Anda di halaman 1dari 17

Bab II

SENI RUPA TIGA DIMENSI


I. Bahan,media alat berkarya tiga dimensi

Contoh Seni rupa tiga dimensi merupakan seni rupa yang memiliki ukuran
panjang,lebar,volume/tinggi/kedalamam .Dimana hasil karyanya dapat dilihat dari segala
arah.

Bahan/media dalam berkarya tiga dimensi :

Bahan adalah : segala bahan-bahan/material yang habis pakai yang di gunakan dalam
berkarya seni rupa tiga dimensi.

Jenis bahan berkarya tiga dimensi ;

A. Bahan Berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi 2 yaitu :


1. Bahan Utama : Bahan utama/pokok yang di gunakan untuk berkarya seni rupa tiga
dimensi .seperti : Batu,kayu, bamboo,dll
2. Bahan penunjang : Bahan tambahan yang di gunakan untuk mendukung bahan
utama spt : Paku,lem,dll

B. Bahan berdasarkan sumber pengolahan dapat di bagi 2 yaitu :


1. Bahan alami : Bahan-bahan yang berasal dari alami /tumbuh-tumbuhan.
Spt : batu,kayu,bamboo
2. Bahan buatan /sintetis : Bahan yang olahan yang terbuat dari bahan kimia
spt :logam,besi,emas,resin ,dll
C. Bahan berdasarkan sifatnya dapat di bagi menjadi 5 yaitu :
1. Bahan keras ; Material yang memiliki sifat keras bias dari bahan alami maupun
dari bahan sintetis spt : batu ,kayu,,emas,baja tembaga,dll
2. Bahan sedang : Bahan yang memiliki sifat tidak kerasmaupun tidak lunak spt :
kayu pinus, kayu ronda
3. Bahan lunak : Material yang sifatnya lunak yang mudah di bentuk s:
tanahliat,strofom,plastisin,dll
4. Bahan serbuk : material serbuk yang dpat di campur dengan air spt :
semen,kapur,gif.dll
5. Bahan Cair : Bahan/material yang di campur dengan bahan yang lain sehingga
mengeras spt : resin,katalis ,dll

ALat-alat berkarya seni rupa tiga dimensi adalah :

1. Alat manual : peralatan yang di gunakan dengan menggunakan tangan spt :


gergaji,palu,pahat ,dll
2. Alat Listrik : Peralatan yang menggunakan aliran listrik spt : gergaji listrik,bor
listrik,dll
3. Alat mesin : peralatan yang menggunakan mesin spt ; mesin sensor,mesin gergaji,dll
4. Alat berat : alat ukuran berat yang biasanya di gunakan pada pengerjaan kostruksi
bangunan spt : Bolduser,diskalator,dll
II. JENIS _JENIS BERKARYA TIGA DIMENSI
Berikut ini terdapat beberapa contoh karya seni rupa 3 dimensi, yakni:

1. Seni Patung

Contoh karya seni rupa 3 dimensi yang pertama dan paling populer adalah seni patung. Seni
patung merupakan karya seni rupa yang diciptakan dari bahan bervolume seperti batu, tanah
liat, semen atau gypsum, kemudian dapat dipahat atau dicetak untuk membentuk karya yang
diinginkan.

Teknik pembuatan patung Teknik adalah proses cara pembuatan yang ditetapkan dalam
menciptakan suatu karya seni. Dalam seni membuat patung ada beberapa teknik yang dapat
dilakukan, sebagai berikut: Teknik pahat Teknik pahat yaitu teknik yang dilakukan dengan
mengurangi obyek bahan yang ingin dibuat menjadi patung dengan cara memahat. Teknik ini
biasanya digunakan untuk membuat patung dan relief berbahan dasar kayu ataupun batu. Alat
yang digunakan dalam teknik pahat ini adalah palu dan pahat.

1.Teknik butsir Teknik butsir adalah teknik yang biasanya dipakai untuk membuat patung
dengan bahan lunak, dengan cara mengurangi atau menambahkan bahan dengan
menggunakan alat butsir. Teknik merakit

2. Teknik merakit merupakan teknik mematung dengan cara menggabungkan atau


merangkai untuk mendapatkan bentuk patung yang diinginkan. Teknik ini biasanya dilakukan
untuk merakit atau menggabungkan bahan-bahan logam dengan cara mengelas.

3.Teknik cor Teknik cor adalah teknik mematung dengan cara membuat cetakan berbentuk
patung terlebih dahulu, lalu bahan adonan cor dimasukan kedalam cetakan yang sudah
disiapkan. Teknik ini akan menghasilkan patung dengan bentuk beton. Teknik cetak

4. Teknik cetak yaitu teknik mematung dengan cara membuat cetakannya terlebih dahulu.
Teknik ini sama dengan teknik cor, tapi pembukaan tidak dengan bahan cor melainkan
dengan bahan-bahan lunak yang dapat langsung dicetak Baca juga: Keterampilan yang Harus
Dimiliki untuk Membuat patung

Jenis patung berdasarkan kegunaannya Patung juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis
berdasarkan kegunaanya, yaitu:

1. Patung religi adalah patung yang memiliki makna religius dan dibuat sebagai sarana
ibadah. Patung monumen dibuat sebagai bentuk peringatan peristiwa bersejarah atau
untuk mengenang jasa seorang pahlawan.
2. 2. Patung arsitektur biasanya dibuat dalam konstruksi bangunan agar dapat dinikmati
keindahannya.
3. Patung dekorasi merupakan patung yang dibuat untuk menghiasi bangunan atau
lingkungan taman agar terlihat indah.
4. Patung seni adalah patung yang dibuat untuk dipamerkan dalam acara-acara pameran
seni untuk dinikmati keindahan bentuknya.
5. Patung kerajinan yaitu patung yang dibuat oleh perajin dengan tujuan ekonomi
(diperjual-belikan). Bahan pembuatan patung Dalam proses pembuatan patung ada
lima bahan yang digunakan, yaitu bahan lunak, bahan sedang, bahan keras, bahan cor
atau cetak, dan bahan limbah. Berikut penjelasan dari bahan-bahan tersebut: Bahan
lunak, yaitu material yang empuk dan mudah dibentuk, contoh bahan lunak yang
mudah dibentuk adalah: tanah liat, lilin, sabun, dan plastisin. Bahan sedang, adalah
material yang ada di antara bahan lunak dan keras, atau bisa dibilang bahan ini tidak
keras dan tidak lunak. Contoh dari bahan ini adalah: kayu waru, kayu sengon, kayu
randu, dan kayu mahoni. Bahan keras, yaitu bahan yang berupa kayu atau batu
batuan. Contohnya adalah: kayu jati, kayu sonokeling, kayu ulin, batu padas, batu
granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer). Bahan cor atau cetak, merupakan
bahan yang biasa digunakan dalam proses pencetakan atau pengecoran. Contohnya
adalah: semen, gips, logam, timah, perak, emas, dan beberapa bahan kimia seperti
fiber atau resin. Bahan limbah, yaitu bahan-bahan dari barang bekas yang dapat
didaur ulang dan bahan tersebut dapat digunakan untuk membuat patung. Contohnya
adalah: koran bekas, jerami, besi, potongan kayu dan lain-lain.

2. Seni Kriya

Kriya merupakan seni kerajinan tangan yang kebanyakan dibuat sebagai alat terapan yang
membantu kehidupan sehari-hari. Contoh karya seni rupa 3 dimensi ini misalnya poci dan
cangkir untuk alat rumah tangga, furnitur seperti meja dan kursi, hingga wayang golek untuk
seni pertunjukan.

Jenis-jenis seni kriya :

Seni Kriya Kayu

Salah satu jenis seni kriya adalah seni kriya kayu. Seni kriya kayu sendiri merupakan cabang
dari seni kriya yang melibatkan kayu sebagai bahan bakunya. Seni kriya kayu selalu
mengkombinasikan nilai fungsi dan estetika dengan menggunakan bahan kayu. Contoh seni
kriya kayu ini adalah wayang golek, patung, topeng, perkakas dari kayu, dan berbagai macam
ukiran lainnya.

Seni Kriya Tekstil

Seperti namanya, seni kriya tekstil merupakan seni yang melibatkan bahan menggunakan
bahan tekstil atau kain. Tidak hanya memanfaatkan kain sebagai bahan baku, seni kriya
tekstil bahkan juga termasuk dalam proses pembuatan kain mulai dari bahan dasarnya, mulai
dari serat yang dipilin menjadi benang, kemudian dari benang ditenun hingga menjadi kain.
Seni kriya tekstil dikelompokkan menjadi dua macam, yakni karya tenun dan karya batik.
Dengan kata lain, contoh seni kriya dalam kategori ini antara lain adalah kain batik dan kain
tenun.

Seni Kriya Keramik

Seni kriya keramik adalah jenis seni kriya yang melibatkan tanah liat sebagai bahan bakunya.
Seni kriya keramik menitikberatkan pada penggunaan sejumlah teknik agar dapat mengubah
tanah liat menjadi keramik yang indah. Adapun teknik yang digunakan dalam seni kriya
keramik antara lain adalah teknik slab, putar, pilin, dan di cetak tuang. Contoh seni kriya
keramik antara lain adalah guci, gerabah, gentong, kuwali, termasuk juga genting.

Seni Kriya Logam

Seperti namanya, seni kriya logam adalah jenis seni kriya yang melibatkan loga sebagai
bahan bakunya. Logam yang digunakan dalam seni kriya logam bisa menggunakan besi, baja,
tembaga, perunggu, emas, maupun perak.

Teknik pembuatan seni kriya logam terdiri dari 2 cara, yakni di cetak lilin dan menggunakan
teknik bivalve. Adapun contoh seni kriya logam antara lain adalah, perangkat alat musik
gamelan, pisau dapur, senjata tajam, keris, dan perhiasan (cincin, gelang, kalung), dsb.

Seni Kriya Kulit

Seni kriya kulit adalah jenis seni kriya yang melibatkan kulit sebagai bahan bakunya. Adapun
bahan baku kulit yang digunakan antara lain adalah kulit sapi, kulit kerbau, kulit buaya, dan
yang lainnya.

Kulit hewan tersebut mengalami sejumlah proses panjang, mulai dari memisahkan dari tubuh
hewan tertentu, mencuci dengan cairan khusus, dan seterusnya. Adapun contoh seni kriya
kulit antara lain adalah wayang, dompet, tas, ikat pinggang, sepatu, jaket, dan sebagainya.

Seni Kriya Batu

Seni kriya batu adalah seni kriya yang menggunakan batu sebagai bahan dasarnya. Batu yang
digunakan sebagai bahan baku nantinya akan diproses sedemikian rupa dengan berbagai
teknik agar terlihat indah dan memiliki nilai jual yang tinggi. Contoh seni kriya batu antara
lain adalah patung, cobek, perhiasan, dan sebagainy

3. Arsitektur

Arsitektur adalah seni membuat bangunan sebagai sarana maupun prasarana kehidupan
manusia dari segala aspek, baik tempat istirahat dan berlindung maupun untuk beraktivitas.
Contoh karya seni rupa 3 dimensi ini dirancang, disusun dan diolah secara detil dengan
kecerdasan, jiwa seni yang tinggi, dengan perasaan, pikiran, gagasan dan ide-ide baru agar
tercipta sebuah bangunan yang mempunyai nilai estetika yang mengagumkan dan
membanggakan. Contoh karya seni rupa 3 dimensi yaitu bangunan candi, bangunan istana
kerajaan, bangunan piramid dan lain-lain

Langkah-langkah Teknik Cor Bangunan

Teknik cor bangunan adalah proses penting dalam pembangunan, menghasilkan struktur
beton yang kokoh dan tahan lama. Berikut adalah langkah-langkah praktis dalam melakukan
teknik cor bangunan:

1. Persiapan

Persiapan Lokasi : Pastikan area konstruksi telah siap untuk proses cor. Bersihkan area dari
rintangan seperti tanaman, puing, dan benda lain yang dapat mengganggu.
Pasang Bekisting : Pasang bekisting sesuai dengan desain yang dibutuhkan. Pastikan
bekisting terpasang dengan rapi dan tepat.

2. Pemasangan Tulangan

Pasang Tulangan : Tempatkan besi tulangan sesuai dengan rencana desain. Pastikan
tulangan terletak dengan benar dan diikat dengan kawat pengikat atau jepitan.

Pastikan Ruang untuk Tulangan : Pastikan ada ruang yang cukup antara tulangan dan
dinding bekisting untuk memastikan beton merata di sekitar tulangan.

3. Penyusunan Beton

Campur Beton : Campur beton dengan proporsi yang benar. Pastikan campuran beton
homogen dan memiliki kualitas yang baik.

Tuangkan Beton : Tuangkan beton segar ke dalam bekisting dengan hati-hati. Gunakan alat
seperti vibrator beton untuk membantu menghilangkan gelembung udara dan memastikan
beton merata.

4. Pengeringan dan Pengerasan

Pengeringan Awal : Biarkan beton mengering beberapa jam setelah pengecoran sebelum
memindahkan beban atau melakukan finishing permukaan.

Pengeringan Lanjutan : Biarkan beton mengering dan mengeras selama minimal 7 hari.
Beberapa struktur mungkin memerlukan waktu pengeringan yang lebih lama.

5. Pelepasan Bekisting

Pelepasan Bekisting : Setelah beton mengeras dengan baik, lepaskan bekisting dengan hati-
hati. Pastikan tidak ada kerusakan pada permukaan beton saat melepaskan bekisting.

6. Finishing (Opsional)

Penghalusan Permukaan : Jika diinginkan, haluskan permukaan beton dengan alat seperti
alat poles atau trowel untuk memberikan tampilan yang lebih baik.

Pengecatan atau Pemeliharaan : Jika perlu, lakukan pengecatan atau perlindungan


permukaan untuk meningkatkan tampilan dan daya tahan beton.

7. Pemeriksaan Akhir

Kesimpulan

Teknik cor bangunan merupakan proses vital dalam konstruksi yang memungkinkan
pembentukan berbagai elemen struktural dari beton segar. Dengan memahami jenis-jenis
teknik cor, bahan yang diperlukan, serta langkah-langkah dalam proses cor, Anda dapat
memastikan bahwa proyek konstruksi Anda berhasil dan menghasilkan struktur yang kokoh
dan tahan lama. Selalu perhatikan rencana desain, kualitas bahan, serta pedoman keselamatan
saat melakukan teknik cor bangunan.
Jika diperlukan, konsultasikan dengan para ahli konstruksi atau insinyur sipil untuk
memastikan hasil yang optimal. Dapatkan spesifikasi lengkap dan info harga scaffolding
kualitas terbaik. Hubungi team sales Teknoscaff untuk dapatkan penawaran menarik! Jadikan
belanja kebutuhan proyek konstruksi lebih mudah bersama Teknoscaff.

4. Seni Gerabah

Contoh karya seni rupa 3 dimensi yang berikutnya adalah seni gerabah. Seni yang sudah
berusia tua ini menggunakan tanah liat yang dipadatkan, dan dapat dibentuk sesuai keinginan.
Gerabah digunakan sebagai peralatan rumah tangga, dan dekorasi.

Proses Produksi Pembuatan Gerabah


Perlu diketahui bahwa pembuatan kerajinan ini itu tidak asal dilakukan, baik ketika dalam
ranah industri maupun personal. Secara umum, pembuatan gerabah ini memang hampir sama
dengan tembikar yang tentu saja melalui proses pembakaran. Nah, berikut adalah proses
produksi pembuatan gerabah menurut Kusnan (2007), yakni:

1. Persiapan Produksi
Tahap ini menjadi proses awal dalam pembuatan, yakni dengan menyiapkan alat dan bahan
pembuatan. Bahan utamanya tentu saja tanah liat dan pasir, sementara alat bantunya berupa
meja putar. Tanah liat atau lempung yang digunakan harus hasil menggali secara langsung
karena memiliki tekstur lengket dan mudah dibentuk.

Untuk mendapatkan tanah liat yang berkualitas baik, biasanya tanah akan disiram dengan air
dan didiamkan selama satu malam. Setelah tanah disiram, kemudian disisir menggunakan
cangkul supaya batu-batu yang ada di dalam tanah dapat tersingkir.

2. Proses Produksi
https://pixabay.com/
a) Pembentukan Gerabah
Dalam proses ini hanya bisa digunakan apabila alat dan bahan telah disiapkan. Proses
pembentukan dapat disesuaikan dengan keinginan atau desain dari perajin, yang biasanya
bentuknya tidak pasaran supaya nilai jualnya tinggi. Terdapat 5 teknik dalam pengolahan,
yakni:

 Teknik Pijit (Pinching), yakni teknik pembuatan dengan cara memijitnya menggunakan
tangan.
 Teknik gulung (coil), yakni pembuatan dengan cara menyusun komponen tanah liat
dibentuk seperti pensil atau bentuk uliran.
 Teknik slab, yakni pembuatan dengan cara membentuk lempengan tanah liat menyerupai
lembaran kertas, kemudian dibentuk sesuai desain yang ada.
 Teknik cetak (mouding), yakni pembuatan dengan mengandalkan alat bantu cetak.
 Teknik putaran, yakni pembuatan menggunakan alat khusus berupa meja putaran
(subang pelarik).
Teknik yang paling kerap digunakan adalah teknik putaran karena hasilnya menjadi lebih
halus dan prosesnya juga cepat. Gerabah hasil teknik putaran ini misalnya kendi, vas bunga,
dan guci. Setelah selesai dibentuk, maka harus dijemur di bawah sinar matahari hingga kering
secara merata.

2) Pembakaran Gerabah
Tahap pembakaran ini harus dilakukan pada tungku pembakaran khusus yang memang
dirancang sedemikian rupa, supaya dapat mengalirkan panas secara merata ke seluruh
permukaannya. Dalam tahap ini, dilakukan secara hati-hati agar gerabah tidak terguyur air
karena nantinya justru akan mempengaruhi hasil pembakaran. Cara untuk menjaga supaya api
tetap berkobar adalah dengan memberi atap pada tungku pembakaran tersebut, sehingga jika
terjadi hujan maka proses pembakaran masih tetap berjalan.

Tanda sudah “matang” adalah adanya perubahan warna menjadi coklat terang atau coklat
kemerahan.

3) Penyelesaian Gerabah (Finishing)


Langkah terakhir dalam proses produksi adalah finishing, yakni dengan memberikan hiasan
atau pewarna pada gerabah tersebut. Hal itu dilakukan supaya tidak tampak polos begitu saja,
pemberian hiasan dan pewarna dapat menjadikannya lebih menarik untuk dipandang,
mengingat produksinya termasuk ke dalam kegiatan jual-beli.

5.SENI ANYAMAN

Jenis-jenis anyaman Berdasarkan buku Terampil Mengayam (2007) oleh Suprihatin, jenis-
jenis anyaman terbagi, sebagai berikut: Berdasarkan bahan Jenis-jenis anyaman berdasarkan
bahan yang dipakai dapat dikelompokkan menjadi:

1.Ayaman daun mengkuang, seperti tikar, tudung saji, bekas pakaian, dan lainnya. Anyaman
daun pandan, seperti tikar sembahyang dan hiasan dinding.
2.Anyaman bambu, dalam bentuk tempat nasi, tempoat pakaian, nyiru, tas, dan lainnya.
Anyaman rotan, yang diproses menjadi bakul, tempat ayunan anak, dan lainnya.

3. Anyaman lidi, untuk wadah buah dan wadah telur Anyaman pelepah pisang, seperti tempat
tembakau, tempat sirih, dan lainnya

4. Anyaman tali kur, untuk tas, hiasan gantungan kunci, dan lainnya. Baca juga: Jenis dan
Karakteristik Kerajinan Tekstil Berdasarkan ciri-ciri fisiknya Anyaman berdasarkan ciri-ciri
fisiknya terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu: Anyaman datar Jenis anyaman ini dibuat pipih
dan lebar. Anyaman datar biasanya digunakan sebagai bilik rumah tradisional, tikar,
pembatas ruangan, dan barang hias lainnya. Anyaman datar dapat dibentuk dengan berbagai
pola dan bentuk. Pembentukan pola membutuhkan ekstra ketelitian dan keahlian tangan
dalam membentuk pola dan alur anyaman.

III>TEHNIK BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI


1.Teknik Aplikasi
Teknik aplikasi adalah teknik karya hias dalam seni menjahit. Teknik ini diterapkan dengan
menempelkan beragam guntingan kain yang dihias menyerupai binatang, bunga, dan bentuk
lainnya. Contoh
2. Teknik Merakit

Teknik satu ini dilakukan dengan menyambung beberapa potongan bahan. Bahan ini bisa
digabung dengan beberapa cara seperti disekrup, dipatri, dan mengelas.

\3.Teknik Pahat/ukir
Teknik pahat adalah teknik pembentukan karya seni yang dilakukan dengan membuang
bahan yang diperlukan. Teknik ini bisa dibuat dengan kikir, martil, dan alat pahat.
4.Teknik pembentukan /gerabah
Teknik menuang merupakan karya seni yang dibuat dengan menuang bahan cair ke
alat cetakan. Setelah mengeras, bahan itu dikeluarkan dari cetakan. Tanah liat, gips,
menjadi beberapa bahan yang kerap digunakan untuk teknik ini.

5. Tehnik kontruksi
Tehnik karya seni rupa dengan membentuk kontruksi /bangun yang menyerupai
(bulat lonjong ,lempeng ) sehingga menyerupai bangun yang di inginkan

6.. Tehnik Ayaman


Tehnik pada seni rupa proses saling silang ,silang satu,silang dua dan silang
tiga.silang lima dan silang enam
Latihan Soal /Evaluasi
A. Esay

1. Sebutkan Alat,bahan dan media yang harus di persiapkan dalam berkarya seni rupa
A. tehnik anyaman
B Tehnik Bangunan
C. Tehnik Gerabah
2. Sebutkan ciri-ciri seni rupa tiga dimensi ?
3. Sebutkan contoh bahan keras untuk membuat katya seni rupa tiga dimensi?
4. Sebutkan fungsi seni rupa tiga dimensi ?
5. Sebutkan unsur apasaja yang di gunakan dalam berkarya tiga dimensi ?

B. Pilihan ganda
1. Karya seni rupa dua dimensi memiliki ukuran …..

A. Panjang saja

B. Panjang dan lebar

C. Panjang,lebar dan tinggi

D. Memiliki volume

E. lebar saja

2. Garis merupakan unsur seni rupa yang tersusun dari unsur….

A. Satu titik

B. Rangkaian titik

C. Bidang

D. Bentuk

E. Ruang

3. Mengurangi bahan dengan menggunakan alat pahat ,seperti patung ,relief,dan ukir merupakan

Tehnik ……

A. Konstruksi

B.Tempa

C. Pahat

D.Butsir

E. Cat
4.Jenis material dalam seni rupa yang bersifat lunak dan dapat dibentuk sesuai dengan kreatifatas
adalah….

A. batu

B. Air

C. Bambu

D. kayu

E. Tanah liat

5.Daya cipta dalam mengolah karya seni di sebut…….

A. Tehnik

B. tindakan

C. Imajinasi

D. Proses

E. Kreatifitas

6. Jenis seni rupa dua dimensi yang di pamerkan terdiri dari…..

A. Lukisan,poster,dan sketsa

B.Patung,keramik,dan kriya

C.Keramik,kriya,dan lukisan

D. Patung,keramik,dan kristik

E. Lukisan,batik,dan patung

7. Aspek-aspek yang di nilai dalam karya seni rupa yaitu….

A. Ukuan lukisan dan format

B. Tempat pelaksana pameran

C.Medium dan harga lukisan

D. Tehnik dan karakter

E. Lama pembuatannya

8. Jenis batik yang di buat dengan menggambar diatas kain menggunakan canting di sebut batik….

A. Batik lukis

B.Batik Sablon

C.Batik tulis

D. Batik Printing

E. Batik cap
9. Pemberian warna cerah pada gambar akan memberikan kesan….

A. menyenangkan

B. Gelap terang

C.Gelap

D.Sedih

E. Panas

10.salah satu unsur pembangun karya seni rupa adalah garis. Garis yang melambangkan
keagungan adalah….

A. Garis miring

B. Garis halus

C. Garis lurus

D. Garis tegak

E. Garis lengkung

11. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi warna dalam karya seni rupa adalah….

A. Memberikan kesan jauh dan dekat

B. Dapat menimbulkan rasa sejuk

C. Menimbulkan kesan keindahan dan menyenangkan

D. Menunjukkan lama pembuatannya

E. dapat dijadikan perlambangan

12.Unsur seni rupa yang memberikan watak/karakter pada permukaan didang yang dapat dilihat
dan diraba adalah …..

A. Tektur

B. Warna

C. Bentuk

D.Bidang

E. Komposisi

13.Perubahan unsur-unsur seni rupa baik perubahan dari besar menuju ke kecil ,pendek menuju ke
panjang ,tebal ke tipis,atau perubahan dari satu warna ke waran yang lain…..

A.Irama alternatif

B. Irama repetitive

C.Irama Progresif

D.Irama Kreatif
E. Irama Inklusif

14.Untuk membuat karya seni rupa yang baik,seseorang harus memahami kaidah-kaidah komposisi
berikut ini,kecuali…..

A. Kesatuan dan keserasian

B.Irama

C. Kelenturan

D. Keseimbangan

E. Tektur

15.Karya seni rupa yang memiliki nilai dan fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari disebut….

A. seni rupa murni

B. Seni Rupa terapan

C. Pure Art

D. Seni rupa praktis

E. Seni rupa artistic

16. Tehnik ukir di mana dibang datar yang akan dihiasdibagi menjadi dua bagian yang sama
kemudian bidang tersebut diisi dengan pola ukir yang sama disebut tehnik….

A.simetri

B.Pilin Bersambung

C.Roset

D. Medilion

E.Asimetris

17. prinsip-prinsip dasar seni rupa terdiri dari atas sebagai berikut ,kecuali…..

A. Keutuhan

B.Irama

C.Keserasian

D.Katelitian

E.Keseimabangan

18.Alat sudip yang digunakan untuk membuat patung dengan tehnik membutsir tersebut dengan
bahan….

A. Kawat

B.Karet

C.Plastik
D.Fiberglas

E.Plastisin

19.Tehnik pahat adalah salah satu tehnik pembuatan karya seni….

A. Keramik

B.Makrame

C. Tenun

D. anyaman

E. Ikat celup

20. Tehnik membutsir dapat dipakai sebagai cara penyelesaian akhir dalam pembuatan patung
tanah liat yang digunakan tehnik di bawah ini,kecuali……

A. Tehnik pembentukan langsung

B.Tehnik Cor

C. Tehnik Pilin

D. Tehnik Lempengan

Anda mungkin juga menyukai