KELOMPOK 10
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allh Swt, atas egala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimah kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari egi penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah kami ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
Bab I: Pendahuluan.............................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
Bab II: Pembahasan............................................................................................2
A. Mikrobiologi Lingkungan..............................................................................2
B. Biodegradasi...................................................................................................5
C. Bioremediasi...................................................................................................5
Bab III: Penutup..................................................................................................9
Kesimpulan............................................................................................................9
Daftar Pustaka.....................................................................................................10
iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
mikroorganisme. Objek kajian biasanya adalah semua makhluk hidup yang perlu
dilihat dengan mikroskop, khusunya bakteri, fungi, almikroskopik, ratozoa dan
archacea.
Mikrobiologi lingkungan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari
interaksi antara mikroorganisme, bumi dan atmosfer. Mikrobiologi lingkungan
membahas antar lain mikrobiologi tanah dan udara, mikrobiologi limbah dan
akuatik. Mikrobiologi lingkungan diterapkan pada bidang pertanian, industri,
perikanan, kesehatan dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu mikrobiologi lingkungan?
2. Apa perana mikrobiolgi dalan kehidupan?
3. Apa itu biodegradasi dan bioremediasi?
4. Bagaimana proses biodegradasi dan bioremediasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mikrobiologi lingkungan.
2. Untuk mengetahui peranan mikrobiologi dalam kehidupan.
3. Untuk mengetahui pengertian biodegradasi dan bioremediasi.
4. Untuk mengetahui proses biodegradasi dan bioremediasi.
1
BAB II
Pembahasan
A. Mikrobiologi lingkungan
Mikrobiologi lingkungan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari
interaksi antara mikroorganisme, bumi, dan atmosfer. Mikrobiologi lingkungan
membahas antara lain mikrobiologi tanah dan udara, mikrobiologi limbah, dan
mikrobiologi akuatik. Mikrobiologi lingkungan diterapkan pada bidang pertanian,
industri, perikanan, kesehatan, dan lain sebagainya.
Subjek utama mikrobiologi lingkungan adalah mikroorganisme.
Mikroorganisme merupakan makhluk hidup terkecil di bumi, namun memegang
peranan penting bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Banyak sekali tipe
mikroba di bumi. Kita hanya mengetahuinya tidak lebih dari 1% dari jumlah
spesies mikroba di bumi. Mikroba berada di sekeliling kita, di udara, tanah, dan
air. Dalam satu gram tanah terdapat 1 miliar mikroba yang terdiri dari ribuan
spesies.
Studi tentang mikro organisme di lingkungan alamianya disebut juga ekologi
mikrobe. Ekologi merupakan bagian biologi yang berkenaan dengan studi dengan
hubungan ergonosme atau kelompok organisme dengan lingkungannya. Penghuni
suatu lingkungan tertentu dipandang sebagai bagian suatu sistem ekologi atau
ekosistem. Ekosistem yang paling besar adalah planet bumi atau biosfer. Suatu
ekosistem mempunyai dua komponen utama: (1) komunitas organisme yang
terdapat didalam. (2) komponen tak bernyawa ( keadaan fisik dan kimiawi).
Ekosistem merupakan sistem yang dinamis suatu kenyataan yang menjadi jelas
bila kita mengenali adanya populasi yang sedemikian besar dengan keaneka
ragaman organisme yang juga besar. Diantara semua organisme yang terdapat
dalam suatu ekosistem tertentu, mikroorganisme adalah yang redapat paling
banyak dan memiliki kemampuan paling tinggi untuk menyebabkan perubahan.
Mikrobiologi Udara
Mikroorganisme memiliki cakupan habitat yang luas. Ukuran
mikroorganisme yang kecil mempermudahnya untuk berpindah. Mikrobiologi
2
udara berkaitan dengan mikroorganisme yang ada di udara. Pembahasan
mengenai mikrobiologi udara di beberapa buku sangat jarang. Udara merupakan
media perantara bagi beberapa mikroorganisme yang menyerang manusia, hewan
maupun tumbuhan. Jamur Rhizopus sp. merupakan jamur terbanyak yang
biasanya tumbuh pada roti, sayuran, buah-buahan, dan produk makanan lainnya.
Namun apabila jamur tersebut tersebar di udara dan terhirup melalui saluran
pernafasan, secara klinis dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas tipe II dan III
seperti asma dan pneumonitis hipersensitivitas (Pelczar, 2008; Anonim,2000).
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberadaan mikroorganisme dalam
udara adalah temperature, kelembapan udara, dan iklim (Cotty and Garcia,2007).
Kedua faktor ini akan mempengaruhi interaksi mikroorganisme dengan inang.
Cotty dan Gracia (2007) menjelaskan bahwa ketiga faktor tersebut mempengaruhi
jamur dalam menyerang tanaman jagung. Mikrobiologi udara berkaitan dengan
bidang kesehatan, makanan, dan pertanian.
Mikrobiologi Tanah
Tanah merupakan campuran yang terdiri dari bahan organik, anorganik,
air dan udara yang semuanya tercampur menjadi satu sehingga sulit dipisahkan
antara satu dengan yang lainnya. Senyawa organik merupakan kumpulan sisa-sisa
makanan yang sebagian telah diuraikan. Bahan organik tersebut merupakan
bagian yang mudah dihancurkan oleh organisme tanah seperti bakteri, jamur,
mikro-alga dan protozoa. Dengan demikian mikroorganisme termasuk bagian
tanah yang berperan penting dalam menentukan sifat dan tekstur tanah (Kusnadi,
dkk. 2003).
Mikrobiologi Air
Air merupakan materi penting dalam kehidupan. Semua makhluk hidup
membutuhkan air. Misalnya sel hidup, baik hewan maupun tumbuhan, sebagian
besar tersusun oleh air, yaitu lebih dari 75% isi sel tumbuhan atau lebih dari 67%
isi sel hewan. Dari sejumlah 40 juta milkubik air yang berada di permukaan dan di
dalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5% (0,2 juta mil-kubik) yang secara
langsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Karena dari jumlah 40 juta
3
mil-kubik, 97% terdiri dari air laut dan jenis air lain yang berkadar-garam tinggi,
2,5% berbentuk salju dan es-abadi yang dalam keadaan mencair baru dapat
dipergunakan secara langsung oleh manusia. Kebutuhan air untuk keperluan
sehari-hari, berbeda untuk setiap tempat dan setiap tingkatan kehidupan. Biasanya
semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat pula jumlah kebutuhan air.
Mikrobiologi limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri, rumah tangga (domestik) maupun rumah sakit, yang kehadirannya pada
suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki
nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia
organik dan anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran
limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis
dan karakteristik limbah. Berdasarkan karakteristiknya, limbah berukuran mikro,
bersifat dinamis, berdampak luas dalam penyebarannya dan berdampak jangka
panjang (antar generasi). Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah
volume limbah, kandungan bahan pencemar dan frekuensi pembuangan limbah.
Penanganan limbah meliputi pengumpulan bahan limbah, pengangkutannya
(transportasi), pemrosesan limbah dan mendaur ulang limbah menjadi bahan yang
tidak berbahaya atau penempatan limbah material pada tempatnya. Limbah itu
sendiri dapat dibagi atas beberapa bentuk yaitu limbah padat, limbah cair dan
limbah gas, yang memerlukan metode pengelolaan yang berbeda-beda.
Dalam proses pengelolaan limbah, faktor ekonomi memegang peranan penting
karena proses pengumpulan dan pendaur-ulangan limbah membutuhkan biaya
yang sangat tinggi. Untuk itu diperlukan dukungan dari seluruh masyarakat untuk
bersamasama menangani limbah ini. Hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat
untuk mengatasi masalah limbah ini adalah meminimalisasi limbah yang
diproduksi baik itu di rumah tangga, rumah sakit maupun industri.
4
B. Biodegradasi Dan Bioremediasi
Biodegradasi
Biodegradasi merupakan suatu proses untuk merehabilitasi lingkungan yang
telah tercemar oleh bahan kimia yang membahayakan dengan menggunakan
mikroba menjadi bentuk yang lebih sederhana. Fadlilah dan Shovitri (2014)
menjelaskan biodegradasi adalah proses mikroorganisme mampu mendegradasi
atau memecah senyawa polimer alam dan polimer sintetik. Polimer alam seperti
lignin dan selulosa, sedangkan polimer sintetik seperti polietilen dan polistiren.
Biodegradasi merupakan proses alami oleh mikroba yang mengkonsumsi
hidrokarbon dan menghasilkan air, karbondioksida. Proses biodegradasi adalah
suatu oksidasi dasar, enzim dari bakteri mengkatalisasi penempatan oksigen ke
dalam hidrokarbon sehingga molekul dapat digunakan dalam metabolisme seluler
(Bragg, Prince, Wilkinson, Atlas, 2012). Biodegradasi juga bersifat sebagai
katabolisme dari suatu senyawa menjadi metabolisme pusat (Gibson, 2011).
Dalam proses biodegradasi terjadi konversi yang lengkap dari bahan-bahan kiia
yang komples menjadi produk yang tereliminasi seperti air (H2O) dan
karbondioksida (CO2) (Fingerman dan Nagabhushanam, 2005 dalam Sumarsono
2011). Proses biodegradasi senyawa hidrokarbon hingga sempurna melibatkan
suatu kumpulan mikroba yang saling berinteraksi secara sinergik dalam bentuk
konsorsium (Nugroho, 2006 dalam Sumarsono 2011).
Mekanisme biodegradasi diawali dengan degradasi secara biotik yaitu
fotodegradasi yang mengubah gugus rantai utama dengan adanya gugus karbonil
(C=O), sehingga terjadi oksidasi karbon pada rantai polimer polietilen (Leja &
Lewandowicz,2009). 6 Biodegradasi yang diharapkan adalah degradasi yang
melibatkan senyawa mikroba, sehingga mikroba mempunyai kemampuan untuk
menggunakan senyawa pestisida tersebut sebagai sumber karbon dan sumber
energi untuk petumbuhannya. Pada kenyataannya menurut Bollag (1992) selain
mekanisme pestisida sebagai sumber karbon dan energi, terdapat gangguan
mikroba seperti transformasi kometabolik, reaksi konjugasi, dan akumulasi
pestisida dalam sel mikroba itu sendiri. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya
senyawa-senyawa baru yang lebih berbahaya dari residu pestisida itu sendiri.
5
Biodegradasi yang diharapkan berjalan sempurna sehingga molekul pestisida
yang beracun dapat terurai menjadi senyawa anorganik yang lebih sederhana atau
menjadi senyawa yang tidak berbahaya. Mekanisme degradasi hanya
menyebabkan perubahan senyawa saja atau perubahan secara temporer tidak akan
menghilangkan potensi racun bagi lingkungan (Suherman, 2000).
Biodegradasi senyawa hidrokarbon yang terdapat pada pestisida dipengaruhi
oleh faktor fisika, kimia, dan biologi. Faktor fisika-kimia yang berpengaruh
terhadap biodegradasi yaitu struktur kimia pada pestisida, konsentrasi pestisida,
suhu, oksigen, pH, nutrisi, cahaya, dan tekanan osmotik.
Umumnya kecepatan degradasi pestisida oleh bakteri berlangsung optimum
pada suhu 15-30°C. Faktor biologis meliputi mikroorganisme yang ada, karakter,
jumlah sel, dan enzim yang dimiliki pada mikroorganisme pendegradasi tersebut.
Bioremediasi
6
pengetahuan yang lebih baik mengenai bagaimana polutan dapat didegradasi oleh
mikroorganisme, identifikasi jenis-jenis mikrob yang baru dan bermanfaat, dan
kemampuan untuk meningkatkan bioremediasi melalui teknologi genetik.
Teknologi genetika molekuler sangat penting untuk mengidentifikasi gen-
gen yang mengkode enzim yang terkait pada bioremediasi. Karakterisasi dari gen-
gen yang bersangkutan dapat meningkatkan pemahaman kita tentang
bagaimana mikrob-mikrob memodifikasi polutan beracun menjadi tidak
berbahaya.
Persamaan
biodegradasi dan
bioremediasi
7
Biodegradasi merupakan
bagian proses dari
bioremediasi.
Biodegradasi dan
bioremidiasi merupakan
suatu yang berhubungan
satu sama lain.
Biodegradasi sebagai
dasar dari proses
bioremediasi yaitu suatu
proses yang
melibatkan reaksi
katabolisme dari senyawa
organik dan anorganik
yang
8
melibatkan proses
transformasi bahan
pencemar dan
kemampuan agen biologi
dalam detoksifikasi
polutan baik secara tunggal
maupun konsorsium.
Perbedaan biodegradasi
dan bioremediasi
a. Biodegradasi
- Biodegradasi adalah
proses dimana bahan
organik yang dirombak
oleh
9
enzim yang dihasilkan oleh
organisme hidup.
- Biodegradasi adalah
istilah yang sering
digunakan dalam kaitannya
dengan
ekologi, pengelolaan
sampah dan lingkungan
proses
pemulihan/bioremediasi.
Persamaan
biodegradasi dan
bioremediasi
10
Biodegradasi merupakan
bagian proses dari
bioremediasi.
Biodegradasi dan
bioremidiasi merupakan
suatu yang berhubungan
satu sama lain.
Biodegradasi sebagai
dasar dari proses
bioremediasi yaitu suatu
proses yang
melibatkan reaksi
katabolisme dari senyawa
organik dan anorganik
yang
11
melibatkan proses
transformasi bahan
pencemar dan
kemampuan agen biologi
dalam detoksifikasi
polutan baik secara tunggal
maupun konsorsium.
Perbedaan biodegradasi
dan bioremediasi
a. Biodegradasi
- Biodegradasi adalah
proses dimana bahan
organik yang dirombak
oleh
12
enzim yang dihasilkan oleh
organisme hidup.
- Biodegradasi adalah
istilah yang sering
digunakan dalam kaitannya
dengan
ekologi, pengelolaan
sampah dan lingkungan
proses
pemulihan/bioremediasi.
Persamaan
biodegradasi dan
bioremediasi
13
Biodegradasi merupakan
bagian proses dari
bioremediasi.
Biodegradasi dan
bioremidiasi merupakan
suatu yang berhubungan
satu sama lain.
Biodegradasi sebagai
dasar dari proses
bioremediasi yaitu suatu
proses yang
melibatkan reaksi
katabolisme dari senyawa
organik dan anorganik
yang
14
melibatkan proses
transformasi bahan
pencemar dan
kemampuan agen biologi
dalam detoksifikasi
polutan baik secara tunggal
maupun konsorsium.
Perbedaan biodegradasi
dan bioremediasi
a. Biodegradasi
- Biodegradasi adalah
proses dimana bahan
organik yang dirombak
oleh
15
enzim yang dihasilkan oleh
organisme hidup.
- Biodegradasi adalah
istilah yang sering
digunakan dalam kaitannya
dengan
ekologi, pengelolaan
sampah dan lingkungan
proses
pemulihan/bioremediasi.
Persamaan
biodegradasi dan
bioremediasi
16
Biodegradasi merupakan
bagian proses dari
bioremediasi.
Biodegradasi dan
bioremidiasi merupakan
suatu yang berhubungan
satu sama lain.
Biodegradasi sebagai
dasar dari proses
bioremediasi yaitu suatu
proses yang
melibatkan reaksi
katabolisme dari senyawa
organik dan anorganik
yang
17
melibatkan proses
transformasi bahan
pencemar dan
kemampuan agen biologi
dalam detoksifikasi
polutan baik secara tunggal
maupun konsorsium.
Perbedaan biodegradasi
dan bioremediasi
a. Biodegradasi
- Biodegradasi adalah
proses dimana bahan
organik yang dirombak
oleh
18
enzim yang dihasilkan oleh
organisme hidup.
- Biodegradasi adalah
istilah yang sering
digunakan dalam kaitannya
dengan
ekologi, pengelolaan
sampah dan lingkungan
proses
pemulihan/bioremediasi.
Persamaan
biodegradasi dan
bioremediasi
19
Biodegradasi merupakan
bagian proses dari
bioremediasi.
Biodegradasi dan
bioremidiasi merupakan
suatu yang berhubungan
satu sama lain.
Biodegradasi sebagai
dasar dari proses
bioremediasi yaitu suatu
proses yang
melibatkan reaksi
katabolisme dari senyawa
organik dan anorganik
yang
20
melibatkan proses
transformasi bahan
pencemar dan
kemampuan agen biologi
dalam detoksifikasi
polutan baik secara tunggal
maupun konsorsium.
Perbedaan biodegradasi
dan bioremediasi
a. Biodegradasi
- Biodegradasi adalah
proses dimana bahan
organik yang dirombak
oleh
21
enzim yang dihasilkan oleh
organisme hidup.
- Biodegradasi adalah
istilah yang sering
digunakan dalam kaitannya
dengan
ekologi, pengelolaan
sampah dan lingkungan
proses
pemulihan/bioremediasi.
Persamaan
biodegradasi dan
bioremediasi
22
Biodegradasi merupakan
bagian proses dari
bioremediasi.
Biodegradasi dan
bioremidiasi merupakan
suatu yang berhubungan
satu sama lain.
Biodegradasi sebagai
dasar dari proses
bioremediasi yaitu suatu
proses yang
melibatkan reaksi
katabolisme dari senyawa
organik dan anorganik
yang
23
melibatkan proses
transformasi bahan
pencemar dan
kemampuan agen biologi
dalam detoksifikasi
polutan baik secara tunggal
maupun konsorsium.
Perbedaan biodegradasi
dan bioremediasi
a. Biodegradasi
- Biodegradasi adalah
proses dimana bahan
organik yang dirombak
oleh
24
enzim yang dihasilkan oleh
organisme hidup.
- Biodegradasi adalah
istilah yang sering
digunakan dalam kaitannya
dengan
ekologi, pengelolaan
sampah dan lingkungan
proses
pemulihan/bioremediasi.
Persamaan
biodegradasi dan
bioremediasi
25
Biodegradasi merupakan
bagian proses dari
bioremediasi.
Biodegradasi dan
bioremidiasi merupakan
suatu yang berhubungan
satu sama lain.
Biodegradasi sebagai
dasar dari proses
bioremediasi yaitu suatu
proses yang
melibatkan reaksi
katabolisme dari senyawa
organik dan anorganik
yang
26
melibatkan proses
transformasi bahan
pencemar dan
kemampuan agen biologi
dalam detoksifikasi
polutan baik secara tunggal
maupun konsorsium.
Perbedaan biodegradasi
dan bioremediasi
a. Biodegradasi
- Biodegradasi adalah
proses dimana bahan
organik yang dirombak
oleh
27
enzim yang dihasilkan oleh
organisme hidup.
- Biodegradasi adalah
istilah yang sering
digunakan dalam kaitannya
dengan
ekologi, pengelolaan
sampah dan lingkungan
proses
pemulihan/bioremediasi.
Persamaan
biodegradasi dan
bioremediasi
28
Biodegradasi merupakan
bagian proses dari
bioremediasi.
Biodegradasi dan
bioremidiasi merupakan
suatu yang berhubungan
satu sama lain.
Biodegradasi sebagai
dasar dari proses
bioremediasi yaitu suatu
proses yang
melibatkan reaksi
katabolisme dari senyawa
organik dan anorganik
yang
29
melibatkan proses
transformasi bahan
pencemar dan
kemampuan agen biologi
dalam detoksifikasi
polutan baik secara tunggal
maupun konsorsium.
Perbedaan biodegradasi
dan bioremediasi
a. Biodegradasi
- Biodegradasi adalah
proses dimana bahan
organik yang dirombak
oleh
30
enzim yang dihasilkan oleh
organisme hidup.
- Biodegradasi adalah
istilah yang sering
digunakan dalam kaitannya
dengan
ekologi, pengelolaan
sampah dan lingkungan
proses
pemulihan/bioremediasi.
Persamaan biodegradasi dan bioremediasi
1. Biodegradasi merupakan bagian proses dari bioremediasi.
2. Biodegradasi dan bioremidiasi merupakan suatu yang berhubungan satu
sama lain.
3. Biodegradasi sebagai dasar dari proses bioremediasi yaitu suatu
proses yang melibatkan reaksi katabolisme dari senyawa organik dan
anorganik yang melibatkan proses transformasi bahan pencemar dan
kemampuan agen biologi dalam detoksifikasi polutan baik secara tunggal
maupun konsorsium.
Perbedaan biodegradasi dan bioremediasi
a. Biodegradasi
31
1. Biodegradasi adalah proses dimana bahan organik yang dirombak
oleh enzim yang dihasilkan oleh organisme hidup.
2. Biodegradasi adalah istilah yang sering digunakan dalam kaitannya
dengan ekologi, pengelolaan sampah dan lingkungan proses
pemulihan/bioremediasi.
b. Bioremediasi
- Bioremediasi mengacu
pada proses penggunaan
mikroorganisme untuk
menghilangkan polutan
lingkungan yaitu limbah
beracun yang ditemukan di
tanah, air, udara dll.
Mikroba berperan dalam
bioremediasi. Inti dari
bioremediasi adalah
membersihkan lingkungan
dengan menghilangkan
32
limbah organik yang
dilakukan oleh mikroba.
Proses menghilangkan
limbah
organik ini dapat melalui
biodegrdasi.
- Teknologi
bioremediasi pada
umumnya dapat
berlangsung secara
biostimulasi dan
bioaugmentasi yang
melibatkan aktivitas
enzimatik.
33
- Proses aktivitas
enzimatik sangat
berpengaruh besar dalam
bioremediasi.
- Penemuan strain
bakteri penghasil enzim
pendegradasi polutan
dapat
dijadikan dasar
pengembangan teknologi
boremediasi dalam
mengatasi
pencemaran lingkungan
b. Bioremediasi
1. Bioremediasi mengacu pada proses penggunaan mikroorganisme untuk
menghilangkan polutan lingkungan yaitu limbah beracun yang ditemukan
di tanah, air, udara dll. Mikroba berperan dalam bioremediasi. Inti
dari bioremediasi adalah membersihkan lingkungan dengan
34
menghilangkan limbah organik yang dilakukan oleh mikroba. Proses
menghilangkan limbah organik ini dapat melalui biodegrdasi.
2. Teknologi bioremediasi pada umumnya dapat berlangsung secara
biostimulasi dan bioaugmentasi yang melibatkan aktivitas enzimatik.
3. Proses aktivitas enzimatik sangat berpengaruh besar dalam bioremediasi.
4. Penemuan strain bakteri penghasil enzim pendegradasi polutan dapat
dijadikan dasar pengembangan teknologi boremediasi dalam mengatasi
pencemaran lingkungan.
BAB III
Kesimpulan
1. Pengertian mikrobiologi lingkungan.
Mikrobiologi lingkungan merupakan bagian dari mikrobiologi yang
mempelajari bentuk, sifat, dan peranan mikrooorganisme di dalam
lingkungan (air, tanah, udara). Beberapa bahasan utama dari mikrobiologi
lingkungan antara lain mikrobiologi akuatik, mikrobiologi limbah,
mikrobiologi tanah, dan mikrobiologi udara.
2. Peranan mikrobiologi dalam kehidupan.
35
peran mikrobia dalam mikrobiologi digunakan untuk deteksi dan
identifikasi agensia penyakit dan hingga sampai saat ini berkembang
menjadi upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit melalui penemuan
bahan kimia antimikrobia maupun antibiotik.
Peranan mikrobia dalam lingkungan pertanian pun berkembang, khususnya
terkait dengan kesuburan tanah dengan ditemukannya kemampuan
mikrobia dalam melakukan perubahan biokimiawi bahan anorganik
maupun bahan organik serta kemampuan mikrobia menghambat nitrogen
udara, baik secara simbiotik mapun non simbiotik.
3. Pengertian biodegradasi dan bioremediasi.
Bioremediasi adalah teknik pengelolaan limbah yang menggunakan agen
biologis untuk membersihkan polutan dari lingkungan. Biodegradasi adalah
proses penguraian zat organik di lingkungan oleh mikroorganisme.
4. Proses biodegradasi dan bioremediasi.
Bioremediasi mengacu pada segala proses yang menggunakan
mikroorganisme seperti bakteri, fungi (mycoremediasi), yeast, alga dan
enzim-enzim yang dihasilkan oleh mikroba tersebut untuk membersihkan
atau menetralkan bahan-bahan kimia dan limbah secara aman dan salah
satu alternatif dalam mengatasi masalah lingkungan.
Proses biodegradasi adalah suatu oksidasi dasar, enzim dari bakteri
mengkatalisasi penempatan oksigen ke dalam hidrokarbon sehingga
molekul dapat digunakan dalam metabolisme seluler.
DAFTAR PUSTAKA
36