1
Seni Kriya kayu merupakan jenis seni yang dalam pekerjaanya membuat benda
sealalu menggabungan nilai fungsi dan nilai hias dengan bahan utamanyaberupa kayu.
3. Radikal
Seni kriya di kategorikan sebagai seni rupa terapan,karena dalam proses pembuatanya
mengutamakan aspek fungsional. Seni kriya dalam proses pembuatanya
menggunakan keterampilan tangan (hand skill). Dalam pengertian yang lain seni kriya
merupakan semua hasil pekerjaan ketekunan ( Timbul haryono, 2002). Dalam kamus
besar bahasa indonesia seni kriya merupakan pekerjaan tangan. Dalam bahasa inggris
di sebut “craft” (kerajinan tangan), suatu keterampialan mengerjakan atau membuat
sesuatu.
1. Subtansi
2. Esensi
Dalam setiap proses pembuatan produk kriya, teknik pembuatan di sesuaikan dengan
jenis bahan utama yang digunakan dalam proses pembuatanya:
a. Kriya kramik
Teknik pembuatan kriya keramik meliputi:
a) Teknik pijit (pinch)
2
Cara membuat kriya keramik menggunakan teknik pijit merupakan cara yang
paling sederhana karna hanya mengguanakan jari-jari tangan dalam proses
pembuatanya
b) Teknik Pilin (coil)
Teknik pilin dialukan dengan cara membuat pilinan seperti cacing kemudian
hasil pilinan tersebut disusun kemudian disambung sampai dengan membentuk
benda keramik sesuai dengan desain.
c) Teknik Putar
Proses pembuatan keramik dengan teknik putar membutuhkan alat putar
sebagai perangkat pendukungnya. Teknik pembentukan menggunakan alat
putar mengasilkan bentukyang simestris (bulat dan silindris)
d) Teknik cetak
Proses pembuatan keramik menggunakan teknik cetak memiliki keunggulan
dibanding dengan teknik yang lainya, karena lebih memudahkan dalam
produksi jumlah yang banyak. Teknik cetak ada dua yaitu cetak padat dan
cetak tuang/cair
b. Kriya tekstil
Teknik pembuatan kriya keramik meliputi:
a) Batik
Teknik batik meliputi:
Batik tulis
Batik cap
Batik kreasi baru
b) Tapestry
Teknik mengayambenang
Sulam hias
c) Tenun dan songket
c. Kriya kulit
a) Tatah sungging
b) Jahit
c) ...
d) ....
d. Kriya Logam
a) Pahat
b) Cetak tuang
e. Kriya kayu
a) Sayat
b) Ukir
c) Potong sambung dan konstruksi
3
3. Radikal
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang tentang bagaimana manusia menggunakan
ilmunya, berasal dari kata Yunani axion (nilai) dan logos (teori) yang berarti teori tentang
nilai. Aksiologi membahas teori perihal nilai. Atau mengkaji perihal sisi ke-’mengapa’-an
ilmu pengetahuan itu diciptakan; atau ‘untuk apa’ manfaat atau nilai ilmu pengetahuan itu
bagi kehidupan manusia. Aksiologijuga diartikan teori nilai yang berkaitandengan kegunaan
dari pengetahuan yang diperoleh. Secara garis besar nilai guna ilmu di terapkan dalam 3
aspek:
a. produk moral (Moral Conduct)
b. Ekspresi keindahan atau estetika (estetic Expression
c. Kehidupan sosial politik (sosio-political life)
1. Subtansi
a. Berfungsi sebagai sarana kegiatan budaya
b. Berfungsi sebagai sarana untuk kegiatan hiburan
c. Berfungsi sebagai alat bantu dalam kehidupan manusia
2. Esensi
a. Sarana pendidikan
b. Identitas budaya
c. Sarana kegiatan ritual agama
d. Kearifan lokal
e. Mengembangkan kreativitas
4
f. Membantu tumbuh kembang panca indra
g. Menumbuhkan minat berwirausaha
h. Membentuk prilaku sosial
i. Sarana untuk permainan
j. Obyek pariwisata
k. Alat Penunjang kebutuhan hidup
l. Dekoratif/penghias
m. Aset pariwisata
3. Radikal
Seni kriya menjadi wujud budaya yang dihasilakan dari aktivitas sosial mempunyai peran
sebagai benda fungsional dan dekoratif dalam kehidupan sehari-hari.