Anda di halaman 1dari 4

Materi ke 3.

(28-06-21)
Pelestarian Sumberdaya Lahan
Oleh; Irwan Mado

Faktor-faktor yang Mempengarui Erosi dan


Beberapa Akibat yang Ditimbulkannya

Sumberdaya lahan, hendaknya senantiasa dijaga atau dipelihara agar


nantinya dapat digunakan secara lestari dalam jangka yang lama. Melakukan
usaha atau tindakan yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan dalam jangka
waktu yang lama dan menguntungkan (ekologi dan ekonomi) merupakan salah
satu tindakan/usaha pelestarian lahan.

Salah satu faktor dominan yang membuat lahan pertanian cepat mengalami
kerusakan, adalah faktor erosi. Erosi menyebabkan menurunnya kesuburan tanah,
produksi yang dihasikan berkurang, pendapatan petani menurun, serta
mempercepat terjadinya degradasi lahan menjadi lahan yang kritis. Oleh karena
itu dalam materi ini, akan dijelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi erosi.

Tindakan untuk mengurangi atau mencegah proses erosi merupakan hal


yang dapat menguntungkan dan membuat lahan menjadi lebih lama untuk
dimanfaatkan (lestari). Oleh karena itu perlunya pemahaman tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya erosi. Beberapa faktor yang mempengaruhi erosi
yaitu :

1. Iklim (ik)
2. Bentuk wilayah (topografi)= bw
3. Vegetasi (vg)
4. Tanah (t)
5. Manusia (m)

Jadi erosi merupakan fungsi dari kelima faktor tersebut, hal ini dapat dilukiskan
dalam persamaan: E = f (ik, bw, vg, t, dan m).

Dalam mencegah/mengurangi terjadinya erosi, terdapat beberapa faktor yang sulit


bahkan tidak dapat diubah (seperti iklim dan topografi) dan yang masih dapat
diadakan perubahan adalah faktor vegetasi, tanah, dan manusia. Namun dalam
kenyataannya di lapangan sebagian besar faktor manusianya yang sulit untuk
dicegah.

Berikut ini penjelasan singkat dari kelima faktor dalam mempengaruhi erosi:

1.Iklim, Faktor iklim yang dominan dalam mempengaruhi erosi adalah curah
hujan. Jika hujan turun dengan deras dalam waktu yang lama, maka biasanya
erosi yang terjadi besar, disebabkan oleh karena jumlah dan kecepatan aliran air
permukaan (run of) besar. Semakin besar ukuran tetesa-tetesan hujan, maka
semakin kuat daya tumbuknya terhadap permukaan tanah, hal ini berarti semakin
kuat daya penguraiannya terhadap agregat-agregat tanah.

2. Bentuk wilayah (topografi), Faktor topografi yang berpengaruh terhadap erosi


yaitu derajat kemiringan tanah (lereng dalam persen) dan panjang lereng.
Semakin curam atau semakin besar kelerengan, maka erosi juga semakin besar
(pengaruh gaya gravitasi bumi), dan makin panjang lereng menyebabkan jumlah
aliran air permukaan dalam menghanyutkan tanah semakin besar, yang bererti
erosi makin besar.

3. Vegetasi, Permukaan tanah yang tertutup vegetasi dengan baik seperti hutan
dan rumput-rumputan yang tebal akan menghindarkan dari bahaya erosi atau
dengan kata lain erosi kecil. Vegetasi yang tumbuh diatas permukaan tanah, akan
menghalangi jatuhnya tetesan-tetesan air hujan dan melindungi tanah dari daya
perusak butir-butir hujan. Tetesan-tetsan hujan tidak langsung menumbuk tanah
tetapi tertahan oleh tanaman dan turun ketanah melalui batang dan ranting-ranting
tanaman. Vegetasi juga mengurangi kecepatan dan daya mengikis dari aliran air
permukaan, bahan organik sisa-sisa tanaman yang tertimbun dapat menutupi tanah
dan menyerap air hujan sehingga dapat mengurangi jumlah run of, sehingga erosi
dapat dikurangi.

4. Tanah, Sifat-sifat tanah yang berpengaruh terhadap besarnya erosi adalah


tekstur, struktur, dan bahan organik. Tekstur tanah yang berpasir memiliki
permeabilitas yang cepat, mudah merembeskan air hujan sehingga agak tahan
terhadap erosi dibanding tanah yang betekstur debu. Pada tanah bertekstur liat
yang mudah larut oleh pukulan tetesan-tetesan hujan mudah dikikis dan
dihanyutkan oleh aliran air permukaan (run of). Tanah-tanah yang memiliki
struktur lepas, lebih cepat mengalami erosi dibandingkan dengan tanah yang
berstruktur mantap. Kandungan bahan organik pada tanah yang tertimbun
dipermukaan tanah dapat melindungi dan menutup tanah, sehingga permukaan
tanah terhindar dari pukulan tetesan-tetesan hujan, dengan demikian hal ini berarti
dapat mengurangi erosi.

5. Manusia, Kegiatan manusia merupakan salah satu faktor penting terhadap


terjadinya erosi. Kegiatan-kegiatan tersebut umumnya berkaitan dengan
perubahan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap erosi, misalnya perubahan
penutup tanah akibat penggundulan/pembabatan hutan untuk dijadikan
pemukiman, lahan pertanian dan lain-lain. Disamping itu kegiatan pengolahan
tanah secara intensif, pertanaman tanpa teras di lereng-lereng bukit dan system
perladangan berpindah (zaman dahulu), merupakan tindakan-tindakan manusia
yang menimbulkan terjadinya erosi. Namun tentu saja terbuka kemungkinan bagi
manusia untuk melindungi tanah dari bahaya erosi melalui kegiatan konservasi
seperti penghijauan, terassering dan lain-lain.

Beberapa akibat yang ditimbulkan erosi :

1.Hilangnya lapisan tanah yang subur, lapisan atas tanah merupakan media
tumbuh yang baik (utama) bagi tanaman, karena sebagian besar unsur hara atau
nutrisi berada pada lapisan tersebut. Hilangnya lapisan tanah atas (top soil)
mengakibatkan kesuburannya menurun, akibatnya produktivitas juga mengalami
kemerosotan, sehingga daerah yang semula subur dan makmur dapat menjadi
daerah yang kering, gersang dan miskin.

2. Pengendapan bahan-bahan oleh aliran air permukaan (run of),


pengendapan yang terjadi akan menyebabkan waduk-waduk tempat penyimpanan
air untuk pertanian dan bendungan-bendungan menjadi dangkal, karena tertutup
oleh bahan endapan baru yang terdiri dari batu, kerikil dan pasir, sehingga tanah
tidak menjadi produktif lagi.

3. Timbulnya banjir, penggundulan hutan-hutan di pegunungan dan daerah-


daerah yang curam menyebabkan air hujan tidak dapat ditampung, aliran air
permukaan yang membawa lumpur tanah mengumpul masuk ke sungai-sungai
sehingga sungai menjadi dangkal, dengan demikian kapasitas tampungnya
menjadi berkurang atau menurun. Apabila sungai tersebut tidak sanggup
menampung semua air hujan yang jatuh, maka terjadilah banjir.

Anda mungkin juga menyukai