Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Romang Lompoa, 27 Juni 2022

Penulis

1
DAFATAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................3
B. TUJUAN..................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................4
BAB III METODE..................................................................................................................6
A. Waktu dan Tempat.................................................................................................6
B. Alat dan Bahan Alat................................................................................................7
C. Prosedur Kerja atau Cara Kerja...............................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................7
A. HASIL PENELITIAN..................................................................................................7
B. PEMBAHASAN........................................................................................................8
BAB V PENUTUP...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
LAMPIRAN........................................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekosistem adalah suatu kumpulan dari berbagai komponen hingga menjadi
satu kesatuan dalam kehidupan atau lingkungan. Menurut Soemarwoto, ekosistem
adalah sistem ekologi yang didalamnya terjadi hubungan timbal balik antara
komponen-komponen penyusunnya. Komponen-komponen penyusun ekosistem
secara keseluruhan mencakup komponen biotik dan abiotik. Organisme yang
membentuk suatu komunitas dan ekosistem merupakan satu kesatuan dan
membentuk suatu jaring-jaring kehidupan yang saling berhubungan dan
kompleks. Makhluk hidup pasti mengalami perkembangan dan pertumbuhan
disetiap masanya. Perkembangan dan pertumbuhan ini selain menjadi faktor
perubahan makhluk hidup, juga mempengaruhi proses kehidupannya di alam.
Semua makhluk hidup memerlukan lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya.

Makhluk hidup dan lingkungan saling berinteraksi dengan saling


bergantungan, lingkungan alam memenuhi kebutuhan makhluk hidup dan
makhluk hidup merawat serta menjaga keberlangsungan kondisi lingkungan pada
alam. Materi pembelajaran ekosistem dan proses kehidupan di alam, mengajarkan
siswa untuk mengetahui keadaan di lingkungan sekitarnya. Materi yang sudah
tertera pada pembelajaran yang disusun oleh pendidikan merupakan media cara
berfikir siswa lebih luas dan faham akan materi dan dampak serta pencegahan
yang harus dilakukan secara nyata.

Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan


timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem sebagai suatu tatanan kesatuan yang secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup dan saling mempengaruhi. Ekosistem sebagai
penggabungan dari setiap unit biosistem. Melibatkan interaksi timbal balik antara
organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energinya menuju pada suatu
struktur biotik tertentu dan terjadi siklus materi antara organisme dan

3
anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energy, dalam ekosistem,
organisme pada komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik
sebagai suatu sistem. Organisme kemudian beradaptasi lagi dengan lingkungan
fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk
kelangsungan hidupnya. Dalam kehidupan yang ada, tidak akan terlepas dari
adanya interaksi dengan lingkungan yang mendukung adanya keseimbangan
dalam hidup. Pada buku Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem Lingkungan dan
Pelestariannya, dibahas mengenai pengertian, proses, unsur ekosistem, dan masih
banyak lagi.

komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan


satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan
yang disebut ekosistem, suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan
kehidupan apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari
kebutuhan organisme. Selain itu, kesehatan lingkungan merupakan faktor penting
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur
penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk yang dimana lingkungan
yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja
dan belajar.

B. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui komponen penyusun ekosistem
2. Mahasiswa mampu mengetahui komponen biotik daerah pengamatan
3. Mahasiswa mampu mengetahui komponen abiotik daerah pengamatan

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.G Tansley (1935) Sir Arthur George Tansley adalah seorang ahli
botani inggris yang merupakan pionir dari ilmu ekologi. Beliau
mengungkapkan ekosistem adalah suatu unit ekologi yang didalamnya
terdapat struktur dan fungsi. Struktur dalam ekosistem tersebut
berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity). Pada
ekosistem terbentuk struktur yang kompleks, sehingga terdapat
keanekaragaman spesies yang cukup tinggi. Fungsi utamanya
berhubungan dengan siklus materi serta arus energi melalui komponen
ekosistem.
Woodbury (1954) Ekosistem menurut Woodbury adalah tatanan
kesatuan secara kompleks di sebuah wilayah yang memiliki habitat,
tumbuhan dan binatang. Kondisi tersebut kemudian dipertimbangkan
sebagai unit kesatuan secara utuh sehingga semuanya dapat menjadi
bagian mata rantai siklus materi serta aliran energi.
Soemarwoto (1983) Soemarwoto menjelaskan pengertian
ekosistem adalah konsep sentral dalam ekologi karena ekosistem (sistem
ekologi) itu terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Resosoedarmo (1986) Ekosistem merupakan
satuan fungsional dasar dalam ekologi, mengingat didalamnya tercakup
organisme dan komponen abiotik yang masing-masing saling
mempengaruhi. Ekosistem juga mempunyai ukuran yang beraenaka lagam
besarnya bergatung kepada tingkat organisasinya.
Odum (1993) Menurut Odum ekosistem adalah seperangkat unit
fungsional dasar dalam suatu ekologi yang di dalamnya tercakup
organisme dan lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan
biotik dan abiotik yang keduanya kemudian saling mempengaruhi.

5
Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari
komunitas atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan
lingkungannya dimana terjadi antar hubungan. Menurut Susanto (2000),
ekosistem adalah suatu unit lingkungan hidup yang didalamnya terdapat
hubungan fungsional yang sistematik antara sesama makhluk hidup dan
antara makhluk hidup dengan komponen lingkungan abiotik. Komponen
ekosistem merupakan bagian dari suatu ekosistem yang menyusun
ekosistem ini sendiri sehingga terbentuk sebuah ekosistem.

6
BAB III

METODE
A. Waktu dan Tempat

Praktikum biologi ekosistem ini kami lakukan pada :

Hari : selasa

Tanggal : 21 Juni 2022

Tempat : kampus Polbagtan Gowa (OPAL)

B. Alat dan Bahan Alat

a. Alat

1. Alat tulis
2. Headphon

b. Bahan

1. Tanah atau media tanam

C. Prosedur Kerja atau Cara Kerja

Adapun prosedur dalam laporan pengamatan komponen sebagai


berikut;

1. Tentukan daerah pengamatan yang akan diamati Kemudian amati


komponen apa saja yang terdapat pada daerah pengamatan
2. Selanjutnya catat hasil pengamatan yang telah berdasarkan kelompok
komponen penyusunnya
3. Ambilah dokementasi sebagai bukti atau hasil pengamatan

7
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. HASIL PENELITIAN
Jenis komponen ekosistem
1. Biotik
 Tumbuhan
 Semut
 Laba – laba
2. Abiotik
 Tanah
 Cahaya
 Batu
 Pupuk Kandang
 Kayu
 Udara

B. PEMBAHASAN
Pada pengamatan komponen penyusun ekosistem yang dilakukan pada
tanggal 21 juni yang dilakukan di kampus Polbangtan Gowa (OPAL) dimana kita
akan mengenal atau mengetahui komponen-komponen penyusun ekosistem.
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, terdapat beberapa jenis komponen
biotik dan abiotik.

Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk


hidup atau organisme yang ada di permukaan bumi. Komponen lingkungan biotik
terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuh tumbuhan. Bentuk-bentuk komponen
biotik dapat digolongkan berdasarkan ukurannya, yaitu makroorganisme dan
mikroorganisme. Selain itu berdasarkan perannya, komponen biotik dapat
dibedakan menjadi produsen, konsumen, dan dekomposer.

Lingkungan intraspesies diketahui dapat terbentuk antar sesama organisme


dari spesies atau jenis yang sama. Misalnya manusia terhadap manusia yang lain

8
atau sebatang pohon kelapa dengan pohon-pohon lainnya. Sedangkan lingkungan
biotik interspesies adalah sebuah lingkungan yang terbentuk dari organisme-
organisme lain dari spesies atau jenis yang berlainan. Seperti misalnya manusia
terhadap tumbuh-tumbuhan atau manusia terhadap hewan peliharaannya. Pada
pengamatan ini kami memperoleh komponen biotik yang terdiri dari tumbuhan,
laba-laba dan semut.

Komponen kedua dalam ekosistem adalah komponen abiotic atau


komponen yang tak hidup. Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen
yang terdiri dari benda-benda bukan makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan
ikut mempengaruhi kelangsungan hidup. Beberapa jenis komponen abiotik yaitu
suhu, sinar matahari, air, angin, udara, kelembapan udara, dan banyak lagi benda
mati yang ikut berperan dalam ekosistem.

Komponen abiotik terdiri dari penyusunan ekosistem yang berupa benda-


benda tidak hidup. Komponen abiotik adalah kondisi fisik dan kimia di sekitar
organisme. Komponen ini memengaruhi kehidupan di bumi. Abiotik memiliki
fungsi penting dalam mendukung proses ekosistem. Abiotik dapat berpengaruh
secara langsung atau tidak langsung bagi kehidupan makhluk hidup. Sedangkan
pada komponen abiotik hasil yang diperoleh antara lain: kayu batu, tanah, pupuk
kandang, udara dan cahaya.

Dalam semua komponen yang terdapat didalam ekosistem yang kami


amati terdapat beberapa hubungan antara kedua komponen tersebut, hubungan
kedua komponen ini terletak pada ketergantungan mereka terhadap satu
komponen dengan komponen lainnya. Keberadaan komponen abiotik dalam
ekosistem mempengaruhi komponen biotik, jika tidak ada komponen abiotik,
maka komponen biotik pun akan sulit dijumpai, Saling ketergantungan antara
komponen biotik dan abiotik.

Cahaya merupakan sumber energi yag ada di muka bumi. Hanya tumuhan
dan organisme fotosintetik saja yang memanfaatkn cahaya matahari secara
langsung. Udara terdiri atas berbagai macam gas, nitrogen, oksigen dan karbon

9
dioksida (CO2) dan lainnya. Tanah bertindak sebagai substrat atau tempat hidup
organisme. Tanah juga menyediakan kebutuhan makhluk hidup seperti unsur hara
dan mineral. Pupuk kandang merupakan pupuk olahan kotoran hewan, biasanya
ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan
struktur tanah. Pupuk kandang adalah pupuk organik, sebagaimana kompos dan
pupuk hijau.

10
BAB V

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari
komunitas atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan
lingkungannya dimana terjadi antar hubungan. Menurut Susanto (2000),
ekosistem adalah suatu unit lingkungan hidup yang didalamnya terdapat
hubungan fungsional yang sistematik antara sesama makhluk hidup dan
antara makhluk hidup dengan komponen lingkungan abiotik.
kedua komponen tersebut, hubungan kedua komponen ini terletak
pada ketergantungan mereka terhadap satu komponen dengan komponen
lainnya. Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem mempengaruhi
komponen biotik, jika tidak ada komponen abiotik, maka komponen biotik
pun akan sulit dijumpai, Saling ketergantungan antara komponen biotik
dan abiotik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Cartono & Ratu Nahdiah. (2008). Ekologi Tumbuhan. Bandung: Prisma Press.

Irwan. (2014). Prinsip-prinsip Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya.

Jakarta: Bumi Aksara.

Anonim,2012. Ekologi Tumbuhan Dan Ekosistem

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai