Anda di halaman 1dari 20

5.

KONSERVASI TANAH
DAN AIR
PENGERTIAN, PENDEKATAN,
STRATEGI
PENGAWETAN ATAU KONSERVASI

 Pengawetan : Menjaga agar sesuatu


tidak mengalami kerusakan, tetap
berada dalam kondisi seperti saat ini
untuk jangka waktu tak terbatas.
 Pekerjaan inikah yang kita inginkan ?
 Bagaimana dengan tanah yang telah
terlanjur mengalami kerusakan ?
 Bagaimana pula dengan tanah-tanah
yang sejak awal produktivitasnya
rendah, atau bahkan tidak produktif ?
TUJUAN KONSERVASI TANAH

PADA DASARNYA KONSERVASI


TANAH ADALAH UNTUK MENJAMIN
BAHWA SUMBERDAYA TANAH DAN
AIR DAPAT MENDUKUNG KEHIDUPAN
SECARA BERKESINAMBUNGAN
 Melindungi agar sumberdaya tanah dan
air tidak mengalami kerusakan
 (kalau tanah sudah rusak) memperbaiki
tanah agar menjadi produktif kembali :
Rehabilitasi
 Meningkatkan produktivitas tanah yang
sejak awal merupakan tanah
tidak/kurang produktif : Reklamasi
KONSERVASI TANAH = PELESTARIAN TANAH?

 Pelestarian : menjaga agar kondisi tidak


berubah, tetap berada seperti kondisi
saat ini
 Padahal :
1. jumlah penduduk bumi serta kebutuhannya
terus mengalami peningkatan
2. konservasi tanah meliputi perbaikan dan
peningkatan produktivitas tanah
Jadi yang tepat adalah pelestarian daya
dukung. Dalam pengertian ini termasuk
upaya untuk meningkatkan daya
dukungnya
TANAH TIDAK BOLEH DIGUNAKAN ?
 Agar tanah tidak mengalami kerusakan
maka tanah ( dan sumberdaya
lainnya) jangan dipergunakan, atau
paling tidak ditunda pemanfaatannya
 Benarkah anggapan tersebut ?
 Sebagai sumberdaya yang diciptakan
Tuhan untuk kesejahteraan manusia
SDA tanah boleh dimanfaat, yang perlu
diperhatikan kita harus mengelolanya
sedemikian rupa agar SDA tanah dapat
memberi manfaat yang optimum dan
berkesinambungan.
TANAH TIDAK BOLEH DIGUNAKAN ?

 UUD 1945 : Bumi, air dan kekayaan alam yang


terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara,
dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.
 UUPA 1960: Bumi, air ruang angkasa, dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya,
sebagai karunia Tuhan YME, wajib secara
digunakan secara teratur dan dipelihara
kesuburannya serta dicegah kerusakannya,
sehingga secara lestari dapat dimanfaatkan,
bukan hanya bagi generasi sekarang, tetapi
juga bagi generasi yang akan datang
PENDEKATAN :
 Untuk melindungi tanah agar tidak rusak
1. tidak mempergunakan tanah secara
berlebihan, menggunakan cara pengelolaan yang
tepat
2. melindungi tanah dari energi perusak
3. memperkecil energi perusak
4. meningkatkan ketahanan tanah thd energi
perusak
. Untuk meningkatkan produktivitas tanah :
1. memperbaiki sifat dan kualitas tanah dan lahan
2. memberi masukan kdlm tanah (bhn organik,
dlsb)
METODE KONSERVASI TANAH :
1. Menggunakan tanah sesuai
dengan kemampuannya
2. Memberi perlakuan pada tanah :
a. melindungi permukaan tanaman,
biasanya dilakukan dengan tanaman,
oleh karena itu disebut juga cara
vegetatif
b. melakukan pekerjaan-pekerjaan teknik
sipil pada tanah, disebut juga cara
mekanis
c. Memberikan masukan bahan untuk
memperbaiki sifat tanah, biasanya
dengan bahan kimia ( krilium,PVA,kapur
dlsb.), o.k. disebut cara kimia
Pengendalian terhadap
Praktek KTA
Percikan Limpasan
D T D T
Perlakuan agronomis
Penutupan permukaan tanah * * * *
Peningkatan kekasaran permukaan - - * *

Penigkatan penampungan permukaan + + * *

Peningkatan infiltrasi - - + *
Pengelolaan Tanah
Pemupukan, pupuk kandang + + + *
Pengolahan dalam, drainase - - + *
Perlakukan mekanis
Kontour, guludan - + + *
Terras - + + *
Shelterbelts - - - -
Saluran pembuangan - - - *
What soil conservation techniques
are common practice?
Cultivated land

Agronomic measures Soil management Mechanical methods

Mulching Crop management Conservation tillage

Natural Synthetic Contour Ridging Minimum


tillage tillage

Terracing Water ways Structures

High density Multiple Cover cropping


planting cropping (Fallow system)

Crop Strip
rotations cropping
Control Practices and Structures

 Farmer
 Reduce slope
length with
terraces, add
grassed
waterways for
steep slopes
 Use crop
rotations,
change tillage
practices, use
contours
Contour Planting and Strip Cropping

Fig. 10-16b, p. 21
Alley Cropping

Fig. 10-16c, p. 21
Windbreaks

Fig. 10-16d, p. 21
Terracing

Fig. 10-16a, p. 21
PEMILIHAN METODE KONSERVASI
TANAH
 Dasar pertimbangan :
1. Mudah dan murah dilaksanakan
2. Tidak menimbulkan resiko, jika peker-
jaan konservasi gagal/kurang sesuai
3. Tdk memerlukan pemeliharaan yg
rumit
4. Memberi manfaat ganda
5. secara sosiologis dan dapat di terima
dan tidak berlawanan dengan adat
TINJAUAN KRITIS METODE
KONSERVASI TANAH
1. Vegetatif :
- melindungi tanah, memperkecil energi hujan
dan limpasan
- mudah dan murah
- resiko : kecil ( paling-paling rugi secara
ekonomis )
2. Mekanis :
- memperkecil (mengarahkan) limpasan
permukaan
- sulit, dan mahal
- resiko : jika gagal atau kurang cocok lebih
besar
- memerlukan pemeliharaan rutin dan rumit
3. Kimia
- memperbaiki sifat tanah
- relatif mahal, dan beresiko relatif tinggi
KONSERVASI TANAH DAN
KONSERVASI AIR ;

 Secara langsung terdapat hubungan


antara konservasi tanah dan sumber
daya air (walau tidak selalu ) :
Perlindungan tanah serta perbaikan
tanah secara vegetasi seringkali
menimbulkan sumber-sumber air,
dan sekaligus memperbaiki/menjaga
kualitas air
KONSERVASI AIR :
 Tujuan : dapat memenuhi kebutuhan air yang
cukup (kuantitas dan kualitas) bagi seluruh
ummat manusia secara berkesinambungan
 Apa yang harus dilakukan ? :
1. Memelihara dan melindungi sumber air
yang ada
2. memanfaatkan air secara tepat, tdk
berlebihan
3, Mengatur siklus hidrologi agar air hujan
dapat disimpan di dalam profil tanah
sebanyak dan selama mungkin
4. Mengatur siklus hidrogi agar air tidak
menimbulkan bencana
5. Memanen air hujan, dengan membuat
tampungan
6. menjaga air dari pencemaran
7. memperbaiki kualitas air tersemar
SIAPA YANG HARUS
MELAKSANAKAN ?
UUPA 1960 :”memlihara tanah, termasuk
menambah kesuburannya serta mencegah
kerusakannya adalah kewajiban TIAP-TIAP
orang, bdan hukum atau instansi yang
mempunyai hubungan hukum dengan
memperhatikan pihak yang ekonomis
lemah”
Ketentuan dalam UUPA tsb dipertegas dalam
berbagai UU berikutnya, dan yang terakhir
UU no 32/2004 yg sekaligus menekankan
bahwa dalam konservasi SDA masyarakat
berada di depan, dan pemerintah hanya
berfungsi sebagai regulator dan fasilitator

Anda mungkin juga menyukai