Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH DASAR DASAR ILMU TANAH

PENGAMATAN PADA SIFAT FISIK TANAH

OLEH

SITI ISRAWATI (19061009)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum Dasar-dasar Ilmu

Tanah untuk memenuhi tugas praktikum lapangan Dasar-dasar Ilmu Tanah Fakultas

Perikanan Universitas Muhammadiyah luwuk.

Kami menyampaikan terima kasih kepada Dosen Pembimbing bapak Winarto

Ramlan, S.P.,M.P dan teman-teman praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah yang telah

membantu menyiapkan dan memberikan saran dalam penyusunan laporan ini.

Akhir kata dengan segala keterbatasan serta pengetahuan, saya menyadari bahwa

dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,

saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun sehingga dapat

menyempurnakan kekurangan saya dalam menyusun laporan di masa yang akan datang

dan semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Luwuk, 28 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Isi Halaman

SAMPUL......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL........................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... v

I.      PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2.     Tujuan Praktikum.............................................................................. 2

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.     Gambaran umum lokasi praktikum.................................................... 3

2.2.      Profil Tanah....................................................................................... 3

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1.      Waktu dan Tempat............................................................................ 5

3.2.      Prosedur Kerja................................................................................... 5

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.      Hasil ................................................................................................. 11

4.2.      Pembahasan....................................................................................... 13

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.      Kesimpulan........................................................................................ 15

iii
5.2.      Saran.................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv
v
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proses kimia

dan lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi. Tanah berbeda dari batuan induknya

karna interaksi antara, hidrosfer,atmosfer,litosfer dan biosfer ini adalah campuran dari

konstituen mineral dan organik yang dalam keadaan padat,gas, dan cair (Susanto 2015).

Fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh makhluk hidup. Proses

pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk menjadi bahan induk

tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan yang

dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan tanah, pembentukan

struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke bagian bawah dan

berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali lubang pada tanah maka akan

terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat fisik, kimia, dan biologinya, lapisan-

lapisan inilah yang disebut dengan horizon tanah yang terbentuk dari mineral anorganik

akar. Susunan horizon tanah tersebut biasa disebut profil tanah (Hanafiah 2014).

Dengan kata lain, profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh

tanah yang menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah sampai

lapisan bahan induk dibawahnya. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk selain dipengaruhi

oleh perbedaan bahan induk sebagai bahan pembentuknya, juga terbentuk karena

pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air

Berdasarkan uraian diatas, maka pengamatan profil tanah perlu di lakukan

mengingat besarnya manfaat tanah bagi kehidupan kita sehari-hari serta terdapatnya

1
berbagai jenis tanah yang memiliki jenis penggunaan yang berbeda sekaligus dalam

langkah awal penelitian dan pengamatan terhadap tanah.

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah pengamatan langsung di lapangan mengenai sifat

fisik tanah yang terdiri dari (profil tanah, tekstur tanah, struktur tanah, gaya adhesi dan

kohesi, konsistensi tanah dan aerase drainase) dan manfaat praktikum adalah sebagai

bahan informasi praktikum yang dilakukan di lapangan.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran umum lokasi praktikum

Praktikum mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Tanah ini diadakan pada hari Sabtu,

pada tanggal 6 Maret 2021 pada waktu 10.00 wita sampai selesai dan berlokasi di

Agrowisata Desa Lontos kecamatan Luwuk Timur.

2.2. Profil Tanah

Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas ke batuan

induk tanah, yang biasanya terdiri dari horizon-horizon O-A-E-B-C-R. Empat lapisan

teratas yang masih di pengaruhi cuaca disebut solum tanah. Horizon O-A disebut

horizon tanah atas dan horizon E-B disebut lapisan tanah bawah (Hanafiah 2014).

Apabila kita menggali lubang pada tanah, maka kalau kita perhatikan dengan

teliti pada masing-masing sisi lubang tersebut akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang

mempunyai sifat yang berbeda-beda. Di suatu tempat ditemukan lapisan pasir

berselang-seling dengan lapisan liat, lempung atau debu, sedang di tempat lain

ditemukan tanah yang semuanya terdiri dari liat, tetapi di lapisan bawah berwarna

kelabu dengan bercak-bercak merah, di bagian tengah berwarna merah, dan lapisan

atasnya berwarna kehitam-hitaman (Maidhal 1993).

2.3. TeksturTanah

Tekstur tanah yaitu besar kecilnya butiran-butiran tanah, dimana tekstur ini dapat kita

bedakan jadi tiga kelas yaitu tanah pasir, lempung dan tanah liat. Tekstur tanah yang

3
baik adalah tanah lempung dengan perbandingan antara pasir, debu dan tanah liat harus

sama, sehingga tanah tidak terlalu lepas dan tidak terlalu lekat (Maidhal 1993).

Berdasarkan teksturnya maka tanah digolongkan menjadi: Tanah bertekstur kasar atau

tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur pasir

atau pasir berlempung. Tanah bertekstur halus atau tanah berliat berarti tanah yang

mengandung minimal 37,5% liat atau bertekstur liat, liat berdebuhatau liat berpasir.

Tanah bertekstur sedang terdiri dari tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar. Tanah

bertekstur sedang meliputi yang bertekstur lempung berpasir sangat halus dan lempung,

lempung berdebuh. Tanah bertekstur sedang tetapi agak halus (Hanafiah 2014).

2.4. Struktur Tanah

Struktur tanah adalah penyusun antar partikel tanah primer dan bahan organik serta

oksida, membentuk agregat sekunder. Tanah dikatakan memiliki struktur lepas butir,

bila butir-butir tanah letaknya berderai atau terlepas satu sama lainnya, sedangkan

tanah berstruktur remah bila butir-butir tanah berkumpul membentuk semacam

kerak roti. Dan struktur remah merupakan struktru tanah yang paling baik untuk

4
dijadikan sebagai tanah pertanian. Tanah yang berstruktur gumpal ditandai dengan

butir2 tanah melekat sangat rapat satu sama lain (Susanto 2005).

2.5. Konsistensi Tanah

Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir

tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Konsistensi adalah

salah satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada saat

memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gaya

kohesi (tarik menarik antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antara partikel dan

air) dengan berbagai kelembaban tanah. Konsistensi tanah adalah suatu sifat tanah

yang menunjukkan derajat kohesi dan adhesi diantara partikel – parkikel tanah

dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk yang disebabkan oleh

tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengarui bentuk tanah (Kohnke, 1968)

2.6. Aerase dan Drainase

Aerasi adalah proses dimana air dikontakkan dengan udara agar terjadi transfer

massa antara air dan udara. Proses ini adalah proses fisik dimana molekul-molekul

gas mengalami pertukaran antara cairan dan gas pada interface gas-cairan.

Pertukaran ini menghasilkan penambahan konsentrasi gas pada cairan selama kondisi

belum jenuh (saturated) cairan gas pada tekanan dan temperatur tertentu, disebut

5
dengan absorpsi gas, dan sebaliknya terjadi penurunan konsentrasi jika cairan dalam

keadaan oversaturated, disebut desorpsi (Degremont, 1991).

6
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Tanah ini dilaksanakan pada hari

Sabtu, pada tanggal 6 Maret 2021, bertempat di Agrowisata Desa Lontos kecamatan

Luwuk Timur pada waktu 10.00 sampai selesai.

3.2. Prosedur Kerja

3.2.1. Profil Tanah

Carilah irisan melintang tubuh bumi atau tanah dilokasi praktek atau sekitar

lokasi praktik

3.2.2. Tekstur Tanah

 Ambil tanah dengan tangan dan tempatkan diantara jempol dan ibu jari

lalu pirit/tekan kedua jari dan rasakan perbandingan pasir, liat dan debu

dibagian atas lahan.

 Lakukan pengolahan lahan dengan cangkul dengan kedalaman olahan 20

cm – 25 cm. Lakukan pengadukan tanah lalu amati teksturnya seperti

pada langkah sebelumnya.

3.2.3. Struktur Tanah

 Ambil kamera anda, lalu potret permukaan tanah sebelum dioleh.

Perbesar tampilan gambar sehingga terlihat bentuk butiran tanah, apakah

butiran bulat, persegi, lempengan, tiang-tiang.

7
 Lakukan pengolahan lahan dengan cangkul dengan kedalaman olahan 20

cm – 25 cm. Lakukan pengadukan tanah lalu amati teksturnya seperti

pada langkah pertama.

3.2.4. Gaya Adhesi dan Kohesi

Gaya Adhesi adalah gaya tarik antara butiran tanah dengan benda lain,

sedangkan gaya kohesi adalah gaya tarik antara butiran tanah.

3.2.5. Konsistensi Tanah

Konsistensi adalah mudah atau tidaknya gumpalan tanah hancur akibat air.

Ambil gumpalan tanah, lalu masukkan ke dalam wadah yang berisi air. Hitung

waktu yang dibutuhkan hingga gumpalan tanah terbelah dan atau hancur/terurai.

3.2.6. Aerase dan Drainase

Aerase adalah indicator kemampuan infiltrasi air, dan mudah tidaknya air hilang

dari permukaan atau genangan. Siramlah lahan pada bagian permukaan sebelum

diolah dan hitung waktu yang dibutuhkan untuk air hilang dari permukaan lahan

sebelum diolah dan setelah mengalami pengolahan.

8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Data hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 2 berikut :

Tabel : Data hasil pengamatan pada pratikum Planktonologi di Perairan Pantai

Ma’has, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai Luwuk.

4.1.1. Profil Tanah

Tabel 1. Pengamatan Profil tanah


Pengamatan Hasil Pengamatan Keterangan

Seragam Tidak

Terdapat Lapisan Ya

Terjadi Pengulangan Ya
Lapisan

Lebar/Tebal tiap lapisan Ya


tidak sama

4.1.2. Tekstur Tanah

Tabel 2. Pengamatan Tekstur tanah awal


Pengamatan Hasil pengamatan
Tekstur pada permukaan

Tabel 3. Pengamatan tekstur setelah olah lahan

Pengamatan Hasil pengamatan


Tekstur hasil olahan

9
4.1.3. Struktur Tanah

Tabel 4 Pengamatan struktur tanah Sebelum diolah


Pengamatan Hasil pengamatan
Struktur sebelum
pengolahan

Tabel 5. Pengamtan struktur tanah setelah diolah

Pengamatan Hasil pengamatan


Struktur setelah

pengolahan

4.1.4. Gaya Adhesi dan Kohesi

Tabel 6. Gaya Adhesi dan Kohesi


Pengamatan Hasil pengamatan (coret yg tdk perlu)
Gaya Adhesi Kuat/ sedang / lemah
Gaya Kohesi Kuat/ sedang / lemah
4.1.5. Konsistensi Tanah

Tabel 7. Pengamatan konsistensi tanah


Pengamatan Hasil pengamatan (waktu dalam menit)
Gumpalan tanah
terbelah
Gumpalan tanah
hancur

4.1.6. Aerase dan Drainase

Tabel 8. Pengamatan aerase dan drainase


Pengamatan Hasil pengamatan (waktu dalam detik)
Sebelum pengolahan
Setelah pengolahan

10
4.2. Pembahasan

4.2.1. Profil Tanah

Berdasarkan pada tabel diatas pada profil tanah, terlihat profil tanah tersebut

menurut perkiraan lapisan I mempunyai kedalaman lapisan sekitar 25 cm,

lapisan II mempunyai kedalaman lapisan 25 cm dan lapisan III mempunyai

kedalaman lapisan 50 cm. selanjutnya profil tanah tersebut tidak berseragam

karena pada lapisan I, II, dan III berbeda tetapi terjadi pengulangan lapisan

antara lapisan I dan III. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengamatan profil

diatas, bahwa setiap lapisan memiliki kedalaman dan batas lapisan yang hampir

sama. Pada lapisan pertama kedalamannya 0- 25 cm, ada lapisan kedua

kedalamannya sekitar 25-50 cm dan lapiasan ketiga 50-75 cm. Hal ini didukung

oleh Hanafiah (2014) yang mengatakan bahwa lapisan tanah atas memiliki

ketebalan solum sekitar 20 sampai 35 cm.

4.2.2. Tekstur Tanah

Berdasarkan pada hasil pengamatan pada tekstur tanah awal yang dirasakan oleh

tangan yaitu tekstur pada permukaan tanah yaitu pasir, debu dan liat yang berarti

pasir lebih dominan, kemudian debu berada di antaranya dan terakhir liat. Setelah

dilakukan olahan pada tanah tersebut teksturnya tetap sama seperti sebelumnya.

4.2.3. Struktur Tanah

11
Berdasarkan pada hasil pengamatan yang terdapat pada tabel di atas, struktur

tanah sebelum diolah yaitu berbentuk butiran persegi dan setelah dilakukan

pengolahan struktur tanah tersebut berubah dan memiliki bentuk seperti tiang-

tiang.

4.2.4. Gaya Adhesi dan Kohesi

Berdasarkan hasil pengamatan pada gaya adhesi dan kohesi yaitu berada di skala

sedang yaitu dicirikan gumpalan tanah baru akan hancur jika diberi tekanan pada

remasan atau jika hanya mendapat tekanan jari-jari tangan saja belum mampu

menghancurkan gumpalan tanah.

4.2.5. Konsistensi Tanah

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan pada konsistensi tanah akan hancur

akibat air, gumpalan tanah tersebut terbelah hanya memerlukan waktu 4 detik

dan gumpalan tanah hancur hanya selama 58 detik saja yang berarti dapat

dicirikan konsistensi tanah tersebut mudah hancur akibat air.

4.2.6. Aerase dan Drainase

Berdasarkan hasil pengamatan pada aerase dan drainase yaitu kemampuan

infiltrasi air dan mudah tidaknya air menghilang dari permukaan dari tabel diatas

hanya memerlukan 2 detik saja sebelum pengolahan dan 1 detik saja setelah di

olah artinya air yersebut sangat mudah menghilang dari permukaan tanah karena

tanah lebih dominan berpasir sehingga sangat cepat menyerap air.

12
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat ditarik sebuah

kesimpulan sebagai berikut :

 Profil tanah adalah tidak seragam, terdapat lapisan, terjadi pengulangan dan

lebar/tebal tiap lapisan tidak sama.

 Tekstur tanah adalah tekstur tanah awal yaitu pasir, debu dan liat dan tekstur

tanah setelah diolah sama seperti di awal.

 Struktur tanah adalah sebelum diolah yaitu berbentuk butiran persegi dan setelah

dilakukan pengolahan struktur tanah tersebut berubah menjadi bentuk seperti

tiang-tiang.

 Gaya Adhesi dan Kohesi adalah berada di skala sedang yaitu dicirikan gumpalan

tanah baru akan hancur jika diberi tekanan pada remasan atau jika hanya

mendapat tekanan jari-jari tangan saja belum mampu menghancurkan gumpalan

tanah.

 Konsistensi Tanah adalah gumpalan tanah terbelah selama 4 detik dan gumpalan

tanah hancur selama 58 detik akibat air.

 Aerase dan Drainase adalah air menghilang dari permukaan. Air menghilang

sebelum pengolahan selama 2 detik dan setelah pengolahan hanya selama 1

detik.

5.2. Saran

13
Melihat keadaan sifat fisik tanah yang telah selesai di amati bahwa tanahnya kurang

keras dan lebih dominan berpasir sehingga tidak bisa digunakan sebagai pembukaan

lahan tambak dalam perikanan. Agar penggunaan tanah tersebut intensif maka

sebaiknya dilakukan pengadaan pengairan (irigasi) mengingat sekarang adalah musim

kemarau.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Pers.

Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan.

Yogyakarta: Kanisius.

Maidhal, 1993. Skripsi “Perbandingan sifat fisika tanah lapisan atas oxisol di  dataran

tinggi dan dataran rendah”. Universitas Andalas Fakultas Pertanian. Padang.

Kohke, H. 1968. Soil Physic. Bombay: Tata Mc Graw-Hill Publishing.

Degremont, 1991, Water Treatment Handbook, 6th edition, Vol.1.Rueil- Malmaison

Cedex, France.

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai