OLEH:
ANDREAS LUCKY RAMADHAN
NIM: 2031240136
DOSEN PEMBIMBING:
MUJAHID WAHYU S.Pd.,M.Pd.
NIDN:0707078901
OLEH:
ANDREAS LUCKY RAMADHAN
NIM: 203124036
DOSEN PEMBIMBING:
MUJAHID WAHYU S.Pd.,M.Pd.
NIDN:0707078901
PENDAHULUAN
Pada zaman modern ini roti bakar sudah menjadi salah satu makanan
sebagai camilan di waktu malam hari bersama dengan keluarga, kerabat, maupun
teman. Selain untuk camilan di malam hari, roti bakar juga dapat dikonsumsi di
pagi hari sebagai bekal maupun sarapan pagi yang enak dan mudah pembuatanya
bahkan dalam kondisi tidak di bakar pun roti sudah bisa di konsumsi karena
menggunakan oven. Kandungan gizi produk olahan dari tepung ini cukup tinggi.
Di dalam ilmu pangan, roti bakar dikelompokkan dalam produk bakery, bersama
dengan cake, donat, biskuit, roll, cracker, dan pie. Di dalam kelompok bakery,
roti bakar merupakan produk yang paling di gemari sebagai camilan di waktu
malam hari dan pagi hari. Pada proses pembuatan roti yang dilakuakan yaitu
peletakan adonan dalam cetakan (Panning), dan pembakaran roti setengah jadi
dengan oven. Proses ini harus dilakukan dengan berurutan agar hasil rotinya
memuaskan.
Kendala yang sering terjadi dalam proses pembuatan roti bakar setengah
jadi ini yaitu pada proses pengukuran dan pembagian adonan. Proses ini berjalan
pemotong adonan roti. Mesin pembagi adonan roti (dough divider) merupakan
alat yang digunakan untuk proses membagi adonan menjadi potongan - potongan
adonan yang sama ukuran dan bentuknya. Mesin pembagi adonan roti ini juga
merupakan elemen penting dalam indusri pembuatan roti bakar setengah jadi, baik
skala menengah dan skala besar, selain itu mesin ini membantu para pelaku
industri kecil maupun besar dalam proses pembagi adonan. Jika dilakukan dengan
cara manual proses pembagi adonan akan membutuhkan waktu yang lama dan
berkenaan dengan itu kelompok kami akan mencoba membuat sebuah inovasi
mesin yang dapat membantu dalam hal produksi roti pada bagian proses
yang sama ukuran dan bentuknya. Mesin pembagi adonan roti ini juga merupakan
elemen penting dalam indusri roti, baik skala kecil dan skala menengah, selain itu
mesin ini membantu anda dalam proses pembagian adonan. Jika dilakukan dengan
cara manual proses pembagian adonan akan membutuhkan waktu yang lama dan
Pada perancangan mesin ini terdiri dari berbagai bagian, salah satunya
adalah sistem conveyor dan pisau pemotong. Conveyor adalah suatu sistem
mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan material dari suatu tempat ke
berupa motor listrik dengan perantara roda gigi. Sabuk yang berada diatas roller-
untuk memotong adonan roti. Pisau pemotong ini akan dibuat dengan sistem plat
yang dapat dibongkar pasang dan dapat diganti bila terjadi kerusakan. Bahan yang
masalah yaitu:
(dough divider)?
(dough divider)?
pembahasan dapat lebih terarah dan jelas. Adapun batasan masalah dalam
1. Adonan roti yang digunakan adalah adonan memiliki ciri elastis dan tidak
lengket di tangan.
2. Adonan yang dibagi memiliki bentuk tabung.
1.4 Tujuan
divider).
(dough divider).
1.5 Manfaat
manfaat, yaitu :
1. Bagi mahasiswa
sistem conveyor dan pisau pemotong pada mesin pembagi adonan (dough
divider).
bahan evaluasi program kerja dan metode pengajaran pada jurusan dan
prodi.
kerja.
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan,
Bab ini berisi tentang konsep dan dasar teori yang digunakan dalam
penelitian.
beserta analisisnya.
4. Bab IV Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari
TINJAUAN PUSTAKA
pengembangan dari penelitian yang telah di lakukan, yang ditunjukkan pada Tabel
2.1 Berikut:
Roti bakar didefinisikan sebagai makanan yang dibuat dari tepung terigu
yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang. Ke dalam adonan biasanya
ditambahkan garam, gula, susu, lemak dan bahan-bahan pelezat seperti coklat,
kismis dan sukade. Di pasaran roti umumnya dijual dalam bentuk roti bakar dan
roti tawar. Pada awalnya roti dibuat dari bahan yang sederhana dengan cara
pembuatan yang sederhana pula, roti dibuat dari gandum yang digiling menjadi
terigu murni dan dicampur air, kemudian dibakar diatas batu panas atau oven.
ukuran, penampilan, bentuk, tekstur, rasa, dan isiannya. Hal itu dipengaruhi oleh
komposisi bahan yang tepat, proses pembuatan yang tepat dan didukung oleh
bahan penunjang yang tepat. Kriteria roti manis yang baik adalah teksturnya
lembut, tingkat kekenyalan nya cukup tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek,
jika ditekan roti akan kembali seperti semula, berpori kecil, warna kulit luar
bagian atas kuning kecoklatan sedangkan kulit luar bawah kuning muda atau
coklat muda, remah halus tanpa gumpalan putih dan beraroma harum. Berikut ini
Tabel 2.2
Bahan roti bakar Jumlah
Tepung terigu 50kg
Ragi instan 20g
Garam halus 50g
Gula susu 50g
Margarin mentega 5kg
Pengembang 20g
Sumber: Anggita, 2018
Proses pembuatan roti bakar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara
straight dough dan cara sponge and dough. Adapun komposisi dari roti manis
yang sering digunakan menurut formula dasar, yang dapat divariasi sesuai dengan
keinginan.
Dough divider atau yang lebih dikenal dengan mesin pembagi adonan
merupakan alat yang digunakan untuk proses membagi adonan menjadi potongan-
potongan adonan yang sama ukuran dan bentuknya. Mesin pembagi adonan
belum terlalu banyak digunakan pada industri pembuatan roti, cake dan
sebagainya di daerah kabupaten kediri. Mesin pembagi adonan roti ini juga
merupakan elemen penting dalam industri roti baik skala menengah dan skala
besar, selain itu mesin ini membantu dalam proses pembagian adonan dengan
menggunakan sistem kerja motor listrik dan dinamo sebagai tenaga penggerak
utama screw conveor dan pisau potongnya, serta menggunakan sistem transmisi
gear dan rantai untuk penyalur tenaga dari motor listrik menuju screw conveor
benda kerja tersebut, sehingga dapat melakukan pemotongan secara teratur dan
mesin tak terkecuali yang ada pada mesin dough divider. Berikut adalah
Screw conveyor merupakan suatu alat yang berupa pipa ulir yang di susun
pada pipa atau poros yang berputar di dalam tabung tetap untuk memindahkan
berbagai jenis material yang mempunyai daya alir. Tingkat kebebasan partikel
suatu material yang secara individu bergerak saling mendahului satu partikel yang
lainya. Karakteristik ini penting dalam operasi screw conveyor. Berikut Gambar
Screw conveyor terdiri dari poros yang digabung dengan ulir yang berputar
sepanjang saluran pemasukan dan unit penggerak pemutar poros. Pada saat poros
berputar, material dalam hal ini adonan roti yang telah diisikan akan terdorong
apa yang dipindahkan. Jenis – jenis screw conveyor yang umum digunakan yaitu :
a. Continous Screw
Digunakan untuk memindahkan material berupa butiran dan bubuk yang tidak
1. Poros
Kapasitas dari screw conveyor tergantung dari diameter (D), crew pitch
(S), putaran poros (n) dan efisiensi beban berdasarkan luasan screw. Perhitungan
Q=Vγ
Q = 60 S. n. ψ. γ. С ( ton/jam).................(2.1)
Dengan :
С = Faktor kemiringan
terbawa screw dan material yang melekat pada dinding rumah. Bila screw
conveyor menyudut keatas, masih ditambah daya untuk mengatasi gaya grafitasi.
masing – masing diketahui, tetapi hal ini sulit dilakukan. Biasanya dipakai factor
tahanan (𝜔0) yang besarnya didasarkan pada hasil percobaan pada screw
conveyor.
N0= .....................................................(2.2)
Dimana :
𝜔0 = Faktor keamanan
Torsi yang dibutuhkan pada poros screw bila putarannya (n) rpm,
M0 = 975 ...........................................(2.3)
(Farid Ahmad Zakariya et V. Dyachkov, 2014)
Dimana :
V= (m/s)............................................(2.4)
Dimana :
v = Kecepatan laju material (m/s)
2.4.2 Poros
Poros (Shaft) merupakan salah satu elemen pada mesin yang berputar
penampang melingkar (diameter) yang lebih kecil dari pada panjangnya dan
merupakan tempat bagi elemen lain ditempatkan (mounted) disana, seperti elemen
transmisi daya; roda gigi (gear), pulley, belt, rantai (chain), flywheels, sprocket
dan juga bentalan bearing (laher). Berikut adalah Gambar 2.6 Poros
Gambar 2.6 Poros
Sumber: Zakariya, 2014
Beban yang terjadi pada poros dapat berupa bending, tranverse, torsi, dan
juga beban axial (tarik-tekan). Dalam mendesain poros, beberapa faktor yang
atau fatigue sebagai kriterianya, defleksi, dan juga critical speed dari poros yang
Pembebanan pada poros tergantung pada besarnya daya dan putaran mesin
mesin yang didukung dan ikut berputar bersama poros. Beban puntir
disebabkan oleh daya dan putaran mesin sedangkan beban lentur serta beban
aksial disebabkan oleh gaya- gaya radial dan aksial yang timbul.
a. Daya Rencana
Pd = fc.P........................................(2.5)
(Zakariya, 2014)
Dengan:
fc = Faktor koreksi
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot
debu. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan
ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut
sebagai elektro magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa kutub dari magnet yang
senama akan tolak-menolak dan kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka dapat
memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros
yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Tipe atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis dan
tipenya. Semua jenis motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama yaitu stator
dan rotor. Stator adalah bagian motor listrik yang diam dan rotor adalah bagian
motor listrik yang bergerak (berputar). Pada dasarnya motor listrik dibedakan dari
a. Motor Listrik Arus Bolak-balik (AC) adalah jenis motor listrik yang
b. Motor Listrik Arus Searah (DC) adalah jenis motor listrik yang
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus
listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa
arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop yaitu,
pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan
sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor.
motor penggerak dirangkai dengan sistem transmisi roda gigi yang mana daya dan
putaran dari motor listrik direduksi dan diteruskan ke poros penggerak konveyor.
Daya penggerak poros screw konveyor dapat dihitung dengan persamaan:
............................................. (2.6)
(M.Norain, 2020)
Gear box atau transmisi adalah salah satu komponen utama motor yang
dan mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar
untuk mengatur kecepatan gerak dan torsi serta berbalik putaran, sehingga dapat
Dalam beberapa unit mesin memiliki sistem pemindah tenaga yaitu gear
box yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya mesin ke salah satu
bagian mesin lainnya, sehingga unit tersebut dapat bergerak menghasilkan sebuah
pergerakan baik putaran maupun pergeseran. Gear box merupakan suatu alat
khusus yang diperlukan untuk menyesuaikan daya atau torsi (momen/daya) dari
motor yang berputar, dan gear box juga adalah alat pengubah daya dari motor
yang berputar menjadi tenaga yang lebih besar. Berikut merupakan Gambar 2.8
Gear Box.
Gambar 2.8 Gambar Gear box
Sumber: www.core.ac.uk.com
2.4.5 Rantai
Rantai atau Chain merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi
Variasi kecepatan yang tak dapat dihindari karena lintasan busur pada
Suara dan getaran karena tumbukan antara rantai dan dasar gigi sprocket
Perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus yang diakibatkan oleh
2.4.6 V-Belt
Dari Gambar 2.9 V-Belt merupakan salah satu komponen mesin, banyak
mesin yang menggunakan v-belt ini , seperti misalnya pada mobil v-belt
digunakan untuk meneruskan tenaga dari main engine ke dinamo listrik , pompa
belt ini digunakan sebagai penerus daya dari motor penggerak ke crusher.
memutar crusher, ntuk itu penting diketahui berapa minimal atau maksimal
diameter dari pulley ini. Jika penentuan diameter pulley tidak tepat akibatnya
adalah motor listrik akan bekerja ekstra, bahkan dalam beberapa kasus motor
V-Belt terbuat dari kain dan benang, biasanya katun rayon atau nilon dan
semacamnya dipergunakan sebagai inti belt untuk membawa tarikan yang besar.
V-Belt dibelitkan di keliling alur puli yang berbentuk V pula. Bagian belt yang
sedang membelit pada puli ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian
dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena
pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada
20 (m/s) pada umumnya, dan maksimum sampai 25 (m/s). Daya maksimum yang
dapat ditransmisikan kurang lebih sampai 500 (kW). Susunan Komposisi V-Belt
Kalau melihat pada gambar diatas, v-belt dibagi menjadi 2 bagian yakni
dengan permukaan yang rata dan satu lagi dengan permukaan yang bergerigi,
fungsi keduanya pada dasarnya adalah sama, hanya saja pada bentuk dengan
belt dengan pulley. V-belt itu sendiri dibuat dari campuran beberapa elemen yakni
struktur karet.
putus.
2. Tipe Sabuk-V:
c. Tipe untuk beban ringan; ditandai dengan simbol 2L, 3L, 4L, dan
5L
3. Pemilihan Sabuk-V
putaran (n) sudah diketahui. Pemilihan sabuk-v dapat dilihat dengan diagram
sebagai berikut :
Pd=P x fc (2.5)
dengan :
P = daya
fc = faktor koreksi
2.4.7 Pulley
Pulley merupakan salah satu jenis transmisi yang berbentuk seperti roda.
Puli dalam bahasa inggris bisa disebut dengan Pulley. Pada penggunaan nya
Sistem puli dengan sabuk terddapat dua atau lebih puli yang dihubungkan
daya, torsi, kecepatan, dan bahkan puli memiliki diameter yang berbeda dapat
sebagai berikut :
N 1 D2 (2.6)
=
N 2 D1
dengan :
minimum
yang
diizinkan
(mm)
minimum
yang
dianjurkan
(mm)
dpx n (2.7)
V=
60 x 10000
dengan :
dengan :
b+ √ b2 −8 ( D p−d p ) 2
C=
8
dengan :
4. Sudut Kontak
57 ( D p−d p ) (2.10)
θ=180°−
C
dengan :
θ = sudut kotak
Pisau adalah alat yang digunakan untuk memotong sebuah benda atau
material. Pisau terdiri dari dua bagian utama, yaitu bilah pisau dan gagang atau
pegangan pisau. Bilah pisau terbuat dari logam pipih yang tepinya dibuat
tajam,tepi yang tajam ini disebut dengan pisau. Material yang digunakan untuk
pisau pemotong pada mesin dough divider adalah stainless stell. Berikut adalah
berikut:
Mulai
Pengumpulan data
Identifikasi masalah
Desain conveyor
Hasil
Perhitungan?
Penyusunan laporan
Selesai
1. Observasi
dilapangan karena dari pengamatan tersebut dapat diketahui peralatan apa saja
yang dibutuhkan. Dari hasil observasi tersebut maka timbul ide untuk membuat
dan merencanakan alat pengaduk tipe horizontal yang hanya digerakkan oleh satu
motor listrik.
2. Studi Literatur
mempelajari dengan mengacu pada referensi, buku, jurnal ilmiah dan pencarian
kapasitas.
3. Perumusan Masalah
pada mesin pengaduk tipe horizontal yang bisa dibuat sebagai tugas akhir.
4. Desain Alat
Membuat desain alat sementara berupa sket gambar berdasarkan data yang
layak, bahwa alat yang akan dibuat akan berjalan. Jika tidak maka proses akan
kembali lagi pada perencanaan alat. Jika layak akan dilanjutkan proses
pembuatan alat.
7. Pembuatan Alat
8. Perakitan Alat
Dalam tahapan ini, dilakukan perakitan komponen alat yang telah dibuat
9. Pengujian
Alat akan diuji untuk mengetahui hasil yang diinginkan tercapai atau tidak.
Dan jika hasil yang diingikan tercapai maka akan dilanjutkan pada proses
penulisan laporan.
dan pewujudan alat, maka dibuat laporan mengenai hasil rangcangan atau
Berikut ini merupakan Gambar 3.1 hasil desain mesin pembagi adonan roti
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran