Anda di halaman 1dari 11

“RANCANG WUJUT MESIN PENCACA RUMPUT

PISAU GANDA DENGAN VDI 2222 ”


OLEH

NAMA : SYIHA BUDDIN .N


NIM : 2220200147

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI
2020
Bab I

Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Masyarakat Nusa Tenggara Timor Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan terkususnya

di Desa Tubuhu’e adalah salah satu desa yang kaya akan ternak Sapi. Peternak di desa

Tubuhu’e setiap hari harus menyediakan rumput dalam jumlah yang cukup banyak untuk

dirajang sebagai bahan makan ternak.

Teknologi pencacah rumput yang dibutuhkan para peternak untuk pakan ternak

khususnya bagi peternak di desa Tubuhu’e adalah jenis teknologi yang praktis, efesien dan

efektif serta memiliki keamanan pencacah pada mata pisau yang tidak mudah tumpul agar

dalam proses mencacah atau merajang rumput dapat menghemat waktu dan tenaga yang

dikeluarkan serta mudah pengoperasiannya.

I.2 Rumusan Masalah

1. Merancang dan membuat mesin pencacah rumput dengan pisau ganda untuk kebutuhan

pakan bagi kelompok ternak kecil di desa Tubuhu’e?

1.3Batas Masalah

1) Motor yang digunakan dipilih berdasarkan kebutuhan pakan bagi suatu kelompok

ternak kecil di desa Tubuhu’e.

2) Tidak melakukan perhitungan biaya produksi.

3) Material untuk pisau potong disesuaikan dengan bahan yang akan dipotong.

4) Mesin yang akan dirancang dispesifikasikan hanya untuk pencacah rumput.

5) Metode perancangan yang digunakan adalah VDI 2222

I.4 Tujuan Penelitian

1. Menghasilkan suatu rancangan dan memproduksi mesin pencacah rumput dengan pisau

ganda untuk kebutuhan pakan bagi kelompok ternak kecil di desa Tubuhu’e.

I.5 Manfaat Penelitian

Terciptanya mesin ini, diharapkan membantu masyarakat peternak di Nusa Tenggara Timur

untuk mempermudah proses pencacah rumput dengan waktu yang lebih singkat dan tenaga

yang lebih efisien.

II.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Mesin pencaca rumput sebenarnya sudah banyak di pasaran yang mengunakan teknologi
tinggi dan berbagai desain. Namun semakin bagus teknologi yang digunakan maka harga

dari alat tersebut akan semakin tinggi juga. Oleh karena itu beberapa peneliti mulai berpikir

untuk merancang alat yang lebih sederhana dengan fungsi yang sama sehingga dapat

digunakan untuk membatu peternak di desa.

II.2 Rumput Kolonjono (Brachiaria mutica )

Rumput bede adalah brachiaria decumbens atau yang lebih dikenal rumput bede, rumput

signal merupakan rumput pakan temak jenis unggul disamping jenis rumput lainnya. Rumput

bede berdaun kaku, pendek, berbulu halus, warna hijau gelap dan berstruktur agak kasar

Tinjauan Teori

Mesin ini merupakan mesin serbaguna untuk perajang hijauan, khususnya digunakan untuk

merajang rumput pakan ternak. Pencacahan ini dimaksudkan untuk mempercepat petani

dalam mencaca rumput dan menghemat tenaga dan mempemudah ternak dan dalam

memakan, disamping itu juga untuk memperirit rumput.

II.4 Komponen-Komponen Yang Umum Pada Mesin Pencacah

Rumput

1 Poros

2 Bantalan (Bearing)

3 Motor Penggerak

4 Casing/Frame

5 Mata Pisau

6 Pulley

8 Rangka Mesin

9 Mur dan Baut

II.5 Metode Perancangan VDI 2222

Metode VDI 2222 adalah sebuah metode pendekatan sistematik terhadap desain untuk

merumuskan dan mengarahkan berbagai macam metode desain yang makin berkembang

akibat kegiatan riset (Pahl& Beitz, 1984). Metode ini masih relevan digunakan karena sesuai

dengan alur proses pembuatan produk atau proses manufaktur model saat ini yang sangat

ditentukan oleh sebuah rancangan.

Tahapan – tahapan perancangan menurut VDI 2222 adalah sebagai berikut:

1. Analisis
Analisis atau merencana merupakan suatu kegiatan pertama dari tahap perancangan dalam

mengidentifikasi suatu masalah. Kegiatan dari analisis/merencana ini adalah:

1) Pemilihan pekerjaan (studi kelayakan, analisis pasar, hasil penelitian, konsultasi

pemesan, pengembangan awal, hak paten, kelayakan lingkungan).

2) Penentuan kelayakan.

2. Mengkonsep

Dari tahap analisis yang telah dilakukan menjadi dasar tahap kedua, yaitu tahap perancangan

konsep produk. Spesifikasi perancangan berisi syarat – syarat teknis produk yang disusun

dari daftar keinginan pengguna yang dapat diukur. . Tahapan – tahapan mengkonsep adalah

sebagai berikut:

1) Memperjelas pekerjaan

2) Membuat daftar tuntutan

3) Penguraian fungsi keseluruhan

4) Membuat alternatif fungsi bagian

5) Variasi konsep

6) Menilai alternatif konsep berdasarkan aspek teknis-ekonomis

7) Pengambilan keputusan alternatif konsep rancangan.

3.Merancang

Merancang merupakan tahapan dalam penggambaran wujud produk yang didapat dari hasil

penilaian konsep rancangan. Konstruksi rancangan ini merupakan pilihan optimal setelah

melalui tahapan penilaian teknis dan ekonomis.

4. Penyelesaian Setelah tahap merancang selesai dilakukan maka tahap penyelesaian akhir

adalah:

1) Membuat gambar susunan .

2) Membuat gambar bagian/detail dan daftar bagian

II.6 Teori Penilaian Segi teknis evaluasi konsep mesin pencacah rumput dengan

menggunakan matrik keputusan. Metode ini cocok untuk mengevaluasi konsep mesin

pencacah rumput yang belum dapat dibandingkan dengan persyaratan teknis atau performa

secara langsung karena keempat konsep mesin pencacah rumput masih berada dalam tingkat

abstraksi yang berbeda. Setiap konsep alat uji diberikan skor berdasarkan kriteria yang

dimiliki oleh konsep tersebut dan skor masing-masing konsep dijumlahkan sehingga
didapatkan salah satu konsep terbaik yang memiliki jumlah skor tertinggi. Setiap alternatif

konsep alat uji diberikan nilai. Nilai yang diberikan berkisar dari nilai terendah 1 hingga nilai

tertinggi 5. Setiap kriteria juga diberikan penilaian dengan menggunakan bobot

A. Alat

Alat yang digunakan dalam hal ini belajar, adalah:

1) Mesin Las

2) Mesin Bor

3) Mesin Gurinda

4) Meter

B. Bahan Bahan yang digunakan dalam hal ini belajar, adalah:

1) Besi siku

2) Plat Galvalum

3) Elektroda

4) Mata Gurinda ( potong dan amplas)

5) Poros

6) Bearing

7) Puli

8) Sabuk v

9) Baut dan mur

1. Waktu dan TempatPenelitian

2. Alat dan bahan

Bab III

Metodologi Penelitian

III. 3 Metode Penelitian

III.3.1 Studi Pustaka

Pada metode Studi pustaka yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan tujuan untuk

meperoleh dan mempelajari berbagai teori atau konsep yang mendukung pokok penelitian

yang dilakukan

III.3.2 Analisis

Pada metode proses analisa dilakukan untuk penyajian desain dalam pengembangan bentuk

proposal sebagai urutan yang pasti dan sebagai kebutuhan peternak kecil di desa
Merencana

•Pengumpulan data

•Identifikasi Masalah

•Menyusun rencana kerja

•Studi kelayakan perancangan

Mengkonsep

•Dafar tuntutan Rencana

•Variasi konsep

•Pilihan dan keputusan

Merancang

•Dfart rancang awal

•Analisa

•Optimasi desain

•Penyelesaian desain

Penyelesaian

•Draft rancangan akhir

•Gambar kerja

III.4 Perancangan Produk

III.4.1 Penjabaran Tugas

Pada tahap awal yaitu proses pengumpulan data dengan cara wawancara secara langsung

kepada peternak sapi mengenai permasalahan yang dihadapi.

Perancangan Konsep Produk

Penyusunan Konsep Rancangan

Pada proses penyusunan konsep dalam pengembangan produk harus dilakukan secara

terstruktur untuk menghindari terjadinya kesalahan ketika proses perancangan produk.

Perancangan alat pencacah rumput harus berdasarkan informasi hasil wawancara sesuai

kebutuhan konsumen

Mencari Prinsip Solusi

Pada tahapan ini merupakan alternatif pemecahan masalah berdasarkan wawancara kepada

peternak sapi. Alternatif yang dipilih akan menjadi bahan proses pembuatan mesin pencacah

rumput.
III.5 Perancangan Wujud

1.Rangka

2. Bagian pencacah, corong masuk, dan corong keluar.

3. Perancangan Rinci

Keterangan:

1.Casing dan Tempat pencacahan

(selinder)

2.Saluran masuk

3.Saluran keluar

4.Poros

Gambar 3.2

5. Sistem transmisi

6.Sabuk v

7. Mesin penggerak

•Perancangan pisau ganda

Pada bagian ini mempunyai fungsi untuk mencacah rumput yang masuk melalui corong

masuk.

III.6 Pengujian alat

III.6.1 Pengujian fungsi alat

Dalam pengujian fungsi alat ini dilakukan dengan cara visual untuk mengetahui apakah

komponen mesin sudah bekerja dengan baik atau tidak. Pada tahap ini mesin akan

hidupkankan selama 30 menit tanpa ada beban.

III.6.2 Pengujian kinerja

Dalam pengujian kinerja mesin pencacah rumput untuk mengetahui hasil dari cacahan dan

waktu yang di proleh mesin, dalam pengujian kinerja mesin menggunakan rumput Kolonjono

dan rumput bede.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan stopwatch, meter dan timbangan. Adapun

prosedur pengujian yaitu:

1) Siapkan bahan dan alat

2) Timbang rumput

3) Nyalakan mesin
4) Masukan rumput

5) Rumput tercacah

6) Ukur panjang cacahan

III.7 Diagram Alir Penelitian

Bab IV

Hasil Dan Pembahasan Pada penelitian ini dua hasil yang didapat yaitu rancang bangun

mesin pencacah rumput dengan pisau ganda menggunakan metode VDI 2222 dan hasil

pengujian mesin pencacah rumput dengan pisau ganda. Secara umum metode VDI 2222

dapat dibuat dalam diagram alir perancangan sebagai berikut:

IV.1.2 TAHAP PERENCANAAN VDI 2222

Mesin pencacah rumput dengan pisau ganda akan direalisasikan menjadi prototype fungsi

untuk kebutuhan peternak di desa Tubuhu,e. Dalam proses realisasi mesin tersebut diperlukan

metode perancangan untuk memandu setiap langkah penyelesaian. Metode perancangan yang

dipakai adalah VDI 2222, metode perancangan VDI 2222 melalui empat tahapan diantaranya:

IV.1.2.1 Merencanakan

Perencanaan mesin pencacah rumput dengan pisau ganda dilatarbelakangi oleh adanya

peternak di desa Tubuhu’e kesulitan dalam mencacah rumput untuk ternak yang masih

menggunakan sistem manual.

IV.1.2.2 Mengonsep

IV.1.2.2.1 Memperjelas pekerjaan Spesifikasi yang sudah terdefinisi merupakan acuan

penulis untuk dapat melanjutkan tahap mengonsep. Berdasarkan masalah yang dihadapi

peternak di desa Tunuhu’e dalam proses pencacahan rumpu dengan system manual maka

peneliti akan merancang wujud mesin pencacah rumput pisau ganda dengan metode VDI

2222.

IV.1.2.2.2 Dafter tuntutan

IV.1.2.2.3 . Pengurain fungsi keseluruhan

IV.1.2.2.4 Menentukan alternatif fungsi bagian Semua prinsip alternatif fungsi bagian dibuat

untuk menyeleksi komponen yang mungkin digunakan dalam mewujudkan desain produk.

Setelah alternatif fungsi bagian selesai, langka selanjutnya yaitu melakukan dengan cara

menghubungkan masing-masing alternative fungsi bagian komponen satu dengan yang

lainnya. Salah satu metode yang umumnya digunakan dalam mengevaluasi konsep
rangcangan adalah diagram morfologi. Metode morfologi yang digunakan adalah

menentukan secara acak.

IV.1.2.2.5 Varian konsep

•Mekanisme Umum Variasi Konsep Alternatif Berdasarkan tabel variasi konsep diatas,

didapat tiga rumusan alternatif fungsi keseluruhan yang kemudian masing-masing alternatif

divisualisasikan dalam draft rancangan.

Gambar.4.5 alternatif fungsi keseluruhan 1

Gambar.4.6 alternatif fungsi keseluruhan 2

Gambar.4.7 alternatif fungsi keseluruhan 3

IV.1.2.2.6 Penilaaian alternatif konsep

Untuk mendapatkan hasil rancang yang optimal perlu dilakukan evaluasi dan penilaian pada

alternative – alternative. Fungsi dari tiap – tiap alternative berdasarkan aspek teknis. Dengan

menggunakan matrik keputusan. Metode ini cocok untuk mengevaluasi konsep mesin

pencacah rumput yang belum dapat dibandingkan dengan persyaratan teknis atau performa

secara langsung karena keempat konsep mesin pencacah rumput masih berada dalam tingkat

abstraksi yang berbeda. Pada tahap evaluasi konsep mesin pencacah rumput ini, setiap konsep

mesin pencacah rumput dibandingkan dengan menggunakan kirteria-kriteria yang akan

ditentukan. Setiap konsep alat uji diberikan skor berdasarkan kriteria yang dimiliki oleh

konsep tersebut dan skor masing-masing konsep dijumlahkan sehingga didapatkan salah satu

konsep terbaik yang memiliki jumlah skor tertinggi. Setiap alternatif konsep alat uji diberikan

nilai. Nilai yang diberikan berkisar dari nilai terendah 1 hingga nilai tertinggi 5. Kriteria kriteria
ditentukan langsung oleh perancang dengan memperhatikan kemungkinan kemungkinan yang akan
terjadi pada proses pembuatan mesin pencacah rumput dan

komponen-komponen serta kemungkinan kemudahan dalam pengoperasian mesin pencacah

rumput nantinya. Kriteria tersebut mewakili keinginan hasil rancangan mesin pencacah

rumput sesuai tujuan dan latar belakang dibutuhkannya mesin pencacah rumput tersebut.

Kriteria tersebut berfungsi sebagai faktor pemberat yang akan mengevaluasi dan memberikan

skor terhadap setiap alternatif konsep mesin pencacah rumput.

IV.1.2.2.7 Pengambilan keputusan alternatif konsep

Dari keterangan gambar di atas bahwa varian yang masuk dalam konsep perancangan adalah

variasi 2. Sesuai pertimbangan untuk dapat direalisasikan maka, dipilihlah varian 2 untuk

dilanjutkan pada proses berikutnya. Varian 2 yaitu : material rangka mesin dibuat
menggunakan besi siku yang berukuran 4 x 4mm, Fungsi pemutar menggunakan motor

bensin yang daya putaran pada motor bensin adalah 6.5 hp. Fungsi sistem transmisi

menggunakan pulley and belts dengan diameter Diameter puli penggerak (dp) = 70 mm dan

Diameter puli yang digerakan (Dp) = 300 mm Fungsi poros menggunkan poros Baja yang

berdiameter poros (ds) = 25 mm dan material kesing/badan alat menggunakan besi plat dan

dengan kapasitas nya 25 kg.

IV.1.3 Merancang Konsep rancangan terpilih akan dirinci (detailed) agar menghasilkan

rancangan yang riil. Konsep rancangan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi yang sudah

terdefinisi dan aspek – aspek tersier lainnya, seperti aspek ergonomis. Selanjutnya penulis

akan melakukan optimasi desain untuk memastikan rancangannya dapat berjalan dengan

optimal.

IV.1.3.1. Perancangan desain Draf rancangan Penilaian alternatif variasi konsep dinilai

berdasarkan aspek teknik dan ekonomi berdasarkan kedua aspek tersebut di pilih alternatif

variasi konsep. Desain mesin pencacah rumput dengan pisau ganda dengan Posisi alat

horizontal, puataran menggunakan motor konvensional, material rangka menggunakan besi

siku, material kesing/badan alat menggunakan besi plat dengan sistem transmisi pulley and

belts.

•Perencanaan Poros

•Daya rencana (Pd) = 4,7 kW

1) 1.Momen rencana (T) = 1271,6 kg mm

2) 2.Tegangan geser yang dijinkan (τα) = 7,31 kg/mm2

3) 3.Diameter poros (ds) = 25 mm

•Perencanaan Sabuk V dan Puli

1) 1.Diameter puli yang digerakan (Dp) = 300 mm

2) 2.Diameter puli penggerak (dp) = 70 mm

3) 3.Putaran puli penggerak (n1) = 3600 rpm

4) 4.Putaran puli yang digerakan (n2) = 840 rpm

5) 5.Putaran puli yang digerakan setengah dari 3600 rpm (n2) = 420 rpm

6) 6.Kecepatan linear sabuk (v) = 13,2 m/s

7) 7.Jarak sumbu poros (C) = 470 mm

8) 8.Panjang sabuk = 1677 mm


IV.1.3.3 Hasil Perhitungan

IV.1.4. Menyelesaikan Rancangan akhir akan didokumentasikan berupa gambar teknik,

terurai dari gambar kerja, gambar sub assy dan gambar susunan.

IV.1.5. Hasil pengujian fungsi Mesin Pencacah Rumput

a. Motor Bensin

b. Bantalan(bearing)

c. Mata pisau

d. Poros

e. Belt

IV.1.6 Pengujian Kinerja Mesin Pencacah Rumput

Uji kinerja ini adalah untuk mengetahui kemampuan mesin dalam mencacah rumputmenjad

Anda mungkin juga menyukai