Disusun Oleh :
Kelompok : 1
1. Irma Yanti
2. Dana Candra
3. Lisnawati
4. Mina Ramadani
5. Refa Hapsari
Kelas : VII. D
Pengertian Seni Rupa Terapan adalah suatu karya seni rupa yang diciptakan
untuk tujuan fungsional, yaitu sebagai alat atau perkakas dalam keperluan
sehari-hari. Walaupun demikian, seni rupa terapan tetap mempertimbangkan
prinsip-prinsip estetis, sehingga selain memiliki fungsi praktis juga memiliki
keindahan yang dapat dinikmati secara visual.
Ditinjau dari segi bentuknya seni rupa terapan dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Seni rupa dua dimensi (dwimatra) adalah karya seni rupa yang memiliki
ukuran panjang dan lebar serta dapat dinikmati dari arah depan saja, seperti
seni rupa murni (lukisan, benda kriya, relief) dan seni rupa terapan (disain,
gambar ilustrasi, gambar reklame, benda kriya).
2. Seni rupa tiga dimensi (trimatra) adalah karya seni rupa yang memiliki
ukuran pajang, lebar, dan ketebalan, serta dapat dinikmati dari berbagai arah,
seperti seni rupa murni (patung) dan seni rupa terapan (benda kriya, dan
dekorasi).
Desain adalah gambar rancangan yang menjadi dasar dalam pembuatan suatu
karya, seperti misalnya gambar rancangan busana, gambar konstruksi
bangunan, disain iklan, disain ilustrasi, disain poster, dsb.
4) Teknik Batik
Seni kriya batik telah lama dikenal di wilayah nusantara. Batik merupakan karya
seni kriya berupa motif hias pada permukaan kain. Seni batik, hampir di seluruh
wilayah Indonesia memiliki kesamaan dari caradan teknik pembuatannya. Hal
yang membedakan terletak pada motif ragam hias dan corak warna yang
digunakan.
a. Media (alat dan bahan) yang digunakan membuat batik, yaitu :
- Kain mori yang halus warna putih;
- Malam (lilin atau parafin);
- Kompor kecil;
- Wajan kecil;
- Canting;
- Pewarna batik; dsb.
b. Teknik berkarya seni batik.
- Teknik Tulis, menggunakan canting sebagai alat untuk membuat motif
dengan cara menulis atau menuangkan cairan malam sesuai dengan motif
yang dikehendaki. Selanjutnya mewarna dengan caramencelupkan ke larutan
warna. Apabila kita menginginkan warna lain lagi, maka kain tadi setelah
kering diberi malam lagi lalu dicelup dengan warna yang lain. Proses
pencelupan dimulai dari warna yang paling muda ke warna yang lebih tua.
Langkah berikutnya dilakukan proses nglorot (melepas atau melarutkan
lapisan malam dengan cara dicelupkan pada air panas.
- Teknik Cap, menerapkan cairan malam pada kain mori dengan menggunakan
cap seperti stempel yang telah berbentuk motif ragam hias batik.
- Teknik cetak (sablon), penerapan motif ragam hias batik menggunakan teknik
sablon. Media sablon yang diperlukan antara lain:
- Screen (kain monyl atau kain kasa) dengan ukuran kelembutan/kehalusan
yang disebut dengan “T”
- Gelatine/Selatine/Cromatine : pasta atau emulsi peka cahaya
- Rakel/SquegeePasta atau Emulsi pigmen
- Pigmen warna, dsb.
5) Teknik Anyam
Teknik anyam diperlukan untuk mengolah bahan yang umumnya pipih dan tipis
berupa bilahan bambu, rotan, mending, ate, dll. Teknik ini merupakan teknik
tumpang tindih (selang-seling) bilahan lusi dan pakan untuk menampilkan
bentuk dan motif anyaman. Benda kriya yang dapat dihasilkan berupa
keranjang, tikar, topi, keben, kipas, dsb.
6) Teknik Tenun
Penerapan teknik tenun pada prinsipnya mirip dengan teknik
anyam. Perbedaannya hanya terletak pada peralatan dan bahan yang
diperlukan. Teknik anyam tidak memerlukan alat bantuk khusus, cukup dengan
keterampilan tangan secara manual. Sedangkan pada teknik tenun memerlukan
peralatan khusus menenun untuk merapatkan lusi dan pakan dari bahan benang
dengan cara dicagcag. Keindahan dari kriya tenun sangat tergantung dari warna
dan bentuk motif tenun. Kriya tenun yang dihasilkan berupa kain ndek dan
songket.
7) Teknik Butsir
Teknik butsir adalah teknik membentuk benda kriya dengan cara mengurangi
atau menambah bagian dari suatu bentuk dengan yang lunak atau plastis. Teknik
ini biasanya diperlukan untuk membentuk benda kriya dengan bahan tanah
liat. Karya yang dihasilkan umumnya disebut dengan gerabah, tembikar, atau
keramik. Keramik merupakan benda kriya dari tanah liat yang telah mengalami
proses pembakaran dengan media penggelasan (glasir). Glasir adalah lapisan
yang mengkilap pada benda keramik. Contoh benda keramik seperti cangkir,
piring, mangkok, guci, teko, dsb.
8) Teknik lukis atau gambar
Teknik ini khusus untuk mengerjakan karya seni rupa terapan dalam bentuk
disain. Teknik lukis atau gambar dikerjakan pada permukaan bidang datar,
umumnya pada permukaan kertas. Alat gambar yang diperlukan seperti alat tulis
(pensil, drawing pen, rothring, dll.), mistar, dan warna.