Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam dunia industri, pegelasan memiliki peranan yang sangat penting
untuk membangun sebuah struktur atau fasilitas, baik untuk membuat fasilitas baru
ataupun perbaikan. Dari perbaikan kecil hingga proses perbaikan besar yang
membutuhkan proses pengelasan yang kompleks. Dalam skala industri, perbaikan
adalah hal yang sangat penting untuk menjaga efektifitas biaya perbaikan dan
produksi tetap terjaga. Maka perlu langkah dan pengawasan yang tepat untuk
perbaikan dalam hal pengelasan khususnya agar mencapai efektifitas perbaikan dan
produksi tersebut, salah satunya adalah dengan menjaga kualitas pengelasan dan
dapat memilih material serta proses pengelasan yang tepat untuk suatu perbaikan
atau pembangunan fasilitas baru

Proses pengelasan memberikan kemudahan untuk membentuk suatu material


khususnya baja tahan karat menjadi lebih beragam sesuai kebutuhan dan fungsinya.
Karena pengelasan adalah proses penyambungan material, muncul banyak faktor
yang dapat menyebabkan kegagalan dalam melakukan proses pengelasan itu sendiri.
Untuk itu kita harus dapat mengontrol kualitas dari pengelasan tersebut dengan
melakukan pemantauan pada saat prosesnya berlangsung dan melakukan pengujian
hasil dari pengelasan tersebut.

Pengelasan dapat diaplikasikan ke berbagai material logam seperti Besi,


Baja, Alloy, Alumunium, Magnesium, Tembaga, Nikel termasuk salah satunya
material baja tahan karat atau Stainless Steel. Stainless Steel atau baja tahan karat
adalah salah satu produk yang paling popular dan ekonomis dari serial produk baja
tahan karat yang di gunakan dalam dunia industri maupun dalam aktifitas kehidupan
sehari hari. Maka dari itu baja tahan karat memiliki peranan penting dalam
perkembangan teknologi dan kelangsungan hidup manusia di dunia.

Material baja tahan karat juga memiliki banyak jenis dengan komposisi
campuran bahan dan sifat serta keunggulan yang berbeda beda tergantung
peruntukkannya, contohnya material Stainless Steel tipe STS 304 5mm yang di
gunakan untuk tempat penyimpanan bahan kimia yang bersifat korosif tinggi.

Penelitian ini dilakukan adalah untuk meneliti dan membandingkan hasil


pengelasan plat STS 304 dengan proses pengelasan Shielded Metal Arc Welding
(SMAW) dan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW). Pengujian kualitas hasil
pengelasan dilakukan dengan metode Macrography dan Hardness Vickers. Lalu
pengolahan data dilakukan dengan mengambil data dari hasil uji tersebut.

1.2 Tujuan Penelitian

Dengan melakukan pengujian dan menganalisis hasil pada pengelasan


diharapkan dapat mengetahui perbandingan kualitas dari hasil pengelasan dan
dapat menentukan penggunaan metode pengelasan yang tepat.

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kualitas hasil pengelasan Shileded Metal Arc Welding (SMAW) dan
Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) pada material STS 304 5mm.
2. Mengetahui perbandingan daerah HAZ yang di hasilkan dari pengelasan Shileded
Metal Arc Welding (SMAW) dan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) pada
material STS 304 5mm.
3. Mengetahui distribnusi kekerasan yang dihasilkan dari pengelasan Shileded
Metal Arc Welding (SMAW) dan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) pada
material STS 304 5mm.

1.4 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir
adalah observasi, diskusi, studi literature, pengumpulan data, tempat dan waktu
pelaksanaan dan alur yang dilakukan.

1.5 Batasan Masalah


Penelitian ini menggunakan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Pengamatan yang dilakukan fokus kepada proses pengelasan Shielded Metal Arc
Welding (SMAW) dan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW).
2. Pengolahan data diambil dari report hasil Macrography dan Hardness Vickers.

1.6 Sistematika Penulisan


Penulisan ini dibuat dengan cara yang sistematis, agar pemecahan masalah
dapat lebih mudah dipahami. Adapun sistematika penulisan ini adalah dengan
membagi pokok-pokok bahasan menjadi beberapa bab, yaitu:

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan latar belakang, pokok permasalahan, tujuan


penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Membahas dan menerangkan teori-teori dasar mengenai proses pengelasan


dan pengujian pengelasan untuk mendukung analisis tentang cacat las dan kualita
pengelasan.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan meneliti
langsung di lapangan.

BAB IV: PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Bab ini berisi analisa data yang telah di dapat dan di olah dari report hasil
pengujian yang telah di lakukan.

BAB V: PENUTUP
Pada bagian akhir, berisi kesimpulan dari hasil analisa secara keseluruhan
terhadap kualitas pengelasan lalu saran untuk mengurangi terjadinya kesalahan pada
proses pengelasan yang dapat menurunkan kualitas hasil pengelasan.

Anda mungkin juga menyukai