Abstrak
Pada tahap pengeringan pertama sebelum jagung di pipil, pengeringan dilakukan selama 7 hari
dan hasilnya kadar air pada jagung menurun sampai 12 %. Hal ini bertujuan untuk membuat
benih jagung agar tidak mudah busuk, dan uap untuk mengeringkan jagung di ambil dari
pembakaran bonggol jagung. Setelah jagung di keringkan selanjutnya jagung akan dipipil pada
mesin pemipil jagung, untuk memindahakan jagung dari bak dryer ke mesin pemipil
menggunakan konveyor, dan pada proses pengeluaran jagung dari bak dryer ke konveyor masih
dilakuakn secara manual, yaitu dengan cara membuka pintu penutup bak dryer. Hal tersebut akan
memperlambat suatu prose produksi, karena untuk membuka pintu bak dryer pekerja harus
berjalan memasuki lorong yang panjang untuk membuka satu persatu pintu. rumusan masalah
“Bagaimana cara merancang alat pintu otomatis bak dryer dengan sistem pneumatik di PT. BISI
International Tbk.”? Metode yang digunakan adalah metode survey, hasil yang di dapat adalah
diameter silinder piston yang digunakan sebesar 30 mm dan diameter piston sebesar 12 mm
dengan panjang 1000 mm. kompresor yang dibutuhkan sebesar 0,92 PK untuk 1 buah pintu Bak
Dryer, dan total rancangan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk 1 pintu Bak Dryer Semi
Otomatis sebesar Rp 8.389.900.
PENDAHULUAN
PT. BISI International Tbk, adalah salah satu perusahaan yang berkembang pesat di Indonesia
dalam bidang pembuatan biji benih untuk pertanian, mengingat Indonesia merupakan salah satu
negara agraris yang banyak bermata pencarian sebagai petani. PT. BISI International Tbk, di
dirikan pada tahun 1984 dengan nama PT Bright Indonesia Seed Industry.
Benih yang berkualitas sangat banyak dibutukan terutama dalam proses bercocok tanam dan
memperoleh hasil panen yang sangat banyak. Oleh karena hal tersebut PT. BISI International
Tbk, membuat biji benih yang berkualitas mulai dari jagung, padi sampai aneka sayur mayur dan
buah- buahan. Untuk bahan baku pembuatan biji benih perusahaan mengambil hasil panen petani
dari lahan milik sendiri, dan kemudian hasil produksi benih dipasarkan oleh divisi utama
pemasaran keseluruh indonesia untuk memenuhi kebutuhan benih nasional.
PT. BISI International Tbk merupakan perusahaan hanya mengolah biji benih jagung dan
padi. Untuk proses pembuatan benih jagung memiliki beberapa tahapan yaitu mulai dari proses
penimbangan berat jagung, penyotiran kualitas jagung, proses pengeringan pertama sebelum
dipipil selama 7 hari, proses pemipilan, proses pengeringan ke dua setelah di pipil selama 1 hari,
proses penyotriran biji jagung berdasarkan ukuran, proses penyimpanan pada ruangan dingin
dengan suhu 12 º, dan proses pengemasan.
Pada tahap pengeringan pertama sebelum jagung di pipil, pengeringan dilakukan selama 7 hari
dan hasilnya kadar air pada jagung menurun sampai 12 %. Hal ini bertujuan untuk membuat
benih jagung
agar tidak mudah busuk, dan uap untuk mengeringkan jagung di ambil dari pembakaran bonggol
jagung. Setelah jagung di keringkan selanjutnya jagung akan dipipil pada mesin pemipil jagung,
untuk memindahakan jagung dari bak dryer ke mesin pemipil menggunakan konveyor, dan pada
proses pengeluaran jagung dari bak dryer ke konveyor masih dilakuakn secara manual, yaitu
dengan cara membuka pintu penutup bak dryer. Hal tersebut akan memperlambat suatu prose
produksi, karena untuk membuka pintu bak dryer pekerja harus berjalan memasuki lorong yang
panjang untuk membuka satu persatu pintu. Untuk tingkat keamanan bagi pekerja juga masih
kurang dikarenan banyaknya debu dan panasnya udara pada lorong tersebut.
Dengan hal tersebut maka penulis
ingin merancang pintu semi otomatis bak dryer menggunakan sistem pneumatik. Dengan adanya
alat ini akan mempercepat suatu produksi dan mengurangi tingkat kecelakaan pekerja. Menurut
latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah “Bagaimana cara merancang alat pintu
otomatis bak dryer dengan sistem pneumatik di PT. BISI International Tbk.”
Metode penelitian
TUGAS SISTEM PNEUMATIC
RANGKUMAN JURNAL TENTANG SISTEM PNEUMATIC
DISUSUN OLEH:
YANUAR KRISTIANA A
NAMA KELOMPOK :
MUHAMMAD RIDWAN
HARTONO
Tahap 2. Perancangan
Tahap kedua ini dilakukan perencanaan sistem dari data yang sudah ada dari hasil pengumpulan
data sehingga data tersebut dapat dijadikan acuan dalam proses berikutnya. Perancangan alat ini
terlebih dahulu membuat gambar model melalui inventor atau dalam bentuk gambar lainnya, lalu
sampai akhirnya kita akan mendapatkan hasil simulasinya. Selanjutnya masuk tahap penrencaan
bahan dalam tentang cara pembuatan komponen-komponen alat dan pembelian komponen
yang di butuhkan dalam pembuatan alat.
Proses Pembuatan
Proses perancangan Bak Dryer ini akan membantu mempercepat suatu produksi dan mengurangi
tingkat kecelakaan pekerja.
Desain Perancangan
Gambar 4.3. Desain Perancangan. Sumber: Dokumentasi Penulis, 2017
Desain Pintu Otomatis Dengan Sistem Pneumatik
Keterangan :
1. Panel Kontrol 5. Rangka Pintu
2. Selang Udara 6. Poros Roda Pintu
3. Piston 7. Roda Pintu
4. Pintu Bak 8. Damping Pintu
Keluarnya jagung
Sistem Progam Pneumatik Pada Bak Dryer
Sistem program pneumatik yang digunakan pada perancangan pintu semi otomatis Bak
Dryer