PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan media yang sangat penting bagi tumbuhan, karena di samping
sebagai penyangga berdirnya tumbuhan, juga sebagai sumber mineral, bahan organik
yang sangat diperlukan tumbuhan, dan air yang merupakan kebutuhan vital tumbuhan.
Air adalah salah satu komponen penting dalam tanah yang dapat menentukan suatu
tumbuhan dapat tumbuh dengan atau sebaliknya. Air mutlak diperlukan oleh tumbuhan
dan diperoleh dari dalam tanah.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari praktikum hubungan air. jaringan dan tanah adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui gerak kapilaritas air pada beberapa tekstur tanah
2. Mengetahui kemampuan tanah mengikat air
Ciri-Ciri : warna kehitaman, mudah basah, sangat subur sehingga cocok untuk
pertanian. Mengandung bahan organik.
Hidromorf Kelabu
Tanah jenis ini terbentuk karena pengaruh dari faktor lokal yaitu topografi yang
berupa dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air dan memiliki
warna kelabu hingga kekuningan.
Tanah Andosol
Tanah andosol terbentuk dari abu vulkanis yang sudah mengalami berbagai proses
pelapukan. Untuk lebih detailnya silahkan lihat pada bagian bawah ini:
Ciri-Ciri : warna kelabu hingga kekuningan, sangat subur, dan peka terhadap
terjadinya erosi.
Tanah Rogosol
Tanah jenis ini terbentuk dari endapan abu vulkanik baru yang memiliki butir
kasar.
Manfaat : sebagai lahan pertanian seperti padi, palawija, kelapa, dan tebu
Persebaran : Lereng Gunung Berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi
pulau Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara
Ciri-Ciri : memiliki tekstur yang bervariasi, ada yang bertekstur kasar, berpasir
dan memiliki kesuburan yang bervariasi
Tanah Podzol
Tanah jenis ini terbentuk biasanya pada tempat yang memiliki suhu rendah dan
curah hujan tinggi setiap tahunnya.
Ciri-Ciri : tidak terlalu subur, sangat masam, peka terhadap erosi, warna pucat
dan mengandung pasir kuarsa yang tinggi.
Tanah Laterit
Tanah ini terbentuk melalui proses hilangnya unsur hara dari dalam tanah
dikarenakan dibersihkan oleh air hujan.
Tanah Renzina
Tanah Renzina terbentuk melalui proses pelapukan batuan kapur di daerah yang
curah hujannya cukup tinggi.
Ciri-Ciri : kandungan unsur haranya sedikit sehingga tidak cocok bagi tanaman
yang membutuhkan banyak unsur hara, berwarna putih hingga hitam.
Tanah Mediteran
Proses terbentuknya tanah mediteran adalah melalui proses melapuknya batuan
keras dan sedimen.
Tanah Podsolik
Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa yang tersebar didaerah yang memiliki
iklim basah tanpa bulan kering.
Ciri-Ciri : curah hujan lebih dari 2.500 mm/tahun, tekstur lempung hingga pasir,
berwarna merah dan kering, tidak terlalu subur.
Tanah Grumusol
Tanah jenis ini berasal dari batu kapur dan batuan lempung yang tersebar didaerah
yang memiliki curah hujan kurang dari 2.500 mm/tahun.
Tanah Latosol
Tanah ini tersebar didaerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 mm/tahun
dan memiliki ketinggian berkisar antara 300 sampai 1.000 meter. Tanah ini
terbentuk melalui batuan gunung api yang mengalami proses pelapukan ber
2.2 Kemampuan Tanah Mengikat Air
Tanah merupakan media penting bagi tumbuhan karena tanah menyedikan
berbagai macam kebutuhannya. Tanah berperan penopang tegaknya
tumbuhan,disamping menyuplai seluruh nutrisi yang dibutuhkan.Air merupakan salah
satu komponen tanah sebagai pelarut dan media reaksi kimia dalam tanah.
Keberadaan air dalam tanah terdapat dalam beberapa bentuk,meliputi air gravitasi,air
kimia,air hidroskopis dan air kapiler.Air kapiler dan air hidroskpis dapat dimanfaatkan
akar tumbuhan,sedangkan yang lain tidak. Kesediaan air dalam tanah sangat
dipengaruhi oleh strukrur dan tektur tanah itu sendiri.Tanah bertektur pasir,debu dan
liat memiliki daya ikat air yang berbeda. ( Mudakir, 2006 )
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air
terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan
gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada volume tanah tertentu. Cara
penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikering ovenkan
dalam oven pada suhu 100 0C 110 0C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena
pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air
irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat dalam
pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah
berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah. Air tambahan berikutnya akan bergerak
ke bawah melalui proses penggerakan air jenuh. Penggerakan air tidak hanya terjadi
secara vertikal tetapi juga horizontal. Gaya gravitasi tidak berpengaruh terhadap
penggerakan horizontal (Gardner, 1991).
Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah.
Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah
bertekstur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya
lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat. Kondisi
kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi: banyaknya curah hujan atau air irigasi,
Lempung
Pasir
Liat
Waktu
tetes
Air
tertahan
Waktu
tetes
Air
tertahan
Waktu
tetes
Air
tertahan
00: 05 :
34
19,4 ml
00: 00 :
15
24 ml
00: 10 :
15
20,1 ml
00 : 04:14 21,2 ml
00: 00 :
07
13 ml
00: 07 :
11
24,5 ml
00: 00 :
08
15 ml
00: 21 :
49
13,4 ml
00: 00 :
07
21,8 ml
yang berbeda akan memberikan pola pergerakan air tanah yang berbeda pula
karena pola pergerakan air tanah yang berupa gerak kapiler ini sangat dipengaruhi
oleh tekstur dari tanah tersebut. Oleh karena itu kecepatan pergerakan air vertical
kebawah dan pergerakan horizontal didalam tanah bergerak agak cepat sampai
agak lambat ( Irsal, 2006).
4.2.2 Kemampuan Tanah Mengikat Air
Keberadaan air dalam tanah terdapat dalam beberapa bentuk,meliputi air gravitasi,
air kimia, air higroskopis, dan air kapiler. Air kapiler dan air higroskopis dapat
dimanfaatkan akar tanaman sedangkan yang lain tidak. Kesediaan air dalam tanah
sangat dipengaruhi oleh struktur dan tekstur tanah itu sendiri. Tanah bertekstur
pasir, debu dan liat memiliki daya ikat air yang berbeda ( Salisbury, 1995 ).
Dari hasi kemampuan tanah mengikat air serta dari hasil yang didapatkan dapat
ditarik kesimpulan bahwa waktu penetesan pertama dipengaruhi tekstur tanah,
karena bisa dilihat pada sampel tanah yang teksturnya berbeda penetesan
pertamanya juga berbeda.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum hubungan air, jaringan, dan tanah adalah sebagai
berikut :
1. Tanah merupakan media yang sangat penting bagi tumbuhan, karena di samping
sebagai penyangga berdirnya tumbuhan, juga sebagai sumber mineral, bahan organik
yang sangat diperlukan tumbuhan, dan air yang merupakan kebutuhan vital tumbuhan.
2. Air adalah salah satu komponen penting dalam tanah yang dapat menentukan suatu
tumbuhan dapat tumbuh dengan atau sebaliknya. Air mutlak diperlukan oleh tumbuhan
dan diperoleh dari dalam tanah.
5.2 Saran
Sebaiknya asisten menjelaskan materi terlebih dahulu agar praktikan dapat mengetahui
walaupun hanya sedikit saja, agar apa yang telah praktikan baca dapat me review materi
yang telah di baca di rumah.