Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Pembentukan
Dosen Pengampu:
Bpk. Drs. Riswan Dwi Djatmiko M.Pd.
Disusun Oleh:
1. Farhan Zahrizal (23050730065)
2. Fahmi Bagus Nugroho (23050730066)
3. Rahmat Hidayat (23050730068)
4. Andi Saputra (23050730069)
A. Latar Belakang
Industri manufaktur telah lama mengandalkan teknik pembentukan
lembaran logam (sheet metal forming) sebagai metode utama dalam
mengolah material logam. Proses ini, yang melibatkan transformasi
lembaran logam menjadi bentuk akhir yang diinginkan, memiliki peran
kunci dalam produksi berbagai produk, mulai dari komponen otomotif
hingga peralatan rumah tangga.
Salah satu teknik pembentukan lembaran logam yang sangat umum
adalah proses rolling. Proses ini telah terbukti sangat berharga dalam
memproduksi bahan baku dan produk jadi dengan berbagai ketebalan dan
dimensi. Dalam proses rolling, lembaran logam ditempa menjadi bentuk
yang diinginkan melalui mesin rolling mill. Mesin ini terdiri dari rol-rol
yang berputar dalam arah yang berlawanan, di mana lembaran logam
dimasukkan dan ditekan di antara rol-rol ini. Tekanan yang diberikan oleh
rol-rol ini menyebabkan deformasi plastis pada material logam, membentuk
lembaran baru sesuai dengan profil rol.
Keunggulan utama dari proses rolling termasuk kemampuannya
menghasilkan lembaran logam dengan toleransi dimensi yang tinggi dan
kekasaran permukaan yang rendah, menjadikannya pilihan yang populer
dalam produksi massal berbagai komponen seperti pelat logam, kawat, dan
profil logam.
Selain itu, proses rolling juga memungkinkan kontrol yang lebih
baik terhadap ketebalan material dan distribusi kekerasan, menghasilkan
produk dengan konsistensi yang tinggi dari satu batch produksi ke batch
berikutnya.
Namun, proses rolling juga memiliki tantangan tersendiri, termasuk
perawatan mesin yang intensif, risiko kerusakan atau keausan pada rol, serta
kebutuhan akan pemahaman yang mendalam tentang sifat-sifat material
yang diolah agar proses dapat dijalankan dengan efisien dan aman.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang
bagaimana proses rolling memainkan peran penting dalam industri
manufaktur, mengubah lembaran logam menjadi bentuk yang diperlukan
untuk berbagai aplikasi, serta tantangan dan peluang yang terkait dengan
penerapannya. Dengan memahami proses ini secara lebih mendalam, kita
dapat menghargai kompleksitas dan kegunaan teknologi pembentukan
lembaran logam dalam memenuhi kebutuhan produksi modern.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis material yang cocok untuk proses rolling dalam
sheet metal forming?
2. Bagaimana sifat-sifat material tersebut memengaruhi proses
rolling?
3. Mengapa proses rolling dipilih sebagai teknik utama dalam sheet
metal forming?
4. Kapan proses rolling cocok digunakan dalam produksi massal
komponen dengan toleransi dimensi yang ketat?
5. Di mana dan dalam situasi apa proses rolling biasanya
diterapkan dalam industri manufaktur?
6. Siapa saja yang terlibat dalam proses rolling dan apa peran
mereka?
7. Bagaimana langkah-langkah detail dalam proses rolling?
C. Tujuan Artikel
1. Menyajikan informasi tentang jenis material yang cocok untuk
proses rolling dan bagaimana sifat-sifat material tersebut
memengaruhi proses tersebut.
2. Menjelaskan mengapa proses rolling dipilih sebagai teknik
utama dalam sheet metal forming dan mengidentifikasi situasi di
mana proses ini cocok digunakan.
3. Menyampaikan informasi tentang di mana proses rolling
biasanya diterapkan dalam industri manufaktur dan siapa saja
yang terlibat dalam proses tersebut.
4. Memberikan pemahaman yang mendalam tentang langkah-
langkah detail dalam proses rolling untuk menghasilkan produk
berkualitas tinggi dengan efisiensi yang maksimal.
5. Memberikan penjelasan mengenai gaya pembentukan dalam
proses rolling.
BAB II
PEMBAHASAN
ASM International. (2006). ASM Handbook, Volume 14B: Metal Working: Sheet
Forming. ASM International.
Ghosh, A., & Mallik, A. K. (2010). Manufacturing Science. Wiley Eastern Limited.
Industries Metalforming. (2018). "Understanding Metal Forming: The Basics."
Precision Metalforming Association.