LAPORAN PRAKTIKUM
SERLYN
LAPORAN PRAKTIKUM
ERLYN
8120088
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN
HALAMAN SAMPUL.......................................................................... i
PENGESAHAN..................................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................... iv
DAFTAR ISI.......................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................... 9
1.1. Latar Belakang........................................................................ 9
1.2. Tujuan..................................................................................... 11
1.3. Manfaat................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 23
LAMPIRAN.......................................................................................... 25
BIODATA PENYUSUN....................................................................... 27
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Nomor Halaman
4. Membersihkan Kambium................................................................. 16
Nomor Halaman
1. Dokumentasi Pratikum..................................................................... 25
BAB I. PENDAHULUAN
1. Satu buah pisau yang digunakan untuk mengupas atau menyayat kulit batang
tanaman.
2. Tali raffia secukupnya yang digunakan untuk mengikat sabut kelapa dan
plastic.
3. Sabut kelapa dan plastik digunakan untuk membungkus media tanam.
4. Tanah yang basah di gunakan sebagai media tanam.
4.3. Langkah Kerja
4.3.1. Pemilihan Ranting atau Batang
Pemilihan batang yang baik dan tidak terserang hama dan penyakit
menjadi suatu indikator keberhasilan dalam proses cangkok. Selain itu
batang atau ranting yang digunakan sebaiknya memiliki sifat unggul yang
baik untuk diperbanyak. Pemilihan ranting atau cabang dapat dilihat pada
Gambar 3.2.
4.1. Hasil
4.1.1. Perbanyakan Tanaman Jambu Biji (Psidium Guajava) Dengan Cara
Pencangkokan
Berdasarkan pratikum teknologi perbanyakan bahan tentang
perbanyakan tanaman jambu biji (psidium guajava) dengan cara
pencangkokan diperoleh hasil (Tabel 1) sebagai berikut:
Ranting Atau
1 Batang
(Cangkok)
Saat Kerja
3
(Cangkok)
4 Hasil
4.2. Pembahasan
Jumlah akar yang dihasilkan pada pencangkokan tanaman jambu biji memiliki
jumlah akar yang banyak. Hal ini dikarenakan luas permukaan yang lebih panjang
sehingga akar yang dihasilkan juga lebih banyak. Faktor lingkungan yang
mempengaruhi pembentukan akar cangkok diantaranya kelembapan, suhu, cahaya, dan
media yang digunakan untuk cangkok (Nursyiva,2015)
Perbanyakan jambu biji kristal dengan cara mencangkok memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan cara mencangkok dari jambu biji kristal
adalah bibit yang diperoleh memiliki sifat yang sama dengan induknya, tanaman
cepat besar, cepat berbuah, teknik pelaksanaannya mudah dan sederhana, dan
tingkat keberhasilannya cukup tinggi. Kekurangannya adalah tanaman
mempunyai akar serabut sehingga mudah tumbang (Gunawan, 2014).
Keberhasilan pencangkokan tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain umur dan ukuran batang, sifat media tanaman, suhu, kelembaban, air,
dan ZPT. Makin besar diameter batang, akar yang terbentuk juga lebih banyak,
hal ini karena permukaan bidang perakaran yang lebih luas. Umur batang
sebaiknya tidak terlalu tua (berwarna coklat atau coklat muda) (Kuswandi, 2013).
Menurut Prameswari (2014) keberhasilan pencangkokan tanaman
dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : umur dan ukuran batang, media,
waktu pencangkokan dan jenis tanaman. Makin besar diameter batang , akar
yang terbentuk juga akan menjadi lebih banyak, hal ini disebabkan karena
permukaan bidang perakaran menjadi lebih luas, Umur batang sebaiknya masih
cukup muda (berwarna coklat atau coklat muda) karena batang yang sudah tua
umumnya lebih sulit dan lambat membentuk akar.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Cangkok merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara menumbuhkan
perakaran diranting atau cabang pohon sehingga menjadi bibit tanaman atau
tanaman baru.
2. perbanyakan tanaman jambu biji (Psidium guajava) dengan teknik cangok
kerat adalah teknik perbanyakan tanaman jambu biji dengan metode cangkok
meliputi : persiapan alat dan bahan, pemilihan ranting atau batang,
Mengupas/menyayat kulit kayu, membersihkan kambium, penempelan media
cangkok, dan pembungkusan dengan plastik bening.
3. Pertumbuhan akar cangkokan dapat secara maksimal apabila kondisi media
pembungkus, bahan pembungkus sesuai dan mendukung untuk melakukan
pertumbuhan.
4. Kegagalan dalam pencangkokan disebabkan oleh berbagai hal diantaranya
adalah kurang bersihnya dalam pembersihan kambium pada batang tanaman
yang akan di cangkok, alat penyayatan kurang bersih serta tidak adanya
perawatan seperti penyiraman pada cangkokan.
5.2. Saran
Penulis menyarankan untuk melakukan perbanyakan jambu Biji dengan
cara cangkok, hal ini untuk mendapatkan bibit jambu biji yang berkualitas
sehingga jambu biji dapat dinikmati oleh masyarakat banyak. Untuk proses
pencangkokannya membutuhkan ketelitian dan kehati – hatian sehingga proses
pencangkokan dapat berjalan dengan baik, serta memperoleh tingkat
keberhasilan cangkok yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono., (2011). Manfaat Tanaman Jambu biji kristal (Psidium guajava L.).
Yogyakarta: Kanisius.
Elizabeth., (2015). Kajian Tekhnik Mencangkok Perbanyakan Jambu Kristal
(Psidium guava). Agrica Ekstensia, 9 (2): 27-30.
Gunawan. E., (2014). Perbanyakan Tanaman Dengan Cara Praktis dan Popular.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
Hendrata, R dan Sutardi., (2010). Evaluasi Media dan Frekuensi Penyiraman terhadap
Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L). Jurnal Agrovigor, 3(1):
10-18.
Joseph, B., (2011). Review on Nutritional, Medicinal, and Pharmalogical Properties
of Psidium Guajava Linn. Internasional Journal of Phara and Bio
Science,2(1) : 53-69
Kurniawan Y, Dwiwiyati N. S, Raden K. A dan Poniman, (2021). Pembibitan
Vegetatif Stek dan Cangkok Jambu Biji (Psidium guajava) untuk Metode
Tanaman Buah dalam Pot. Surakarta. 5(1): 473-479
Kuswandi., (2013). http://balitbu.litbang.deptan.go.id/ind/index.php. Diakses 10
Agustus 2019
Nursyiva. I., (2015). Pengaruh Ukuran Diameter Cabang yang Dicangkok Terhadap
Pertubuhan Bibit Jambu Biji (Psidium guajava L.) Kristal. Skripsi. Institut
Pertanian Bogor.Bogor.
Prameswari, Z. K., S. Trisnowati dan S. Waluyo., (2014). Pengaruh Macam Media
dan Zat Pengatur Tumbuh terhadap Keberhasilan Cangkok Sawo
(Manilkara zapota (L.) Van Royen) pada Musim Penghujan. Jurnal
Vegetalika, 3(4): 107-118
Setiawan., (2012). Cangkok Jambu Biji. http://agusetia28./2012/05/cangkok-
jambubiji. html. Diakses pada 10 Agustus 2012
Suhartanto. M., dan Gunawan. E., (2012). Untung Besar Dari Bisnis Bibit Tanaman
Buah. Jakarta: Agromedia Pustaka
Susilo. (2012). Sukses Bertanam Jambu Biji dan Jambu Air Diperkarangan Rumah
dan Kebun.Yogyakarta: Pustaka Baru Press
LAMPIRAN
Morowali pada tahun 2007 dan tamat pada tahun 2013 dan
Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Bungku Tengah dan tamat pada
melalui jalur undangan Bidik Misi dan diterima sebagai mahasiswa Fakultas
Email : Serlyserlyn@gmail.com