Anda di halaman 1dari 15

Seni Rupa Terapan

Kelompok 4
Anggota: 1. Dita Adelia Karisma (06)
2. Farryza Dwi Putri Iskandar (07)
3. Ferdian Wignyo Santuario (08)
4. Kezia Amelia Zevanya P (11)
5. Riani Puspita Dewi (21)
6. Riki Rediana P
A. Pengertian Seni Rupa Terapan

Seni rupa terapan (applied art) adalah karya


seni rupa yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari yang mana mengandung nilai fungsi
tertentu di samping nilai seni (keindahan) yang
dimilikinya.
Karya seni rupa terapan sering disebut karya
seni yang aplikatif. Artinya, karya tersebut dapat
diterapkan atau diaplikasikan ke dalam bentuk
bentuk fungsional dalam memenuhi kebutuhan
hidup manusia.
B. Sejarah Seni Rupa Terapan
Dirunut ke masa lalu, seni rupa terapan sebetulnya
sudah akrab dengan zaman nenek moyang bangsa
Indonesia di masa silam. Sejarah membuktikan, pada
zaman prasejarah orang-orang di masa lalu telah
menggunakan berbagai pernik perlengkapan yang
bernilai seni tinggi dalam kehidupannya sehari-hari.
Beberapa diantaranya adalah kapak batu, tulang untuk
berburu, dolmen, nekara, moko, bejana, dan lainnya.
Seiring berjalannya waktu , seni rupa terapan secara turun
temurun diwariskan ke masyarakat kita di masa sekarang.
Dalam berbagai aspek kesenian seperti seni dekorasi, seni
arsitektur, seni ilustrasi, dan seni grafis, seni terapan telah
melebur menjadi satu.
Seni Rupa Terapan Berdasarkan Fungsi, Wujud,
dan Bentuknya
1. Berdasarkan Fungsinya
Seni rupa terapan dapat digunakan berdasarkan nilai
praktis, dan nilai estetis. Nilai praktis dalam seni
rupa terapan adalah semua nilai yang terkandung
dari pemanfaatan dan pemakaian karya seni rupa
tersebut, misalnya seni yang menghiasi perabotan
rumah tangga. Sedangkan nilai estetis adalah semua
keindahan yang sengaja dibuat dan dimasukan ke
dalam benda pakai dengan tujuan sekedar untuk
memberikan kesan estetis, misalnya seni batik, seni
ukiran, patung, dan yang lainnya.
Adapun ditinjau dari cakupan yang lebih luas, seni rupa
terapan ternyata juga memiliki beragam fungsi lain yang
lebih besar, yaitu
Pemenuhan kebutuhan tempat tinggal (joglo/rumah
adat)
Pemenuhan kebutuhan sandang (kain batik)
Pemenuhan kebutuhan akan rasa aman ( kris/senjata
tradisional)
Pemenuhan kebutuhan pangan (perabotan berupa
gerabah berbahan tanah liat)
Kenyamanan transportasi (becak/transportasi
tradisional)
Kenyamanan dalam beribadah (tempat ibadah, patung,
hiasan pada sajadah)
Sarana aktualisasi diri (perhiasan kalung, gelang, serta
pernik aksesoris lainnya)
2. Berdasarkan Wujudnya

Seni rupa terapan dibedakan menjadi seni rupa terapan


dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi. Seni rupa
terapan dua dimensi adalah seni rupa yang hanya
memiliki dimensi panjang dan lebar saja, contohnya:

Mozaik
Batik
Wayang kulit Kolase
Tenun Relief
Sulaman Hiasan dinding
Bordir
Sedangkan seni rupa tiga dimensi adalah seni
rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan
kedalaman, contohnya:
Kerajinan keramik: vas bunga, guci, teko,kendi,
dan peralatan rumah tangga
Kerajinan logam: perhiasan emas perak, patung
perunggu, senjata tajam, peralatan rumah
tangga, dan alat musik gamelan
Kerajinan kulit: wayang kulit, tas, sepatu, jaket,
dan alat musik rebana
Kerajinan anyaman: tempayan, topi, tutup nasi,
dan tikar
Kerajinan kayu: topeng, wayang golek, furnitur,
patung, dan hiasan ukiran
3. Berdasarkan Asalnya

Seni rupa terapan dibedakan benjadi dua yaitu


seni rupa nusantara dan seni rupa modern. Seni
rupa nusantara adalah seni rupa yang berasal dari
nusantara dan diwariskan secara temurun melalui
budaya, contohnya rumah adat, senjata tradisional,
alat transportasi tradisional, dan lain sebagainya.
Sedangkan seni rupa terapan modern adalah seni
rupa terapan yang berasal dari kebudayaan modern
masa kini, misalnya seni arsitektur modern, lukisan
modern dengan aliran seni rupa tertentu dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai