Anda di halaman 1dari 6

MID TEST MATA KULIAH KONSERVASI TANAH DAN AIR

NAMA : MUH NAUFAL RUM


NO.INDUK MAHASISWA : 105951103629
TANGGAL : 24-desember-2020
DOSEN PENGAMPU ; Dr Ir.HAJAWA,M.P.
Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini Dalam Bentuk File (SOFT COPY) Dengan File Word
Kirim Jawanan Anda Ke Email hajawasutte@gmail.com
Jawaban di kumpul paling lambat hari senin tgl 26 Desember 2020,
SOAL;
Jelaskan
1. a.Pengertian KONSERVASI
b.Pengertian KONSERVASI TANAH
c .Pengertian KONSERVASI TANAH DAN AIR
d Pengertian Sumber Daya Tanah

2.TUJUAN KONSERVASI TANAH DAN AIR


3.SEBUT DAN JELASKAN JENIS- JENIS SUMBER DAYA TANAH
4.SEBUT DAN JELASKAN Manfaat Sumber Daya Tanah
5.JELASKAN KEBERADAAN SUMBERDAYA AIR DI ALAM
6.Jelaskan Jenis-jenis Degradasi Tanah
7.Pengertian lahan kritis dan Faktor Penyebab Lahan Kritis
8.Jelaskan tata cara menentukan fungsi hutan lindung
Jawaban
1).a.Konsevasi adalah pengelolaan sumber daya alam yang pemanfaatannya dilakukan secara
bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
b. Konservasi tanah adalah serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari
permukaan bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi atau biologi akibat penggunaan yang
berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya. 
c. konservasi tanah dan air atau seringkali disebut kta merupakan suatu tindakan
pengawetan terhadap kualitas dan kuantitas tanah dan air.
d. Pengertian dari sumber daya tanah adalah sumber daya alam yang berasal dari komponen
di bumi, yakni berupa hasil pelapukan batuan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan
manusia.

2). tujuan dari kegiatan konservasi tanah sendiri adalah untuk mencegah erosi,


memperbaiki tanah yang rusak, serta memelihara dan meningkatkan
produktivitas tanah agar dapat digunakan secara berkelanjutan. sedangkan tujuan dari
adanya konservasi air adalah: menjamin ituketersediaan air untuk generasi mendatang.

3). Pengertian dari sumber daya tanah adalah sumber daya alam yang berasal dari komponen
di bumi, yakni berupa hasil pelapukan batuan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Diantara kebutuhan manusia yang memerlukan peran dari tanah yakni kebutuhan
akan pangan yang bisa diperoleh dari bercocok tanam di atas tanah. Selain itu, manusia juga
membutuhkan lahan pemukiman, badan jalan sebagai transportasi dan hal- lain yang
dibangun di atas tanah. Sebagai sumber daya, tanah memiliki beberapa sifat. Sifat- sifat dari
sumber daya tanah diantaranya yaitu :

Jenis sumber daya tanah antara suatu wilayah berbeda dengan wilayah lainnya.

Potensi sumber daya alam tanah bergantung pada pengelolaan tanah itu sendiri.

Sifat dari sumber daya tanah adalah tidak pernah habis, karena tanah termasuk dalam siklus
batuan. Pelapukan batuan akan selalu menghasilkan tanah

Jenis- jenis sumber daya alam tanah dapat dibedakan menjadi 3 menurut sifat dari batuan
induknya, yakni meliputi tanah vulkanik, tanah tersier dan tanah organik. Berikut adalah
penjelasan masing- masing sumber daya tanah.

-Tanah vulkanik

Proses pembentukan tanah vulkanik dipengaruhi oleh peristiwa meletusnya gunung berapi
atau peristiwa vulkanisme. Ketika gunung berapi meledak, maka akan mengeluarkan material
erupsi berupa lava dan lahar. Lava yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Jika
terjadi pelapukan pada batuan beku tersebut, maka akan terbentuk tanah vulkanik. Tingkat
kesuburan tanah vulkanik ini lebih tinggi dari jenis tanah lainnya. Hal tersebut membuat
daerah kaki gunung berapi menjadi daerah yang sesuai untuk bercocok tanam, terutama
tanaman sayur- sayuran

Persebaran tanah vulkanik di Indonesia sesuai dengan lokasi keberadaan gunung berapi.
Beberapa lokasi tersebut diantaranya adalah di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan,
Sumatera (dari Daerah Istimewa Aceh sampai Sumatera Selatan), Jawa Barat, Jawa Tengah,
sebagian Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, sebagian dari Nusa Tenggara Timur, Sulawesi
Utara dan sebagian dari Maluku.

-Tanah tersier
Tanah tersier ini disebut juga dengan tanah yang bahan induknya bukan vulkanik. Artinya
tanah tersier tidak dihasilkan dari material erupsi gunung berapi. Persebaran tanah tersier ini
meliputi beberapa daerah, diantaranya adalah Bangka belitung, Kepulauan Riau, Madura,
Jawa Timur sebelah utara, Sumba, Timor, sebagian besar dari Pulau Sulawesi, Maluku,
Kalimantan dan Irian Jaya.

- Tanah organik

Tanah organik merupakan tanah yang berasal dari endapan bahan- bahan organik. Tanah
jenis ini dapat dibagi menjadi 2 yakni tanah gambut dan tanah humus. Proses terbentuknya
tanah gambut dipengaruhi oleh pembusukan bagian- bagian tumbuhan di suatu tempat yang
selalu digenangi air. Contoh tempat terbentuknya tanah gambut adalah rawa- rawa. Tingkat
kesuburan tanah gambut sangat rendah karena tanahnya bersifat asam. Meski demikian tanah
gambut masih bisa digunakan untuk menanam tumbuhan pasang surut. Beberapa daerah
dengan tanah gambut adalah sebagian besar Kalimantan, pantai timur Sumatera, Pulau
Seram, Halmahera, dan irian Jaya,

Sementara itu, tanah humus memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Tanah humus berwarna
hitam pekat dan mengandung banyak bahan organik. Karena tingkat kesuburannya tinggi,
maka tanah gambut banyak dimanfaatkan sebagai lahan untuk bercocok tanam. Daerah yang
banyak memiliki tanah humus yakni Pulau Jawa bagian selatan, Lampung dan Propinsi
Sulawesi Tenggara.

4). sebagai tempat tumbuhnya tanaman, sebagai tempat tinggal bagi sejumlah hewan, sebagai
bahan untuk membuat tunggu / gerabah, sebagai tubuhnya tanman yg dapat menyaring air
hujan sehingga air tanah / air dalam tanah bersih dan jernih, sebagai tempat lahan perkebunan
/ tempat bercocok tanam.

5). Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi


manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga,
rekreasi, dan aktivitas lingkungan.

6).-Erosi tanah adalah suatu proses dimana tanah dihancurkan dan kemudian dipeindahkan ke
tempat lain oleh kekuatan air, angin, dan gravitasi (Haerdjowigeno, 1995). Sehingga erosi
terjadi akibat adanya interaksi dari faktor iklim, tanah, topografi, vegetasi dan aktifitas
manusia terhadap sumber daya alam.
-Pencemaran Tanah dan Kebakaran Tanah
Jenis ini berhubungan dengan penurunan kualitas akibat penggunaan bahan agrokimia, yang
meninggalkan residu zat kimia dalam tanah atau pada bagian tanaman seperti buah, daun, dan
umbi.
Bahan-bahan kimia yang sering menimbulkan pencemaran tanah antara lain adalah Na, NH4,
SO4, Fe, Al, Mn, Co, dan Ni (Tim peneliti baku mutu tanah, 2000).

- Banjir, Longsor, dan Konversi Lahan


Faktor ini berhubungan dengan proses timbulnya kerusakan pada lahan pertanian baik di
lokasi kejadian maupun areal yang tertimbun longsiran tanah dan antara kedua tempat
tersebut.
Konversi lahan ke penggunaan nonpertanian dapat menyebabkan degradasi lahan pertanian
tergolong menurun dan bahkan menghilangkan produktifitas pertanian.

7). Lahan kritis adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi suatu wilayah atau
lahan yang telah mengalami degradasi, sehingga kawasan tersebut tidak dapat menjalankan
fungsinya.

Lahan yang masuk dalam kategori kritis, yaitu jika usaha untuk mengambil manfaat
produktivitas pada lahan tersebut tidak sebanding dengan hasil produksi yang diperoleh.

Penyebab Lahan Kritis

Wilayah lahan dapat dikatakan kritis disebabkan oleh kegiatan manusia dan faktor-faktor
alami. Namun, pada umumnya kerusakan lahan disebabkan oleh aktivitas manusia.
Kerusakan ini terjadi akibat dari penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan
lahan, sehingga lahan tersebut menjadi rusak secara fisik, kimia dan biologis.

Selain akibat ulah manusia, rusaknya lahan juga dipengaruhi oleh iklim dan bencana alam.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan lahan kritis:

a. Faktor Alam

1. Kekeringan

Bencana alam seperti kekeringan biasanya terjadi pada wilayah yang memiliki curah hujan
yang minim. Meskipun Indonesia memiliki iklim tropis, akan tetapi terdapat daerah-daerah
yang sering mengalami kondisi kekeringan, seperti daerah NTB dan NTT sehingga dapat
ditemui hutan sabana di wilayah tersebut.Lahan-lahan di wilayah kekeringan cenderung kritis
karena tanah memiliki kondisi kering dan kurang kadar air, sehingga tumbuhan sulit hidup
dan beradaptasi.
2. Tergenang Air

Lahan kritis juga dapat disebabkan tanah yang memiliki kondisi tergenang air yang cukup
lama. Genangan tersebut dapat menyebabkan humus dan mineral tanah tergerus dan sehingga
menjadikan tanah jenuh dan tidak subur.

3. Erosi Tanah

Erosi tanah (masswasting) biasanya terjadi pada daerah dataran tinggi, pegunungan, dan
lahan dengan kondisi miring. Apabila kondisi ini tidak dikelola dengan tepat, maka erosi
tanah akan terjadi. Tanah akan bergerak turun dan mengikis lapisan tanah yang subur
dibawahnya. Lebih parahnya, kondisi ini juga dapat menimbulkan tanah longsor.

4. Pembekuan air

Di Indonesia, faktor pembekuan air jarang mempengaruhi tanah sehingga menyebabkan


lahan kritis. Kawasan tanah menjadi kritis akibat pembekuan air biasanya terjadi di wilayah
kutub dan pegunungan yang memiliki cuaca dingin.

b. Faktor Non Alam

1. Alih Fungsi lahan

Alih fungsi lahan biasanya dilakukan guna memenuhi kepentingan industri, pemukiman dan
tanaman perkebunan. Lahan yang beralih fungsi tersebut biasanya adalah wilayah daerah
aliran sungai yang seharusnya berfungsi menjadi pengalir air hujan secara alami.

Selain menyebabkan lahan menjadi kritis, alih fungsi lahan juga dapat meningkatkan risiko
pencemaran atau polusi air, serta gangguan siklus hidrologi.

2. Salah Pengelolaan Lahan

Dalam mengelola suatu wilayah atau lahan, terdapat aturan-aturan yang harus ditaati agar
lahan tetap produktif dan memberikan manfaat. Salah satu caranya adalah melakukan
pergantian tanaman tiap beberapa periode.

Misalnya pada 6 bulan lahan ditanami dengan padi, kemudian setelah itu dilakukan
penggemburan dan ditanami tanaman lain, seperti jagung, kedelai dan lainnya.
Selain melakukan pergantian tanaman, perlu juga memperhatikan pemilihan pupuk, pestisida,
metode pembajakan sawah, metode panen, dan sebagainya.

3. Tercemar Bahan Kimia

Penggunaan pestisida serta pupuk buatan pada lahan pertanian secara berlebihan dan terus
menerus dapat menyebabkan tanah suatu lahan akan jenuh. Pestisida dapat bertahan di dalam
tanah selama bertahun-tahun, hal inilah yang dapat menggangu kesuburan tanah.Selain itu,
pencemaran akibat limbah juga dapat merusak lahan. Misalnya kandungan limbah yang
terbawa bersama aliran sungai, kemudian air dari sungai tersebut digunakan untuk pengairan
lahan. Maka lahan tersebut akan tercemar dan menjadi lahan kritis.

4. Sampah Anorganik

Tanah yang terdapat sampah-sampah yang sulit terurai seperti plastik, styrofoam dan
kandungan logam juga akan rusak. Perlu diketahui sampah-sampah jenis anorganik tidak
dapat di daur ulang secara alami dengan cepat, butuh berpuluh tahun bahkan ratusan tahun
untuk hancur.Oleh karena itu, pengolahan sampah harus dilakukan dengan tepat. Selain itu,
kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan perlu
ditingkatkan.

8). Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai


perlindungan sistem penyangga kehidupan. Sistem itu untuk mengatur tata air, mencegah
banjir, mengendalikan erosi, mencegah instruksi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

Anda mungkin juga menyukai