Karakter khas corak keramik Dinoyo ini terlihat pada warna dan desain yang
natural. warna yang banyak digunakan juga warna - warna terang dan sejuk.
Sedangkan untuk corak, banyak menggunakan bentuk daun dan bunga. Dan bentuk
keramik banyak berupa vas, gelas, hiasan dinding, hingga macam-macam souvenir.
Sentra keramik Dinoyo ini pun tak luput juga dari perhatian pemerintah.
Perhatian pemerintah ini diwujudkan seperti adanya UPT (Unit Pelayanan Teknis dan
Pengadaan Bahan Baku) yang menyediakan tanah liat putih dan bahan porselen
yang telah jadi, pengadaan pelatihan-pelatihan berupa seminar dan workshop, dan
juga bantuan berupa ajang unjuk karya dalam sebuah acara pameran. Dengan
begitu pengrajin akan lebih produktif serta lebih tanggap memenuhi kebutuhan
pasar.
Berbicara tentang produksi, Syamsul Arifin yang juga merupakan ketua
paguyuban Sentra Kerajinan Keramik Dinoyo ini memaparkan bahwa rata-rata
produksi dalam kurun waktu satu bulan dapat mencapai 3.000 - 4.000 unit keramik
yang dihasilkan. Dengan omzet yang didapat antara 5 juta hingga 10 juta rupiah.
Tak jauh dari Dinoyo, tepatnya di desa Betek yang merupakan pusat
kerajinan gerabah ini, Craftinasia bertemu dua orang pengrajin profesional.
Ngadiyono dan Abdur Rahim.
Ngadiyono, seorang pengrajin keramik dengan jenis gerabah. ia merupakan
satu-satunya orang yang masih eksis menekuni kerajinan keramik dengan jenis
gerabah dan cukup terkenal di kalangan pengrajin keramik dinoyo.
Juga Abdur Rahim, yang lebih akrab disapa Pak Mbing. Seorang pengrajin
keramik dengan jenis keramik porselen. Beliau sangat ahli dalam membuat keramik
porselen unik dan kuno dengan motif zaman kerajaan cina terdahulu. Pangsa
pasarnya pun cukup membuat takjub, yakni di beberapa negara Asia, seperti
Filipina, China, Singapura, Malaysia, dan Negara Negara lain.
Dari perkembangan sentra kerajinan keramik, fluktuasi terjadi seiring
permintaan konsumen yang beragam. Meskipun begitu, kerajinan keramik mestinya
harus tetap berjaya seiring perkembangan zaman. Berpikir kreatif dan inovatif
merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh pengrajin guna memenuhi
keberagaman permintaan konsumen dan untuk keberlangsungan usaha keramik.