Dua poin di garis bawahi tentang seni kriya adalah pada estetika dan fungsional.
Pengertian kriya berasal dari kata ‘Krya’ yang berarti mengerjakan, atau lebih dapat diartikan sebagai karya seni
yang dihasilkan oleh pengerjaan tangan manusia yang memiliki keindahan dengan memperhatikan aspek
fungsional. Dari akar kata tersebut kemudian menjadi kata Kriya, dalam artian khusus adalah mengerjakan
sesuatu untuk menghasilkan benda atau objek. Sehingga secara etimologi dapat disimpulkan bahwa kriya
berarti suatu kegiatan kreatif untuk membuahkan benda atau objek. Selain itu hasil benda dari kegiatan
kreatifnya sendiri juga dapat disebut Seni Kriya (Haryono, 2002).
Pada masa kini, kriya identik dengan kerajinan tangan yang memiliki nilai guna. Hal
tersebut terjadi karena perkembangan zaman menuntut segala hal untuk dapat
diproduksi dengan cepat dan terjual dalam jumlah yang banyak. Namun sebetulnya
kriya juga dapat menjadi media seni murni yang berarti tidak bernilai guna atau tidak
memiliki fungsi. Pada masa lalu kriya adalah karya seni adiluhung yang memiliki nilai
tradisi tinggi.
Fungsi Kriya
Berdasarkan pemahaman pada kriya yang dapat memiliki nilai atau tidak memiliki guna,
berikut adalah beberapa fungsi dari seni kriya.
1. Benda Hias. Kriya yang berfungsi menjadi benda hias mengutamakan nilai
keindahan yang dihasilkan.
2. Benda Pakai. Kriya yang akan dipakai atau digunakan harus mementingkan
kenyamanan dan keefektifitasan fungsi dari benda yang dibuat. Kriya sebagai benda
pakai harus tetap memiliki nilai estetis dan ke-khas-an lebih untuk dapat bersaing
dengan benda desain produk yang diproduksi secara massal.
4.Benda Seni Eksperimental. Hari ini, kriya sering dijadikan sebagai media seni
murni kontemporer untuk membuat karya seni yang eksperimental, seperti gedung
yang ditutupi oleh rajutan, pohon yang diberi hiasan, dsb.
Penciptaan seni kerajinan dapat menghasilkan barang yang inovatif. Ini bisa dilihat dari
pasar yang besar membuat proses penciptaannya membutuhkan alat modern yang
lebih efektif dan menghasilkan produk yang berkualitas dan dengan kuantitas baik.
Sehingga seni ini diciptakan untuk memudahkan kegiatan dalam memenuhi kebutuhan
manusia.
JENIS SENI KRIYA BERDASARKAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Kriya Kayu. Menggunakan bahan dasar kayu biasanya kriya jenis ini diolah dengan
menggunakan teknik ukir atau pahat, atau jenis pekerjaan tangan lainnya. Produk yang
dihasilkan seperti : topeng, furniture, mebel, ukiran pintu, dll.
JENIS - BAHAN
• Tanah liat
• Kayu
• Batu
• Rotan
• Bambu
• Kain/tekstil
• Karet
• Logam
• Mix media bahan alami dan buatan/industri.
JENIS DAN TEKNIK SENI KRIYA
• ukir
• anyam
• tempa
• jahit
• membentuk
• mahat
• lipat
• tempel
• mix media
Pada kesempatan kali ini kita akan membuat karya seni kriya
kayu, yakni membuat tempat tisu gulung dari material
berbahan dasar kayu dan bahan mix media.
BAHAN DAN MATERIAL YANG DI PERLUKAN :
• Kayu dowel Ø ± 2 cm
• Pensil warna
• Tisu gulung
1. Thabroni, Gamal. Seni Kriya : Pengertian, Sejarah, Fungsi, & Pendapat Ahli
2. Haryono, Timbul. (2002). Terminologi dan Perwujudan Seni Kriya Masa lalu dan
masa kini sebuah pendekatan Hstoris arkeologi. Makalah. Yogyakarta: ISI
Yogakarta.
3. Gustami, SP. (1992). Filosofi Seni Kriya Tradisional Indonesia dalam Seni: Jurnal
Pengetahuan dan Penciptaan seni. II/01-Januari. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.