Anda di halaman 1dari 2

Kata Kriya sendiri berasal dari bahasa sansakerta yakni "Kr" yang artinya "mengerjakan" yang mana

dari kata tersebut kemudian menjadi kata karya, Kriya, kerja. Dalam arti khusus pengertian seni Kriya
adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau objek (Timbul Haryono, 2012). Dalam
kamus bahasa Indonesia kata "kriya" berarti pekerjaan "kerajinan tangan.

Seni Kriya disebut juga (Handycraft) yang berarti kerajinan tangan. Yang mana seni kriya ini dapat
dikategorikan sebagai seni terapan (applied art) yang meinitikberatkan pada aspek keindahan dan
kegunaaanya. Yang berarti seni kriya ini adalah seni untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
menonjolkan aspek estetika atau keindahan dan juga use atau keugunaanya untuk kebutuhan
sehari-hari.

JENIS-JENIS SENI KRIYA

1. Kriya Kayu

Kriya kayu adalah suatu bidang seni kriya yang pekerjaannya membuat benda atau memiliki nilai
fungsional maupun hiasan yang menggunakan bahan-bahan dasar kayu. Dalam kriya kayu ada istilah
dasar yang biasa menjadi pekerjaan untuk tingkat pemula, sebuah permualaan yang harus di kuasai.
Karena banyak sekali kerajinan yang terbuat dari kayu,diantaranya seperti wayang golek, furniture,
topeng, patung, dan hiasan ukiran-ukiran kayu lainnya.

2. Kriya Tekstil

Istilah kriya tekstil memiliki cakupan yang cukup luas, karena mencakup berbagai jenis kain yang
dibuat, entah itu dengan cara ditenun, diikat dan berbagai cara lain yang dikenal saat proses
pembuatan kain. Pada umumnya kain dibuat dari serat dipintal atau di pilin, sehingga dapat
menghasilkan benang panjang yang bisa dirajut atau ditenun dan menghasilkan kain yang
membentuk barang jadi. Semua terukur, baik itu dari tekstur ketebalan kainnya, jumlah serat, kadar
pilihan, rajutan dan variasi dalam tenunan. Di situlah faktor yang mempengaruhi terciptanya kain
yang tak terhitung jenis macamnya.

Keragaman karya seni tekstil bisa dilihat dari teknik, jenis, ragam hias, dan bahan yang
digunakan. Jenis kriya tekstil di nusantara bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu karya tenun dan
karya batik.

3. Kriya Keramik

Bahan-bahan dasar pembuatan keramik adalah tanah liat. Benda yang di bentuk pun beragam
namun, tetap menyesuaikan pada setiap bentuk yang akan di olah, antara lain melalui teknik
lempeng, pilin, pijit dan biasa yang kita tahu itu adalah teknik cetak. Bila keramik telah terbentuk,
mulai dari proses pengeringan dan dibakar dengan suhu tertentu, biasanya langsung diberi hiasan.
Karena keramik, diproduksi sebagai penghias dalam setiap benda yang ada atau benda siap pakai
dengan ragam macam bentuk misalnya, pot bunga, vas bunga, guci dan lain sebagainya. Ada
beberapa daerah penghasil keramik yang tersebar luas di Nusantara, yaitu kota Malang, Yogyakarta,
Purwokerto dan Cirebon.

4. Kriya Logam

Kriya logam adalah seni kriya yang khusus mengolah logam menjadi macam benda kerajinan. Cara
mengolanyapun tidak begitu sulit (rumit), hanya mengecor logam hingga menjadi panas lalu di cetak
melalui cetakan. Contoh umum yang biasa kita ketahui tentang karya logam adalah perak, besi,
perunggu, emas, almunium, tembaga, dan kuningan. Begitupun pada produk yang dihasilkan,
misalnya perhiasan perak, emas senta tajam, patung dari perunggu, peralatan rumah tangga dan
biasanya untuk alat musik gamelan. Bahkan sudah banyak kriya logam yang dibuat dengan berbagai
macam veriasi.

Yang perlu kita ketahui, ada dua teknik cara membuat karya dari seni kriya logam, Yaitu teknik
bivalve dan teknik a cire perdue. Teknik bivalve atau setangkap, yaitu sebuah cara dengan
menggunakan cetakan yang di tangkupkan pada cetakan logam, sehingga setelah dingin, cetakan
tersebut bisa di buka dan menghasilkan cetakan sesuai yang kita inginkan.

Sedangkan teknik a cire perdue atau cetakan lilin, adalah dengan cara membuat bentuk
benda dari lilin sesuai dengan yang kita kehendaki. Jika sudah membuat modelnya, cetakan model
lilin tersebut langsung ditutup dengan menggunakan tanah, kemudian dibuatkan lubang dari atas
dan di bawahnya. Setelah itu cetakan dibakar, sehingga lilin yang terbungkus dengan tanah hingga
mencair, dan akan keluar melalui lubang bagian bawah. Selanjutnya melalui lubang bagian atas
dimasukkan pada cairan perunggu. Jika sudah dingin, cetakan tersebut bisa langsung dipecah
sehingga keluarlah benda yang diinginkan.

5. Kriya Kulit

Kriya kulit adalah jenis karya seni yang bahan bakunya dari kulit. Kulit yang digunakan pun bervariasi,
mulai dari kulit sapi, kerbau, kambing, ular dan buaya. Namun sebelum dipakai, terlebih dahulu kulit
harus mengalami proses pengolahan yang panjang. Mulai dari pemisahan dari daging beserta
kulitnya, pembersihannya, pencucian pada cairan tertentu, pewarnaan dengan warna yang
diinginkan, perendaman dengan zat kimia tertentu (penyamakan), pengeringan, penghalusan dan w
supaya tidak mengkerut. Setelah melalui beberapa tahapan itu, kulisa bisa di langsung dipotong-
potong sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Hasil kriya kulit nantinya bisa berupa sepatu, tas,
pakaian (jaket), wayang kulit, dompet, tempat HP, ikat pinggang, alat musik rebana dan beberapa
jenis olahan benda lainnya. Daerah penghasil kriya kulit santreo yang paling di kenal antara lain
Garut, Yogyakarta, dan Bali.

Anda mungkin juga menyukai