Anda di halaman 1dari 7

ALAT TRAKTOR SEMI OTOMATIS

Oleh

Adi Wahyu Kurniawan (5201418027)


Alda Putra Wicaksono (5201419046)
Abim Nur Isnayya (5201419090)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
A. Latar Belakang
Pertanian di Indonesia merupakan sektor yang termasuk paling besar. Hal ini juga yang
menyebabkan Indonesia menjadi negara agraris yang dimana sektor pertanian menjadi sektor
utama. Namun tentu seiring berjalannya waktu diperlukan inovasi untuk meningkatkan hasil
yang ada sehingga hasil produksi akan semakin efektif dan baik. Hal ini diperlukan suatu
mekanisasi pertanian. Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan
produktifitas tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos produksi.
Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi,
efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani.
Proses pengolahan lahan berfungsi untuk menggemburkan tanah,menghilangkan kotoran,
sampah dan gulma pada tanah. Proses pegolahan lahan meliputi tahap pembajakan dan
penggaruan. Pengolahan tanah awalnya dilakukan secara konvensioal atau secara tradisional,
dengan menggunakan tenaga hewan ternak. Seiring dengan perkembangan zaman, pengolahan
tanah dengan pengolahan secara modern menggunakan teknologi yang canggih. Alat-alat
sederhana yang umumnya digunakan untuk mengolah tanah seperti cangkul, parang, sabit dan
lain-lain, sekarang diganti dengan bajak dangaru yang di modifikasi dengan traktor. Penggunaan
pengolah tanah tenaga mesin lebih efisien dan efektif.
Pekerjaan yang biasanya dikerjakan menggunakan teknik tradisional menggunakan alat
manual membutuhkan waktu dan tenaga yang lama. Oleh karena itu traktor dipilih sebagai alat
bantu pertanian agar kerja lebih efisien dan efektif.
Dari hal tersebut kelompok kami memiliki inovasi berupa pengembangan alat traktor semi
otomatis yang dimana taktor ini juga memiliki alat untuk penyemprotan insektisida ataupun
pupuk yang dapat digunakan dalam pertanian. Inovasi ini diharapkan dapat dikembangkan lagi
dan mampu untuk membantu para petani dalam melakukan pekerjaannya.

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas tujuan dari pengembangan alat traktor semi
otomatis sebagai berikut :
1. Menjadikan pengembangan alat traktor semi otomatis sebagai sarana meningkatkan sumber
hasil pertanian
2. Pengembangan alat traktor semi otomatis menjadi sarana mempermudah dalam penebaran
pupuk di dunia pertanian khususnya ladang kering
3. Pengembangan alat traktor semi otomatis dapat dijadikan acuan atau sumber inovasi dalam
pengembangan alat alat pertanian lainnya

C. Manfaat
Berdasarkan tujuan dari permasalahan diatas dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas panen petani karena dapat mengontrol kadar pupuk yang diberikan
pada tanaman
2. Meningkatkan nilai jual produk hasil pertanian karena hasil panen yang bagus
3. Meningkatkan nilai ekonomis serta ramah lingkungan
4. Membantu petani dalam meringankan pekerjaan karena sangat efisien digunakan dalam dunia
pertanian
5. Biaya yang murah untuk perawatan dan harga terjangkau

D. Analisis Kebutuhan Produk

Pengembangan produk alat pertani kini semakin ditingkatkan seiring dengan berkembangnya
produktivitas pertanian di Indonesia. Pengembangan yang dilakukan guna untuk mempermudah
kegiantan pertanian sehingga dapat mengefesienkan waktu dan biaya produksi.
Dari data gambar disamping menunjukan
bawahan produktivitas dan nilai daya beli
petani juga meningkat. Dalam NTP
merupakan salah satu indikator untuk melihat
tingkat kemampuan/daya beli petani di
perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar
(terms of trade) dari produk pertanian dengan
barang dan jasa yang dikonsumsi maupun
untuk biaya produksi.
Pertumbuhan produtivitas petani ini maka,
perlu adanya alat penunjang pertanian.
Dengan itu, kami mengembangkan alat
traktor semi otomatis yang sangat berguna
dalam berbagai sistem pengolahan pertanian.
Sekmen yang kami bangun pada alat ini
dikhususkan pada alat bantu pengendalian
pertumbuhan tanaman dan pembasmian
hama.
Alat traktor semi otomatis dikendalikan
dengan remot kontrol jarak jauh. Yang mana
dalam penggunaannya dapat menekan waktu
dan biaya oprasional. Bahan – bahan yang
digunakan dalam traktor semi otomatis ini
dengan limbah logam yang tetap di uji kekuatan tahan beban. Produksi yang murah dengan
kualitas yang tetap terjamin memudahkan dalam pemasaran produkk yang terjangkau oleh petani.
Dengan adanya alat traktor semi otomatis dapat membantu dalam produktivitas petani dalam
menghasilkan panen lebih banyak dan mutu kualitas yang tetap terjaga.

Komponen – komponen dalam Trator semi otomatis


1. Roda
2. Rangka Traktor
3. Motor Listrik
4. Tabung Semprot Listrik
5. Sistem robotik
E. Model Perancangan
1. Metode Ibrahim Zeid
Metode Ibrahim Zeid ini dikenal luas dari karangan buku Ibrahim Zeid. Metode ini merupakan
pengembangan bertahun-tahun yang mulai dari tahun 50-an. Metode Zeid ini meliputi proses
perancangan, proses pembuatan, dan juga terdapat feedback dari pemasaran yang digunakan
untuk pengembangan produk.
2. Metode French
Metode French hampir sama dengan metode-metode lainnya. Metode French dimulai dengan
menentukan kebutuhan dan diakhiri dengan gambar rancangan dan keterangan lainnya.

3. Metode VDI (Verein Deutcher Ingenieure)


Merupakan suatu metode perancangan dari Persatuan Insinyur Jerman.Metode VDI ini
dikembangkan dari pengalaman-pengalaman insinyur-insinyur Jerman yang dibuat dalam bentuk
diagram yang sistematis. Di dalam diagram terdiri dari tujuh fase dimana masing-masing fase
memberikan hasil seperti yang tercantum pada kotak-kotak jajaran di kolam sebelah kanan, fase-
fase pada cara merancang ini tidak dijelaskan lebih lanjut karena deskripsinya dapat diturunkan
dari deskripsi cara merancang pahl dan beitz pada sub – sub sebelumya.
4. Metode Pahl dan Beitz
Metode Pahl dan Beitz menggabungkan pengalaman mereka didunia industri alat berat selama 20
tahun, pengalaman menulis buku (Engineering Design, 1976), dan mengambil pengalaman-
pengalaman Insinyur Jerman. Metode Pahl dan Beitz lebih sistematis pada bagian perencanaan
dan desain konsep.
Cara merancang Pahl dan Beitz terdiri dari enpat fase yang masing-masing terdiri dari beberapa
langkah, diantaranya adalah : 1) Perencanaan dan penjelasan tugas, 2) Perancangan konsep
produk, 3) Perancangan bentuk produk, dan 4) Perancangan detail. Pada keempat fase ini,
perancangan tidak perlu dikelompokkan ke dalam empat fase secara secara kaku, sebab seperti
misalnya pada fase perancangan detail (fase ke 4), cara pembuatan komponen produk sudah
diperlakukan detail dan terdapat banyak lain contoh seperti itu.

(Rosani, 2010)
F. Penerapan Model Perancangan

Model proses perancangan yang telah dijelaskan, model yang dapat diterapkan pada perancangan alat
traktor semi otomatis ini adalah model perancangan menurut pahl dan beltz. Pada model perancangan
ini dibagi menjadi 4 tahap yaitu:

1. Perencanaan dan Penjelasan Tugas


Tahap ini meliputi pengumpulan informasi permasalahan dan kendala yang dihadapi serta
dilanjutkan dengan persyaratan mengenai sifat dan performa tuntutan produk yang harus
dimiliki untuk mendapatkan solusi. Pada alat traktor yang masih banyak digunakan untuk
pertanian kecil hanya digunakan sebagai alat bajak yang dikendalikan secara manual sehingga
perencanaan perancangan alat traktor semi otomatis berguna untuk mempermudah kegiatan
pertanian lainnya yang bisa dikendalikan secara semi otomatis sesuai kebutuhan.
2. Perancangan Konsep Produk
Perancangan konsep digunakan untuk memberikan beberapa solusi alternatif konsep produk
sebelum dilakukan evaluasi. Tahapan ini diawali dengan mempelajari dan menganalisa
spesifikasi produk yang telah ada. Hasil analisa spesifikasi produk dilanjutkan dengan
memetakan struktur fungsi komponen sehingga dapat disimpulkan beberapa varian solusi
pemecahan masalah konsep produk. Pada alat traktor semi otomatis memiliki konsep sebagai
berikut:
a. Ekonomis
Dalam hal ini alat traktor semi otomatis dapat diproduksi yang efisien, nilai jual yang
terjangkau, dan biaya perawatan yang mudah
b. Tepat Guna
Tepat guna yang dimaksud adalah penggunaan yang lebih mudah dan produktif dengan
dimensi alat, rangka, motor dan alat tambahan yang bisa disesuaikan pada kegiatan
pertanian
c. Keselamatan
Keselamatan terhadap penggunaan alat traktor terhadap manusia dan lingkungan sekitar
dengan perlindungan alat kerja yang kualitas tinggi
3. Perancangan Bentuk Produk
Perancangan bentuk memerlukan beberapa pertimbangan untuk menentukan
keputusan atau solusi setiap proses perencanaan. Berikut merupakan langkah-langkah dalam
perencanaan alat traktor semi otomatis, yaitu :
 Mencari produk/desain produk jadi yang tersedia di pasar
 Memilih material dan teknik produksi
 Mendalami keterbatasan ruang dan waktu
 Mengidentifikasi komponen-komponen alat
 Mengembangkan fungsi dan ketepatan alat terhadap target operasional
 Memberi bentuk
 Evaluasi
 Perbaikan material dan cara produksi
 Perbaikan bentuk
4. Perancangan Detail
Perancangan detail merupakan hasil keputusan perencanaan berdasarkan tahapan sebelumnya.
Luaran atau hasil akhir dari tahapan ini adalah gambaran rancangan lengkap dan spesifikasi
produk untuk pembuatan yang biasa disebut dokumen produk.

Referensi
Rosani, G. (2010). Perancangan Produk. Yoygakarta: Graha Ilmu.

https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/09/01/1791/nilai-tukar-petani--ntp--agustus-2021-
sebesar-104-68-atau-naik-1-16-persen.html

Anda mungkin juga menyukai