Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman Bab 11

Nama: Cindy C.D. Panigoro Kelas: XI IPA 4

A. Gagasan, Teknik, dan Bahan dalam karya Seni Rupa Terapan Mancanegara 1. Gagasan Gagasan yang disebut juga ide merupakan hal penting untuk menciptakan sebuah karya seni rupa dari seorang seniman (perupa). Teori tertua mengenai pross penciptaan karya seni disampaikan oleh Plato (awal abad ke-4 SM) dan aristoteles (pertengahan abad ke-4 SM). Mereka berpendapat ahwa seniman (perupa) menjiplak atau meniru alam. Alam danggapnya berpengaruh pada pancaindra perupa sehingga timbuh pengalaman-pengalaman yang dituangkan ke dalam karya seni rupa. Gagasan menciptakan karya seni kriya disamping untu keputusan pribadi juga untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat. Jadi, gagasan/ide seorang seniman (perupa) dalam proses berkarya seni mempunyai hubungan erat dengan alam, karya seni, dan masyarakat. 2. Teknik Teknik adalah cara yang digunakan oleh seorang perupa dalam proses penciptaan sebuah karya seni rupa. Teknik pembuatan karya seni rupa terapan dapat dilakukan dengan cara: a. Hand made atau buatan tangan atau dengan menggunakan tangan kosong b. Menggunakan tangan dengan peralatan sederhana seperti: butsir, alat tenun, dan pahat. c. Mekanisasi atau menggunakan mesin sederhana. Hasilnya dapat dibuat dengan banyak dan cepat serta lebih rapi. Teknik pembuatan seni rupa terapan mancanegara umumnya tidak lepas dari desain. Tata laksana pembuatan desain dilakukan dengan urutan kerja sebagai berikut: 1) Membuat sket kasar, yaitu gambar bentuk benda seutuhnya yang dirancang, baik bentuk maupun hiasannya. Sket kasar merupakan hasil penuangan gagasan/ide dari penciptanya. 2) Membuat gambar rencana.

Dalam gambar rencana, bentuk perencanaan dibuat secara terperinci, baik bentuk maupun hiasannya. Untuk bentukbentuk tertentu perlu dibuat gambar secara: Gambar proyeksi: menunjukkan keadaan bentuk gambar tampak depan, samping, dan atas. Gambar perspektif: menunjukkan keadaan benk barang secara keseluruhan. Ukuran dalam gambar rancangan (rencana) dengan menggunakan skala. Dengan skala dapat diketahui ukuran yang sebenarnya. Dengan gambar rancangan tersebut maka pelaksanaan pembuatan benda seni rupa terapan yang sebenarnya akan lebih mudah dan berhasil baik. 3. Bahan Bahan yang digunakan untuk membuat karya seni terapan dipilih yang kuat, baik, berkualitas, dan mudah didapat serta murah harganya. Bahan-bahan yang berguna seperti kain perca, kaleng bekas, plastic bekas, dll. dapat dimanfaatkan menjadi benda-benda seni kriya yang unik dan menarik serta berguna untuk kebutuhan manusia.

B. Sikap apresiatif terhadap Karya Seni Rupa Terapan Mancanegara Karya seni rupa terapan adalah karya seni yang dirancang dengan tujuan fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis. Seni rupa terapan dibedakan menjadi dua yaitu seni kriya atau seni kerajinan dan desain. Seni kriya daerah umumnya memiliki bentuk dan cara pengerjaannya yang masih bersifat tradisional dan sifatnya masih menjadi milik bersama. Berbeda dengan seni kriya modern, identitas dan karya pribadi lebih ditonjolkan sehingga adanya pengakuan di masyarakat. 1. Faktor-Faktor Karya Cipta Seni Kriya/Seni Rupa Terapan Karya cipta seni kriya yang baik harus memenuhi factor-faktor sebagai berikut: a. Faktor estetis (nilai indah): ada unsur halus, lembut, rapi, dan rajin. b. Faktor artistik: memiliki nilai seni yang meliputi prinsip seni, unsur seni, dan fungsi seni. c. Faktor kegunaan (applied): benda seni kerajinan yang berguna bagi manusia. d. Faktor tempat: dapat digunakan pada tempat yang sesuai. e. Faktor rasa bahan (karateristik) f. Faktor selera: agar dapat memenuhi selera public/pasar. Makna simbolik seni rupa terapan banyak dimiliki pada seni tradisional atau seni rupa tradisi yang dipengaruhi adat budaya bangsa. 2. Macam Seni Rupa Terapan Dibedakan menjadi dua macam: Seni Kriya/pani kriya/seni kerajinan Desain (rancangan)

Dalam pembuatan seni terapan, meskipun mempunyai tujuan fungsional, harus tidak boleh lepas dari prinsip-prinsip organisasi unsur atau prinsip-prinsip desain yang meliputi: 1) Keseimbangan (balance) 2) Kesatuan (unity) 3) Irama (rhytm) 4) Kontras (berbeda jauh), dan 5) selaras/serasi (harmoni) a. Pengertian Seni Kriya Seni kriya adalah hasil pekerjaan tangan yang dilakukan oleh orang yang ahli/terampil dan berkemampuan. Fungsi seni kriya: 1) Seni kriya memiliki fungsi social atau untuk kebutuhan masyarakat diperlukan masyarakat yang pada umumnya sebagai benda pakai atau benda guna. Di samping itu, seni kriya memiliki fungsi untuk kebutuhan fisik dan nonfisik 2) Seni kriya untuk kebutuhan fisik, yaitu gambar benda guna yang dalam pembuatannya bertujuan untuk melindungi dan menghias diri 3) Seni kriya untuk kebutuhan nonfisik, yaitu benda guna yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat rohani atau spiritual. Pada benda seni kriya memiliki nilai estetika (nilai indah), unik, dan karateristik. Di samping itu, benda seni kriya memiliki muatan-muatan nilai simbolis, religius, magis, dan nilai filosofis. Negara-negara penghasil karya seni rupa terapan atau seni kriya yang menonjol, antara lain: Keramik: Tiongkok/China Batik: Australia, Hawai, Negara-negara di Kepulauan Pasifik, dan Jepang. Batu permata: Prancis, Nepal, dan Jepang Mode pakaian: Prancis

Ukir kayu: India, Rusia, dan Aborigin Australia b. Pengertian Desain Desain merupakan bentuk rumusan dari suatu proses pemikiran. Desain dalam wujud gambar sebgai pengalihan gagasan konkrit dari perancang pada orang lain. Setiap benda buatan mengungkapkan penampilan desain. Desain merupakan suatu konsep pemikiran untuk menciptakan sesuatu melalui perencanaan yang mengarah ke barang jadi. Dalam arti khusus, desain menurus kepada penerapan benda yang ada kaitannya dengan kegunaan atau fungsi pakai. Prinsip Desain Kesederhanaan (simplicity) Keselarasan (harmony) Irama (ritme) Kesatupaduan Keseimbangan (balance) Unsur-unsur Desain Unsur garis Unsur bidang Unsur bentuk Unsur warna Unsur tekstur Unsur ukuran unsur nada gelap terang, dan Unsur arah.

Anda mungkin juga menyukai