100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
257 tayangan5 halaman
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas tentang teknik pengelasan posisi vertikal menggunakan berbagai metode seperti OAW, SMAW, dan MIG/MAG. Dibahas parameter, alat, dan prosedur pengelasan untuk masing-masing metode serta karakteristik berbagai jenis elektroda dan transfer logam yang digunakan. Tujuannya adalah mempelajari teknik pengelasan posisi vertikal secara mendalam dan praktis.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
LK 1- Lembar Kerja Belajar Mandiri _ MODUL 2_TEKNIK PENGELASAN
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas tentang teknik pengelasan posisi vertikal menggunakan berbagai metode seperti OAW, SMAW, dan MIG/MAG. Dibahas parameter, alat, dan prosedur pengelasan untuk masing-masing metode serta karakteristik berbagai jenis elektroda dan transfer logam yang digunakan. Tujuannya adalah mempelajari teknik pengelasan posisi vertikal secara mendalam dan praktis.
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas tentang teknik pengelasan posisi vertikal menggunakan berbagai metode seperti OAW, SMAW, dan MIG/MAG. Dibahas parameter, alat, dan prosedur pengelasan untuk masing-masing metode serta karakteristik berbagai jenis elektroda dan transfer logam yang digunakan. Tujuannya adalah mempelajari teknik pengelasan posisi vertikal secara mendalam dan praktis.
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. PENGELASAN POSISI VERTIKAL OAW 2. PENGELASAN POSISI VERTIKAL SMAW 3. PENGELASAN POSISI VERTIKAL MIG/MAG 4. PENGELASAN POSISI VERTIKAL MIG/MAG No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Daftar peta konsep (istilah 1. KB.1 PENGELASAN POSISI VERTIKAL dan definisi) di modul ini OAW 1. Oxy acetylene welding (OAW) sering disebut las karbit tergolong pengelasan yang dilakukan dalam kondisi cair atau Liquid state welding (LSW). 2. Konsep Dasar OAW adalah sebagai berikut: Gas Oksigen dan Acetylene dari tabung yang dibuka mengalir menuju brander. Di dalam brander gas bercampur dengan komposisi tertentu, untuk mengatur komposisi tersebut dilakukan dengan mengatur katup masing-masing gas. Selanjutnya setelah gas tercampur di ruang pencampur di dalam brander menuju Tip dan dibakar. Nyala hasil pembakaran gas dapat digunakan untuk mengelas, gas sisa bisa melindungi logam las dari pengaruh udara. 3. Bahan yang bisa di las dengan OAW, untuk mendapatkan hasil yang optimal berbagai pertimbangan perlu diperhatikan antara lain faktor efisiensi, ketebalan benda kerja dan karakteristik bahan yang dilas. 4. Bahan tambah OAW berbentuk batangan dan memiliki beberapa ukuran diameter yang dalam penggunaannya disesuaikan dengan jenis bahan dan ukuran (ketebalan) bahan yang dilas, untuk mengidentifikasi kita harus mengenal standarisasi yang ada. 5. Welding Procedure Specification (WPS) WPS berfungsi sebgai pedoman juru las dalam melakukan pengelasan. Pedoman pengelasan ini dibuat oleh seseorang yang mempunyai sertifikat Welding Engineer/WE) 6. Welding Procedure Qualification Record / WPQR yaitu suatu prosedur pengujian sambungan las yang direncanakan sesuai tujuan konstruksi dibuat. 7. sambungan las terdiri dari lima bentuk dasar sambungan las, yaitu: 1) sambungan tumpul (butt joint), 2) sambungan sudut (corner joint), 3) sambungan T (T joint), 4) sambungan tumpang (lap joint), dan 5) sambungan ujung (edge joint). 8. Parameter OAW Parameter las adalah variabel yang berpengaruh terhadap heat input proses pengelasan. Parameter las sangat penting dalam proses las, karena sangat menentukan kualitas las 9. Brander las berfungsi sebagai alat pembakar campuran gas Oksigen dan Acetylene. Alat tersebut terdiri dari saluran gas Oksigen dan Acetylene, Katup gas Oksigen dan Acetylene, satu unit sistim pencampur gas, dan Tip (lubang tempat campuran gas keluar). 10. Nyala Karburasi terbentuk oleh campuran gas yang teralu banyak Acetylene daripada Oksigen. Nyala karburasi mempunyai nyala inti yang tidak fokus dan panjang berwarna kekuningan. 11. Nyala Netral Ketika gas Acetylene dan Oksigen dibakar dengan perbandingan sama, maka akan terjadi nyala netral yang mempunyai nyala inti focus, berwarna putih kekuningan, dan nyala sisa agak pendek jika dibandingkan dengan nyala Karburasi. 12. Nyala Oksidasi terbentuk ketika valume gas Oksigen lebih banyak daripada gas Acetylene. 13. Kecepatan pengelasan, kecepatan travel pengelasan berpengaruh terhadap kualitas bentuk/profil sambungan las.
2. KB. 2. PENGELASAN POSISI VERTIKAL
SMAW 1. Shielded Metal Arc Welding (SMAW) yang biasanya disebut dengan las listrik oleh masyarakat merupakan proses las yang banyak digunakan oleh masyarakat. 2. Karakteristik constant current (CC) juga disebut drooping arc voltage (DAV) karena jika elektroda didekatkan ke benda kerja voltase akan turun bahkan jika menempel voltasenya mendekati nol dan tidak dapat mencairkan elektroda. 3. Prinsip kerja SMAW adalah ketika mesin dihidupkan terjadi arus listrik yang mengalir melalui elektroda dengan bahan dasar 4. Karakteristik Busur Listrik (arc) Proses pencairan bahan dasar dan bahan tambah dalam Las SMAW didasarkan pada loncatan electron dari katoda ke anoda yang menyebabkan pemanasan dan pencairan pada kedua bahan yang disambung tersebut. 5. Mesin las dengan tipe Constant Current (CC), arus las relative sama. Mesin jenis ini juga disebut Drooping Arc Voltage (DAV) karena ketika tegangan maksimum arus sama dengan nol dan ketika tegangan minimum arus akan maksimum dan kedua parameter tersebut berkaitan dengan besar kecilnya arc length, sehingga heat input dapat dimanipulasi oleh Juru las dengan mengatur besar arc length, sehingga cocok untuk pengoperasian secara manual. 6. Kabel elektroda berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari mesin las ke elektroda. Holder berfungsi untuk memegang elektroda. 7. Tang massa berfungsi untuk menghubungkan kabel massa ke benda kerja atau ke meja kerja. 8. Mesin SMAW dirancang dua macam jenis arus, yaitu arus bolak balik/Alternating Current (AC) dan arus searah/Direct Current (DC). 9. elektroda SMAW dibedakan menjadi empat golongan: a) Fast Fill Electrodes, b) Fast Freeze Electrodes, c) Fill Freeze Electrodes, dan d) Low Hydrogen Electrodes. 10. Fast Fill Electrodes digunakan untuk pendepositan cepat, pembekuan lasan agak lambat sehingga sesuai untuk pengelasan flat. 11. Fast Freeze Electrodes Adalah jenis elektroda pembekuan cepat, digunakan khususnya untuk posisi pengelasan seperti: vertikal dan overhead. 12. Fill-Freeze Electrodes Merupakan perpaduan dari fast-freeze dan fast-fill, medium deposit dan penetrasi, penggunaan untuk semua posisi pengelasan seperti: Down hill fillet, Lasan pendek-pendek dengan perubahan arah las, dan Fast-fill joint bila kondisi fit up jelek. 13. Low Hydrogen Electrodes Elektroda dikemas dalam bungkus hermetic dan bila pembungkusnya dibuka, elektroda harus segera dimasukkan ke dalam dry storage 90-150C: elektoda yang lembab akan berpengaruh terhadap hasil las, uap air dalam jumlah kecil menyebabkan internal porositi, bila pengelasan dilakukan terhadap material dengan hardenability tinggi maka porositi tersebut akan menyebabkan under cracking, dan uap air dalam jumlah besar akan menyebabkan porositi, under bead, cracking dan weld crack 14. Kecepatan penarikan kawat elektroda oleh juru las (welder) sangat berpengaruh terhadap masukan panas dan bentuk deposit logam lasan.
3. KB. 3. PENGELASAN POSISI VERTIKAL
MIG/MAG 1. Gas Metal Arc Welding (GMAW) atau MIG/MAG adalah merupakan proses penyambungan yang banyak digunakan untuk menyambung logam tipis dan pengelasan secara otomatis 2. Las MIG ((Metal Inert gas) adalah pengelasan menggunakan gas lemas (inert gas) 3. Las MAG (Metal Active Gas) adalah pengelasan menggunakan gas Aktif 4. Mesin GMAW terdiri dari Transformer, wire feeder, seperangkat alat kontrol, kabel masa, dan satu unit welding gun 5. jenis bentuk transfer logam las pada GMAW, yaitu: 1) short circuiting transfer, 2) globular transfer (repeled transfer), 3) globular transfer (drop transfer), dan 4) spray transfer 6. Wire feeder adalah satu unit peralatan yang digunakan untuk mengatur kecepatan pengumpanan kawat elektroda las GMAW 7. Parameter dalam pengelasan adalah arus las, ekstensi elektroda, tegangan las dan kecepatan pengelasan (arc travel speed) 8. Arus las adalah arus listrik yang digunakan untuk melakukan proses pengelasan 9. Tip to work distance (TTWD) adalah jarak antara titik terujung dari contact tip ke benda kerja, biasanya sebesar 2-3 cm. 10. Teknik stringre adalah teknik pengelasan yang dilakukan dengan hanya menarik (drag) atau menekan (push) elektroda tanpa melakukan pengayunan ini sering digunakan untuk membuat root pass, terutama pada pengelasan dengan posisi di atas kepala (over head). 11. Teknik whipping adalah teknik pengelasan yang dilakukan dengan menggerakkan elektroda maju dan mundur atau seperti melecutkan cambuk. Gerakan ini sering digunakan untuk membuat root pass pada sambungan tumpul (butt joint) di semua posisi pengelasan, khususnya jika kita menggunakan SMAW 12. Teknik Weaving Setengah Lingkaran adalah teknik pengelasan yang dilakukan dengan mengayun elektroda atau brander dengan lintasan setengah lingkaran 13. Teknik weaving lingkaran adalah teknik pengelasan yang dilakukan dengan mengayunkan elektroda atau brander dengan lintasan lingkaran anti clockwise. 14. Teknik weaving zikzak bisa diterapkan pada semua posisi pengelasan 15. eknik weaving segitiga ini biasanya digunakan untuk mendapatkan kontur datar pada permukaan cover pass pada sambungan yang menggunakan pendeposisian logam fillet. 16. Teknik U dilakukan dengan cara mengayun elektroda atau brander dengan lintasan seperti huruf U.
4. KB. 4. PENGELASAN POSISI VERTIKAL
MIG/MAG 1. Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) adalah proses penyambungan logam dengan las yang menggunakan elektroda tak terumpan dan gas lemas (inert gas) sebagai bahan pelindung deposit logam las. Proses las ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan las TIG (Tungsten Inert Gas) 2. Welding gun pada las TIG berfungsi untuk membangkitkan busur nyala yang digunakan pada saat pengelasan 3. WPS GTAW/las TIG terdiri dari tiga variable, yaitu: 1) essential variable, 2) supplementary variable, dan 3) non essential variable. 2 Daftar materi yang sulit 1. Penerapan Simbol /kode las dipahami di modul ini 2. Parameter Sambungan OAW 3. Prosedur pengelasan sambungan plat SMAW 4. Variable Las GMAW dalam WPS 5. Variabel las GTAW dalam WPS 3 Daftar materi yang sering 1. Penerapan Simbol /kode las mengalami miskonsepsi 2. Parameter Sambungan OAW 3. Prosedur pengelasan sambungan plat SMAW