demi waktu, Indonesia pasti bisa
menjadi bentuk refleksi bersama, bahwa pada hakikatnya
Indonesia diciptakan dalam kemajemukan sehingga
memerlukan keadilan dalam berpikir dan berperilaku.
SOLUSI
PENDIDIKAN, Semua bidang Pendidikan termasuk sekolah harus
mengajarkan kepada murid-murid bahwasanya rasisme adalah hal
yang buruk dan memberi ajaran untuk mengatasi masalah rasisme
di Indonesia agar masa depan tiada lagi masalah rasisme.
INFORMASI, Semua bagian penyuara pemerintah dan berita-
berita harus memberi tahu juga bahwasanya rasisme adalah hal
yang buruk dan memberikan informasi kenapa rasisme adalah hal
yang salah dan memberitahu bahwa Indonesia adalah Negara yang
Adil dan beradab dan yang selalu Bersatu dalam berbeda-beda ras.
HUKUMAN, Pemerintah harus memperketat hukuman dan sanksi
untuk orang-orang yang melakukan tindakan rasisme ataupun yang
berkaitan dengan diskriminasi ras yang membuat Indonesia
terpececah belah karena masalah seperti ini.
SUMBER
◦ https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/10/161005_majalah_tanah_yogyakarta

◦ https://www.kompasiana.com/lpmedents/5dc59f8e097f3607ad6daa92/diskriminasi-ras-dan-etnik-di-tengah-kemajemukan-ma
syarakat-indonesia?page=2

◦ https://www.youtube.com/watch?v=HV7uC372Pt0&ab_channel=TribunJogjaOfficial

◦ https://www.youtube.com/watch?v=2doVhTgpDMc&ab_channel=DepartmentofPoliticsandGovernment-UniversitasGadjahM
ada
TERIMA KASIH
Tuhan Memberkati

Anda mungkin juga menyukai