Pengelasan merupakan salah satu jenis proses penyambungan material yang sangat potensial untuk dikembangkan. Dari berbagai macam teknik pengelasan modern ada satu jenis metode pengelasan yang saat ini mendapatkan perhatian dari berbagai industri otomotif, aerospace dan industri lainnya. Metode pengelasan itu adalah friction stir spot welding (FSSW) (Hancock, 2004). Pengelasan FSSW tergolong memiliki sifat mekanik yang baik karena heat input yang dihasilkan rendah sehingga memiliki daerah HAZ yang sempit. Selain itu metode pengelasan FSSW memiliki keunggulan lainnya yaitu distorsi pengelasan yang rendah, sifat mekanik yang lebih baik dan limbah yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan proses pengelasan RSW (Chi-Sung, dkk 2012). Pengelasan ini juga sepenuhnya aman bagi lingkungan karena didalam proses pengelasannya tidak menggunakan gas pelindung serta aman dari radiasi sinar ultraviolet (Mishra, dkk 2005). Dari berbagai keunggulan metode pengelasan FSSW di atas masih ada suatu hal yang masih harus dipertimbangkan dalam menyambungkan dua bahan material logam yang berbeda (dissimilar). Di masa depan, dengan adanya penyebaran struktur multi-bahan, metode penyambungan mekanik dengan atau tanpa ikatan perekat (adhesive bonding) akan semakin diterapkan untuk pengelasan logam dissimilar yang tidak dapat diterapkan pada pengelasan fusi (Sakiyama dkk, 2013). Agar tidak terjadinya kekuatan mekanikal yang rendah dan cacat las yang dihasilkan karena kesalahan pemilihan parameter pengelasan (putaran tool, dwell time, waktu delay, dan plunge depth) dan geometri tool (diameter shoulder, profil pin, diameter pin, dan panjang pin) maka faktor-faktor tersebut harus dipilih secara optimal (Bilici, 2012). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan hasil pengelasan FSSW yang baik. Shen, dkk (2013) melakukan metode FSSW pada lembaran aluminium alloy 6061-T4, lalu mendapatkan hasil yang meningkat pada saat kecepatan putar dan dwell time ditingkatkan. Efek dari meningkatnya kecepatan
1 2
putar adalah bertambahnya lebar lasan dan meningkatkan kekuatan. Forcellese,
dkk (2011) melakukan penelitian tentang perbandingan antara tool dengan pin dan tanpa pin dengan perbedaan diameter shoulder tool 8 mm dan 19 mm pada plat magnesium AZ31. Pada diameter shoulder 19 mm tanpa pin didapatkan hasil yang terbaik dan struktur mikro yang homogen. Hal ini dikarenakan pada tool yang menggunakan pin hasilnya terdapat cavities yang besar dan timbulnya keyhole. Untuk mendapatkan hasil pengelasan yang terbaik maka penelitian ini akan membahas masalah tentang bagaimana pengaruh kecepatan putaran tool dan diameter tool pada pengelasan dissimilar FSSW antara plat AA5052 dan plat steel SS400 beserta dengan fenomena-fenomena yang terjadi selama proses pengelasan.
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan utama dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kecepatan putar dan diameter tool terhadap beban tarik geser, nilai kekerasan, serta struktur makro dan mikro pada sambungan friction stir spot welding (FSSW) plat AA5052 dengan plat steel SS400.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pemukaan spesimen dianggap rata. b. Kedalaman pemakanan dianggap sama dengan kecepatan pemakanan yang konstan. c. Gaya pencekaman pada alat cekam dianggap seragam. d. Keausan tool diabaikan.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: a. Mengetahui pengaruh kecepatan putar dan diameter tool terhadap kekuatan tarik geser pada sambungan FSSW plat AA5052 dengan plat steel SS400. b. Mengetahui pengaruh kecepatan putar dan diameter tool terhadap kekerasan material pada sambungan FSSW plat AA5052 dengan plat steel SS400. 3
c. Mengetahui pengaruh kecepatan putar dan diameter tool terhadap struktur
mikro pada sambungan FSSW plat AA5052 dengan plat steel SS400.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi peneliti adalah menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang penelitian pengelasan dengan metode FSSW. b. Bagi akademik, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan untuk penelitian tentang pengelasan dengan metode FSSW.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : a. Bab I Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan tugas akhir. b. Bab II Dasar teori, berisi tinjauan pustaka serta kajian teoritis yang memuat penelitian-penelitian sejenis serta landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. c. Bab III Metodologi penelitian, menjelaskan bahan penelitian, peralatan yang digunakan, pelaksanaan penelitian. d. Bab IV Data dan analisa, menjelaskan data hasil pengujian, perhitungan data hasil pengujian serta analisa hasil dari perhitungan. e. Bab V Kesimpulan dan Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan memuat pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian serta merupakan jawaban dari tujuan penelitian dan pembuktian kebenaran hipotesis. Saran memuat pengalaman dan pertimbangan penulis yang ditunjukkan kepada para peneliti yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sejenis.