Anda di halaman 1dari 2

 Pengertian Erosi Tanah

Erosi merupakan suatu fenomena alam, yaitu terjadinya pengikisan di bagian permukaan tanah
bagian atas oleh pergerakan air ataupun angin.Sedangkan erosi tanah merupakan keadaan ketika
lapisan tanah bagian atas menjadi menipis akibat terjadinya pengikisan tanah oleh beberapa
elemen seperti angin, air, atau es. Pada saat terjadi erosi, maka tanah akan mengalami pengikisan
atau longsor sehingga hanyut oleh air maupun angin.Mengutip dari Rencana Nasional
Penanggulangan Bencana 2010–2014 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),
disebutkan bahwa Indonesia berpotensi mengalami pengikisan karena adanya perubahan bentuk
tanah atau batuan. Hal ini terjadi akibat kekuatan air, angin, es, hingga pengaruh baya berat atau
organisme hidup.

 Faktor Penyebab Erosi

1. Faktor Iklim

Perubahan musim, kecepatan angin, intensitas hujan, frekuensi terjadinya badai, maupun suhu
rata-rata suatu wilayah dapat menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya pengikisan
tanah.Wilayah yang memiliki curah hujan dengan frekuensi yang tinggi dan rawan terjadi badai,
memiliki risiko terjadinya erosi tanah yang lebih tinggi pula.

2. Faktor Geologi

Geologi merupakan ilmu yang mencakup komposisi, struktur, dan sejarah Bumi, serta
berhubungan dengan tanah. Adapun faktor geologi yang dapat menyebabkan erosi tanah antara
lain kemiringan lahan, panjangnya lahan, tipe batuan, tipe sedimen, maupun permeabilitas lahan.

3. Faktor Biologis

Contoh faktor biologis yaitu vegetasi, kondisi tanah, serta makhluk hidup yang tinggal di suatu
area, yang memberikan pengaruh pada terjadinya erosi tanah.

Cara Mencegah Erosi

Fenoma terjadinya pengikisan di lapisan atas permukaan bumi sebenarnya bisa dicegah dengan
berbagai cara. Mengutip dari pusatkritis.kemkes.go.id, ada beberapa cara untuk mencegah
terjadinya erosi. Berikut penjelasannya.

1. Konservasi Tanah

Cara pertama yang bisa dilakukan yakni dengan melakukan konservasi tanah. Upaya ini
dilakukan untuk mencegah dan menghambat terjadinya pengikisan tanah. Pemilihan vegetasi
yang tepat menjadi kunci suksesnya upaya konservasi. Pastikan menggunakan vegetasi yang
memiliki kemampuan untuk bertahan dalam berbagai kondisi cekaman.
2. Terasering

Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan sistem terasering yang biasanya dijumpai pada lahan
pertanian di dataran tinggi. Terasering ini sebenarnya memiliki peranan yang sangat penting
terutama dalam menjaga agar air hujan tidak langsung mengalir ke bawah dan menyebabkan
pengikisan. Dengan lahan berbentuk teras, tanah akan lebih stabil dan tanaman juga tumbuh
lebih baik.

3. Countor Farming

Upaya selanjutnya untuk mencegah terjadinya pengikisan tanah yaitu dengan countor farming
atau penanaman berdasarkan garis kontur. Cara becocok tanamn seperti ini akan membuat akar
tanaman lebih kuat, sehingga bisa menahan tanah agar tidak mudah terkikis saat hujan deras.

4. Reboisasi

Tindakan preventif berikutnya yang bisa dilakukan yaitu dengan reboisasi atau penanaman
kembali hutan yang telah gundul. Cara ini sangat penting untuk dilakukan sebab pohon di hutan
merupakan penghasil oksigen sekaligus penahan air. Dengan ekosistem hutan yang terjaga maka
bercana alam lain seperti banjir juga bisa dicegah.

Referensi : https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-erosi/

Anda mungkin juga menyukai