12. Ciri patung, jenis patung, bahan dan tehnik membuat patung
Ciri :
Memiliki bentuk yang dapat dilihat dan dipegang.
Memiliki tiga sisi (volume), seperti panjang, lebar, dan tinggi.
Biasanya patung memiliki ukuran yang hampir sama dengan bentuk yang akan dibuat patung.
Memiliki tekstur.
Dapat dilihat dari semua sisi.
Jenis patung
1. Patung religi.
2. Patung monument.
3. Patung arsitektur.
4. Patung dekorasi.
5. Patung kerajinan.
6. Patung seni.
Pembahasan
Seni patung adalah salah satu karya seni yang dibuat dengan cara membentuk sebuah bahan menjadi
sebuah wujud yang diinginkan. Seni patung dapat dibuat dengan menggunakan berbagai bahan, seperti
kayu, batu, tanah liat, logam, dan lain-lain. Proses pembuatan patung juga dapat dilakukan dengan
berbagai macam teknis, sesuai dengan jenis bahannya. Jika di lihat dari wujudnya, seni patung terdiri
dari dua macam, yakni
Patung figuratif. Patung figuratif adalah patung yang di buat hampir menyerupai bentuk aslinya, seperti
manusia, binatang, atau tumbuhan.
Patung non figuratif. Patung non figuratif adalah patung yang di buat secara abstark atau tidak
menyerupai perwujudan apapun. Contoh patung non figuratif adalah patung abstrak, geometris, dan
lain-lain.
Selain itu, jika di lihat dari fungsinya, seni patung memiliki beberapa jenis, yakni.
1. Patung religi. Patug religi adalah patung yang digunakan sebagai sarana ibadah bagi beberapa
negara.
2. Patung monument. Patung monument adalah patung yang di buat untuk menghormati atau
mengenang jasa tokoh atau pahlawan.
3. Patung arsitektur. Patung arsitektur adalah patung yang digunakan untuk melengkapi sebuah
konstruksi agar lebih padu dan indah.
4. Patung dekorasi. Patung dekorasi adalah patung yang di buat untuk memperindah suatu
ruangan.
5. Patung kerajinan. Patung kerajinan adalah patung yang di buat sesuai dengan pesanan untuk
kepentingan komersil.
6. Patung seni. Patug seni adalah patung yang di buat untuk memenuhi hasrat seni seseorang atau
sebagai eksperimen seni seseorang.
ALAT :
- BUTSIR,
- SUDIP,
- PISAU,
- MARTIL BESI,
- GRINDRA,
- AMPELAS
BAHAN :
- KAYU,
- MARMER,
- BATU,
- KERAMIK
Alat untuk Membuat Patung Berdasarkan Bahan yang Digunakan
1. Pembuatan patung berbahan tanah liat memerlukan butsir dan sudip untuk mengambil dan
menambal atau menambahkan bahan serta manghaluskan permukaan yang sulit dijangkau secara
langsung oleh tangan.
2. Patung berbahan kayu dalam pembuatannya memerlukan pisau, kapak, martil, gergaji, serta ampelas.
3. Patung dari bahan batu alat yang digunakan berupa pahat baja, martil besi, gurinda (Grenda)
Teknik membuat patung
1. Teknik Butsir
2. Teknik Modeling
3. Teknik Merakit
4. Teknik Cor
5. Teknik Membentuk
6. Teknik Pahat
Pembahasan
Reklame adalah alat untuk menawarkan, mempromosikan, memperkenalkan barang-barang hasil
produksi atau jasa kepada masyarakat dengan menggunakan gambar dan kata-kata yang menarik.
Tujuan dalam pembuatan reklame adalah agar suatu produk atau jasa dapat dikenal oleh
masyarakat dan masyarakat memiliki keinginan untuk membeli atau memakainya.
1. Jelas, Singkat, dan Mudah dipahami. Reklame yang baik harus menggunakan kalimat-kalimat
yang singkat, terlihat jelas, serta dapat dengan mudah dipahami dan dicerna khalayak ramai.
2. Menarik dan mencolok. Reklame yang baik harus memiliki komposisi warna dan bentuk yang
mencolok, serta memiliki desain yang menarik khalayak ramai.
3. Jujur. Reklame yang baik memiliki pesan yang apa adanya dan tidak dibuat-buat.
4. Dilakukan berulang-ulang. Reklame yang baik harus dipasang berulang-ulang agar semakin
banyak masyarakat yang mengetahui pesan reklame tersebut.
Poster.
Spanduk.
Brosur.
Selebaran.
Logo.
Baliho.
Embalase, dsb.
Yang dimaksud dengan tari kreasi adalah jenis tarian yang diinovasi dengan menyesuaikan gerakan, alat
pengiring, atau properti yang digunakan dalam tarian tersebut agar terlihat modern serta dapat diterima
oleh masyarakat Indonesia seiring perkembangan zaman. Jika didefinisikan lebih lanjut, jenis tarian ini
adalah jenis tarian tradisional yang telah mengalami modifikasi secara inovatif dengan cara
menyesuaikan gerakan-gerakan yang ada, menggunakan alat pengiring atau menggunakan property
pelengkap tari.
Tari Kreasi ini secara umum dibagi menjadi dua kelompok yakni:
Tari Kreasi yang berpola tradisi adalah jenis tari yang memiliki inovasi atau pembaharuannya yang
berdasar pada kaidah-kaidah dari tari tradisi itu sendiri. Baik itu dalam penggarapan koreografinya,
musik, tata rias, busana , teknik dan tata pentasnya itu sendiri.
Tari Kreasi baru yang berpola non-tradisi merupakan jenis tari kreasi yang dianggap sepenuhnya
melepaskan diri dari kaidah-kaidah tari tradisi yang diubah. Meskipun demikian dalam tarian ini masih
mempertahankan nilai dari tari tradisional tersebut.
21. contoh interval nada
Do Re Mi Fa Sol La Si Do
1 _ 2 _3 _ 4 _ 5 _6 _7 _ i
1 1 1/2 1 1 1 ½
Patung religi.
Patung monument.
Patung arsitektur.
Patung dekorasi.
Patung kerajinan.
Patung seni.
1. Deretan nada-nada (Naik-turun) dari tiap tangga nada. Perhatikan contoh tangga nada di bawah ini.
c - d - e - f - g - a - b - c' (nada naik)
c - b - a - g - f - e - d - c' (nada turun)
2. Jarak antara nada satu ke nada lainnya. Contoh jarak untuk tangga nada mayor c - d - e - f - g - a - b - c'
adalah 1 1 ½ 1 1 1 ½.
3. Langkah nada dari nada satu ke nada lainnya, misal dalam tangga nada C mayor nada c ke c langkap
pertama, c ke d langkah kedua, c ke e langkah ketiga, dan seterusnya.
1. menentukan tema.
2. mencari bahan untuk reklame.
3. menentukan tempat yang akan dipasangi reklame.
4. membuat reklame.
5. mengoreksi kembali reklame yang akan dipasang.
6. pasang ditempat yang sudah ditentukan.
Jenis tari kreasi dapat dikategorikan menjadi tari kreasi baru. Tari kreasi baru merupakan tari klasik yang
mana mengalami perkembangan dan penambahan dari aransemennya karena mengikuti perkembangan
zaman.
Salah satunya adalah Bagong Kusudiarjo yang mencoba untuk mengembangkan tari kreasi baru ini.
Berikut beberapa jenis dari tari kreasi baru :
1. Tari Nguri
Tari Nguri adalah tari daerah asal kerajaan Sumbawa yang fungsinya sebagai pelipur lara alias tarian
untuk hiburan. Awal mula kenapa tarian ini sebagai tarian hiburan, karena pada saat itu, Raja Sumbawa
sedang mengalami duka. Sehingga sang raja pun memerintahkan untuk mempertunjukan tarian ini yang
dipentaskan oleh beberapa wanita untuk menghibur sang raja.
2. Tari Merak
Selanjutnya, contoh dari tari kreasi baru yang berikutnya adalah Tari Merak yang berasal dari Jawa
Barat. Seperti namanya, bahwa Tari Merak ini memunculkan keindahan dari burung Merak dengan
membentuk gerak tubuh penari menyerupai burung merak.
3. Tari Kuntulan
Tari Kuntulan ini muncul di awal abad 20 dan hal tersebut menjadi alasan mengapa tarian ini merupakan
contoh tari kreasi baru, karena muncul di peradaban modern. Tari Kuntulan ini berasal dari Pemalang,
Jawa Tengah yang memiliki ciri khas gerakan serupa dengan pencak silat.
Tari kreasi adalah tarian yang telah mengalami perkembangan zaman dan termasuk juga jenis tari kreasi
tunggal. Seperti namanya bahwa tari kreasi tunggal ini diperankan atau dipertunjukan oleh satu orang
saja.
Jadi, biasanya tarian ini hanya diberikan khusus dan ditampilkan oleh penari yang benar-benar sudah
professional untuk mementaskannya. Berikut beberapa contoh dari tari kreasi tunggal:
1. Tari Gambir Anom
Contoh tari kreasi tunggal yang pertama adalah Tari Gambir Anom yang merupakan tarian berasal dari
Jawa Tengah sejak zaman Mataram Islam. Tarian ini mengisahkan tentang anak Arjuna yang sedang
dirundung asmara.
2. Tari Legong
Contoh kreasi tunggal selanjutnya adalah Tari Legong yang merupakan tarian yang dilakukan oleh para
penari perempuan di Bali. Tentunya, tarian ini bernuansa bali dengan pakaian mereka yang merupakan
khas dari pulau Bali dengan warna cerah kuning keemasan dan hiasan di kepala selayaknya batari atau
dewi di Bali. Anda akan terkesima melihat kecantikan mereka.
3. Tari Gambyong
Tari Gambyong merupakan tarian khas Surakarta, Jawa Tengah yang diciptakan oleh S. Maridi. Dulu, Tari
Gambyong merupakan tari kreasi tunggal karena dimainkan seorang penari saja. Namun seiring
perkembangan zaman, Tari Gambyong ini mulai dimainkan secara berkelompok
Tari kreasi adalah sebuah gerakan tari yang telah mengalami perkembangan zaman dan salah satu
jenisnya adalah tari kreasi berpasangan. Sudah jelas jika tari kreasi berpasangan ini dilakukan dan
dimainkan oleh sepasang pria dan perempuan atau dua orang.
Tari berpasangan ini lebih sulit dilakukan karena harus saling selaras dan harmonis sebagai pertunjukan
panggung. Berikut beberapa jenis dari tari kreasi berpasangan:
1. Tari Serampang Dua Belas
Jenis Tari kreasi berpasangan yang pertama adalah Tari Serampang Dua Belas yang berasal dari Melayu
Deli yaitu provinsi Sumatera Utara. Tari Serampang Dua Belas ini menceritakan tentang sepasang
kekasih yang menjalin cinta dalam menemukan jodohnya.
2. Tari Legong
Tari Legong merupakan tari kreasi berpasangan yang berasal dari Bali. Jadi, bukan hanya Tari Kecak dan
Pendet saja yang terkenal di Bali, bahwa Tari Legong ini pun juga sangat terkenal di pulau Bali. Namun,
Tari Legong ini dimainkan oleh sepasang dari dua perempuan. Jadi bukan pria perempuan, melainkan
dua perempuan dalam tarian tersebut.
3. Tari Janger
Tari Janger merupakan contoh tari kreasi baru berpasangan yang lain, yang mana Tari Janger ini juga
berasal dari pulau Bali. Walaupun Tari Janger ini dimainkan oleh 10 orang, namun mereka tetap
berpasang-pasangan dalam melakukan gerakan. Maka dari itu, bahwa Tari Jenger ini termasuk contoh
tari kreasi berpasangan.
Adapun alat dan juga bahan yang di perlukan dalam pembuatan patung dengan menggunakan gybsum
adalah sebagai berikut :
a. Tepung Gibs
b. Air secukupnya
c. Cetakan dari triplek atau karet
d. Tempat adukan atau ember
e. Alas mencetak atau karton Koran
f. Penahanan atau batu bata
g. Anti lengket, bisa menggunakan oli atau sabun
h. Alat pembentuk, bisa dengan menggunakan pahat atau cutter
i. Penghalus permukaan bisa dengan menggunakan amplas
j. Pewarna, bisa dengan menggunakan cat tembok atau pun cat minyak
Cara Pembuatan :
Adapun langkah-langkah yang perlu di lakukan untuk bisa membuat patung dari gybsum adalah sebagai
berikut :
1. Siapkan cetakan yang telah di olesi dengan menggunakan oli atau sabun
2. Letakan cetakan di atas batu bata
3. Masukan tepung gibs ke dalam ember
4. Tuangkan air sedikit demi sedikit dan aduk hingga rata,
5. Tuangkan ke dalam cetakan pelan-pelan
6. Tusuk-tusuk dengan menggunakan kayu agar tidak berongga
7. Ratakan permukaan gibs dengan kayu atau pun penggaris
8. Setelah kering keluarkan dari cetakan
9. Bentuklah dengan menggunakan pahat atau cutter
10. Beri warna dengan menggunakan cat tembok atau pun cat minyak
Tangga Nada adalah susunan nada-nada yang betingkat-tingkat tingginya. Tangga nada terdiri
dari tujuh nada yang bunyinya berbeda-beda. Antara nada-nada tersebut terdapat jarak
tertentu.
Nah setelah kalian mengingat tentang tangga nada, yuk kita lanjutkan belajar interval nada.
Coba perhatikan kembali gambar di atas. Antara nada yang satu dengan nada yang lain memiliki
jarak tertentu, nah jarak tersebut disebut dengan interval nada. Interval nada adalah jarak
antara nada yang satu dengan nada yang lainnya.
Contoh:
Perhatikan tangga nada diatonis mayor berikut!
Antara nada ada yang berjarak satu nada, ada pula yang berjarak setengah nada. Misal jarak
nada C - D bernilai 1 (satu), sementara jarak nada E - F bernilai 1/2 (setengah). Pada tangga
nada diatonis (seperti gambar di atas) terdapat lima nada yang berjarak 1 yaitu nada C-D, D-E,
F-G, G-A, dan A-B, dan dua nada yang berjarak 1/2 yaitu nada E-F dan B-C. Nada dasar dalam
tangga nada diatonis mayor yang natural adalah nada C (seperti gambar di atas).
Contoh.
Ubahlah susunan nada D mayor berikut agar sesuai susunan nada C mayor.
Nada D mayor -> D-E-F-G-A-B-C-D'
Contoh lain.
Perhatikan gambar berikut!
Misal nada E - A, nada ini memiliki jarak dua setengah maka nama intervalnya adalah Kuart
Misal nada D - B, nada ini memiliki jarak empat setengah maka nama intervalnya adalah Sekst
dan lain-lain.