“Agroekosistem”
Oleh :
NAMA: ADMIRAL AMARTA
NO BP:1910212011
Bismillahirrakhmaanirrakhiim,
Assalaamu’alaikumwarahmatullaahi wabarokaatuh
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah membimbing manusia dengan
petunjuk-petunjuk-Nya sebagaimana yang terkandung dalam Al-Quran dansunnah.
Demikian juga penulis bersyukur kepada-Nya yang telah memberi kemudahan,
nikmat, berkah dan iradat-Nya dalam penulisan makalah Agroekosistem yang
sederhana ini hingga dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa
dihaturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan para
pengikutnya sampai di hari kiamat.
Tidak lupa pula penulis mengucap terimakasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah Ekologi yang memberi kesempatan untuk penyelesaian makalah ini, dan
terimakasih penulis ucapkan kepada pihak yang telah memberikan sumbangsi demi
penyelesaian makalah ini.
Tentunya dalam penulisan makalah ini dengan segala keterbatasan, tidak lepas
dari kekurangan. Oleh sebab itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang mendukung
dari para pembaca demi kesempurnaan penulisan dan penyajian pada masa
berikutnya. Semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya. Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................................. 1
D. Manfaat............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Konsep Agroekosistem..................................................................................... 3
B. Komponen Agroekosistem............................................................................... 4
C. Tipe Agroekosistem......................................................................................... 11
D. Interaksi Antar Komponen Dalam Agroekosistem.......................................... 13
BAB III PENUTUP......................................................................................... 14
A. Kesimpulan....................................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami konsep agroekosistem.
2. Mengetahui komponen-komponaen dalam agroekosistem.
3. Mengetahui tipe-tipe agroekosistem.
4. Mengetahui dan memahami interaksi yang terjadi antara komponen-komponen dalam
agroekosistem.
D. Manfaat
Semoga makalah ini dapat menjadi pelajaran dalam menjalankan pertanian,
dan dapat bermanfaat dalam proser perkuliahanbaik bag penulis khususnya dan para
pembaca umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
f. Kelembapan
Kelembapan adalah kadar air pada udara. Kelembapan udara mempunyai
pengaruh yang besar terhadap keersediaan air dalam tubuh. Tersedianya air dalam
tubuh berperan besar dalam menunjang proses metabolisme. setiap organisme
mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang kelembapannya
berbeda-beda.
Dengan begitu, tingkat kelembapan pada suatu wilayah akan mempengaruhi
jenis varietas, OPT, kondisi tanah, dan penanganannya tentunya.
g. Arus angin
Arus angin mempunyai pengaruh yang besar terhadap perikehidupan
tumbuhan.Di samping itu, arus angin juga berpengaruh dalam menjaga kesuburan
tanah suatu lingkungan.
Pada daerah yang arus anginnya kencang, hanya jenis tumbuhan yang
mempunai perakaran kuat dan berbatang liat yang dapat bertahan hidup. Sedangkan
tumbuhan yang perakarannya tidak kuat dan batangnya tidak liat, maka akan mudah
terangkat atau patah oleh kencangnya angin.
h. Derajat keasaman / pH
Derajat keasaman atau pH pada media memberi pengaruh yang besar terhadap
distribusi organisme. Pada lingkungan yang berbeda pH-nya akan berbeda pula
organisme yang hidup disana. Hal tersebut karena ada beberapa jenis organisme yang
hidup di medium yang netral, da nada juga yang suka hidup di media masam dan ada
pula yang menyukai medium yang bersifat basa.
Dalam agroekosistem ataupun pertanian, berdasarkan derajat keasamannya
memiliki penanganan yang berbeda-beda.Daerah yang memiliki derajat keasaman
yang tinggi biasanya adalah daerah gambut.
i. Iklim
Iklim merupakan komponen abiotik yang terbentuk sebagai hasil interaksi
berbagai komponenabiotik lainnya, seperti kelembapan udara, suhu, curah hujan, dan
lain-lain.
Perbedaan iklim dengan cuaca adalah, cuaca merupakan keadaan atmosfer
dalam waktu tertentu dan pada area yang terbatas.Sedangkan iklim adalah rata-rata
keadaan cuaca dalam waktu yang lama dan dalam tempat yang luas.
Iklim uatu daerah sangat menentukan jenis tanaman dan hasil produksi
pertaniannya. Perubahan iklim yang tiba-tiba, akan membuat petani kewalahan
terutama dalam menentukan waktu tanam, atau bahkan bisa berakibat gagal panen.
Bukan hanya itu, akibat iklim tertentu juga dapat menyebabkan meledaknya suatu
populasi hama, dan berakibat fatal pada tanaman budidaya petani.
Organisme penganggu tanaman (OPT) merupakan faktor pembatas produksi
tanaman di Indonesia baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan.
Organisme pengganggu tanaman secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu hama,
penyakit dan gulma. Hama menimbulkan gangguan tanaman secara fisik, dapat
disebabkan oleh serangga, tungau, vertebrata, moluska. Sedangkan penyakit
menimbulkan gangguan fisiologis pada tanaman, disebabkan oleh cendawan, bakteri,
fitoplasma, virus, viroid, nematoda dan tumbuhan tingkat tinggi.Perkembangan hama
dan penyakit sangat dipengaruhi oleh dinamika faktor iklim. Sehingga tidak heran
kalau pada musim hujan dunia pertanian banyak disibukkan oleh masalah penyakit
tanaman sperti penyakit kresek dan blas pada padi, antraknosa cabai dan sebagainya.
Sementara pada musim kemarau banyak masalah hama penggerek batang padi dan
hama belalang kembara.
Pada hakikatnya, iklim sangat berpengaruh pada kesuburan ta tanah dan
tumbuhan, banyaknya tumbuhan juga berpengaruh pada iklim, namun tanah yang
subur tidak berpengaruh pada tumbuhan.
j. Topografi
Topografi adalah altitude dan latitude suatu tempat.Topografi mempunyai
pengaruh besar terhadap penyebaran makhluk hidup, yang tampak jelas adalah
penyebaran tumbuhannya. Demikian pada pertanian atau agroekosistem, topografi
juga sangat menentukan jenis varietas, pengelolaan lahan dan lain-lainnya.Missal
pada daerag lereng gunung, pengelolaan lahan biasanya dibuat perundakan pada
penanaman padi, atau pada daerah puncak yang biasanya digunakan untuk
perkrbunan teh.
k. Garam mineral
Tumbuhan mengambil zat hara dari tanah atau air di lingkungan berupa
larutan ion garam-garam mineral. Ada tanaman yang mampu menyerap unsur-unsur
tertentu dari tanah tanpa bantuan orgnisme lain. Namun ada juga tumbuhan yang
untuk mendapatkan suatu unsur memerlukan oranisme lain. Misal pada tanaman atau
tumbuhan polong-polongan yang memerlukan bantuan bakteri rhizobium untuk
mmengikat unsur N dari udara.
l. Pestisida
Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan berbagai hama dalam arti luas (jazat pengganggu). Pestisida juga
merupakan factor penting dalam fagroekosistem. Penggunaan pestisida dapat
embantu petani dalam melindungi tanamannya dari OPT, namun pemakaian pestisida
juga ada yang memberi dampak buruk, baik bagi tanaman atau lingkungan sekitar.
m. Teknologi
Teknologi sangat dibutuhkan dalam pertanian.Mulai dari tahap pembenihan
ada yang disebut dengan teknologi benih, sampai dengan pemanenan dan pasca
panen.Teknologi berperan dalam menghasilkan varietas unggul demi mendaatkan
haasil produksi yang maksimal dan mampu bersaing di pasaran, serta menciptakan
pertanian yang berkelanjutan.
A. Kesimpulan
B. Saran
Alangkah baiknya bahasan dalam makalah kami ini tidak dijadikan sebagai
acuan satu-satunya dalam menambah wawasan mengenai agroekosistem.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Hanafiah, Kemas. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rajagrafindo Pers. Jakarta
Basri Jumin, Hasan. 2002 Agroekologi Suatu Pendekatan Fisiologis. Rajawali Pers.
Jakarta.
http://anntok.blogspot.com/, 8 maret 2013; 16:30 WIB