Patung
Seni Budaya
KELOMPOK 5
1. Sindy Allaam Claudia
2. Vivia Pijar Adiana
3. Uyun Eka Amalya
4. Robby Ady Setiawan
5. Ardhi Prasetya
KATA PENGAANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena segala rahmat dan karuania – Nya
kami dapat menyelesaikan MAKALAH SENI BUDAYA mengenai PATUNG.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin dan sebaik mungkin. Namun, kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini . Semoga makalah ini dapat
bermanfaat sebagaimana mestinya. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Penulis
1 | KELOMPOK 5 9D
SB kel.5
DAFTAR ISI
1. Daftar isi................................................................................................................
2. Kata pengantar......................................................................................................
3. Bab I......................................................................................................................
Pendahuluan.................................................................................................
Latar belakang
Landasan Dasar
Pengertian
Tujuan
4. Bab II
Pembahasan...............................................................
Penutup..................................................................
Kesimpulan
Kata penutup
2 | KELOMPOK 5 9D
SB kel.5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para
siswanya. Seorang belum daat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam
suatu ruangan dengan dengan guru yang sedang mengajar.
Kali ini kami diberi tugas membuat patung. Dengan tujuan menambah kreatifitas
siswa dalam pembuatannya, menambah pengetahuan yang dilandasi nilai pendidikan,
memberikan daya saing antar kelompok, memacu siswa untuk berstrategi, dan melatih
kebersamaan.
3 | KELOMPOK 5 9D
SB kel.5
bentuk lain. Pada abad ke-20 para pematung bekerja dengan menggunakan cahaya,
ruang, dan alam, yang merupakan perluasan konsep patung tradisional.
Seperti seni lukis, seni patung mula-mula dihasilkan dalam rangka upacara
keagamaan. Waktu itu biasanya patung merupakan perwujudan tokoh nenek moyang
atau orang berjasa yang disembah oleh masyarakat primitif. Masyarakat primitif
percaya kepada alam kehidupan sesudah mati, sehingga bagi mereka yang berjasa
dibangunlah suatu bentuk sebagai lambang. Bahan utamanya batu. Perkembangan
seni pa-tung dapat dikatakan sebagai rekaman perkembangan kebudayaan manusia.
Seni patung menjelaskan jalan kehidupan manusia dan ide jamannya yang
ditampilkan dalam bentuk fisik. Misalnya pada jaman Yunani kuno dan Abad
Pertengahan orang lebih menyukai patung bentuk manusia. Para pematung modern
lebih banyak menguraikan ide dan segi ideal masyarakatnya.
Tujuan
1. Tujuan Religius
Orang membuat dan menciptakan patung sebagai sarana ibadat bagi kelompok
atau penganut agama tertentu. Masyarakat primitif membuat patung untuk
disembah sebagai bentuk kekuatan. Bangsa Yunani membuat patung untuk
memuliakan dewa-dewa mereka. Demikian juga umat Hindu, Budha, bangsa
Mesir Kuno, Persia dan bangsa-bangsa lainnya.
2. Tujuan Magis
Masyarakat membuat patung untuk menumbuhkan semacam kekuatan
supranatural seperti sihir, tenung dan sebagainya. Masyarakat primitif banyak
membuat patung untuk tujuan seperti ini.
3. Tujuan Simbolis
Masyarakat membuat patung untuk melambangkan cita-cita atau memperingati
sesuatu. baik peristiwa bersejarah ataupun peristiwa lainnya. Contohnya adalah
patung para pahlawan, patung para ilmuwan, Monumen tau tugu peringatan. Di
Indonesia tujuan Simbolis ini banyak sekali. Misalnya Monumen Bandung Lautan
Api, Monumen Yogya kembali, Patung Pancoran di Jakarta.
4. Tujuan Estetika
Yaitu menciptakan dan membuat patung seata-mata untuk dinikmati
keindahannya. Patung ini biasanya dibuat untuk menghias taman, dekorasi
ruangan, dan semacamnya.
5. Tujuan Komersial
Patung-patung ini diciptakan dan dibuat untuk menghasilkan uang dengan cara
menjualnya. Ada kalanya orang membeli dan memesan jenis patung ini sesuai
selera pembeli. Patung-patung ini biasanya sering disebut Patung Cinderamata
atau oleh-oleh. Misalnya ketika kita berkunjung ke Candi Borobudur, maka
banyak orang menjual ukiran-ukiran patung ini.
4 | KELOMPOK 5 9D
SB kel.5
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Corak dan Jenis Patung
2. 2 Bahan :
1. Semen
2. Tanah
3. Papan
4. Kawat
5. Sak semen
2. 3 Alat :
1. Cetok
2. Sekrup
3. Tempat mengaaduk semen
5 | KELOMPOK 5 9D
SB kel.5
2. 6 Program kegiatan
Pembuatan patung Ganesha dengan teknik modelling, yang dilaksankan setiap hari
Jum’at .
2. 7 Anggaran
Rp10.00
Semen 0
Rp30.00
Kawat 0
Rp15.00
Cetok 0
Papan Rp3.000
2. 8 Jadwal kegiatan
2. 9 SUSUNAN ORGANISASI
6 | KELOMPOK 5 9D
SB kel.5
2. 10 Bukti fisik
7 | KELOMPOK 5 9D
SB kel.5
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Patung merupakan hasil ekspresi jiwa manusia dengan membuat bentuk visual
melalui media tiga dimensi yang bertujuan keindahan. Bentuk seni patung mempunyai
berbagai ukuran, dari yang kecil untuk hiasan di atas meja, sampai yang besar. Bentuk
terakhir ini kemudian dikenal sebagai monumen. Namun ada juga patung yang dibangun
sebagai tanda penghormatan terhadap seseorang, misalnya patung Budha, atau patung
Pangeran Diponegoro. Pada umumnya patung dibuat dalam bentuk manusia dan binatang,
tetapi ada pula dalam bentuk lain. Pada abad ke-20 para pematung bekerja dengan
menggunakan cahaya, ruang, dan alam, yang merupakan perluasan konsep patung tradisional.
1.2Kata penutup
Terimakasih telah membaca artikel kami. Kami membuat artikel ini dengan apa
adanya, kami mohon maaf bila masih ada banyak kesalahan dalam pembuatan artikel ini.
Semoga bermanfaat dan dapat memahami maksud kami dalam kegiatan ini.
8 | KELOMPOK 5 9D
SB kel.5
9 | KELOMPOK 5 9D