BAB I
PENDAHULUAN
seperti mesin skrap, mesin frais, mesin bubut dan mesin bor. Ditemukannya
teknik mesin, mesin skrap telah dikenal fungsi dan perannya untuk membuat
pemakanan, kondisi mesin, bahan benda kerja, bentuk ujung pahat mata
khususnya dalam hal ini adalah tentang feeding, maka dalam proses
kecepatan potong dan feeding kemungkinan akan didapat hasil kerataan yang
sesuai dapat terlihat. Pada penelitian ini dengan adanya variasi feeding akan
pada mesin dan industri ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain
pencarian di pasaran (Nieman, 1981 : 85). Beberapa jenis baja memiliki sifat-
sifat yang tertentu sebagai akibat penambahan unsur paduan. Salah satu unsur
paduan yang sangat penting dapat mengontrol sifat baja adalah karbon (C),
untuk tiap tingkatan kekerasan bahan tersebut apabila dikerjakan pada mesin-
3
tersebut, hal tersebut dapat langsung dilihat pada bekas hasil pengerjaan atau
Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan sedikit Si,
Mn, P, S dan Cu. Sifat baja karbon tergantung pada kadar karbon, oleh karena
rendah, baja karbon sedang dan baja karbon tinggi. Mempertimbangkan hal
material baja karbon rendah dan baja karbon tinggi, karena bahan tersebut
diperoleh di pasaran.
yang baik.
4
B. Pembatasan Masalah
penyekrapan rata dengan spesimen baja karbon rendah dan baja karbon tinggi.
C. Permasalahan
D. Penegasan Istilah
penelitian yang akan dilaksanakan, maka dalam hal ini perlu adanya
1. Pengaruh
Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (benda) yang ikut membentuk
2. Feeding
Adalah perpindahan benda kerja pada setiap akhir langkah potong (awal
3. Tingkat
1988 : 794)
tidak rata pada suatu permukaan benda kerja saat selesai dikerjakan.
besarnya perbedaan kekasaran permukaan hasil sayatan pahat skrap rata kanan
pada dua buah spesimen yaitu baja karbon rendah dan baja karbon tinggi
E. Tujuan Penelitian
G. Sistematika Skripsi
Sistematika skripsi ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu bagian
pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
sistematika skripsi.
eksperimen, bahan uji, dimensi benda kerja dan pahat skrap, waktu dan tempat
analisis data.
ditarik dari hasil analisis data serta pembahasannya dan Saran berisi tentang
LANDASAN TEORI
A. Mesin Skrap
B. Proses Penyekrapan
C. Feeding (Ketebalan Pemakanan)
D. Material Baja Karbon
E. Kekasaran Permukaan dan Pengukuran
F. Kerangka Berfikir
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian ini meliputi : persiapan alat dan bahan, pembentukan benda kerja,
A. Desain Eksperimen
sehingga akan membawa hasil dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan
eksperiman dimana satu atau lebih kelompok eksperimen dikenakan satu atau
lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih
yang mulanya bulat dibentuk persegi panjang dengan ukuran yang sudah
36
37
B. Subyek Penelitian
karbon rendah dan karbon tinggi, dengan ukuran tebal 15 mm dan panjang 50
bahan diuji komposisi untuk mengetahui kadar karbon dari bahan tersebut,
dan bahan padun lain yang ada untuk menentukan jenis bahan yang
tersebut.
menggunakan baja olah cepat atau pahat HSS (High Speed Steel). Alat ukur
yang digunakan dalam penelitian ini sendiri adalah surface tester, sedangkan
37
38
sebagai berikut untuk benda kerja mempunyai ukuran panjang 50 mm, lebar
15 mm dan tebal 15 mm
50 mm 15 mm
menggunakan pahat skrap rata kanan yang mempunyai dimensi dan ukuran
sebagai berikut :
o
1. Sudut rek belakang adalah 5
o
2. Sudut potong sisi adalah 8
38
39
o
3. Sudut bebas ujung adalah 6
o
4. Sudut bebas sisi adalah 7
o
5. Sudut mata potong ujung adalah 8
o
6. Sudut mata potong sisi adalah 15
Bengkalis
pengujian kekasaran bahan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
data hasil uji komposisi dan dari uji kekasaran permukan benda kerja.
Bahan yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah material baja
karbon yaitu baja karbon rendah dan baja karbon tinggi. Adapun alat-alat
penlitian yang digunakan baik itu alat eksperimen, alat uji, atau alat ukur dan
perlengkapanya adalah :
c) Surface tester
40
41
3. Pembuatan spesimen.
50 mm.
Agar benda kerja dapat di skrap dengan aman dan menghasilkan pekerjaan
yang memuaskan maka benda kerja harus dicekam pada pencekam dengan
1. Membersihkan cekam dan benda kerja dari serpihan beram agar tidak
41
42
Pahat skrap dipasang dengan menjepitkan pada rumah pahat. Kita atur
pahat agar tidak terlalu panjang keluar dari penjepitnya, sebab kalau terlalu
menggunakan baja perkakas bukan baja lunak (tabel 4) karena dalam tabel
kecepatan sayat pahat HSS untuk material baja karbon tinggi tidak ada. Dalam
baja perkakas maka baja yang lunak pasti bisa, sedangkan apabila
meggunakan kecepatan sayat pahat HSS untuk baja yang lunak maka dalam
penyekrapan pahat akan mendapatkan beban yang besar. Dapat dilihat pada
tabel 4 pada landasan teori disana disebutkan bahwa kecepatan sayat pahat
LxN 5
Cs = x
1000 3 . . . . . . (1)
LxN
Cs =
600 . . . . . . (2)
42
43
a
≤5 . . . . . . (3)
s
Untuk menghitung laju sayatan digunakan feeding sebesar 0,38 mm,
0,58 selisih laju sayatannya juga telalu jauh dengan feeding 0,18 . Jadi dapat
dihitung laju sayatannya yaitu :
0,38
=5
s
0,38
s= = 0,076mm / menit
5
Dalam peneitian ini digunakan laju sayatan yang mendekati 0,38 yaitu
dalam penelitian sudah sesuai dengan yang diijinkan menurut Syamsir (1989 :
72) bahwa besarnya laju dan kedalaman pemakanan yang diperoleh dari
standar mesin yaitu untuk benda kerja yang di skrap mengunakan pahat HSS
laju maksimal 0,2 m/menit dan ketebalan pemakanan maksimal 2,0 mm.
penyetelan pada poros pengatur halus kasar sesuai dengan tabel/buku paduan
feeding 0,18 mm; 0,38 mm dan 0,58 mm karena feeding 0,18 mm dipilih
untuk finishing dan feeding 0,58 mm dipilih untuk roughing sedangkan yang
43
44
sebagai berikut :
tester dengan menekan tombol on/off yang terdapat pada alat tersebut.
otomatis. Melihat harga kekasaran yang tertera pada monitor surface tester
44
45
dikelompokkan dan disusun dalam tabel isian dengan baik dan sistematis, agar
Feeding
Baja karbon 1.
rendah 2.
3.
X=
Baja karbon 1.
tinggi 2.
3.
X=
4. Pengujian
Proses pegujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji komposisi
kimia dan uji kekasaran permukaan. Setelah benda kerja di skrap dengan
45
46
kekasaran. Perlakuan yang akan dikenakan pada bahan adalah sebagai berikut
1. Baja karbon rendah dengan feeding 0,18 mm, 0,38 mm, 0,58 mm
2. Baja karbon tinggi dengan feeding 0,18 mm, 0,38 mm, 0,58 mm
bahan baja kabon rendah dengan feeding 0,18 mm, 0,38 mm dan 0,58 mm
0,18 mm, 0,38 mm dan 0,58 mm secara bergantian seperti di atas, dalam
dengan jenis perlakuan yang ada, dan disusun menurut kode yang telah
46
47
dilihat saat itu juga. Alur penelitian dapat kita lihat pada gambar yang tertera.
Baja Karbon
Uji Komposisi
Rendah Tinggi
Penyayatan
Uji kekasaran
47
48
F. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
pemakanan)
2. Variabel terikat
3. Variabel kontrol
G. Analisis Data
berupa point out. Setelah pengukuran selesai kemudian hasilnya kita rata-rata
48
49
2. F2
3. F3
antara baja karbon rendah dan baja karbon tinggi, kemudian data yang