Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengelasan merupakan salah satu jenis proses penyambungan material yang
sangat potensial untuk dikembangkan. Dari berbagai macam teknik pengelasan
modern ada satu jenis metode pengelasan yang saat ini mendapatkan perhatian
dari berbagai industri otomotif, aerospace dan industri lainnya. Metode
pengelasan itu adalah friction stir spot welding (FSSW) (Hancock, 2004).
Pengelasan FSSW tergolong memiliki sifat mekanik yang baik karena heat
input yang dihasilkan rendah sehingga memiliki daerah HAZ yang sempit. Selain
itu metode pengelasan FSSW memiliki keunggulan lainnya yaitu distorsi
pengelasan yang rendah, sifat mekanik yang lebih baik dan limbah yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan proses pengelasan RSW (Chi-Sung, dkk 2012).
Pengelasan ini juga sepenuhnya aman bagi lingkungan karena didalam proses
pengelasannya tidak menggunakan gas pelindung serta aman dari radiasi sinar
ultraviolet (Mishra, dkk 2005).
Dari berbagai keunggulan metode pengelasan FSSW di atas masih ada suatu
hal yang masih harus dipertimbangkan dalam menyambungkan dua bahan
material logam yang berbeda (dissimilar). Di masa depan, dengan adanya
penyebaran struktur multi-bahan, metode penyambungan mekanik dengan atau
tanpa ikatan perekat (adhesive bonding) akan semakin diterapkan untuk
pengelasan logam dissimilar yang tidak dapat diterapkan pada pengelasan fusi
(Sakiyama dkk, 2013). Agar tidak terjadinya kekuatan mekanikal yang rendah dan
cacat las yang dihasilkan karena kesalahan pemilihan parameter pengelasan
(putaran tool, dwell time, waktu delay, dan plunge depth) dan geometri tool
(diameter shoulder, profil pin, diameter pin, dan panjang pin) maka faktor-faktor
tersebut harus dipilih secara optimal (Bilici, 2012).
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan hasil pengelasan
FSSW yang baik. Shen, dkk (2013) melakukan metode FSSW pada lembaran
aluminium alloy 6061-T4, lalu mendapatkan hasil yang meningkat pada saat
kecepatan putar dan dwell time ditingkatkan. Efek dari meningkatnya kecepatan

1
2

putar adalah bertambahnya lebar lasan dan meningkatkan kekuatan. Forcellese,


dkk (2011) melakukan penelitian tentang perbandingan antara tool dengan pin dan
tanpa pin dengan perbedaan diameter shoulder tool 8 mm dan 19 mm pada plat
magnesium AZ31. Pada diameter shoulder 19 mm tanpa pin didapatkan hasil
yang terbaik dan struktur mikro yang homogen. Hal ini dikarenakan pada tool
yang menggunakan pin hasilnya terdapat cavities yang besar dan timbulnya
keyhole.
Untuk mendapatkan hasil pengelasan yang terbaik maka penelitian ini akan
membahas masalah tentang bagaimana pengaruh kecepatan putaran tool dan
diameter tool pada pengelasan dissimilar FSSW antara plat AA5052 dan plat steel
SS400 beserta dengan fenomena-fenomena yang terjadi selama proses pengelasan.

1.2. Perumusan Masalah


Permasalahan utama dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
kecepatan putar dan diameter tool terhadap beban tarik geser, nilai kekerasan,
serta struktur makro dan mikro pada sambungan friction stir spot welding (FSSW)
plat AA5052 dengan plat steel SS400.

1.3. Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pemukaan spesimen dianggap rata.
b. Kedalaman pemakanan dianggap sama dengan kecepatan pemakanan yang
konstan.
c. Gaya pencekaman pada alat cekam dianggap seragam.
d. Keausan tool diabaikan.

1.4. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:
a. Mengetahui pengaruh kecepatan putar dan diameter tool terhadap kekuatan
tarik geser pada sambungan FSSW plat AA5052 dengan plat steel SS400.
b. Mengetahui pengaruh kecepatan putar dan diameter tool terhadap kekerasan
material pada sambungan FSSW plat AA5052 dengan plat steel SS400.
3

c. Mengetahui pengaruh kecepatan putar dan diameter tool terhadap struktur


mikro pada sambungan FSSW plat AA5052 dengan plat steel SS400.

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Bagi peneliti adalah menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman
tentang penelitian pengelasan dengan metode FSSW.
b. Bagi akademik, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan
untuk penelitian tentang pengelasan dengan metode FSSW.

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan tugas akhir.
b. Bab II Dasar teori, berisi tinjauan pustaka serta kajian teoritis yang memuat
penelitian-penelitian sejenis serta landasan teori yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti.
c. Bab III Metodologi penelitian, menjelaskan bahan penelitian, peralatan yang
digunakan, pelaksanaan penelitian.
d. Bab IV Data dan analisa, menjelaskan data hasil pengujian, perhitungan data
hasil pengujian serta analisa hasil dari perhitungan.
e. Bab V Kesimpulan dan Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.
Kesimpulan memuat pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil
penelitian serta merupakan jawaban dari tujuan penelitian dan pembuktian
kebenaran hipotesis. Saran memuat pengalaman dan pertimbangan penulis
yang ditunjukkan kepada para peneliti yang ingin melanjutkan atau
mengembangkan penelitian yang sejenis.

Anda mungkin juga menyukai