Anda di halaman 1dari 15

SENI UKIR

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah Pendidikan


Keterampilan

Dosen Pengampu :
Siti Khodijah Lubis,M.Pd

Oleh :
Kelompok 5
Frisca Septiani (1920500174)
Juliani Sapitri (1920500151)
Sahnul Habibi Harahap
Seri Wahyuni (1920500111)
Sri Rahayu Siregar (1920500073)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASA


IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYEKH ALI HASAN ADDARY
PADANGSIDIMPUAN
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb. Puji syukur kami ucapkan atas terselesaikannya
makalah
“SENI UKIR”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari ibu SITI
KHODIJAH LUBIS,M.Pd. Sebagaimana judulnya makalah ini diharapkan
mampu memberikan wawasan, pengetahuan, dan pengertian seni grafis.
Kami sadar bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi berkualitasnya
maklah ini. Demikian harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua mahasiswa. Terakhir kami ucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum
wr.wb

Padangsidimpuan, 21 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Ukir

B. Fungsi Seni Ukir

C. Jenis-jenis Seni Ukiir

D. Macam-macam Motif Ukir

E. Teknik Seni Ukir

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni ukir adalah Suatu kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatra
(tiga dimensi) dengan membuat perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut.
Sehingga menghasilkan sebuah produk karya seni yang memiliki bentuk
permukaan tidak rata.
Seni ukir atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bagian-bagian
cekung (kruwikan) dan bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu
gambar yang indah. Pengertian ini berkembang hingga dikenal sebagai seni ukir
yang merupakan seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan lain.
Seni ukir di Indonesia sudah cukup dikenal sejak tahun 1450 SM dan bahan yang
digunakan pada saat itu adalah tanah liat.
Tidak hanya tanah liat, ada beberapa bahan lain yang digunakan, seperti
pelapah daun, kayu, batu, tulang dan lainnya. Selain itu, tujuan dari seni ukir di
zaman dulu beda dengan zaman sekarang.
Jika zaman sekarang seni ukir digunakan untuk membuat sebuah karya
seni, di zaman dulu seni ukir dibuat untuk menciptakan simbol-simbol
kepercayaan dan pesan untuk sebuah ritual kepercayaan.
Melihat adanya potensi baik di bidang seni ukir untuk mata pencaharian
rakyat Jepara, Kartini pun memutuskan untuk melakukan pemesanan besar-
besaran yang nantinya dibagikan kepada teman-temannya.
Orang-orang di luar Jepara kemudian mulai menyadari bahwa ada karya
seni yang layak untuk dibeli dari seni ukir. Semenjak saat itu, Kartini yakin bahwa
seni ukir yang sebelumnya dikenal sebagai suatu kerajinan bisa berubah menjadi
sebuah industri.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Seni Ukir
2. Apa saja Fungsi Seni Ukir
3. Sebutkan Jenis-jenis Seni Ukir
4. Apa Saja Macam-macam Motif Seni Ukir
5. Bagaimana Teknik Seni Ukir
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Seni Ukir
2. Mengetahui Apa saja Fungsi Seni Ukir
3. Mengetahui jenis-jenis seni ukir
4. Mengetahui Macam-macam Motif Seni Ukir
5. Mengetahui Teknik Seni Ukir
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Ukir


Seni ukir di Indonesia sudah cukup dikenal sejak tahun 1450 SM dan
bahan yang digunakan pada saat itu adalah tanah liat.
Tidak hanya tanah liat, ada beberapa bahan lain yang digunakan, seperti
pelapah daun, kayu, batu, tulang dan lainnya. Selain itu, tujuan dari seni ukir di
zaman dulu beda dengan zaman sekarang.
Jika zaman sekarang seni ukir digunakan untuk membuat sebuah karya seni, di
zaman dulu seni ukir dibuat untuk menciptakan simbol-simbol kepercayaan dan
pesan untuk sebuah ritual kepercayaan.
Mengutip buku Sejarah Perkembangan Seni Ukir di Jepara karya Agus
Dono Karmadi, dkk, perkembangan seni ukir tidak lepas dari perjuangan R.A
Kartini, tokoh emansipasi wanita. Ia merupakan seorang perempuan asal Jepara
yang cukup sering mencurahkan perhatiannya kepada seni ukir di Jepara. Hal itu
karena upah pekerja seni ukir yang dinilai kecil dan tidak sepadan dengan
kinerjanya.
Melihat adanya potensi baik di bidang seni ukir untuk mata pencaharian rakyat
Jepara, Kartini pun memutuskan untuk melakukan pemesanan besar-besaran yang
nantinya dibagikan kepada teman-temannya.
Orang-orang di luar Jepara kemudian mulai menyadari bahwa ada karya
seni yang layak untuk dibeli dari seni ukir. Semenjak saat itu, Kartini yakin bahwa
seni ukir yang sebelumnya dikenal sebagai suatu kerajinan bisa berubah menjadi
sebuah industri.
Menurut buku Pengetahuan Teknologi Kerajinan Ukir Kayu karya
Sudarmono dan Sukijo, seni ukir adalah menggoreskan atau memahat huruf-huruf
dan gambar pada kayu atau logam, sehingga menghasilkan bentuk timbul dan
cekung atau datar sesuai dengan gambar rencana.
Seni ukir di Indonesia dikenal juga dengan sebutan seni pahat. Kini,
keberadaannya pun sering ditemukan di berbagai daerah tidak hanya di Jepara
saja.

B. Fungsi Seni Ukir

Karya seni ukir memiliki macam-macam fungsi antara lain:


1. Fungsi hias, yaitu ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak
memiliki makna tertentu.
Contoh Ukiran sebagai hiasan dinding

2. Fungsi magis, yaitu ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan


berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan piritual
3. Fungsi simbolik, yaitu ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan juga
berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan spiritual.
Misalnya seperti bentuk kode-kode visuall tradisi Minangkabau yang disebut

dengan "kupang-kupang si awang labiah" pada bagian singok bangunan tradisi


minang.

Contoh lain adalah seperti beberapa ornamen yang terdapat pada rumah adat di
Indonesia
Misalnya: Simbol Ornamen Tradisional Rumah adat Jawa tengah.

Dalam sebuah bangunan Jawa biasanya dapat dijumpai banyak kayu yang
diukir. Ornamen ukir ini sarat mengandung makna simbolis. Ornamen ini
bermacam ragamnya, misalnya gunungan, tlacapan, ayam jago, ular naga, banyu-
tetes, banaspati dan sebagainya. Bentuk dan makna ornamen yang akan dibahas
disini dibatasi hanya pada beberapa ornamen yang umum dipakai, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Gunungan (Kayon / kekayon), Gunungan adalah simbol dari jagad raya.
Puncaknya adalah lambang keagungan dan keesaan. Bentuk simbol ini memang
menyerupai gunung (seperti yang sering dipakai dalam wayang kulit). Dalam
prakteknya, orang-orang Jawa memasang motif gunungan di rumah mereka sebagi
pengharapan akan adanya ketenteraman dan lindungan Tuhan dalam rumah
tersebut.
2. Lung-lungan, Sesuai dengan arti harafiah kata “lung” sendiri yang
berarti batang tumbuhan yang masih muda, simbol ini berupa tangkai, buah,
bunga dan daun yang distilir. Jenis tumbuhan yang sering digunakan adalah
tumbuhan teratai, kluwih, melati, beringin, buah keben dsb. Simbol ini
melambangkan kesuburan sebagai sumber penghidupan di muka bumi.
3. Wajikan, Berasal dari kata ”wajik”, yaitu sejenis makanan dari beras
ketan yang dicampur gula kelapa. Sesuai dengan namanya, wajikan berupa
bentukan belah ketupat yang di tengahnya terdapat stilasi bunga.
4. Patran, Patran berbentuk seperti daun yang disusun berderet-deret.
Biasanya patran ditempatkan di bagian bangunan yang sempit dan panjang.
5. Banyu-tetes, Ornamen ini biasa diletakkan bersamaan dengan patran.
Sesuai dengan namanya, oranamen ini menggambarkan tetesan air hujan dari
pinggiran atap (tritisan) yang berkilau-kilau memantulkan sinar matahari.
6. Banaspati / Kala / Kemamang, Ragam hias berbentuk wajah hantu /
raksasa. Banaspati ini melambangkan raksasa yang akan menelan / memakan
segala sesuatu yang jahat yang hendak masuk ke dalam rumah. Karenanya ragam
hias ini biasa ditempatkan di bagian depan bangunan, seperti pagar, gerbang, atau
pintu masuk.

4. Fungsi konstruksi, yaitu ukiran yang selain sebagai hiasan juga berfungsi
sebagai pendukung sebuah bangunan.

6. Fungsi ekonomis, yaitu ukiran yang berfungsi untuk menambah


nilai jual suatu benda.
C. TEKNIK SENI UKIR
Ada beberapa teknik seni ukir yang sering kita temukan dalam berbagai karya seni
ukir , antara lain :
1. Carving
Teknik carving adalah seni chipping dan memotong pada bagian
datar dari kayu untuk membentuk ukiran agar tampaknya menjadi tiga
dimensi. Teknik ini biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu
seperti pahat dan palu, serta pisau ukir yang digunakan untuk memperjelas
detail.
2. Chip Carving
Teknik ship carving pada umumnya digunakan pada potongan-
potongan yang lebih besar dari pekerjaan seperti tunggul pohon atau kayu
dan menggunakan kapak dan pahat yang lebih besar. Teknik ini
menciptakan karya yang besar seperti patung dan melibatkan proses yang
cukup rumit.
3. Pembakaran Kayu
Pembakaran kayu adalah teknik terutama yang digunakan untuk
menambah desain atau finishing kayu, namun beberapa seniman benar-
benar menggunakan metode pembakaran untuk mengukir kayu kecil.
Kayu yang telah dibakar akan menghitam di sekitar ukiran akhir dan
memperjelas kesan sehingga tampak lebih hidup.
4. Mengerik
Teknik mengerik adalah salah satu cara lama dan paling sederhana
dalam teknik mengukir pemula. Teknik ini hanya membutuhkan tidak
lebih dari sepotong kayu dan pisau ukir.

D. Jenis-jenis Seni Ukir

Jenis Teknik Ukir


Bagi mereka yang tak mengerti seni ukir akan melihat setia seni
ukir selalu memiliki model yang selalu sama. Padahal jika ditelusuri lebih
dalam seni ukir juga memiliki jenis-jenis yang berbeda. Berikut ini adalah
beberapa jenis dari seni ukir.
1. Jenis Teknik Ukir Cekung
Sama seperti namanya, jenis seni ukir cekung akan memiliki motif
cekung atau menjorok ke dalam. Kebanyakan motif cekung ini akan lebih
mudah ditemukan pada gerabah, furniture atau hiasan dinding lainnya.
2. Jenis Teknik Ukir Cembung
Berikutnya ada jenis seni ukir cembung yang menggunakan teknik
cembung. Kebanyakan teknik cembung lebih mudah ditemukan pada
pembuatan relief dan benda lainnya.
3. Jenis Teknik Ukir Garis atau Cawen
Sama seperti dengan namanya, ukiran garis memiliki motif berupa
garis atau guratan-guratan. Pengaplikasian teknik ini biasanya akan
dikombinasikan dengan teknik ukir lainnya.
4. Jenis Teknik Ukir Susun
Selanjutnya ada jenis seni ukir susun. Yang mana jenis seni ukir ini
dibuat dari motif yang disusun. Contohnya adalah penyusunan motif besar
pada bagian bawah. Lalu dilanjutkan dengan motif sedang, kecil, hingga
sangat kecil yang disusun ke atas. Hasil yang dihasilkan terlihat begitu
cantik. Hingga saat ini jenis seni ukir susun masih terus ramai peminat.
5. Jenis Teknik Ukir Tembus
Teknik ukir tembus kebanyakan dimanfaatkan untuk membuat
berbagai macam barang. Contohnya adalah penyekat ruangan, kursi, meja
ukiran tempel, jendela, dan lainnya. Teknik ukir ini juga tidak akan
menerapkan dasar.
6. Jenis Seni Ukir Takokan
Terakhir ada jenis seni ukir takokan yang mana pada
pengaplikasiannya tidak memiliki bingkai. Sehingga bagian tepi atau batas
ukiran akan dibiarkan terlihat. Meski begitu karena tidak memiliki bingkai
menjadikan jenis seni ukir takokan ini terlihat begitu menarik.

E. Macam-Macam Teknik Ukir


Agar seni ukir bisa terbentuk dengan begitu cantik, elegan dan penuh
akan makna diperlukan beberapa teknik ukir. Setidaknya sampai saat ini sudah
ada empat macam teknik ukir yang masih digunakan. Berikut beberapa macam
teknik ukir yang bisa Anda baca penjelasannya.
1. Teknik Ukir Carving
Teknik carving akan mempermudah Anda mendapatkan sebuah seni ukir
dengan bentuk tiga dimensi. Sebuah kayu yang datar akan bisa lebih
bervolume dan terlihat tiga dimensi jika diberikan sentuhan teknik carving.
Dalam menerapkan teknik carving diperlukan beberapa alat dukungan seperti
palu, alat pahat atau bisa juga pisau ukir.
2. Teknik Ukir Chip Carving
Untuk kayu yang memiliki ukuran besar kebanyakan akan menggunakan
chip carving sebagai teknik ukirannya. Dalam teknik chip carving ini, Anda
juga perlu melakukan beberapa proses penting seperti memotong, membentuk
hingga membuat detail ukiran. Karena menggunakan bahan baku ukiran yang
cukup besar ukurannya. Tentunya alat yang digunakan untuk mengukir juga
tergolong besar. Selain itu ukuran yang sama antara media dan juga alat ukir
yang digunakan akan menjadikan keduanya memiliki kekuatan yang
seimbang.
3. Teknik Ukir Mengerik
Berikutnya ada teknik mengerik yang juga membutuhkan beberapa alat
dukungan dalam proses penerapannya. Salah satu alat yang digunakan adalah
adanya pisau ukir khusus. Selain itu proses pembuatan ukiran dengan teknik
mengerik juga terbilang cukup lama. Hal ini karena proses mengerik hanya
bisa dilakukan secara sedikit demi sedikit. Lalu dalam proses tersebut juga
diperlukan ketelitian agar hasil yang didapatkan bisa sedetail mungkin. Karena
hal tersebutlah seorang pengrajin yang menerapkan teknik ukir mengerik
membutuhkan ketelatenan, proses yang panjang sekaligus rumit.
4. Teknik Ukir Tekan
Selanjutnya ada teknik tekan yang kerap diterapkan pada media logam,
kuningan dan sebagainya. Sama seperti namanya, proses ukir yang dilakukan
adalah dengan cara ditekan atau di press menggunakan alat khusus.
5. Pembakaran
Dalam proses ukir ada juga proses pembakaran. Prose pembakaran dalam
teknik ukir sebenarnya adalah tahap finishing. Beberapa fungsi dari proses
pembakaran yang dilakukan adalah agar ukiran yang dibuat lebih cantik dan
memperjelas kesan yang ada. Sebagai contohnya adalah ketika Anda
menggunakan kayu sebagai media ukir. Maka proses finishing yang digunakan
adalah pembakaran. Ketika proses pembakaran sudah selesai. Maka kayu
tersebut akan terlihat menghitam. Meski begitu proses pembakaran ini akan
mampu memperjelas ukiran yang ada di permukaan kayu

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
Menurut buku Pengetahuan Teknologi Kerajinan Ukir Kayu karya
Sudarmono dan Sukijo, seni ukir adalah menggoreskan atau memahat huruf-huruf
dan gambar pada kayu atau logam, sehingga menghasilkan bentuk timbul dan
cekung atau datar sesuai dengan gambar rencana. Seni ukir di Indonesia dikenal
juga dengan sebutan seni pahat. Kini, keberadaannya pun sering ditemukan di
berbagai daerah tidak hanya di Jepara saja.
Dalam membuat karya seni ukir, dibutuhkan juga berbagai macam teknik, yakni:
1. Carving
2. Chip carving
3. Pembakaran kayu
4. Mengerik a
Macam-macam fungsi seni ukir
1. Hias
2. Magis
3. Simbolik
Teknik seni ukir
1. Carving
2. Chip carving
3. Pembakaran kayu
4. Mengerik
Jenis-jenis seni ukir
1. Ukir cekung
2. Ukir cembung
3. Ukir garis atau cawen
4. Ukir susun
5. Tembus
6. Takokan
Macam-macam teknik ukir
1. Ukir carving
2. Chip carving
3. Ukir mengerik
4. Ukir tekan
5. pembakaran

B. Saran
penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan baik dari segi isi maupun cara penulisannya. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati penulis sangat berharap ada kritikan dan saran
yang sifatnya untuk membangun. Terakhir penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis begitu juga dengan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

http://efekbisnis.blogspot.co.id/2014/06/cara-membuat-ukiran-dengan-sabun-
batang.html

https://www.rozisenirupa.com/2014/09/seni-ukir_29.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai