Anda di halaman 1dari 3

Pelanggaran terhadap Kaum agama Minoritas di Indonesia

Kaum Minoritas di seluruh dunia sering menjadi korban konflik bersenjata dan
perselisihan internal. Latar belakang kaum minoritas khususnya perempuan dan anak-anak
menjadi perhatian khusus. Orang-orang yang termasuk dalam kelompok minoritas baik
agama atau bahasa juga sering menjadi korban diskriminasi, dan mereka kekurangan akses
untuk mendapatkan perlindungan, lingkungan yang layak, Tempat tinggal, serta bahkan
kewarganegaraan. Pada kebanyakan negara Kaum minoritas dianggap sebagai kelompok
yang paling terpinggirkan dalam masyarakat, bahkan nyatanya banyak kaum minoritas yang
sulit atau mengalami keterbatasan akses ke pelayanan kesehatan dan bahkan kebanyakan
kaum minoritas sulit mendirikan rumah Ibadah mereka (Nafia, 2021). Banyak contoh bentuk
diskriminasi terhadap Kaum minoritas seperti dilarang memasuki tempat umum karena
agamanya, lalu dianggap aneh karena pakaian yang dipakai. Timbulnya diskriminasi Yang
terjadi juga meliputi di bidang ekonomi Dan politik. Diskriminasi yang dialami oleh Kaum
minoritas terkait dengan kesempatan kerja dan edukasi menjadi hambatan besar bagi
beberapa kaum minoritas, seperti banyak kaum minoritas yang kesulitan dalam mendapatkan
pekerjaan sehingga masih tidak diuntungkan secara ekonomi dan masih terus dipekerjakan di
sektor pekerjaan Yang bergaji rendah. Hal tersebut dilihat dari banyaknya Kaum minoritas
Yang dianggap tidak kompeten karena Kaum minoritas adalah penghalang Bagi Kaum
mayoritas (Kurniasari, 2019).
Sebagian dari warga indonesia memang sering mengatasnamakan perbedaan
untuk melakukan sebuah tindakan yang merugikan suatu pihak, baik perbedaan agama, ras,
suku, golongan bahkan perbedaan pendapat bisa menyebabkan terjadiknya sebuah konflik
dan pada nyatanya banyak warga negara Indonesia yang tergolong dalam kelompok kaum
minoritas dan belum mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Pemerintah yang saat
ini sudah melakukan upaya untuk melakukan perlindungan hukum terhadap kaum minoritas
memalui berbagai kebijakan dan konstitusi yang diterbitkan. Namun, Adanya konstitusi Yang
melindungi kebebasan beragama dan keyakinan masih dipertanyakan, dilihat dari masalah
kekerasan terhadap kebebasan berkeyakinan, beragama, beribadah di Indonesia Yang masih
terus menjadi masalah berulang. Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI
memaparkan kelompok keagamaan adalah buah dari gerakan sosial, sehingga perilaku yang
timbul dari individu di dalamnya sarat dengan simbol-simbol agama sehingga Banyak
peristiwa kekerasan yang terjadi mengatasnamakan agama yang mengakibatkan banyak
orang-orang yang tidak bersalah menjadi korban atas keegoisan oknum tersebut. Manusia
yang beradab adalah manusia yang memberlakukan sesamanya sesuai harkat dan martabat
yang sama derajatnya, baik hak maupun kewajiban serta tidak ada perbedaan atas dasar
apapun, Semua warga negara Indonesia berhak mendapat keadilan yang sama. Dari
banyaknya kasus diskriminasi yang terjadi dan bahkan memakan korban jiwa, sangat
disayangkan masalah-masalah tersebut tidak mendapatkan penanganan maksimal yang
mengakibatkan peristiwa pelanggaran terhadap kebebasan beragama terjadi terus menerus.
Arogansi terhadap kaum minoritas di Indonesia memang sangat berlebihan dilihat dari
kasus-kasus yang ada, Pemerintah seharusnya bisa bertindak tegas dalam menangani masalah
ini namun kenyataannya hal terkait diskriminasi terhadap kaum minoritas masih terus terjadi.
Banyak spekulasi dibalik permasalahan ini, mulai dari siapa pelaku diskriminasi kaum
minoritas dan bagaimana politik ikut serta dalam permasalahan ini? Islam misalnya sebagai
pilihan agama mayoritas di Indonesai, pasal penistaan agama yang sering terjadi sepertinya
menjadi sebuah kontroversi yang digunakan oleh oknum tertentu sebagai senjata untuk
menjatuhkan sebuah kepemimpinan. Lalu, apakah hal tersebut hanyalah sebuah kebetulan?
Kasus ini tentunya dapat menyebabkan warga yang beragamaminoritas merasa
takut, merasa terancam bahkan adanya rasa minder saat bergabung dengan kaum yang
beragama mayoritas tetapi kejadian ini juga dapa tmenyebabkan rasa dendam kaum minoritas
sehingga menyebabkan terjadinya konflik yang dapat melemahkan kesatuan dan persatuan
bangsa. Banyak masyarakat yang tentunya sadar bagaimana para elit-elit negara
memanfaatkan hal istimewa yang mereka miliki untuk mendapatkan dukungan sehingga hal
tersebut menjadi pemicu atas masalah-masalah diskriminasi terhadap kaum minoritas yang
terus terjadi.
kita tahu tidak ada satupun agama di Indonesia yang mengajarkan untuk membeda-
bedakan, tetapi semua agama yang ada di indonesia sudah pasti mengajarkan untuk saling
menghargai dan toleransi. Sebuah bentuk diskriminasi yang mengatasnamakan agama
merupakan kasus yang sangat sering terjadi yang ada di Indonesia, dan dari kasus
diskriminasi ini menunjukan kalau sistem pendidikan dan orang-orang yang melakukan
diskriminasi tersebut sangat tidak bisa menghargai umat yang beragama. Kita diajarkan untuk
saling menghargai perbedaan dalam kategori apapun, kita diajarkan untuk tidak melakukan
diskriminasi terhadap sesama manusia. Tetapi kasus seperti kekerasan yang terjadi terhadap
umat beragama masih saja menjadi masalah utama yang dapat mengancam masa depan
bangsa terutama dalam persatuan dan kesatuan. Adanya diskriminasi antaragama adalah akar
untuk melakukan kejahatan lainnya lalu kita sebagai warga negara Indonesia yang kaya akan
budaya, suku, serta bahasa yang berbeda-beda seharusnya terbiasa dengan sebuah perbedaan
dan mengerti bagaimana menghargai satu agama dengan agama yang lainnya demi
terciptanya keharmonisan.

Anda mungkin juga menyukai