Seni kriya ialah suatu karya seni yang dapat dibuat dengan memakai sebuah keterampilan tangan (Hand
Skill) dan memperhatikan pada segi fungsionalnya (Kebutuhan Fisik) dan juga keindahan (Kebutuhan
Emosional).
Karya Seni Kriya ini, digolongkan sebagai karya seni rupa terapan nusantara. dalam perkembangannya,
Karya Seni Kriya ini identik atau dama dengan seni kerajinan, karena terlihat dari cara suatu pembuatan
Karya Seni Kriya dengan memakai tangan (Hand Made).
Bentuk dari seni kriya nusantara sangat beragam, termasuk juga bahan-bahan yang digunakan. Dari
beberapa seni kriya nusantara, ada juga yang tetap mempertahankan keanekaragaman atau ciri khas
tradisionalnya.
Contoh dari seni kriya kayu ini adalah wayang golek, patung, topeng, dan hiasan ukiran yang lainnya.
Seni kriya tekstil merupakan seni kriya yang bahan dasarnya menggunakan kain. Istilah tekstil
mempunyai lingkup yang sangat luas. Pada umumnya kain terbuat dari serat yang dipin untuk
menghasilkan benang dan selanjutnya akan ditenun atau dirajut untuk menghasilkan barang sesuai
dengan keinginan pembuatnya.
Seni kriya tekstil di kelompokkan menjadi dua macam, yakni karya tenun dan karya batik.
Seni kriya logam merupakan seni kriya yang di olah dengan menggunakan bahan dasar logam. Teknik
pembuatan seni kriya logam terdiri dari 2 cara, yakni di cetak lilin dan menggunakan teknik bivalve.
Kulit tersebut kemudian akan menjalani beberapa proses pengolahan, dimana dari pemisahan kulit dari
daging hewan, pencucian dengan menggunakan cairan tertentu, tahap pembersihan dan perendaman
sampai pada proses finishing.
Contoh seni kriya kulit adalah : Dompet, jaket, wayang kulit, ikat pinggang, dll.
Seni kriya batu adalah seni kriya yang menggunakan batu sebagai bahan dasarnya dan kemudian akan
dibentuk sedemikian rupa agar terlihat indah dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Contoh dari seni kriya batu adalah batu akik, batu permata, fosil, dll.