Anda di halaman 1dari 32

PERANCANGAN MESIN PENGGILING SEKAM PADI MENJADI

BAHAN PAKAN TERNAK

Ditujukan Untuk Mengikuti Lomba Karya Ilmiah Tingkat SMA/Sederajat


Se-Kabupaten Bengkalis Yang Diselenggarakan Oleh Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kabupaten Bengkalis Tahun 20203

Aldi Juanda ( Ketua Tim)


Bayu Wahyuda ( Anggota I )
Muhamad Rizky Saputra ( Anggota II )

SMK NEGERI 1 BENGKALIS


KABUPATEN BENGKALIS
2023

1
LEMBAR PENGESAHAN
LOMBA KARYA ILMIAH TINGKAT SMA/ SEDERAJAT
SE- KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2023

1 Judul Penelitian Perancangan Mesin Penggiling Sekam Padi


Menjadi Bahan Pakan Ternak

2. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Aldi Juanda
b. Nomor Induk Siswa : 0064623486
c. Jurusan : Teknik Pengelasan
d. Sekolah : SMKN 1 Bengkalis
e. Alamat Sekolah : Jl. Pramuka – Air Putih Bengkalis
f. Telp/ fax :-
3. Anggota Tim 1. Bayu Wahyuda
2 Muhamad Rizky Saputra

4. Guru Pembimbing dan 1. DARSONO, S.Si [Hp. 082268568275]


Nomor Handphone

Bengkalis, 22 Mei 2023


Ketua Tim

( Aldi Juanda )

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMKN 1 Bengkalis

JOKO SARWOTHO, S.Pd


NIP. 19640801 199103 1007

2
PERANCANGAN MESIN PENGGILING SEKAM PADI MENJADI
BAHAN PAKAN TERNAK

Aldi Juanda ( Ketua Tim),Bayu Wahyuda ( Anggota I ),Muhamad Rizky Saputra


( Anggota II ), SMK Negeri I Bengkalis

Abstrak

Mesin penggiling sekam padi merupakan salah satu peralatan penting dalam
3ndustry pertanian yang digunakan untuk mengolah sekam padi menjadi bahan
pakan ternak. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang mesin penggiling
sekam padi yang efisien, handal, dan dapat menghasilkan bahan pakan ternak
berkualitas. Penelitian ini melibatkan studi literatur untuk memahami prinsip-
prinsip dasar dalam penggilingan sekam padi, serta analisis kebutuhan dan
persyaratan mesin penggiling yang tepat. Desain mesin ini mencakup elemen-
elemen seperti struktur, mekanisme penggilingan, 3ndust penggerak, dan 3ndust
pemisahan sekam. Metode perancangan yang digunakan adalah pendekatan
berbasis konsep dan simulasi menggunakan perangkat lunak CAD (Computer-
Aided Design) untuk menghasilkan desain yang optimal. Selain itu, pengujian
prototipe mesin penggiling dilakukan untuk memvalidasi kinerja dan
efektivitasnya dalam menghasilkan bahan pakan ternak yang memenuhi standar
kualitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan mesin penggiling sekam padi yang efisien dan dapat
meningkatkan produktivitas 3ndustry pakan ternak.

Kata kunci: perancangan mesin, penggiling sekam padi, bahan pakan ternak

3
DESIGN OF RICE HUSK GRINDING MACHINE FOR ANIMAL FEED
Material

Aldi Juanda ( Ketua Tim),Bayu Wahyuda ( Anggota I ),Muhamad Rizky Saputra


( Anggota II ), SMK Negeri I Bengkalis

Abstract

Rice husk grinding machine is an essential equipment in the agricultural industry


used to process rice husks into animal feed material. The aim of this research is to
design an efficient, reliable, and high-quality rice husk grinding machine for
producing animal feed material. This study involves a literature review to
understand the fundamental principles of rice husk grinding and analysis of the
requirements and specifications of an appropriate grinding machine. The machine
design includes elements such as structure, grinding mechanism, driving system,
and husk separation system. The design method used is a concept-based approach
and simulation using Computer-Aided Design (CAD) software to generate an
optimal design. Additionally, prototype testing of the grinding machine is
conducted to validate its performance and effectiveness in producing animal feed
material that meets quality standards. The results of this research are expected to
contribute to the development of efficient rice husk grinding machines and
improve the productivity of the animal feed industry.
Keywords: machine design, rice husk grinder, animal feed material

4
Daftar ISI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................6
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................6
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................8
1.3. Batasan Masalah................................................................................................................8
1.4. Tujuan perancangan alat...................................................................................................8
1.5. Manfaat Perancangan........................................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................10
2.1 Landasan Teori....................................................................................................................10
2.2. Komponen-Komponen Mesin Penggiling Sekam Padi Yang Akan Dirancang.............14
2.2.1. Motor Penggerak........................................................................................................14
2.2.2. Puli..............................................................................................................................15
2.2.3. Sabuk – V...................................................................................................................16
2.3. SOLUSI...........................................................................................................................17
2.4. Target Luaran...............................................................................................................18
BAB III METODE PERANCANGAN............................................................................................19
3.2. Alat dan Bahan................................................................................................................19
3.1.1. Alat.............................................................................................................................19
3.1.2. Bahan..........................................................................................................................21
3.3. Tahapan Penelitian..........................................................................................................22
3.4. Diagram Alir...................................................................................................................24
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN..........................................................................26
4.1 Anggaran Biaya.................................................................................................................26
4.2 Jadwal Penelitian...............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................29

5
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagian besar penduduk Bengkalis Khusus nya yang berada


dikecamatan bantan adalah petani padi terutama didesa mentayan kecamatan
Bengkalis , yang memiliki daya dukung lahan yang luas dan berpotensi dalam
sektor pertanian dan peternakan. Desa Mentayan bantan tengah memiliki lahan
pertanian padi seluas lebih kurang 60 Ha. Dalam setahun Petani mampu
menanam padi sebanyak 2 kali, jenis padi yang ditanam adalah anak dara dalam
sekali panen padi rata-rata 1 Ha mendapatkan hasil 4 ton padi kering, dalam
setahun petani dapat menghasilkan padi kering sekitar 360 ton. Dalam proses
penggilingan padi menjadi beras giling, biasanya akan diperoleh hasil samping
berupa: sekam (20%-30%), dedak/bekatul (8-12%) dan beras (50%-63%). Dari
jumlah sekam yang dihasilkan penggilingan padi ini sebanyak 160 ton/pertahun
merupaka suatu jumlah yang sangat besar dan disayangkan pada dasarnya belum
dimanfaatkan secara maksimal karena biasanya sekam dibakar atau terbuang
begitu saja.

Gambar 1.1. Sekam Padi Hasil Penggilingan Padi Petani

6
Mesin penghancur sekam padi yang efektif dapat membantu mengurangi
biaya produksi dan meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan.
Sebelum adanya mesin penghancur sekam padi, pemisahan antara sekam dan
beras dilakukan secara manual, yang memakan waktu dan tenaga yang cukup
besar. Selain itu, cara manual ini juga kurang efisien dan cenderung
menghasilkan kualitas beras yang kurang baik karena tercampur dengan sekam.
Dalam kondisi ini, penggunaan mesin penghancur sekam padi yang
efektif dapat membantu petani untuk menghemat biaya produksi, karena mesin
ini dapat memproses padi dengan lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan
cara manual. Selain itu, mesin penghancur sekam padi yang efektif juga dapat
menghasilkan kualitas beras yang lebih baik, karena mesin ini mampu
memisahkan sekam dari beras secara lebih teliti dan lebih bersih.
Oleh karena itu, mesin penghancur sekam padi yang efektif merupakan
solusi yang sangat penting untuk membantu meningkatkan produktivitas
pertanian dan mengurangi biaya produksi bagi petani. Dengan menggunakan
mesin penghancur sekam padi yang efektif, petani dapat memperoleh hasil panen
yang lebih baik dan meningkatkan pendapatan mereka.
Selain itu, penggunaan mesin penghancur sekam padi yang efektif juga
dapat membantu mengurangi limbah pertanian dan dampak negatif terhadap
lingkungan. Karena dengan cara manual, limbah sekam padi biasanya dibakar di
lahan pertanian, yang dapat menyebabkan polusi udara dan lingkungan. Namun,
dengan menggunakan mesin penghancur sekam padi yang efektif, limbah sekam
dapat diolah menjadi pupuk organik yang dapat digunakan kembali untuk
keperluan pertanian.
Mesin penghancur sekam padi yang efektif juga memiliki berbagai
keunggulan lainnya, seperti kemudahan pengoperasian, penghematan energi, dan
peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja bagi petani. Oleh karena itu,
penggunaan mesin penghancur sekam padi yang efektif dapat membawa manfaat
yang besar bagi petani dan lingkungan sekitar.
Dalam hal ini, pilihan mesin penghancur sekam padi yang tepat dan
berkualitas sangat penting. Petani harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti
kualitas mesin, harga, kemampuan mesin untuk menghasilkan beras yang bersih,

7
dan kemampuan untuk mengurangi limbah pertanian. Dengan memilih mesin
penghancur sekam padi yang tepat, petani dapat memaksimalkan keuntungan
mereka dan membantu meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan
permasalahn yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara untuk merancang bangun mesin penggiling sekam padi
yang sederhana yang dapat digunakan oleh masarakat dengan mudah?
2. Bagaimana cara perancangan komponen mesin penggiling sekam padi?
3. Bagaimana cara membuat mesin penggiling sekam padi untuk
mendapatkan hasil yang sesuai yang diinginkan?

1.3. Batasan Masalah


Dalam perancangan dan analisa ini,penulis memberikan batasan masalah
sebagai berikut :
1. Perancangan mesin penggiling sekam padi dapat menghasilkan gilingan
yang sesuai dengan yang direncanakan
2. Rancangan mesin dibuat dengan poros penggerak horizontal
3. Kapasitas yang diharapkan 50 kg/jam

1.4. Tujuan perancangan alat


Adapun tujuan rancang bangun mesin penggiling sekam padi adalah :
1. Merancang dan mendesain mesin penghalus sekam padi
2. Membuat mesin penghalus sekam padi seefesien mungkin, komponen
mudah didapatkan apabila ada kerusakan
3. Menambah efesiensi mesin penggiling sekam padi untuk pakan ternak

1.5. Manfaat Perancangan


Manfaat dari perancangan dan pembuatan mesin penghalus sekam padi
adalah sebagai berikut:

8
1. Dapat membantu petani dalam melakukan menghaluskan sekam padi
sebagai campuran pakan ternak.
2. Dapat meringankan biaya pakan ternak.
3. Dapat menambah nilai ekonomis pada petani.
4. Membantu dalam meningkatkan efekitifitas dan efesiensi produksi.

9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1.Pengertian Sekam Padi
Sekam padi sering diartikan sebagai bahan buangan atau bahan sisa dari
proses penggilingan padi. Proses penghancuran limbah secara alami
berlangsung lambat, sehingga limbah tidak saja mengganggu lingkungan
sekitarnya tetapi juga mengganggu kesehatan manusia. Pada setiap
penggilingan padi akan selalu kita lihat tumpukan bahkan gunungan sekam
yang semakin lama semakin tinggi. Saat ini pemanfaatan sekam padi tersebut
masih sangat sedikit, sehingga sekam masih tetap menjadi bahan limbah yang
mengganggu lingkungan.
Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi karopsis yang terdiri
dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada
proses penggilingan beras akan terpisah dari butiran beras dan menjadi bahan
sisa atau limbah penggilingan. Sekam padi sebagai bahan pakan ternak yaitu
memiliki nutrisi yang tinggi, di tandai oleh kandungan serat sekam padi,
protein dan energi tinggi. Penggunaan sekam padi secara langsung atau
sebagai pakan tunggal. (Aziz, 1992).

Gambar 2.1 Sekam Padi

2.1.2 Pengertian Mesin Penghalus sekam padi


Mesin penghalus sekam padi dalah sebuah alat yang digunakan untuk
memudahkan dan menghaluskan sekam padi. Sistem penghalus sekam padi
menggunakan motor penggerak. Pada saat mesin dihidupkan atau distart, maka

10
motor penggerak akan berputar memutar puli penggerak pada mesin, setelah itu
putaran dari mesin tersebut diteruskan ke puli yang digerakan melalui perantara
sabuk, karena putaran dari mesin sudah ditransfer ke puli yang digerakkan, maka
pisau pun akan berputar karena antara pisau dan puli dihubungkan dengan sebuah
poros. Akibat dari putaran pisau tersebut maka akan terjadi gerakan penggilingan
terhadap sekam padi dan akan keluar melalui corong keluaran berupa bagian yang
lebih kecil sesuai dengan ukuran saringan yang digunakan dan dapat dimanfaatkan
sebagai bahan campuran pakan ternak hewan.

Mesin penggiling sekam padi ini memiliki beberapa jenis sebagai berikut:
a. Hammer Mill
Alat penepung atau Hammer Mill merupakan alat yang tujuannya untuk
mengubah bahan baku menjadi potongan-potongan kecil dengan
menggunakan pukulan hammer secara berulang. Ukuran bahan dikecilkan
dengan pukulan antara palu (hammer) dan dinding, kemudian mendorong
bahan melalui plat berlubang hingga terbangkitkan panas. Dibutuhkan tenaga
sebesar satu kilowatt (Kw) untuk menggiling satu kilogram bahan permenit
pada penggilingan sedang. Hal ini menyebabkan produk terpanaskan dan
kehilangan kandungan airnya.

Gambar 2.2 Mesin Penggiling Hamer Mill

11
b. Burr Mill
Burr mill adalah mesin giling dengan prinsip kerja menggunakan 2
lempeng untuk memperkecil ukuran partikel bahan baku. Proses kerja Burr
Mill adalah bahan masuk melalui loading (hopper). Kedua pelat bergerak
berputar dan saling bergesekan, sehingga memecah bahan. Bahan kemudian
keluar melalui tempat pengeluaran. Proses kerja yang terjadi selama burr mill
bekerja terdiri atas cutting, crushing, shearing.

Gambar 2.3 Mesin Penggiling Bur Mill

c. Roller Mill
Roller Mill adalah penggilingan dengan menngunakan 2 buah roll untuk
memperkecil ukuran bahan baku. Proses kerja Roller Mill adalah sebelum
bahan dimasukkan ke dalam loading hoper, mesin harus dihidupkan terlebih
dahulu. Bahan akan digiling hingga halus dengan gerak gesek dua roll. Setelah
menjadi halus, bahan keluar melalui tempatpengeluaran. Selama bekerja,
roller mill melangsungkan proses grinding, reducing, rolling, crushing,
cracking, crimping, crumbling, flaking, steaming, shearing, dan cutting.

12
Gambar 2.4 Mesin Penggiling Roller Mill
d. Combination Mill
Combination mill adalah mesin giling dengan prinsip kerja
mengombinasikan beberapa prinsip kerja mesin giling. Contohnya, kombinasi
crusher mill hammermill, crusher mill burr mill, crusher mill roller mill, dan
hammermill roller mill. Proses grinding pada pabrik pakan dapat berlangsung
dalam dua sistem proses yang berbeda, yaitu pregrinding dan postgrinding.
Pemilihan proses yang digunakan berdasarkan jenis bahan yang akan digiling
dan besar biaya yang akan dikeluarkan

Gambar 2.5 Mesin Penggiling Kombinasi

13
2.2. Komponen-Komponen Mesin Penggiling Sekam Padi Yang Akan
Dirancang

Gambar 2.6 Komponen-komponen Mesin Penggiling Sekam Padi

2.2.1. Motor Penggerak

Gambar 2.7 Motor Pengerak

14
Motor yang digunakan motor robin dengan kapasitas daya 6,5 hp, degan
besarnya daya motor yang demikia itu tidak menutup kemungkian sangat sesuai
degan alat yamg saya buat. Motor ini di gerakan oleh hasil pembakaran bahan
bakar bezin hasil dari proses pembakara dihubugkan dengan stang engkol yang
juga memutar fly whell dengan gerak fly whell ini nanti di hubugkan degan puli,da
puli dihubugkan denga balting atau sabuk yang terhubug pada poros yang
nantinya memutar pisau dari gerakan mesin robin inilah yang nantinya menggiling
sehingga sekam padi hancur menjadi halus.

2.2.2. Puli
Puli merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk
mentransmisikan daya seperti halnya spoket dan roda gigi. Puli pada umumnya
dibat dari besi cor kelabu FC 20 atau FC 30, dan adapun yang terbuat dari baja.
Perkembangan pesat dalam bidang penggerak pada berbagai mesin
perkakas dengan menggunakan motor bakar telah membuat arti sabuk untuk alat
penggerak menjadi berkurang. Tetapi sifat elastisitas daya dari sabuk untuk
menampung kejutan dan getaran pada saat transmisi membuat sabuk tetap
dimanfaatkan untuk mentransmisikan daya dari penggerak pada mesin perkakas.

Keuntungan jika menggunakan puli :


a. Bidang kontak sabuk puli luas, tegangan puli biasanya lebih kecil sehingga
lebar puli bisa dikurangi.
b. Tidak menimbulkan suara yang bising lebih tenang

Gambar 2.8 Puli

15
Gambar 2.9 Perbandingan Puli

Rumus perhitungan :
1. Perhitungan rasio kecepatan Puli

..................................................................................................(2.1)

Dimana :
n1 = putaran poros pertama (rpm)
n2 = putaran poros kedua (rpm)
d1 = diameter puli penggeraka (mm)
d2 = diameter puli yang digerakan (mm)

2.2.3. Sabuk – V

Gambar 2.10 sabuk v-belt

Sabuk-v adalah transmisi penghubung yang terbuat dari karet dan


mempunyai penampang trapesium. Dalam penggunaannya sabuk-v dibelitkan
mengelilingi alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit pada

16
puli akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah
besar(sularso, 1991:163).
Sabuk V banyak digunakan karena sangat mudah dalam penggunaanya dan
murah. Selain itu sabuk-V akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada
tegangan yang relatif rendah dibandingkan dengan transmisi roda gigi, sabuk-V
bekerja lebih halus dan tak bersuara. Sabuk V selain juga memiliki keunggulan
dibandingkan dengan transmisi-transmisi yang lain, sabuk V juga memiliki
kelemahan dimana sabuk V dapat memungkinkan terjadinya slip.

2.3. SOLUSI
Penulis telah mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang
ada pada masyarakat , bagaimana caranya supaya bisa meningkatkan nilai
ekonomis dari limbah sekam padi yang sebelumnya tidak mempunyai nilai
ekonomi sehingga bisa mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan secara
maksimal

Solusi yang ditawarkan untuk penyelesaian permasalahan yang dihadapi


masyarakat adalah dengan menerapkan Teknologi tepat guna berupa Mesin
Penghancur Sekam Padi. Mesin ini bisa menghaluskan sekam padi dengan
kapasitas produksi 50 kg/jam.
Adapun rancangan Mesin Penghancur Sekam Padi dapat di lihat
pada gambar dibawah ini:

17
Gambar 2.11 Komponen-komponen Mesin Penghancur Sekam Padi
2.4. Target Luaran

Target dalam Program Lomba Karya Ilmiah Tingkat pelajar Pendanaan Dari
Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Bengkalis yang akan d iusulkan
ini adalah Mesin Penghancur Sekam Padi untuk meningkatkan nilai
ekonomi dari sekam padi. Selain itu rencana capaian luaran ditunjukkan
pada tabel 2.1. dibawah ini :

Tabel 2.1. Rencana Target Capaian Luaran

No Jenis Indikator Capaian


Luaran
1 Publikasi ilmiah dijurnal/Prosiding Accepted
2 Pemakalah dalam pertemuan ilmiah Tidak ada
3 Buku Ajar (ISBN) Tidak ada
5 Hak Kekayaan Intelektual (HKI) ada
Paten
Paten Sederhana
Hak Cipta
Merek Dagang
Rahasia Dagang
Desain Produk Industri
Indikasi Geografis
Perlindungan Varietas Tanaman
Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu
6 Teknologi Tepat Guna Penerapan
7 Model/ Produk
8 Publikasi pada media masa (cetak/elektronik)
Purwarupa/Desain/KaryaSeni/RekayasaSosial Terbit

18
BAB III METODE PERANCANGAN

3.2. Alat dan Bahan


Dalam proses perakitan dan pembuatan mesin penggiling sekam padi
diperlukan alat dan bahan sebagai berikut:

3.1.1. Alat
Pada perancangan ini alat yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
a. Mesin Las Listrik SMAW
Berfungsi untuk menyambungkan secara permanen pada bahan
yang terbuat dari logam
Spesifikasi mesin las listrik SMAW ryu tipe IGBT RII 120-2:
1. Daya listrik: 450 watt
2. Volt : 220V/50Hz
3. Arus Output : 20-120 Ampere
4. Diameter kawat las: 1,6-3,2 mm
b. Mesin Bubut merk Krisbow tipe KW 15-979
Fungsi dari mesin bubut digunakan untuk proses pengerjaan poros
yang bertingkat
Spesifikasi mesin bubut krisbow tipe KW 15-979
1. Daya litrik : 380 volt
2. Kecepatan tanpa beban: 1255 rpm
c. Mesin Gerinda Tangan Ryu tipe RSG 100-4
Berfungsi untuk memotong bahan dari alat penggiling sekam padi
seperti memotong besi holo untuk rangka dan besi plat untuk cover.
Spesifikasi mesin gerinda tangan Ryu tipe RSG 100-4
1. Daya litrik : 580 Watt
2. Volt: 220/50 Hz
3. Kecepatan tanpa beban: 11000 rpm
4. Kapasitas potong : 100 mm
d. Mesin Bor Tangan Ryu Tipe RDR 10-3 RE

19
Berfungsi untuk membuat lubang untuk kedudukan pada bagian
motor dan lubang pada bagian bantalan duduk.
Spesifikasi mesin bor Ryu tipe RDR 10-3 RE:
1. Daya litrik : 370 Watt
2. Volt: 220/50 Hz
3. Kecepatan tanpa beban: 0-3200 rpm
4. Kapasitas bor besi: 10 mm
e. Meteran
Berfungsi untuk mengukur panjang, lebar rangka dan cover mesin
penggiling sekam padi.
f. Jangka sorong
Berfungsi untuk mengukur ketebalan, diameter dalam, diameter
luar dan mengukur kedalaman suatu benda.
g. Kunci pas
Berfungsi untuk melepas dan mengencangkan baut dan mur pada
kedudukan motor penggerak dan bantalan
h. Sikat kawat
Berfungsi membersihkan kotoran atau terak las yang sudah lepas
dari jalur las oleh pukulan palu las
i. Penggaris siku
Berfungsi untuk membuat tanda maupun menentukan sudut
perkiraan bidang yang ingin dipotong.
j. Puli dan sabuk
Puli dan sabuk digunakan sebagai system transmisi penerus daya
dan putaran dari motor penggeraak.
k. Bearing/bantalan
Bearing/bantalan berfungsi untuk membantu mengurangi gesekan
berputar pada poros/as.

l. Mata gerinda
Mata gerinda berfungsi untuk memotong plat sebagai cover dari
mesin penggiling sekam padi.

20
m. Elektroda RB-26

Elektroda digunakan dalam proses penyambungang rangka dan


cover sebagai pembakar, sehingga membuat busur menyala. Jenis elektroda
yang digunakan RB.
n. Mur dan baut
Berfungsi sebagai pengikat komponen-komponen yang ada pada
mesin penggiling sekam padi.

3.1.2. Bahan
Pada perancangan ini bahan yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
a. Besi U
Besi kanal U digunakan sebagai rangka untuk menompang
beberapa kompone yang ada pada mesin penggiling sekam padi.

Gambar 3.1 Rangka

b. Besi as
Besi as digunakan sebagai poros penggerak.

21
Gambar 3.2 Poros
c. Plat baja
Plat baja berfungsi untuk membuat cover pada bagian mata
pisau,corong masuk dan corong keluar.

Gambar 3.3 Corong Masuk dan Keluar

d. Mata Pisau
Mata pisau berfungsi untuk menggiling atau menghancurkan sekam padi
agar menjadi lebih halus, mata pisau ini menggunakan besi padat yang
berbentuk piringan.

Gambar 3.4 Mata Pisau

3.3. Tahapan Penelitian


Untuk mendapatkan hasil dari penggilingan sekam padi yang berkualitas
dan sesuai dengan yang diharapkan tentu harus melakukan beberapa usaha
dan tahap pembuatan, tujuannya agar perencanaanya efisien waktu dan

22
biaya. Adapun tahapan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut:

1. Studi Lapangan
Studi lapangan ini dilakukan untuk mencari dan melihat proses
penanganan limbah sekam padi di masyarakat, dengan ini penulis
melakukan survey ke desa-desa yang sebagian masyarakatnya petani padi
untuk mengetahui seberapa banyak pengolahan sekam padi yang diolah
untuk pakan ternak(dedak).
2. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan referensi
yang yang terkait dalam landasan teori pendukung dalam pembuatan mesin
penghalus sekam padi semi otomatis yang akan digunakan. Teori dasar
diambil dari jurnal dan buku-buku untuk memperkuat ilmu pengetahuan dan
untuk mencocokan referensi-referensi yang telah ada.

3. Perancangan Desain
Perancangan desain dilakukan untuk merancang bagaimana bentuk dari
mesin penghalus sekam padi dengan menggunakan motor penggerak 6,5
HP. Perancangan ini meliputi beberapa item yaitu menghitung rancangan
puli,sabuk-V,poros,bantalan/bearing dan mata pisang berbentuk L terletak
pada sebuah piringan. Desain gambar menggunakan software Autocad.

4. Pengumpulan alat dan bahan


Melakukan pendaataan alat dan bahan sesuai tingkat kebutuhan. Pemilihan
komponen ditinjau dari segi harga dan kualitas barang yang akan digunakan
sehingga hasil yang dicapai nantinya sesuai dengan target dan menyesuaikan
alokasi dana yang tersedia.

5. Perakitan mesin penghalus sekam padi


Setelah melakukan perancangan desain,pengumpulan alat dan bahan,
perakitan alat yang dilakukan meliputi proses pemotongan,pengeboran dan

23
penyambung baut dan las sesuai dengan yang telah direncanakan
sebelumnya. Oleh karena itu, pembuatan mesin harus dilakukan secara teliti
dan menggunakan standard yang telah ditentukan untuk menghasilkan
mesin yang terbaik pada proses pembuatan mesin penggiling sekam padi
otomatis.
6. Uji coba mesin penhalus sekam padi
Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui system transmisi dapat
berfungsi sesuai yang diharapkan. Dan untuk melihat apakah ada
sambungan mur dan baut mengendor. Selama pengujian akan dilakukan
pengumpulan data yang valid untuk mengetahui kapasitas kerja mesin dan
pengaruh poros penekan pada proses penggilingan sekam padi.

Proses pengujian dilakukan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Siapkan mesin penghalus sekam padi


2. Siapkan bahan(sekam padi/kulit padi)
3. Menghidupkan motor penggerak
4. Masukkan sekam padi/kulit padi
5. Selanjutnya sekam padi dihaluskan
6. Hasil gilingan sekam padi akan jatuh kebawah
7. Matikan mesin

3.4. Diagram Alir


Dalam rancang bangun ini hal pertama yang dilakukan adalah melakukan
identifikasi masalah apa yang ada pada daerah yang berkaitan dengan sekam padi
dan dilanjutkan dengan studi lapangan dengan cara surfey ke tempat tempat
penggilingan padi, studi literatur yang merujuk pada teori dan referensi yang
berhubungan dengan mesin penggiling sekam padi serta mengetahui safety factor
dan standar perancangan. Langkah kedua adalah membuat sketsa dari mesin yang
akan dibuat. Safety factor dan standar perancangan sudah didapat, selanjutnya
adalah melakukan perhitungan pada part-part mesin yang akan dirancang guna
mendapatkan dimensi dan ukuran dari part mesin yang akan dibuat supaya mesin
dapat beroperasi sesuai standard dan aman untuk digunakan.
24
Setelah mendapatkan dimensi dan ukuran dari part-part mesin yang akan
dirancang, selanjutnya dimensi dan ukuran yang sudah didapat direalisasikan pada
gambar 3D dengan menggunakan Autocad. Pada software Autocad tersebut
gambar dari mesin yang dirancang akan terlihat nyata sehingga dapat dilihat
bentuk dari mesin tersebut. Setelah perancangan mesin menggunakan software
autocad dilanjutkan dengan mempersiapkan alat dan bahan untuk proses
pembuatan mesin penggiling sekam padi setelah mesin selesai dirakit dilakukan
uji coba mesin apakah sesuai yang diinginkan atau tidak. Setelah melakukan uji
coba kita dapat memberi kesimpulan dan saran dari alat yang kita buat.

Mulai

Identifikasi masalah

Studi Lapangan

Studi Literatur
Perencanaan dan Desain:

Persiapan Alat dan Bahan

Proses pembuatan Mesin Penghalus


sekam padi

Tidak Uji coba


hasil

Ya
Analisa data dan pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

25
Gambar 3.1 Diagram Alir

26
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya


Rincian biaya yang diperlukan dalam Pembuatan mesin sekam padi ini sebesar Rp
14.646.000.000 yang diperlihatkan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya

HARGA
No. Komponen Belanja Satuan Volume
SATUAN TOTAL
1 ATK 1 Paket 250000 Rp 250.000,00
2 Poros diameter 20 mm panjang 1000 mm ST 37 1 Batang 380000 Rp 380.000,00
3 Pulley 2 Set 150000 Rp 300.000,00
4 V-belt 2 Unit 45000 Rp 90.000,00
5 Bearing 2 Set 235000 Rp 470.000,00
6 Besi UNP 2 " 2 Batang 189000 Rp 378.000,00
7 Plat besi 1 lembar 1600000 Rp 1.600.000,00
8 Disc brake sepeda motor supra 4 Pcs 80000 Rp 320.000,00
9 Mesin Robin 7,5 Hp 1 Unit 4500000 Rp 4.500.000,00
10 Cat 2 Kaleng 75000 Rp 150.000,00
11 Elektroda 2.6 mm 1 Kotak 85000 Rp 85.000,00
12 Mur dan baut 8 Set 6000 Rp 48.000,00
13 Mata gerinda Potong 5 Keping 15000 Rp 75.000,00
14 Pembuatan laporan 1 Exemplar 200000 Rp 200.000,00
15 tinner 1 liter 150000 Rp 150.000,00
16 Gerinda Asah 2 buah 15000 Rp 30.000,00
17 Sewa Mobil Pick Up Transpoetasi Barang 1 Paket 350.000 Rp 350.000,00
18 Komsumsi Snak 10 Paket 35.000 Rp 350.000,00
19 HR sekretariat 4 OB 30.000 Rp 120.000,00
20 Pembantu lapangan 2 Orang 60 OH 80.000 Rp 4.800.000,00
Total Rp 14.646.000,00

27
4.2 Jadwal Penelitian

Jadwal kegiatan Penelitian Lomba Karya Ilmiah ini dilakukan selama 4 bulan,
dengan rincian kegiatan seperti pada Tabel 4.2

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Tahun 2023


Minggu Ke
No JenisKegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Studi Lapangan
Kunjungan
2 Koordinasi ke
Mitra
Survey
3 Kelompok
Usaha
Analisis
4
Permasalahan
Perancangan
5
Alat
Pembelian
6
Peralatan
Pembuatan dan
7
Perakitan Alat
8 Uji Coba Alat

28
29
DAFTAR PUSTAKA

1. Budiyanto, H. (2018). Kajian Teknologi Mesin Pengolah Sekam Padi


Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 7(2),
67-74.
2. Santoso, I., & Sudiyanto, E. (2017). Peningkatan Efisiensi Produksi Padi
Melalui Pemanfaatan Mesin Penggiling dan Pemisah Sekam Padi. Jurnal
Teknik Pertanian Lampung, 6(1), 10-16.
3. Aditama, R., & Arifiyanto, D. (2019). Pengembangan Mesin Penghancur
Sekam Padi sebagai Sumber Energi Alternatif di Indonesia. Jurnal Teknik
Mesin, 10(1), 1-7.
4. Hidayatullah, A., & Lutfi, M. (2020). Analisis Efisiensi Mesin Pengupas
Padi dan Penghancur Sekam di Kabupaten Malang. Jurnal Teknik Mesin,
11(2), 17-22.
5. Hasibuan, A. R., & Nurhadi, H. (2021). Pengaruh Mesin Penghancur
Sekam Padi Terhadap Efisiensi Produktivitas dan Biaya Produksi Petani
Padi di Kabupaten Asahan. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah,
9(1), 19-28.

30
Lampiran. 1. Biodata Peserta Lomba Penelitian

1. Ketua Tim
a Nama Lengkap : ALDI JUANDA
b Jenis Kelamin : Laki-Laki
c Nomor Induk Siswa : '00232275648
d Sekolah : SMK Negeri 1 Bengkalis
e Alamat surat menyurat : -
f Telp/Faks : -
g No.Hp : 083167141264

2 Anggota 1 :
Nama Lengkap : BAYU WAHYUDA
Nomor Induk Siswa : '00662547545
No.Hp : 082169348732

3 Anggota 2 :
Nama Lengkap : MUHAMAD RIZKY SAPUTRA
Nomor Induk Siswa : '0052050726
No.Hp : 082169924340

4 Guru Pembimbing
Nama Lengkap : DARSONO, S.Si
No.HP : 082268568275

31
Lampiran 2. Formulir Pendaftaran

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA


LOMBA KARYA ILMIAH
TINGKAT SMA/SEDERAJAT SE-KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2023

1 Nama Peserta : ALDI JUANDA ( Ketua Tim)


BAYU WAHYUDA ( Anggota I )
MUHAMAD RIZKY SAPUTRA ( Anggota
II )
2 Sekolah : SMK Negeri 1 Bengkalis
3 Alamat Jl. Pramuka Desa Air Putih Bengkalis
4 No.Tlp/HP
5 Guru Pembimbing DARSONO, S.Si

Dengan ini mendaftar sebagai peserta “Lomba Karya Ilmiah Tingkat SMA/Sederajat
Se-Kabupaten Bengkalis “ tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Kabupaten Bengkalis dengan Judul Penelitian : PERANCANGAN
MESIN PENGGILING SEKAM PADI MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK

Dengan ini menyatakan berminat untuk mengikuti Lomba Karya Ilmiah Tingkat
SMA/Sederajat Se-Kabupaten Bengkalis yang diselengarakan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Bengkalis Pada Tahun 2023 serta
bersedia untuk Mematuhi segala Persyaratan dan ketentuan berlaku yang telah
ditetapkan oleh panitia lomba.

Bengkalis 22 Mei 2023


Pendaftar

ALDI JUANDA
Ketua Tim

32

Anda mungkin juga menyukai