PENDAHULUAN
Pada zaman serba canggih ini proses pengelasan berkembang sangat pesat,
proses fabrikasi disebuah Project Piping, dimana dalam sebuah Project terdapat
banyak sekali Joint atau sambungan pengelasan baik pada sambungan Pipe to
Fitting ataupun Pipe to Pipe dimana pengerjaan harus kejar target dengan waktu
Metal Arc Welding), GTAW (Gas Tungsten Arc Welding), GMAW (Gas Metal
Arc Welding), FCAW (Flux Core Arc Welding), SAW (Sumerged Arc Welding),
STT (Surface Tension Transfer)® by Lincoln dan lainnya. Ada juga digunakan
kombinasi dari beberapa proses pengelasan tersebut. Salah satunya adalah proses
pengelasan kombinasi ini digunakan pada pengelasan pipa tebal yang bertujuan
agar efisiensi pengelasan menjadi semakin baik dan cepat dibandingkan dengan
menggunakan Full STT. Akan tetapi perbedaan jenis proses pengelasan ini
menjadi hal yang sulit mengingat parameter pengelasan kedua proses pengelasan
1
2
pengelasan yang dapat berpengaruh pada struktur yang terjadi akibat proses
Ductile menjadi bersifat Britel yang terjadi karena Heat Input yang masuk akibat
penggunaan arus proses pengelasan rendah baik dari proses STT maupun GMAW.
disamping itu penggunaan arus yang tinggi yang dapat mengakibatkan Heat Input
yang tinggi juga dapat berpengaruh terhadap sifat mekanis pada sambungan
pengelasan material.
Heat Input tinggi yang bisa terjadi karena arus proses pengelasan yang
terlalu tinggi dan interpass temperatur yang terpapar pada saat fabrikasi juga
sambungan pengelasan antara lain adalah Design Gap pada sambungan, pada saat
Gap. Semakin lebar gap maka depositnya semakin banyak juga dalam arti
dibutuhkan banyak layer atau pass untuk pengisian Weld Deposit saat melakukan
proses pengelasan disamping itu juga akan menambah jumlah Heat Input.
Akibatnya karena besarnya Heat Input maka pengaruhnya terhadap ukuran HAZ
(Heat Affected Zone), jika HAZ semakin melebar maka kualitas suatu las-lasan
akan semakin buruk mengingat sifatnya yang getas dan keras pada daerah HAZ
Sering kali masalah pengelasan yang berasal dari HAZ yang cenderung sulit
dikontrol dan mempengaruhi kualitas sifat mekanisnya dan lain waktu dapat
sering ditemukan pengelasan pipa dan fitting pada sebuah project yaitu Tangguh
Expansion Project, tujuan utama dari dilakukan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kualitas dan hasil dari proses pengelasan inovasi terbaru Surface
Tension Transfer (STT) yang mana dapat menggantikan pengelasan Open Root
dari proses pengelasan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW), hasil dari simulasi
hasil dari penetrasi pada Root Pass yang mana efisiensi dari proses pengelasan
GTAW 35% dan STT 80% sehingga bisa menggantikan penetrasi yang dilakukan
proses las GTAW, dari penelitian ini akan dilakukan analisa yang menggunakan
beberapa pengujian yang dilihat dari sifat mekanis pada sambungan las GMAW
GTAW-SMAW.
masalah yang dapat dikemukakan pada penelitian ini yaitu; Bagaimana pengaruh
Heat Input pada proses pengelasan inovasi baru GMAW (STT-Smart Pulse) yang
mekanisnya.
4
Agar penelitian ini lebih terfokus dan tidak meluas dari tujuannya, maka
400 mm.
diameter 1.0 mm, Filler Rod TG-S50 dengan diameter 2.4 mm,
8. Pengujian yang dilakukan adalah uji Tensile, uji Bending, dan uji
Radiography.
5
1. Studi Literatur
proses pengelasan.
2. Studi Lapangan
b. Metode Wawancara
3. Welding Workshop
Profesi Las.
4. Mechanical Laboratory
Condet.
BAB I PENDAHULUAN
proses pengelasan.
BAB V PENUTUP
2. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan apabila ada
B.