Seni Kriya adalah Bidang keilmuan yang mempelajari pengetahuan, keterampilan dan kreatifitas
berkarya rupa, yang bertolak dari pendekatan medium, kepekaan estetik, kebutuhan keseharian
(utiliatrian) dan mengandalkan keterampilan manual. Seni kriya juga adalah merupakan salah
satu dari karya senirupa terapan yang proses pembuatannya lebih mengutamakan fungsi dan
kegunaan.
Seni kriya (seni kerajinan tangan, handycraft) dapat diartikan, suatu bentuk/karya yang
dikerjakan secara manual atau dibantu dengan alat lain sebagai benda yang berguna bagi
kepentingan manusia.
Hasil karya kriya diutamakan mengandung nilai keunikan konseptual, tema, imajinatif,
emosional dan inderawi (visual, tactile, olfactory). Kriya juga merupakan metoda berkarya
sekaligus mendesain produk yang mengutamakan nilai kualitas estetika, fungsional, keunikan,
tema, makna dan pesan filosofis.
Penciptaan karya seni kriya tidak hanya didasarkan pada aspek fungsionalnya (kebutuhan fisik)
saja, tetapi juga untuk pemenuhan kebutuhan terhadap keindahan (kebutuhan emosional). Dalam
perkembangannya, karya seni kriya selalu identik dengan seni kerajinan. Hal ini disebabkan
pembuatan karya seni kriya yang tidak lepas dari pengerjaan tangan (hand made) dan memiliki
aspek fungsional.
Sebagaimana kami sampaikan diatas bahwa seni kriya adalah merupakan salah satu dari karya
senirupa terapan dimana proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu. Fungsi seni
kriya secara garis besar terbagi atas tiga golongan, yaitu sebagai berikut.
1. Seni Kriya sebagai Hiasan (dekorasi)
Banyak produk seni kriya yang berfungsi sebagai benda pajangan. Seni kriya jenis ini lebih
menonjolkan segi rupa daripada segi fungsinya sehingga bentuk bentuknya mengalami
pengembangan. Misalnya, karya seni ukir, hiasan dinding, cinderamata, patung, dan lain-lain.
2. Seni Kriya sebagai Benda terapan (siap pakai)
Seni kriya yang sebenarnya adalah seni kriya yang tetap mengutamakan fungsinya. Seni kriya
jenis ini mempunyai fungsi sebagai benda yang siap pakai,bersifat nyaman, namun tidak
kehilangan unsur keindahannya. Misalnya, senjata, keramik, furnitur, dan lain-lain.
3. Seni Kriya sebagai Benda mainan
Di lingkungan sekitar sering kita jumpai produk seni kriya yang fungsinya sebagai alat
permainan. Jenis produk seni kriya seperti ini biasanya berbentuk sederhana, bahan yang
digunakan relatif mudah didapat dan dikerjakan, dan harganya juga relatif murah. Misalnya,
boneka, dakon, dan kipas kertas.
Jenis-jenis seni kriya banyak sekali dan sangat mudah ditemukan di berbagai daerah.
Berdasarkan dimensinya, jenis-jenis seni kriya dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Seni kriya dua dimensi
Karya seni kriya dua dimensi meliputi sulaman, bordir, mozaik, kolase, batik, tenun, relief, dan
hiasan dinding.
2. Seni kriya tiga dimensi
a. Kriya keramik
Kerajinan keramik menggunakan bahan dasar tanah liat. Produk yang dihasilkan, misalnya vas
bunga, guci, teko, kendi, dan peralatan rumah tangga.
b. Kriya logam
Kerajinan logam menggunakan bahan jenis logam, seperti emas, perak, perunggu, besi, tembaga,
aluminium, dan kuningan. Produk yang dihasilkan, misalnya perhiasan emas dan perak, patung
perunggu, senjata tajam, peralatan rumah tangga, dan alat musik gamelan. Sekarang kerajinan
logam dibuat dengan berbagai variasi bentuk.
c. Kriya kulit
Kulit banyak digunakan untuk membuat berbagai benda kerajinan, seperti wayang kulit, tas,
sepatu, jaket, dan alat musik rebana.
d. Kriya kayu
Kayu banyak menghasilkan berbagai benda kerajinan, seperti topeng, wayang golek, furnitur,
patung, dan hiasan ukir-ukiran.
e. Kriya anyaman
Kerajinan anyaman biasanya menggunakan bahan dasar, seperti bambu, daun mendong, dan tali
plastik untuk membuat tempayan, topi, tutup nasi, tikar, dan gantungan pot tanama
Amier Aryadhi
Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat,
silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para
pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat
putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong, guci dll
Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak
dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang
biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger
maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan
produksi massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll
Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk
keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding
maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.