Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATERI SBDP SEMESTER 1

Pengertian Patung
Patung adalah suatu karya seni rupa berbentuk tiga dimensi yang dibuat dengan menggunakan berbagai
teknik khusus seperti pahat, cetak, butsir, merakit, dan sebagainya. Patung merupakan karya seni tiga
dimensi, yaitu memiliki volume atau isi sehingga dapat dilihat dari segala arah. Seniman yang
membuat patung disebut pematung.

Fungsi Patung
Berikut ini beberapa fungsi patung, yaitu:
1. Patung Religi.
Patung religi dibuat dengan tujuan sebagai sarana beribadah dan bermakna religius bagi sebagian umat
beragama.

2. Patung Monumen.
Patung monumen dibuat untuk memperingati atau mengenang peristiwa dan kejadian yang bersejarah
atau jasa seorang pahlawan di masa lampau.

3. Patung Seni.
Patung seni dibuat bertujuan sebagai karya seni murni untuk estetika yang hanya dinikmati keindahan
bentuknya.

4. Patung Kerajinan.
Patung kerajinan biasanya dibuat untuk dijual, patung jenis ini dibuat oleh para pengrajin.

5. Patung Arsitektur.
Patung arsitektur dibuat untuk menunjang dalam konstruksi bangunan dan bernilai estetika atau
keindahan.

6. Patung Dekorasi.
Patung dekorasi dibuat dengan tujuan untuk menghias bangunan atau lingkungan taman, baik taman
rumah maupun taman bermain.

Bentuk-Bentuk Patung
Berikut ini contoh bentuk-bentuk patung, yaitu:
1. Patung dada
Patung dada adalah penampilan karya seni patung sebatas dada ke atas atau bagian kepala saja.
Patung ini sering disebut patung baste.

2. Patung torso
Patung torso adalah karya seni patung yang hanya menampilkan bagian badan, dari dada, pinggang,
dan panggul. Patung torso tidak mempunyai bagian kepala, tangan, dan kaki.

3. Patung lengkap
Patung lengkap adalah karya seni patung yang menampilkan seluruh bagian badan, mulai dari kepala
sampai kaki.

Corak Patung
Berikut ini contoh corak patung, yaitu:
1. Corak Imitatif atau Realis.
Corak ini merupakan tiruan dari bentuk alam, perwujudan patung ini berdasarkan bentuk fisik baik
anatomi, proporsi, dan gerak.

2. Corak Deformatif.
Corak ini mempunyai bentuk yang telah banyak mengalami perubahan. Bentuk-bentuk alam diolah
menurut gagasan dan imajinasi pematung. Pengubahan dari bentuk alam menjadi bentuk baru ini
masih terkait dengan sifat fisiknya.
3. Corak Non Figuratif atau Abstrak.
Corak ini secara umum sudah banyak meninggalkan bentuk-bentuk alam dalam perwujudannya.
Corak abstrak banyak dipengaruhi oleh aliran konstruksi. Patung dipandang sebagai bentuk
konstruksi, yaitu besi, plat, kawat, kayu, plastik, dan sebagainya.

Alat untuk Membuat Patung


Peralatan yang diperlukan untuk membuat patung sangat bergantung pada bahan dan teknik yang akan
digunakan. Alat-alat yang biasa digunakan membuat patung, yaitu:

a. Butsir
Butsir yaitu alat bantu yang fungsinya untuk mengurangi atau menambah bahan dalam membuat patung,
sehingga jadi bentuk yang diinginkan.
Butsir umumnya dipakai untuk membuat patung dari bahan yang lunak.

b. Meja Putar
Meja putar yaitu meja yang bisa diputar untuk membuat patung, fungsinya untuk mengontrol dan
memudahkan saat membentuk dari segala arah.
Biasanya alat ini sering dipakai untuk membuat patung dari bahan tanah liat.

c. Pahat
Pahat yaitu sebuah alat yang dipakai untuk memahat dan mengukir, alat ini fungsinya untuk mengurangi
bahan.
Ada dua jenis alat pahat yaitu untuk mengukir kayu dan juga untuk memahat batu.

d. Palu
Palu yaitu alat pelengkap dalam memahat. Palu bisa memberikan tenaga dorongan pada alat pahat, jadi
bahan dasar patung bisa dibentuk sesuai keinginan.

e. Cetakan
Cetakan yaitu alat yang dipakai untuk mencetak karya seni patung yang terbuat dari bahan cair.

f. Kakatua
Kakatua yaitu alat bantu yang terbuat dari besi. Bentuknya seperti paruh burung kakaktua dan fungsinya
untuk mengencangkan ikatan kawat dan mendorong kawat.

g. Sendok Adonan
Sendok adonan yaitu alat yang fungsinya untuk mengambil adonan dan menempelkannya ke kerangka
patung.

Bahan untuk membuat Patung


Berikut ini bahan-bahan untuk membuat patung, yaitu:
1. Bahan Lunak.
Bahan lunak adalah bahan untuk membuat patung yang mempunyai tekstur empuk dan mudah
dibentuk.
Misalnya tanah liat, plastisin, dan sabun.

2. Bahan Sedang.
Bahan sedang adalah bahan untuk membuat patung yang teksturnya tidak lunak dan tidak keras.
Misalnya kayu waru, kayu randu, dan kayu mahoni.

3. Bahan Keras
Bahan keras adalah bahan untuk membuat patung yang teksturnya keras dan tentunya sangat berat,
umumnya berupa batuan, tapi ada juga dari jenis kayu tertentu.
Misalnya batu granit, batu andesit, batu marmer, kayu jati, dan kayu ulin.

4. Bahan Cor
Bahan cor adalah bahan untuk membuat patung yang berupa cair dan serbuk atau tidak padat, namun
dapat menjadi keras dalam waktu tertentu.
Misalnya semen, pasir, gips, dan emas.

Teknik Pembuatan Patung


Berikut ini beberapa teknik pembuatan patung, yaitu:

1. Teknik Butsir
Teknik butsir merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membentuk bahan lunak dengan mengurangi
bahan menggunakan alat butsir, dan menambahkan bahan jika diperlukan. Butsir biasa digunakan untuk
mengolah bahan lunak seperti tanah liat, gypsum, dan lilin.

2. Teknik Modeling
Teknik modeling merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membuat model terlebih dahulu dan
setelah itu dibentuk patung sebenarnya.

3. Teknik Merakit
Teknik merakit merupakan teknik pembuatan patung dengan cara merakit bahan dasar patung kemudian
merangkainya.

4. Teknik Cor
Teknik cor merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membuat cetakannya terlebih dahulu, lalu bahan
adonan cor dituangkan ke dalam cetakan, sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.

5. Teknik Membentuk
Teknik membentuk merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membentuk patung secara bertahap
sehingga menjadi patung yang diinginkan. Teknik ini menggunakan bahan berupa tanah liat dan plastisin.

6. Teknik Pahat
Teknik pahat merupakan teknik pembuatan patung dengan cara mengurangi bahan menggunakan benturan
alat pahat terhadap bahan patung yang diolah. Selain alat pahat, palu juga diperlukan untuk membenturkan
pahat pada bahan patung.
Teknik pahat biasanya dilakukan pada proses pembuatan patung dengan bahan dasar keras seperti kayu,
tulang, batu, granit, dan bahan dasar yang berstruktur keras lainnya.
Patung Nusantara adalah seni membuat patung yang berasal dari Indonesia. Beberapa bahan yang bias
digunakan untuk membuat patung nusantara Antara lain : tanah liat, batu, semen dan plastisin. Patung dari
tanah liat banyak diproduksi di Kasongan Yogyakarta.

Keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat patung dari tanah liat :


1. Pemilihan bahan baku yang akan digunakan
2. Ide atau kreativitas kita dalam membuat patung
3. Kemampuan dalam mengkombinasikan warna agar patung tersebut terlihat menarik.

Cara membuat patung dari tanah liat :


1. Gunakan tehnik cetak, tekan dan ukir
2. Pada tahap akhir pembuatan , patung harus dicat agar patung lebih menarik.

Proses pembuatan patung nusantara dari tanah liat :


1. Menggunakan tehnik cetak atau ukir
2. Pilih tanah liat yang plastis jangan terlalu lembek

Interval nada
Interval adalah jarak antara nada satu dengan nada yang lain
Nada-nada yang berjarak 1 nada :
Do ke Re / C ke D
Re ke Mi / D ke E
Fa ke Sol / F ke G
Sol ke La / G ke A
La ke Si / A ke B

Nada-nada yang berjarak ½ nada :


Mi ke Fa / E ke F
Si ke Do’ / B ke C

Tanda (#) Kres digunakan untuk menaikkan nada setengah dan Tanda mol (b) digunakan untuk menurunkan
nada setengah.
1. Prime: interval dari nada satu ke nada yang sama.
Contoh, nada 'do' ke 'do' atau 'C' ke 'C'
2. Sekon: interval dari nada satu ke dua nada di atasnya.
Contoh, nada 'do' ke 're' atau 'C' ke 'D'
3. Terts: interval dari nada satu ke tiga nada di atasnya.
Contoh, nada 'do' ke 'mi' atau 'C' ke 'E'.
4. Quart/kuart: interval dari nada satu ke empat nada di atasnya.
Contoh, nada 'do' ke 'fa' atau 'C' ke 'F'
5. Quin/kuint: interval dari nada satu ke lima nada di atasnya.
Contoh, nada 'do' ke 'sol' atau 'C' ke 'G'
6. Sekt: interval dari nada satu ke enam nada di atasnya.
Contoh, nada 'do' ke 'la' atau 'C' ke 'A'
7. Septim: interval dari nada satu ke tujuh nada di atasnya.
Contoh, nada 'do' ke 'si' atau 'C' ke 'B'
8. Oktaf: interval dari nada satu ke delapan nada di atasnya.
Contoh, nada 'do' ke 'do'' atau 'C' ke 'C''

Nada – nada dapat dibunyikan menggunakan alat music melodis seperti, pianika, recorder, gitar, seruling,
harmonica, angklung, atau kecapi.
1. Harmoni merupakan keselarasan bunyi dari gabungan dua nada atau lebih, yang berbeda tinggi
rendahnya.
2. Irama merupakan bunyi atau sekelompok bunyi dengan bermacam-macam panjang pendek not dan
tekanan atau aksen pada not.
3. Melodi merupakan susunan rangkaian nada yang terdengar berurutan.
4. Struktur atau bentuk lagu merupakan hubungan antara unsur musik dalam satu lagu, sehingga
menghasilkan komposisi lagu yang bermakna.
5. Tempo lagu merupakan cepat atau lambatnya irama dalam sebuah lagu.
6. Ekspresi adalah ungkapan pikiran dan perasaan, yang mencakup tempo, dinamik, dan warna, yang
disampaikan dari penyanyi kepada pendengarnya.

Jenis Alat Musik:


1. Alat Musik Melodis
Alat musik melodis adalah alat musik yang menghasilkan nada. Alat music dapat membunyikan
melodi dalam lagu secara lengkap. Bunyi yang dihasilkan dalam alat musik melodis ini mengatur
nada utama dalam sebuah lagu atau musik.

Berikut jenis-jenis cara memainkan alat musik melodis beserta contohnya;

- Alat musik yang dipetik yaitu gitar, selain gitar, alat musik melodis lain yang dipetik ada ukulele,
sasando, kecapi, dan mandolin.

- Alat musik yang ditiup yaitu pianika. Selain pianika, seruling juga termasuk alat musik melodis
yang ditiup. Selain itu ada juga flute, terompet, dan saxophone.

- Alat musik yang ditekan yang paling populer adalah piano, ada juga alat musik keyboard, organ,
dan akordeon yang juga dimainkan dengan cara ditekan.

- Alat musik getar atau digoyang yaitu angklung.

- Alat musik yang digesek yang paling populer adalah biola. Biola dimainkan menggunakan alat
gesek yang dibuat dari bahan khusus, namanya bow. Adapun alat musik melodis yang digesek
lainnya ialah cello.

- Alat musik yang dihisap yaitu harmonika. Harmonika bisa mengeluarkan suara dari tarikan dan
hembusan udara dari mulut pemainnya.

2. Alat Musik Harmonis


Alat musik jenis harmonis dimainkan untuk memainkan harmoni pada suatu lagu. Berikut adalah
contohnya:

- Gitar, ukulele dan guitalele. Ketiga alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik. Selanjutnya
gambus, adalah alat musik yang mirip dengan gitar, cara memainkannya dengan cara dipetik dan
punya beberapa senar.

- Piano, adalah alat musik harmonis modern yang juga populer yang dimainkan dengan cara ditekan.

- Harpa adalah alat musik harmonis yang bisa dimainkan dengan cara dipetik.

- Sasando adalah alat musik harmonis yang berasal dari NTT, tepatnya dari Rote. Sasando
merupakan alat musik dawai yang bisa dimainkan dengan cara dipetik.

3. Alat Musik Ritmis


Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak memiliki nada. Alat musik ini berguna untuk
mengatur jalannya irama musik.

Alat musik ritmis adalah alat musik yang sering dijadikan pengiring lagu. Contohnya seperti drum
dan marakas.
Pola lantai adalah bentuk atau formasi tertentu yang dibuat penari dalam sebuah tarian. Pola lantai
dibedakan menjadi dua, yaitu dasar pola lantai garis lurus dan garis lengkung.

Pola lantai garis lurus mengandung kesan yang sederhana dan kuat, sedangkan pola lantai garis lengkung
mengandung kesan lembut dan lemah.

Pola lantai lurus dibedakan menjadi tiga yaitu pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal. Pengembangan
pola lantai lurus dapat berupa pola lantai zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima. Adapaun pola lantai
lengkung meliputi pola lantai lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke
belakang.

Pola lantai memiliki beberapa fungsi di antaranya yaitu menata gerakan tarian, membentuk kekompakkan dan
keserasian antarpenari, membentuk komposisi saat pertunjukkan tari, sehingga sajian tari menjadi indah dan
menarik.

Ada beberapa macam pola lantai pada tarian yang dapat disimak uraiannya berikut ini:

1. Pola lantai vertikal (lurus), yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini
banyak digunakan pada tarian klasik. Pola lantai ini memiliki kesan sederhana tapi kuat. Contoh tarian
yang menggunakan pola lantai ini adalah tari Pasambahan.
2. Pola lantai horizontal, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping. Pola lantai horizontal
terdapat pada tari Saman dan tari Indang.
3. Pola lantai diagonal, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Pola lantai
ini terdapat pada tari Sinanggar Tulo dan tari Remo.
4. Pola lantai garis melengkung, digunakan pada tari rakyat dan tari tradisi, yang memberi kesan lemah
dan lembut. Pola lantai ini terdapat pada tari Piring dan tari Legong.
 Reklame
 Merupakan suatu karya seni rupa yang memuat teks dan gambar yang menarik untuk
menginformasikan, mengajak, menganjurkan, atau menawarkan produk berupa
barang atau jasa.
 Berbagai reklame yang ada di sekitar dibedakan menjadi beberapa, diantaranya:
Berdasarkan tujuan Reklame komersial untuk Reklame nonkomersial
menarik perhatian dan untuk menyampaikan
menggerakkan keinginan informasi kepada
seseorang untuk membeli masyarakat untuk
barang/ jasa yang memberikan kesadaran
diinformasikan. masyarakat mengenai
suatu hal.
Berdasarkan tempat Reklame luar ruang Reklame dalam ruang
pemasangan (dipasang di luar bangunan). (dipasang di dalam
bangunan).

 Jenis-jenis reklame:
1. Billboard
- Berukuran besar.
- Berisi gambar atau tulisan yang menarik dan informatif.
- Diletakkan di dinding pertokoan atau instansi tertentu dengan konstruksi
permanen.
2. Baliho
- Berukuran besar.
- Berisi gambar dan tulisan menarik dan informatif.
- Diletakkan di tempat umum dan strategis menggunakan tiang besar dan
kuat tetapi bersifat semipermanen.
3. Spanduk
- Jenis reklame yang memuat informasi komersial atau nonkomersial.
- Dibuat secara ringkas, padat, dan jelas.
- Dibuat dengan media kain.
4. Mobile Billboard
- Reklame berbentuk media tiga dimensi yang dapat bergerak.
- Dapat bergerak sendiri karena ditiup angin (balon promosi) atau dengan
kendaraan bergerak (digambar di bus, dll.).
5. Banner
- Media promosi yang dicetak dengan cetak digital.
- Umumnya berbentuk vertikal.
- Bentuk sederhana dari baliho.
6. Pamflet
- Selembar kertas yang dikemas dengan cara dilipat
yang saling berhubungan satu sama lain.
- Tidak memiliki cover.
- Tidak dijilid.
- Diletakkan di tempat yang mudah diambil/ langsung disebarkan.
7. Brosur
- Dibuat pada selembar kertas.
- Berisi informasi secara rinci dan jelas.
- Disebarkan atau diberikan kepada konsumen (diberikan secara langsung).
8. Poster
- Berupa selembaran kertas yang memuat gambar dan tulisan yang
dibuatsemenarik mungkin.
- Ditempelkan di tempat-tempat umum yang strategis agar mudah dilihat.
- Secara umum poster terdiri atas tiga unsur yaitu huruf/ teks,
gambarilustrasi, dan latar belakang.
 Ciri-ciri reklame
 Pada umumnya reklame memiliki ciri-ciri:
- Menggunakan kalimat yang singkat, jelas, dan mudah dipahami.
- Komposisi desain dan warna dibuat menarik dan mencolok agar
mendapatkanperhatian.
- Pesan yang disampaikan harus jujur/ nyata/ tidak dibuat-buat.
Disampaikan secara berulang-ulang agar semakin banyak yang mengetahui.

Anda mungkin juga menyukai